13/06/16 I Setelah dilakukan tindakan Pain management
keprawatan selama 2x24 jam a. Lakukan Pengkajian Nyeri diharapkan nyeri dapat teratasi secara komperhensif dengan b. Observasi reaksi non verbal kriteria hasil : pain level dari ketidaknyamanan c. Kurangi factor presipitasi nyeri Indikator IR ER d. Pilih dan lakukan penanganan Mampu 3 5 nyeri Mengontrol e. Ajarkan tentang tehnik non nyeri farmakologi Melaporkan 3 5 f. Berikan analgetik untuk nyeri mengurangi nyeri berkurang g. Tingakkan istirahat Mampu 3 5 mengenali nyeri Menyatakan 3 5 rasa nyaman setelah nyeri berkurang Ket : 1. Ekstrim 2. Berat 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada keluhan Infeksi Control 13/06/16 II Setelah dilakukan tindakan a. Batasi pengunjung bila perlu keprawatan selama 2x24 jam b. Lakukan pada pengunjung diharapkan tidak terjadi infeksi untuk mencuci tangan saat dengan berkunjung dan setelah Kriteria hasil : Risk Control berkunjung meninggalkan Indikator IR ER pasien Klien bebas 3 5 c. Cuci tangan setiap sebelum dari tanda dan sesudah tindakan gejala keprawatan infeksi d. Berikan antibiotic bila perlu Jumlah leukosit dalam 3 5 jumlah Normal Menunjukan 3 5 perilaku sehat Ket : 1. Exstrim 2. Berat 3.Sedang 4.Ringan 5. Tidak ada keluhan Teacing : disease proceses 13/06/13 III Setelah di lakukan tindakan a. Berikan penelian tentang keperawatan selama 2 x 24 jam Diharapkan pasien menunjukan tingkat pengetahuan pasien. pengetahuian tentang proses b. Menjelaskan tentang manfaat penyakit pemberian nutrisi secara baik Kriteria hasil : knolege : Diseases c. Memberikan pengetahuan proceses tentang perawatan luka dirumah Indikator IR ER d. Gambarkan tanda dan gejala Paien paham yang muncul pada penyakit tentang penyakit ,pemberian makan , dan pengobatan Pasien mampu mengevualuasi kembali apa yang dijelaskan Paien dan keluarga mampu melekukan presedur yang di jelaskan
Ket : 1.Exstrim 2.Berat 3. Sedang 4, Ringan 5.Tidak ada keluhan C. Diagnosa keprawatan Prioritas
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
2. Resiko infeksi 3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan pasien dalam mengetahui pemberian nutrisi setelah operasi.