Anda di halaman 1dari 33

Administrasi dan Supervisi

Pendidikan

Oleh

Nama : Dwiyan Hari Ramadhan.


Nim : 14033083

Tugas 12 (dua belas).

Dosen : Dr. Hanif Al Kadri , S.Pd, M.Pd.

MATA KULIAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI


PENDIDIKAN
2016
Supervisi Pendidikan

Konsep dasar Supervisi Pendidikan

Ruang lingkup Supervisi Pendidikan

Prinsip Supervisi Pendidikan

Peranan Supervisi Pendidikan

Proses dan teknik Supervisi


Pendidikan
KONSEP DASAR SUPERVISI
PENDIDIKAN

Pengerti
an
Supervisi pendidikan adalah suatu
aktifitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para
guru dan pegawai sekolah dalam
melakukan pekerjaan mereka secara
efektif.
Rasional
Studi yang dilakukan oleh Ace Suryani menunjukkan
bahwa Guru yang bermutu dapat diukur dengan lima
indikator, yaitu:
1. kemampuan profesional (professional capacity),
sebagaimana terukur dari ijazah, jenjang pendidikan,
jabatan dan golongan, serta pelatihan.
2. upaya profesional (professional efforts), sebagaimana
terukur dari kegiatan mengajar, pengabdian dan
penelitian.
3. waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional
(teacher’s time), sebagaimana terukur dari masa
jabatan, pengalaman mengajar serta lainnya.
4. kesesuaian antara keahlian dan pekerjaannya (link and
match), sebagaimana terukur dari mata pelajaran yang
diampu, apakah telah sesuai dengan spesialisasinya
atau tidak
5. tingkat kesejahteraan (prosperiousity) sebagaimana
Tujuan
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan
teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil
tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar
mengajar .
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan
konkrit dari supervisi pendidikan yaitu :
1. Mengkoordinasi, memberikan rangsangan dan
mengarahkan lembaga agar mampu menjalankan
perannya
2. Memberikan dorongan, bantuan profesional kepada
personil (guru, kepala sekolah dan staff lainnya) agar
mampu menjalankan tugas dan fungsinya
3. Mengawasi kualitas pendidikan/pelatihan
4. Memotivasi personil (guru, kepala sekolah dan staff
lainnya)
Sasaran supervisi
pendidikan

Supervisi teknis Supervisi teknis


edukatif administratif

Meliputi administrasi profesional,


administrasi material, administrasi
kuangan, administrasi laboratorium,
perpustakaan sekolah dan lain-lain.
meliputi kurikulum,
proses belajar mengajar
dan evaluasi/ penilaian
Fungsi

1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah;


2. Melengkapi kepemimpinan sekolah;
3. Memperluas pengalaman guru-guru;
4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif;
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus-menerus
6. Menganalisis situasi belajar dan mengajar;
7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
setiap anggota staf;
8. Mengintegrasi tujuan pendidikan dan membantu
meningkatkan kemampuan guru-guru dalam mengajar.
Fungsi

Pendapat lain dikemukakan oleh Made Pidarta


(1999: 15-19), fungsi supervisi dibedakan menjadi
dua bagian besar yakni:
• Fungsi utama ialah membantu sekolah sekaligus
mewakili pemerintah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan yaitu membantu perkembangan individu
para siswa.
• Fungsi tambahan ialah membantu sekolah dalam
membina guru-guru agar dapat bekerja dengan baik
dan dalam mengadakan kontak dengan masyarakat
dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan
masyarakat serta mempelopori kemajuan
masyarakat.
RUANG LINGKUP SUPERVISI
PENDIDIKAN

Akademik

1. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan


gurumenyusun administrasiperencanaan pembelajaran/program
bimbingan
2. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan
guru dalam proses pelaksanaanpembelajaran/bimbingan
3. Melakukan pendampingan membimbing guru dalam
meningkatkan kemampuan melaksanakanpenilaian hasil belajar
peserta didik.
4. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan
guru menggunakan media dansumber belajar
5. Memberikan masukan kepada guru dalam memanfaatkan
lingkungan dan sumber belajar
LANJUTAN....
Akademik

6. Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas


membimbing dan melatih peserta didik
7. Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi
untukpembelajaran
8. Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan
hasil penilaian untuk perbaikan mutupendidikan dan
pembelajaran/pembimbingan.
9. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
Manajerial

1. Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah


berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan maupun rencana
kerja 4 tahunan, pelaksanaan program, pengawasan dan
evaluasi internal, kepemimpinan sekolah dan Sistem Informasi
Manajemen (SIM).
2. Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS)
dan merefleksikan hasil-hasilnyadalam upaya penjaminan mutu
pendidikan.
3. Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-
sumber belajar lainnya.
4. Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan
program bimbingan konseling disekolah.
PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
 Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan
memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah
lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan
dan bukan mencari-cari kesalahan.
 Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara
langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat
bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau
dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan
dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
 Apabila supervisor merencanakan akan memberikan
saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan
sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya
supervisor memberikan kesempatan kepada pihak
yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau
tanggapan.
LANJUTAN....

 Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala


misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan
kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.
 Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung
hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik
antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana
kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang
disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan
pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau
kekurangan yang dimiliki.
 Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang
ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya
supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal
penting yang diperlukan untuk membuat laporan.
Supervisi sebagai
kepemimpinan
Supervisi sebagai
inspeksi

Supervisi sebagai
penelitian

PERANAN Supervisi sebagai latihan


SUPERVISI dan bimbingan
PENDIDIKAN
Supervisi sebagai
sumber dan pelayanan

Supervisi sebagai
koordinasi

Supervisi sebagai
evaluasi
PROSES DAN tEKNIK SUPERVISI
Tindak Lanjut

Evaluasi

Perancaanaan

Proses
Supervisi
1. Perencaan supervisi pendidikan

Perencanaan supervisi perlu disusun oleh


supervisor agar pelaksaan supervisi dapat
terarah. Pelaksaan supervisi diawali dengan
perencaan diduga dapat mengecewakan
banyak pihak, seperti guru, supervisor dan
bahkan siswa yang secara tidak langsung
memerlukan peningkatan kemampuan
mengajar gurunya.
Mengingat perencanaan merupakan pedoman dan arah
dalam pelaksanaan, maka ada bebrapa hal yang harus
dicantumkan dlam perencanaan supervisi, yaitu :

a. Tujuan supervisi
b. Alasan mengapa kegiatan terrrsebut perlu
dilaksanakan,
c. Bagaimana (metode/teknik) mencapai tujuan yang telah
dirumuskan
d. Siapa yang akan dilibatkan/diikutsertakan
dalam kegiatan-kegaitan yang akan dilakukan
e. Waktu pelaksanaan
f. Hal-hal yangdiperlukan dalam pelaksaannya
serta cara memperoleh hal-hal tersebut.
2. Pelaksanaan supervisi pendidikan

a) Pengumpulan data
Proses supervisi diawali dengan pengumpulan data untuk menemukan
berbagai kekurangan dan kelemahan guru. Data yang dikumpulkan adalah
mengenai keseluruhan situasi belajar mengajar.

b) Penilaian
Data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai. Penilaian ini
dilakukan terhadap keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor-faktor
penunjang dan penghambat dalam proses belajar mengajar.

c) Deteksi kelemahan
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau kekurangan guru dalam
mengajar. Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor memperhatikan
beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru yaitu : penampilan
guru di depan kelas, penguasan materi, penggunaan metode, hubungan antar
personil dan administrasi kelas.
d) Bimbingan dan pengembangan
Supervisor perlu memberikan bimbingan kepada guru agar apa
yang diperolehnya diterapkan/ diaplikasikan dalam proses belajar mengajar
yang dilakukannya.

Sutjipto mengemukakan empat pendekatan supervisi yaitu :

 Pendekatan humanistik, didasarkan pada asumsi bahwa guru


mengalami pertumbuhan secara terus menerus, tugas
supervisor adalah membimbing guru agar guru dapat berdiri sendiri.

Pendekatan kompetensi, didasarkan atas asumsi bahwa supervisi


bertujuan membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai guru.
Tugas supervisor adalah menciptakan lingkungan sedemikian rupa
sehingga guru dapat menguasai kompetensi tersebut secara
bertahap.

Pendekatan klinis, didasarkan pada asumsi bahwa guru akan


tumbuh dan berkembang dalam jabatannya melalui proses belajar.
3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah


diccapai, hal-hal yang sudah dilakukan dan hal yang belum
dilaksanakan.evaluasi supervisi dilakukan untuk semua aspek,
meliputi evaluasi hasil, proses dan pelaksanaan.

Teknik evaluasi yang dilakukan : wawancara, angket,


observasi penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan kelas, dan
memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti sesama
guru, pegawai, dan orang tua.
Teknik
Supervisi

Dari segi Dari Segi


Jumlah langsung
Orang atau tidak

Tidak
Individual Kelompok Langsung
Langsung
TEKNIK INDIVIDUAL

1
Kunjungan Kelas

Supervisor datang ke kelas dan memperhatikan


guru yang sedang mengajar.Melalui kunjungan
kelas,supervisor akan memperoleh banyak
informasi mengenai pelaksanaan proses belajar
mengajar di kelas.
Teknik supervisi dalam bentuk
kunjungan kelas ini dapat di bagi
atas :

1. Kunjungan kelas yang


direncanakan/di persiapkan 2. Kunjungan kelas tanpa
terlebih dahulu. Kunjungan kelas perencanaan/persiapan. Tujuan
yang dipersiapkan ini dapat kunjungan kelas seperti ini
dibedakan atas tiga yaitu: bermacam-macam.
• Kunjungan kelas yang
direncanakan oleh kepala 3. Observasi kelas. Supervisor
sekolah dan diberitahukan mengamati suasana kelas
kepada guru selama pelajaran berlangsung.
• Kunjungan kelas yang Menurut sahertian (1981)
direncanakan oleh kepala observasi kelas dapat
sekolah tetapi tidak dibedakan menjadi dua yaitu:
diberitahukan kepada guru observasi langsung dan tidak
• Direncanakan oleh guru dan langsung
mengundang kepala sekolah
untuk mengunjungi kelas
2
Percakapan Pribadi

Dijelaskan oleh Adam dan Dickey bahwa salah satu alat


yang penting dalam supervisi adalah individual conference
yaitu supervisor dan guru dapat bekerja secara individual
memecahkan masalah-masalah pribadi yang berhubungan
dengan jabatan mengajar.

3
Observasi Kelas

Supervisor mengamati suasana kelas


selama pelajaran berlangsung. Menurut
sahertian (1981) observasi kelas dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: observasi
langsung dan tidak langsung
4
Saling Mengunjungi

Guru-guru saling mengunjungi antara satu


dengn yang lain yang sedang mengajar. Ini
dapat dilakukan di sekolah sendiri atau
mengunjungi guru di sekolah lain.

5
Menilai Diri Sendiri

Dalam hal ini guru menilai dirinya sendiri


dengan harapan dapat membantu guru
dalam memperbaiki kemampuannya
TEKNIK KELOMPOK

Teknik kelompok menurut Sahertian (1981)


adalah teknik-teknik yang digunakan atau
dilaksanakan oleh supervisor dengan sejumlah
guru dalam satu kelompok. Teknik-teknik yang
bersifat kelompok antara lain:

Pertemuan
Studi antar
orientasi bagi Rapat guru kelompok guru
guru

Buletin Diskusi
Seminar
supervisi panel

Demonstrasi Perjalanan
Perpustakaa sekolah untuk
mengajar n jabatan anggota staff
Pertemuan Orientasi
bagi guru baru.

Pertemuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan


supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee
memasuki suasana kerja. Pada pertemuan Orientasi supervisor
diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee
hal – hal sebagai berikut :

1. Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.


2. Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
3. Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan
situasi sekolah.
4. Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak lanjut
dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
5. Ada juga melalui perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang
berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
6. Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial dalam
orientasi ini adalah makan bersama.
7. Aspek lain yang membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru
baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima dalam
kelompok guru lain.
Rapat Guru

Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat


guru yang dilakukan untuk membicarakan proses
pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi
guru. Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip menurut
pendapat Sagala (2010 : 212) dan Pidarta (2009 : 171)
adalah sebagai berikut :

1. Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah


dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
2. Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan
tugas – tugasnya dengan baik
3. Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian
pengajaran yang maksimal.
4. Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan
proses pembelajaran.
5. Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran,
kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar
secara bersama dengan semua guru disekolah.
Studi Antar Kelompok
Guru

Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan


oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu,
seperti MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh
supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal
– hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang akan
dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih
dahulu. Tujuan pelaksanaan teknik supervisi ini adalah sebagai berikut
:

1. Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan


kualitas dalam memberi layanan belajar.
2. Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk
mendapatkan bantuan pemechan masalah pada
materi pengajaran.
3. Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama
guru pada satu bidang studi atau bidang – bidang
studi yang serumpun.
Seminar

Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu


kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan
memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan
topik. Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar
ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun silabus sesuai
standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek
moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu
membuat keributan dikelas, dll

Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok


mendengarkan laporan atau ide – ide
menyangkut permasalahan pendidikan dari
salah seorang anggotanya.
Diskusi Panel

Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari


bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah
yang telah ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu
sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-masing
sehingga guru dapat masukan yang sangat lengkap dalam
menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari
kegiatan ini adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan
masalah dari berbagai sudut pandang ahli.

Buletin Supervisi

Suatu media yang bersifat cetak dimana disana


didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang
berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku
siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini dapat
membantu guru untuk menjadi lebih baik.
Demonstrasi Mengajar

usaha
peningkatan belajar mengajar
dengan cara mendemonstrasikan
cara mengajar dihadapan Dilihat dari langsung tidaknya
guru dalam mengenalkan berbagai supervisor menghadapi orang
aspek dalam mengajar di kelas
yang disupervisi
oleh supervisor.

Teknik
Langsung
Teknik Tidak
Langsung

Anda mungkin juga menyukai