Anda di halaman 1dari 22

Tutorial Klinik

“Osteomyelitis”
NENENG MIRATUNISA
H1A013043
Pembimbing: dr. Triana Dyah Cahyawati, M.Sc, Sp.Rad
Definisi

 Osteomyelitis  inflamasi pada tulang akibat infeksi,


dapat berkembang menjadi osteonekrosis, destruksi
tulang, dan artritis septik
 Klasifikasi berdasar onset:
 Akut (<2 minggu)
 Subakut (2 minggu – 3 bulan)
 Kronis (>3 bulan)
Etiologi

 Oleh bakteri>>>
 AKUT
 Hematogenik: infeksi menyebar mll sirkulasi
 Menyebar langsung dari fokus infeksi yang berdekatan
dengan vaskularisasi baik, biasanya stlh trauma atau
operasi misal patah tulang terbuka yang kotor,
implantasi sendi prostetik yang terkontaminasi
 KRONIS
 Menyebar dari fokus infeksi yang berdekatan tanpa
vaskularisasi yang baik, biasanya pada ekstremitas
bawah, misalnya diabetic foot
Patogenesis

 AKUT
 Proliferasi bakteri  respon
supuratif akut
 Akumulasi pus di medula  pe↑
tek. intramedula, kongesti vaskuler
 pe↓ suplai darah intraoseous
 Pembentukan jar. granulasi
hipervaskuler di sekitar pus
intramedula  pembentukan
abses intraoseus (abses Brodie)
 Ruptur korteks  defek korteks
(kloaka)  penyebaran abses 
abses subperiosteal  ruptur
periosteal  penyebaran infeksi
ke jar. lunak
Patogenesis

 KRONIS
 Disrupsi suplai darah intraoseus
dan periosteal  osteonekrosis,
traktus sinus
 Terbentuk sequestrum (tulang
mati yang terinfeksi yang terpisah
dari tulang sehat)  ada nidus
(bakteri yg terproteksi dari sistem
imun) dpt bertahan hingga bbrp
tahun
 Terbentuk involukrum (lapisan
pembungkus tulang baru)
Manifestasi Klinis

 Hematogenik
 >>> anak: akut, di metafisis tulang panjang, biasanya
tulang tibia dan femur  demam, nyeri, tanda
inflamasi lokal
 dewasa: di corpus vertebra>>> (mengenai 2 vertebra
yang berdekatan krn arteri segmental memberi perfusi
pd 2 vertebra), tulang panjang, pelvis, klavikula
 Penyebaran mll fokus infeksi bervaskular baik
 Nyeri, demam, cairan purulen mengalir dari luka
 Penyebaran mll fokus infeksi bervaskular tidak baik
 Nyeri minimal akibat neuropati, paronikia, selulitis
Diagnosis

 Pemeriksaan laboratorium
 Tidak spesifik: leukositosis, pe↑ LED, CRP
 Mikrobiologi
 Kultur darah: biasanya -, kecuali pd tipe hematogenik
 Biopsi tulang: kultur jaringan, pem. histopatologi
Diagnosis Radiologi

 USG
 Temuan:
 Akut: lebih cepat mendeteksi dari foto polos  reaksi
periosteal (elevasi periosteum) oleh pus
 Kronik: untuk mengevaluasi jaringan lunak sekitar yang
terlibat, melihat abses (gambaran cairan
hipoekoik/anekoik di sekitar tulang), erosi korteks
USG

 Cairan dengan batas


dinding tebal ireguler
(kepala panah) dan septa
hiperekoik (tanda panah)
Diagnosis Radiologi

 Foto rontgen
 Temuan:
 Akut: normal, kadang hanya terlihat pembengkakan
jaringan lunak, reaksi periosteal stlh 10-21 hari, abses
intraoseus
 Kronis: destruksi tulang  sequestrum (lesi dense
dikelilingi lusen, involukrum, korteks menebal/sklerotik
dan berkelok
Foto polos regio pedis

Akut
 Osteomyelitis pada distal metatarsal
4 dan distal falang 3 dan 4
 Disrupsi korteks,
Foto polos dorso-plantar

Akut
 Reaksi periosteal di sekitar
diafisis metatarsal 1 (kepala
panah)
Foto polos knee joint AP

Akut
 Lesi lusen dengan tepi
sklerotik di metafisis distal
femur kanan, suspek abses
intraoseus
Foto rontgen knee joint lateral

Kronis
 Penebalan periosteal
(kepala panah)
 Lesi skelrotik sentral dengan
lingkaran lusen (tanda
panah)
Foto rontgen dorso-plantar

Kronis
 Sklerotik metatarsal 2 dan 3,
dengan reaksi periosteal
(tanda panah)
Foto rontgen dengan kontras
(sinografi)

Kronis
 Fokus-fokus berbatas tegas
dengan kavitas  suspek
sequestrum (kiri)
 Traktus sinus terlihat dengan
menggunakan kontras
(kanan)
Diagnosis Radiologi

 CT scan
 Temuan:
Fragmen tulang nekrotik
Destruksi tulang, terutama vertebra
Identifikasi abses, pus ekstraoseus
Ct scan knee joint

Kronis
 Fragmen sklerotik yang
terpisah dari os humerus
(tanda panah): sequestrum
 Penebalan korteks (kepala
panah): involukrum
Diagnosis Radiologi

 MRI
 Temuan:
 Akut: dapat mendeteksi lebih awal, 3-5 hari onset
 Kronik: lesi nekrotik tulang, abses
MRI regio pedis

 Lesi di os calcaneus (tanda


panah panjang)
 Disrupsi korteks, cairan di
jaringan lunak sekitar dan
edema (tanda panah
pendek)
Daftar Pustaka

 Lee YJ, dkk. The Imaging of Osteomyelitis. Quantitative


Imaging in Medicine and Surgery; 2016.
 Chiappini E, Mastrangelo G, dan Lazzeri S. A Case of Acute
Osteomyelitis: An Update on Diagnosis and Treatment.
International Journal of Environmental Research and Public
Health; 2016.
 Fritz JM dan McDonald JR. Osteomyelitis: Approach to
Diagnosis and Treatment. National Institute of Health; 2009
 Hatzenbuehler J dan Pulling TJ. Diagnosis and Management of
Osteomyelitis. American Family Physician; 2011.
 Pineda C, Espinosa R, dan Pena A. Radiographic Imaging in
Osteomyelitis: The Role of Plain Radiography, Computed
Tomography, Ultrasonography, Magnetic Resonance Imaging,
and Scintigraphy. Radiographic Imaging in Osteomyelitis;
2009.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai