2.
3.
4.
Persiapan Peralatan
Vaksin
Auto Disable Syringe
safety box
emergency kit
Dokumen pencatatan status
imunisasi.
Ada
Tidak
2. Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan imunisasi tergantung pada perkiraan
jumlah sasaran yang akan diimunisasi. Jenis peralatan yang diperlukan untuk pelayanan
muniasi secara lengkap antara lain:
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Peralatan
Termos/Vaksin carrier
Cool Pack / Kotak dingin cair
Vaksin, Pelarut dan penetes (dropper)
Alat suntik
Safety box (kotak pengaman)
Pemotong/kikir ampul pelarut
Formulir
Kapas dan wadah
Bahan penyuluhan (poster, leaflet, dan
lainnya)
Alat tulis (kertas, pensil dan pena)
Kartu-kartu Imunisasi (KMS, kartu TT)
Ada
Tidak
12
13
14
2
3
Ya
Tidak
Ya
Tidak
2
3
4
5
6
7
8
9
Ya
Tidak
Ya
Tidak
3
4
5
7. Pengaturan tempat imunisasi, kita juga harus memperhatikan beberapa hal berikut:
No
1
3
4
Pelaksanaan Imunisasi
Sesuai
Tidak Sesuai
1.
2.
3.
4.
Nama Anak :
Usia Anak
:
JK Anak
:
Jenis Imunisasi : DPT3 +Hb+Hib , Polio 4
7
8
9
10
11
12
Langkah-Langkah
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Jelaskan kepada orang tua prosedur
yang akan dilakukan
Ambil vaksin DPT dengan spuit sesuai
dengan program /anjuran, yaitu 0,5 ml
Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya,
tangan kiri ibu merangkul bayi,
meyangga kepala bahu, dan memegang
sisi luar tangan kiri bayi. Tangan kanan
bayi melingkar ke belakang tubuh ibu
dan tangan kanan ibu memegang kaki
bayi dengan kuat).
Lakukan desinfeksi 1/3 area tengah paha
bagian luar yang akan diinjeksi dengan
kapas alcohol
Regangkan daerah yang akan diinjeksi
Lakukan injeksi dengan memasukkan
jarum ke intramuskular di daerah femur
Lepaskan sarung tangan
Cuci tangan
Catat reaksi yang terjadi
Menjelaskan KIPI kepada ibu bayi yang
diimunisasi dan penanganannya jika
anak :
- Bengkak
- Nyeri dan kemerahan pada lokasi
suntikan
- Demam
Ya
Tidak
13
- Irritabilitas (rewel)
- Menangis dengan nada tinggi, dalam
24 jam setelah pemberian
Memberi KIE kepada ibu bayi
Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada lokasi yang
berlainan. Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu vial atausyringe dengan vaksin lain.
Sasaran imunisasi untuk anak dikategorikan menjadi 2, yaitu untuk bayi dan batita. Untuk
bayi, imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi dasar yang terdiri atas Hepatitis, BCG,
Polio 1-4, Pentavalen (DPT-BH-Hib), dan campak. Pembagiannya sesuai dengan usia bayi
dibagi menjadi sebagai berikut:
: Bayi
2. Imunisasi lanjutan
: Batita
3. Imunisasi DPT Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit Dipteri, Pertusis
(batuk rejan) dan tetanus.
4. Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b yang dapat
menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan pnemonia. Imunisasi Hib ini
sangat mahal, maka belum di wajibkan.
Sedangkan untuk batita, imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi lanjutan.
Imunisasi lanjutan ini tak kalah pentingnya untuk pencegahan penyakit pada anak. Untuk
imunisasi lanjutan, anak akan diberikan DPT-HB-Hib dan campak. Pembagian imunisasi
lanjutan untuk usia batita dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Batita berusia 18 bulan (1,5 tahun) diberikan imunisasi DPT-HB-Hib (minimum berjarak
12 bulan dari DPT-HB-Hib dosis terakhir)
2. Batita berusia 24 bulan (2 tahun) diberikan imunisasi campak (minimum berjarak 6 bulan
dari campak dosis pertama)
INDIKASI:
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B,
dan infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
1. Vial vaksin harus dikocok sebelum digunakan untuk menghomogenkan suspense.
2. Gunakan alat suntik steril untuk setiap kali penyuntikan.
3. Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
11
PENYIMPANAN
1. Pentavalen harus disimpan dan ditransportasikan pada suhu antara +2oC sampai dengan
+8oC.
2. Vaksin DPT-HB-HiB TIDAK BOLEH DIBEKUKAN.
3. Vaksin dari kemasan vial dosis ganda yang sudah diambil satu dosis atau lebih dalam satu
sesi imunisasi, dapat digunakan untuk sesi imunisasi berikutnya selama maksimal sampai
4 minggu, jika kondisi berikut terpenuhi :
a)
b)
c)
d)
e)
KEMASAN
1 Dus @ 10 vial @ 2,5 ml (5 dosis)
KEUNTUNGAN PENTAVALEN
1. Lima perlindungan satu kemasan
2. Mudah digunakan karena vaksin HiB sudah tergabung dalam bentuk cairan
3. Efisiensi biaya hingga 66,6% karena menghemat penggunaan jarum suntik (dari 12
menjadi 4 jarum suntik saja)*
Dengan asumsi penghematan 3 jarum suntik (DPT,HB, dan HiB) untuk 4 kali
pemberian (3 + 1 booster)
PENTAVALEN AMAN
Vaksin pentavalen aman. Sebelum diberikan pada manusia, setiap jenis vaksin sudah dipastikan
keamanannya melalui proses pemeriksaan oleh Badab POM dan lembaga internasional. Demam
setelah imunisasi merupakan reaksi normal yang dapat diatasi dengan obat penurun panas.
KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) mengandung
Zat aktif
Toksoid Difteri murni
20 Lf (k. 30 IU)
5 Lf 60 IU)
B. pertussis inaktif
12 OU (k 4 IU)
HbsAg
10 mcg
Konjugat Hib
10 mcg
Zat tambahan
sebagai aluminium fosfat
0,33 mg
Thimerosal
0,025 mg