Kelas : 2016.B
Pertemuan :I
Dosen : Ifora., M.Farm., APT
Hari/jam : senin/10.00
Kelompok :5
Nama : Fajri Maimora (1601063)
Fatmi Dwita Sari (1601064)
Hasnul Hidayat (1601065)
Hermila Nopianti (1601066)
Hottria Magdalena (160107)
Amelia Eka Tama (1601058)
Definisi
Menurut The International Association for the Study of Pain
(IASP), nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional
tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan
secara potensial dan aktual
Nyeri kronik
nyeri berkepanjangan dapatberbulan-bulan tanpa
tanda-tanda aktivitas otonom kecualiserangan akut
Klasifikasi (berdasarkan asal)
Nyeri nosiseptif
merupakan nyeri yang diakibatkan oleh aktivitas atau sensivitas nosiseptor
perifer yang merupakan respetor khusus yang mengantarkan stimulus
naxious (Andarmoyo, 2013)
Nyeri neuropatik
Nyeri neuropatik merupakan hasil suatu cedera atau abnormalitas yang di
dapat pada struktur saraf perifer maupun sentral , nyeri ini lebih sulit diobati
(Andarmoyo, 2013).
Klasifikasi (berdasarkan loasi)
Supervicial atau kutaneus
Nyeri supervisial adalah nyeri yang disebabkan stimulus kulit.
Karakteristik dari nyeri berlangsung sebentar dan berlokalisasi.
Nyeri biasanya terasa sebagai sensasi yang tajam
Viseral Dalam
Nyeri viseral adalah nyeri yang terjadi akibat
stimulasi organ-organ internal
Radiasi
Nyeri radiasi merupakan sensi nyeri yang meluas dari tempat
awal cedera ke bagian tubuh yang lain
Gejala danTanda nyeri
Diaforesis
Pucat
Nyeri bisa berupa nyeri tajam,tumpul,rasa
terbakar
Nyeri bisa bervariasi tergantung intensitas dan
lokasinya
Nyeri bersifat subyektif
Nyeri akut dapat menyebabkan
hipertensi,takikardia,mydriasis,tetapi tidak selalu
ada
Nyeri neuropati biasanya bersifat kronik,dan
sukar untuk diobati dengan analgesik biasa.
Diagnosis
• Nyeri selalu subyektif; dengan demikian rasa sakit
paling baik didiagnosis berdasarkan deskripsi pasien,
riwayat penyakit, dan pemeriksaan fisik
0 : Tidak Nyeri
1-2 : Nyeri Ringan
3-5 : Nyeri Sedang
6-7 : Nyeri Berat
8-10 : Nyeri Yang Tidak Tertahankan (Judha, 2012).
LANJUTAN…
SKALA 1 (Sangat Ringan / Very seperti gigitan nyamuk
Mild)
Skala 2 (Tidak Nyaman / Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit
Discomforting)
Skala 3 (Bisa Ditoleransi / Tolerable) Rasa nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung
menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh
dokter
Skala 4 (Menyedihkan / Distressing) Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit
dari sengatan lebah.
Skala 5 (Sangat Menyedihkan / Very Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk,
Distressing) seperti pergelangan kaki terkilir.
Skala 6 (Intens) Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu
kuat sehingga tampaknya cenderung mempengaruhi
sebagian indra Anda, menyebabkan tidak fokus,
komunikasi terganggu
Lanjutan….
Skala 7 (Sangat Intens) rasa sakit benar-benar mendominasi indra ,
mengganggu tidurtidak dapat berkomunikasi
dengan baik dan tak mampu melakukan
perawatan diri.
Skala 8 (Sungguh Mengerikan / Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat
Excruciating) berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan
kepribadian yang parah jika sakit datang dan
berlangsung lama.
Skala 9 (Menyiksa Tak Tertahankan Sakit luar biasa. Tidak dapat berkomunikasi. Menangis
/ Unbearable) dan atau mengerang tak terkendali.
Skala 10 (Sakit tak terbayangkan Terbaring di tempat tidur dan mungkin
tak dapat diungkapkan) mengigau. Pasien kebanyakan akan pingsan
Terapi nyeri ringan
Terapi nyeri ringan / sedang
Terapi nyeri sedang atau berat
Jika tidak berespon dari terapi diatas
Dosis analgesik NSAID
LANJUTAN…
LANJUTAN….
ANALGESIK OPIOID
LANJUTAN…
LANJUTAN…
DOSIS AWAL
Manajemen Farmakologis dari Nyeri
Non-Kanker Kronis
Daftar Pustaka
Andarmoyo, S. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.
Yogyakarta: Ar- Ruzz