Anda di halaman 1dari 19

DI RUANGAN RR RSUD SYAMRABU BANGKALAN.

Pengertian
 Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak
antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian
dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan
synovial (jaringan di sekitar persendian).

 Tumor adalah : merupakan kumpulan sel abdormal


yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus
mennerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi
dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna
bagi tubuh. (Kusuma, Budi 2001)
 Tumor jaringan lunak dapat terjadi di seluruh bagian
tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang
ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan lunak
dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft
Tissue Sarcoma (STS).
Etiologi
 Karsinogen
 Hormon
 Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan
kebiasaan makan makanan yang kurang berserat.
 Parasit : parasit schistososma hematobin yang
mengakibatkan karsinoma planoseluler.
 Genetic
 Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-
obatan.
WOC
Tanda dan gejala
 Hiperplasia
 Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
 Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan
ikat dan apabila berasal dari parenkim yang banyak
mengandung jaringan ikat maka akan elastic kenyal
atau lunak.
 Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
 Edema disekitar tumor
 Nyeri
 Anoreksia, mual, muntah.
Penatalaksanaan
 Pembedahan
 Radioterapi
 Kemoterapi
 Bioterapi
PENGKAJIAN DATA DASAR DAN
FOKUS
 Tgl MRS :07-10-13 Jam masuk : 10.00 wib
 No.Reg :054283 Diagnosa medis :STT thorax
 Tgl pengkajian :08-10-13

I. IDENTITAS
1. Nama pasien : an.M
2. Umur : 7 tahun
3. Suku /bangsa : jawa/indo
4. Agama : islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat : Blega
II. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU: Tidak ada
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
 Keluhan utama: Ada bekas luka operasi
 Riwayat keluhan utama:
 Keluarga pasien mengatakan ada benjolan di
punggung bawah ketiak kurang lebih 1 tahun yang lalu
selebar telur angsa, sudah dilakukan tindakan operasi,
terdapat luka operasi berbentuk lingkaran
berdiameter 10 cm, dan dijahit ditutup kasa serta
terpasang drain.
IV. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem perafasa (B1. Breathing)
 Keluhan : Tidak ada keluhan sesak
 Frekuensi : 24 X/m
 Irama : Teratur
 Suara nafas : Vesikuler
 Terpasang : Ya 2 lpm
MK: Tidak ada masalah keperawatan

2. Sistem Cardiovaskuler (B2. bleeding)


 Keluhan : nyeri di bagian bekas pots o
 TTV : T : 90/60 mmHg N : 100 x/m
 S: 36 ͦc RR: 24 x/m
 Suara jantung: Normal
 Terdapat bekas luka operasi berbentuk lingkaran dg diameter ± 10 cm.
MK: Resiko Infeksi
G3 rasa nyaman ( Nyeri)
3. Sistem persyarafan (B3. Brain)
 Keluahan : Omongan pasien tidak jelas
 Kesadaran : composmentis
 GCS : E: 2 M: 4 V: 3 jumlah: 9
 Mata : Isokor
MK: Penurunan kesadaran

4. Sistem perkemihan – Eliminasi uri ( B4. Bladder)


Keluhan : Tidak ada keluhan pada sistem perkemihan
Intake cairan : Inf. RDS 1000 cc/2 jam
MK: Tidak ada masalah keperawatan
5. Sistem pencernaan – Eliminasi Alvi (B5. Bowel)
MK: Tidak ada masalah keperawatan

6. Sistem tulang-otot-integumen (B6.Bone)


Pergerakan sendi : Terbatas
MK: Immobilitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 . LABORATORIUM
Result Normal
H- SGOT 26 0,37
H- SGPT 12 0,42
R-BUN 12,8 4,6-23
R-CREATININ 0,5 0,6-1,1

WBC 9,7 3,8 – 10,6


LYM 3,7 1,0 – 4,4
RBC 4,71 4,4 – 5,9
HGB 11,6 13,2 – 17,9
HCT 36,8 40,0 – 52,0
PLT 404 150 - 436

LABORATORIUM FORTUNA
Mikroskopi : hanya terdiri dari sel darah merah tidak menunjukkan keganasan.
Makroskopi: dilakukan satu kali puncture nodulpada dinding thorax belakang
kanan,ukuran 10x4x2 cm kebiruan aspirat kemerahan.
Kesimpulan : Nodul dinding thorax belakang kanan , FNA : Hematoma
radiologi
-Thorax : PA
- COR : besar dan bentuk normal
- PULMO : broko faskuler patren meningkat
infiltrat –

TERAPI:
Inf. RDS 1000 CC/2jam
Inj. Ceftri 2x 500 mg
Inj . Antrain 2x ½ amp
Inj. Ranitidin 2x ½ amp
inj. Transamin 2x 250 mg
Diagnosa keperawatan:
1.Resiko infeksi b.d adanya luka operasi
2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
3. Immobilitas b.d post operasi
4. Penurunan kesadaran b.d anas ntesi paska bedah
5. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d terputusnya
jaringgan akibat tindakan operasi
Analisa Data
Data Masalah Penyebab
1. DS : - Pasien Menangis Resiko Infeksi Adanya luka
DO : - K/u Cukup operasi
- Ada luka bekas operasi
- kasa ata verban agak basah
- Terpasang Drain
- TD : 90/60 mmHg
- N : 100 x/m
- S : 36 C
- RR : 24 x/m

2. DS : - Pasien Menangis Immobilitas Post operasi


DO : - K/u Cukup
- Gerakan Pasien terbatas
- TD : 90/60 mmHg
- N : 100 x/m
- S : 36 C
- RR : 24 x/m
Diagnosa Keperawatan
 1. Resiko Infeksi b.d adanya luka operasi
 2. Immobilitas b.d Post Operasi
Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Resiko Setelah dilakukan 1. Beri penjelasan 1. Mengurangi
infeksi b.d askep selama 1x 2 tentang cara tingkat terjadinya
adanya luka jam resiko infeksi mencegah infeksi
operasi tidak terjadi, infeksi
2. Ganti verban
Dengan KH : jika basah 2. Verban basah
• Luka sembuh tempat kuman
dengan baik yang menyebabkan
• tidak ada tanda- 3. Kaji tanda- infeksi
tanda infeksi tanda infeksi 3. Mengetahui adanya
• pasien bisa infeksi sejak dini,
istirahat 4. Observasi ttv penanganan cepat
- TD : 90/60 mmHg 4. Mengetahui
- N : 100 x/m 5. Kolaborasi tim perkembangan px
- S : 36 C medis 5. Antibiotik
- RR : 24 x/m pemberian membunuh kuman
antibiotik penyebab infeksi
Implementasi Keperawatan
Waktu Diagnose Implementasi Evaluasi
08/10/2 Resiko 1. Memberi penjelasan 2 jam kemudian,
013 infeksi b.d tentang cara mencegah
adanya infeksi S : - Pasien memanggil
luka 2. Mengganti verban jika manggil ibnya
operasi basah O : - K/u Cukup
- tidak ada tanda-tanda
infeksi
3. Mengkaji adanya tanda- - verban tetap kering
tanda infeksi setelah diganti
- TD : 100/70 mmHg
4. Mengobservasi ttv - N : 98 x/m
- S : 36,5 C
5. Kolaborasi tim medis - RR : 26 x/m
pemberian antibiotik A : - Masalah teratasi
P : - Intervensi dihentikan
pasien pindah ruangan

Anda mungkin juga menyukai