Anda di halaman 1dari 13

: melepaskan tanggung jawab secara

ilegal
: ketakutan, hilang pd, rasa tidak berdaya,
hilang kemampuan bertindak, stres
: tindakan yg menyebabkan rasa sakit, jatuh
sakit dan luka berat.
: prilaku pendekatan2 yang terkait
dengan seks yang tak diinginkan, termasuk
permintaan untuk melakukan dan perilaku secara
verbal maupun fisik yang merujuk pada seks.
: memeperlakukan , menyuruh, meminta
dg paksa
: usaha atau kegiatan yang dinilai
membahayakan sesuatu/bersesiko tidak baik
:menahan orang secara tidak
sah, menculik, menyandera (pasal 333 KUHP)
Kekerasan Terhadap Perempuan
330,000
348.446
320,000
310,000
300,000 259.150
290,000
280,000
270,000

KASUS

Tahun 2015: 348.446 kasus ( 968 /hari)


Sumber: Komnas Perempuan
Kekerasan Anak
Tahun 2017

seksual

penelantaran

Bullyng

perdagangan
anak
eksploitasi
273 ekonomi dll

Sumber: Komnas anak


1. KDRT:
- faktor ekonomi
- Prilaku: egois, pemarah, cemburu >
- prilaku menyimpang sebab tertentu : Obat terlarang, judi, minuman keras
2. Masyarakat /lingkungan
- akses media tanpa literasi yg benar
- teman curhat penyelesaian masalah ( cara kekerasan)
- divonis tanpa pembuktian
setiap orang yang melihat mendengar atau
mengetahuiterjadinya kekerasan dalam rimh tangga wajib
melakukan upaya2 sesuai kemapuan (pasal 15):
- Mencegah tidak pidana
- Memberikan perlindungan
- Memberikan pertolongan darurat

3. Sanksi/Hukuman Ringan
Bimbingan
perlindungan
Rohani

Pelayanan
Pendampingan
kesehatan

Penanganan
khusus
(rahasia)
 Jalur Hukum
- KPAI/LSM PAI – polisi/ PPA- PN/peradilan anak
- Bukti dan saksi
- Visum et repertum(VeR): dokter&penyidik
- Penasehat hukum: LBH , advokat
 Diversi (khusus perkara anak)
- upaya penyelesaian diluar pengadilan (Pasal 5 ayat 3)
- tututan dibawah 7 tahun harus diversi
 Mediasi
 Paradigma: extra ordinary crime) kejahatan yg
setara dg korupsi dan terorisme, dan pemahaman
hubungan yang sehat
 Kejahatan sePAKET/terintegrasi (kekerasan anak dan
Ibu)
 Penegakan hukum(low inforcment)
 Perlu institusi yg terdesentralisasi:
◦ Dunia (PBB): Unicef
◦ Negara :KPPPA, KPAI, Komnas Perempuan
◦ Kabupaten: Polres Unit PPA
◦ Masyarakat : LSM (YPAI jkt,)
 Pribadi yang kuat
 - pemahaman agama
 - menghormati dan menghargai privasi
Pasal 44
 Ayat (1) kekerasan fisik dalam lingkup Rumah tangga, ancaman
paling lama 5 tahun atau denda paling banyak15 juta
 Jika kekerasan dilakukan oleh suami terhadap istrinya, tidak
menyebabkan sakit atau luka cacat, ancaman hukumannya 4
bulan atau denda 5 juta (ayat 4)
 Jika kekerasan (KDRT) menyebabkan sakit atau luka berat,
ancaman paling banyak10 tahun penjara tau denda paling
banyak 30 juta (ayat 2)
 Atau jika KDRT menyebabkan kematian, hukuman paling lama
15 tahun penjara atau denda palingbanyak 45 juta (ayat 3)
Pasal 46,
 Kekerasan seksual dalam rumah tangga, ancaman paling lama
12 tahun atau denda paling banyak 36 juta
 Memaksa anggota keluarga (menetap Rumah Tangga)
melakukan, hubungan seksual dg tujuan komersil, ancaman
paling singkat 4 tahun dan penjara paling lama 15 tahun dan
denda (12juta sampai 300 jt)
 Aborsi (pasal 76A) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
 penelantaran anak (Pasal 76B) , dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
 Kekerasan terhadap Anak (Pasal 76C) menempatkan, membiarkan,
melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan, ancaman
pidana3 tahun 6 bulan atau denda 72 jt, luka berat 5 tahun atau denda
100 juta, menyebabkan kematian, ancaman hukuman paling lama 15
tahun aatau denda 3 milyard. Pidana ditambah 1/3 , apabila
penganiayaan dilakukan orang tua.
 melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain(Pasal 76D),
ancaman pidana 5 tahun dan paling banyak 15 tahun atau dendan paling
banyak 5 milyard. jika dilakukan orantua, wali, pengasuh, pendidik maka
hukuman ditambah 1/3 dari ancaman pidana.

Anda mungkin juga menyukai