Anda di halaman 1dari 14

Anggota kelompok :

1. Bangkit reviana yusuf


2. Windy aryanda p
3. Haki mustofa
4. Siti fatimah
5. Lintang retno R
6. Hanan
7. Ega meliana AP
8. Nila kamilatun N
Definisi
 Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan
dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatukepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telahterpenuhi), dan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dannyeri).Kenyamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan
psikologis atau bisajuga keadaan aman dan tentram (Potter & Perry.
2006) Perubahan kenyamanan adalah suatu keadaan dimana
individu mengalamisensasi yang tidak menyenangkan dalam
berespon terhadap suatu rangsangan yangberbahaya.

 Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional


yang tidakmenyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang
aktual atau potensial atauyang dirasakan dalam kejadian-kejadian
dimana terjadi kerusakan. (Potter & Perry,2005).
KLASIFIKASI
 Nyeri dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan berdasarkan tempat,sifat,
berat ringannya nyeri dan waktu lamanya serangan.

 Nyeri berdasarkan tempatnya


1. Superfisial yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya kulit
2. Visceral dalam yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih
dalam.
3. Refered pain yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ atau
struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di daerah
yangberbeda, bukan daerah asal nyeri
4. Radiasi yaitu sensasi nyeri meluas dari tempat awal cedera ke bagian tubuh
yang lain.
 Nyeri berdasarkan sifatnya
1. Incidental pain yaitu nyeri yang timbul sewaktu – waktu atau hilang
2. Steady pain yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalamwaktu
yang lama.
3. Paroxysmal pain yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dankuat
sekali. Nyeri biasanya menetap sekitar 10 – 15 menit, lalu menghilang
kemudian timbul lagi.
 Nyeri berdasarkan berat ringannya
 Nyeri rendah yaitu nyeri dengan intensitas rendah
 Nyeri sedang yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi
 Nyeri berat yaitu nyeri dengan intensitas yang tinggi

 Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan


 Nyeri akut yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang
singkat dan berakhirkurang dari 6 bulan, sumber dan daerah
nyeri diketahui dengan jelas sepertiluka operasi.
 Nyeri kronis yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari 6
bulan dan polanyaberagam.
EPIDEMIOLOGI
 Gangguan rasa nyaman biasanya
menyangkut tentang ketidaknyamanan
pasienterhadap rasa nyeri. Gangguan rasa
nyaman dapat terjadi pada semua umur dan
jenis kelamin yang berisiko tinggi terhadap
gangguan rasa nyaman adalah orang
denganpost operasi, post cedera, dan tumor
ETIOLOGI (PENYEBAB)
 Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam 2 golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis.
 Secara fisik misalnya penyebab nyeri adalah trauma (mekanik,
thermal, kimiawi, maupun elektrik)
○ Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung – ujung saraf
bebasmengalami kerusakan akibat benturan, gesekan, ataupun luka.
○ Trauma thermal menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor
mendapat rangsangan akibat panas atau dingin
○ Trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat.
○ Trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh
aliranlistrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri.

 Neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau


kerusakanjaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga jepitan atau
metaphase.
 Peradangan adalah nyeri yang diakibatkan karena adanya kerusakan ujung-
ujung saraf reseptor akibat pembengkakan.
 Gangguan sirkulasi dan kelainan pembuluh darah, biasanya pada pasien
infarkmiokard dengan tanda nyeri pada dada yang khas.
MANIFESTASI KLINIK
 Tanda dan gejala nyeri :
a) Gangguam tidur
b) Posisi menghindari nyeri
c) Gerakan meng hindari nyeri
d) Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
e) Perubahan nafsu makan
f) Tekanan darah meningkat
g) Pernafasan meningkat
h) Depresi
Patways
 Trauma jaringan infeksi

Kerusakan sel

Tekanan mekanis deformasi suhu ekstrem

Pelepasan mediator nyeri (histamin,brodikinin,prostglandinserotonion kalium, dll)

Merangsang nasiseptor ( reseptor nyeri )

Dihantarkan serabut tipe A dan serabut tipe B

Medulaspinalis

Sistem aktivitas retikular sistem aktivitas retikular area grisea parlakue duktus

Talamus hipotalamus talamus


dan sistem limtik

karteks somato sensorik

Persepsi nyeri
nyeri akut nyeri kronis
 Factor-faktor yang mempengaruhi nyeri :
1. Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, di
antaranya adalah:
2. Arti Nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan,
merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di pengaruhi lingkungan dan pengalaman.
3. Persepsi Nyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif dari
seseorang yang merasakan nyeri. Dikarenakan perawat tidak mampu
merasakan nyeri yang dialami oleh pasien.
4. Toleransi Nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang
dapat mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alcohol, obat-
obatan, hipnotis, gerakan atau garakan, pengalihan perhatian, kepercayaan
yang kuat dan sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan toleransi
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang kunjung tidak
hilang, sakit, dan lain-lain.
5. Reaksi terhadap Nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon
seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan
menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat di pengaruhi
oleh beberapa faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri, pengalaman
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut,
cemas, usia, dan lain-lain.
KOMPLIKASI

 Masalah mobilisasi
 Hipertensi
 Gangguan pola istirahat tidur
 Ansietas
 Gangguan rasa nyaman
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan diagnostic sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui


apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien
yangdapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri seperti :

A. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi

B. Menggunakan skala nyeri

1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat


berkomunikasi dengan baik
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan
lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.

C. Melakukan rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang


abnormal.
MASALAH KEPERAWATAN

Nyeri akut b.d agen cidera fisik

Ansietas b.d proses penyakit


PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan nyeri dilakukan dengan 2 cara yaitu terapi
farmakologik dan nonfarmakologik. Terapi farmakologik,
menggunakan analgesik. Terapi nonfarmakologik
dilakukan dengan relaksasi terbimbing untuk mengurangi
nyeri.

 Medis :
 Melakukan operasi pembedahan hemoroid

 Keperawatan :
 Pemberian cairan infus
 Pemberian obat analgesik
 Pemberian obat antibiotik
 Melakukan relaksasi terbimbing
FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN
 Dx : Nyeri akut b.d agen cidera fisik
 Setelah dilakukan nya tindakan keperawatan selama 2x24 jam di
harapkan nyeri berkurang.
 NOC :
 Pain level
 Pain kontrol
 Comfort level
 Kriteria hasil :
 Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri)
 Frekuensi nyeri
 Mengetahui tanda dan gejala
 Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
 NIC :
 Mengkaji skala nyeri secara komperhensif (lokasi, durasi,
frekuensi, kualitas)
 Monitor perubahan tanda vital
 Mengkaji pengalaman individu terhadap nyeri.

Anda mungkin juga menyukai