Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH I
KELOMPOK 2
ALFA NUR HUSNA 20176523004
HENDRA WAHYUDI 20176513029
MARIANA WULANDARI 20176523053
NUHA NUHAIFA HIKMAH 20176523075
RIYADHIL KHASANAH 20176523096
YUDHA PRAWARDANA 20176513115
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN ASMA
BRONKHIALE
Pengertian Asma Bronkhiale
pengertian
Asma merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan
kepekaan bronkus terhadap berbagai rangsangan sehingga
mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan yang luas, reversibel
dan spontan. Asma terjadi karena adanya gangguan disaluran
tenggorokan tempat keluar masuknya udara. Saat sesuatu pemicu
terjadinya asma maka dinding saluran 6 nafas akan mengetat
sehingga saluran nafas akan menyempit dan menyebabkan
penderita mengalami sesak nafas.
Asma Bronkial terjadi akibat
penyempitan jalan napas yang
reversibel dalam waktu singkat
oleh karena mukus kental, spasme,
dan edema mukosa serta
deskuamasi epitel bronkus /
bronkeolus, akibat inflamasi
eosinofilik 7 dengan kepekaan
yang berlebihan
Penyebab asma bronkhiale

Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / Faktor Intrinsik (asma non imunologi /


asma alergi) asma non alergi)
 Reaksi antigen-antibodi  Infeksi : parainfluenza virus,
pneumonia, mycoplasmal
 Inhalasi alergen (debu, serbuk-
serbuk, bulu-bulu binatang)  Fisik : cuaca dingin, perubahan
temperatur
 Iritan : kimia
 Polusi udara : CO, asap rokok,
parfum
Tanda Dan Gejala

1. Stadium dini
• Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
• Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
• Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya
hilang timbul
2. Stadium lanjut/kronik
• Batuk, ronchi
• Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
• Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
Pemeriksaan Penunjang

 Spirometri
 Uji provokasi bronkus
 Pemeriksaan sputum
 Pemeriksaan cosinofit total
 Uji kulit
 Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
 Foto dada
 Analisis gas darah
Konsep asuhan keperawatan

 Pengkajian • Batuk keras, kering : batuk


produktif sulit
• Awitan distres pernafasan tiba-
tiba • Perubahan tingkat kesadaran
• Bunyi nafas : mengi, menurun, • Hipokria
tidak terdengar
• Hipotensi
• Duduk dengan posisi tegak :
• Pulsus paradoksus > 10 mm
bersandar kedepan
• Dehidrasi
• Diaforesis
• Peningkatan anseitas : takut
• Distensi vera leher
menderita, takut mati
• Sianosis : area sirkumoral, dasar
kuku
Diagnosa Keperawatan Yang
Mungkin Timbul
 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d bronkospasme :
peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental :
penurunan energi/kelemahan
 Kerusakan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen, kerusakan
alveoli
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan
masukan oral
Intervensi Keperawatan

1. DP : Tidak efektifnya bersihan jalan nafas  Kaji pasien untuk posisi yang nyaman mis :
peninggian kepala tempat tidur, duduk pada
2. Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif sandaran tempat tidur
3. KH : - Mempertahankan jalan nafas paten  Pertahankan polusi lingkungan minimum
dengan bunyi nafas bersih/jelas
 Dorong/bantu latihan nafas abdomen/bibir
-Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan
jalan nafas mis : batuk efektif dan mengeluarkan  Observasi karakteristik batuk mis : menetap,
sekret batuk pendek, basah
1. Intervensi  Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hr
ss toleransi jantung dan memberikan air
 Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi hangat, anjurkan masukkan cairan sebagai
nafas, mis; mengi, krekels, ronki ganti makanan
 Kaji/pantau frekuensi pernafasan  Berikan obat sesuai indikasi
 Catat adanya/derajat diespnea mis : gelisah,
ansietas, distres pernafasan, penggunaan otot
bantu
TERIMA KASIH
Pertanyaan

1. Reika : Fisiologi kenapa nafas perderita asma berbunyi ?


2. Rinto : Apa yang kita lakukan tentang intervensi keperawatan
jika kita melihat orang yang sesak nafas ?
3. Reza : Fisiologi penyakit asma dan resiko ?

Anda mungkin juga menyukai