Anda di halaman 1dari 3

IMUNISASI

No.Dokumen :

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 01 Januari 2017

Halaman : 1- 1

UPT PUSKESMAS Tanda Tangan :


SUGIANTO,SKM
TAMBAN BARU NIP. 19630513 198603 1 023

pengertian Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
1.Pengertian
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan.

Tujuan penyusunan SOP Imunisasi, sebagai acuan dalam pelayanan imunisasi bagi
bayi, balita dan anak sekolah di Posyandu, Polindes, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit,
2. Tujuan
maupun di Sekolah. Sedangkan ruang lingkup SOP ini meliputi pelayanan imunisasi
bagi bayi, balita dan anak sekolah, serta Wanita Usia Subur (WUS)

Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tamban Baru Nomor


3. Kebijakan 440/C.VII.SK.50.0004.07/436.6.3/2015 Tentang Kewajiban Pelayanan
Imunisasi

4.1. PERMENKES Republik Indonesia No. 12 Tahun 2017 Tentang


4. Referensi
Penyelenggaraaan Imunisasi.

4.2. Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit (Rekam Medis/ Medical


Record), DepKes RI, Januari 1997.

4.3. Penyelenggaraan dan prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di


Indonsesia Revisi II Depkes RI 2006

Prosedur kerja pelayanan imunisasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut


5. Prosedur
:

1. Penyiapan Pelayanan Imunisasi


2. Persiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
4. Pemantauan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
Penyiapan Pelayanan Imunisasi, meliputi peralatan logistik imunisas.
Logistik yang dimaksud antara lain meliputi vaksin, Auto Disable Syringe,
safety box, emergency kit, dan dokumen pencatatan status imunisasi. Peralatan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan imunisasi tergantung pada
perkiraan jumlah sasaran yang akan diimunisasi. Jenis peralatan yang
diperlukan untuk pelayanan imuniasi secara lengkap antara lain:
1. Termos/Vaksin carrier
2. Cool Pack / Kotak dingin cair
3. Vaksin, Pelarut dan penetes (dropper)
4. Alat suntik
5. Safety box (kotak pengaman)
6. Pemotong/kikir ampul pelarut
7. Formulir
8. Kapas dan wadah
9. Bahan penyuluhan (poster, leaflet, dan lainnya)
10. Alat tulis (kertas, pensil dan pena)
11. Kartu-kartu Imunisasi (KMS, kartu TT)
12. Buku register bayi dan WUS
13. Tempat sampah
14. Sabun untuk cuci tangan
Prosedur Pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es
1. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial vaksin
yang dibutuhkan untuk pelayanan.
2. Catat suhu di dalam lemari es
3. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan untuk
VVM dan tanggal kedaluarsa (EEFO, FIFO)
Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin Sebelum melakukan imunisasi, kita
harus yakin bahwa vaksin telah aman untuk diberikan, dengan prosedur
sebagai berikut:
1. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunkan
vaksin atau pelarut tersebut.
2. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM). Jika vaksin sudah masuk
kriteria C dan D jangan dipergunakan.
3. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut jika
tanggal kadaluarsa telah lewat.
4. Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator ini
menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa vaksin
yang sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP-HepB )
telah membeku, anda sebaiknya melakukan tes kocok.
Penting diperhatikan, bahwa selama proses pelayanan imunisasi harus
diperhatikan pemeliharaan cold chain, dengan beberapa poin penting berikut:
1. Selama pelayanan imunisasi, vaksin dan pelarut harus disimpan dalam
vaccine carrier dengan menggunakan cool pack, agar suhu tetap terjaga
pada temperature 2-8 C dan vaksin yang sensitive terhadap pembekuan
tidak beku.
2. Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari
langsung.
3. Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam
vaccine carrier yang tertutup rapat.
4. Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada
sasaran datang.
5. Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama.
6. Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial baru sebelum
vial lama habis.
7. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus
dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar, seharusnya dengan cara
diletakkan di lubang busa yang terdapat diatas vaksin carrier (lihat
gambar di bawah).
8. Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat cool pack.
9. Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis, pelarutan selanjutnya
dilakukan bila telah ada anak yang hendak diimunisasi.
Penyiapan Tempat Pelayanan Imunisasi
6. Unit Puskesmas , Posyandu, Pustu,
Terkait Polindes dan Sekolah

7. Rekaman
Yang Isi Tgl. Mulai
historis No
dirubah Perubahan diberlakukan.
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai