Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

Dewi Sri S
SEDIAAN PARENTERAL Nicky Desi W
Nurus Soliha
Pengertian

Sediaan parenteral adalah sediaan yang digunakan tanpa


melalui mulut atau dapat dikatakan obat dimasukkan ke dalam
tubuh selain saluran cerna (langsung ke pembuluh darah) sehingga
memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai sasaran.
Misal suntikan atau insulin.
Jenis Sediaan Parenteral

Sediaan parental dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Sediaan Parenteral Volume Kecil


Sediaan parenteral volume kecil diartikan sebagai obat
steril yang dikemas dalam wadah di bawah 100 ml.
2. Sediaan Parenteral Volume Besar
Sediaan cair steril yang mengandung obat yang dikemas
dalam wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia.

Persyaratan Sediaan Parenteral

1. Sesuai antara kandungan bahan obat yang ada didalam sediaan dengan
pernyataan tertulis pada etiket dan tidak terjadi pengurangan kualitas
selama penyimpanan akibat kerusakan obat secara kimiawi dan
sebagainya.
2. Penggunaan wadah yang cocok, sehingga tidak hanya memungkinkan
sediaan tetap steril , tetapi juga mencegah terjadinya ineraksi antara
bahan obat dengan material dinding wadah.
3. Tersatukan tanpa terjadi reaksi.
4. Bebas kuman.
5. Bebas Pirogen.
6. Isotonis.
7. Isohidris.
8. Bebas partikel melayang
Evaluasi Sediaan Parenteral

1. Potensi/Kadar :
Penentuan kadar dilakukan dengan pektoskopi UV, HPLC,
Spektroskopi IR.

2. Ph :
Adanya perubahan pH mengindikasikan telah terjadi penguraian
obat atau interaksi obat dengan wadah.

3. Warna :
Perubahan warna umumnya terjadi pada sediaan parenteral yang
disimpan pada suhu tinggi (> 40 0C). Suhu tinggi menyebabkan penguraian.
.
Evaluasi Sediaan Parenteral

4. Kekeruhan:
Alat yang dipakai adalah Tyndall, karena larutan dapat
menyerapan memantulkan sinar. Idealnya larutan parenteral dapat
melewatkan 92-97% pada waktu dibuat dan tidak turun menjadi 70%
setelah 3-5 tahun.Terjadinya kekeruhan dapat disebabkan oleh :
benda asing, terjadinya pengendapan atau pertumbuhan
mikroorganisme.

5. Bau Pemeriksaan bau dilakukan secara periodik terutama untuk


sediaan yang mengandung sulfur atau anti oksidan
Evaluasi Sediaan Parenteral

6. Toksisistas
Lakukan uji LD 50 atau LD 0 pada sediaan parenteral selama
penyimpanan.

7. Evaluasi Wadah

8. Keseragaman bobot

9. Keseragaman volume
Evaluasi Biofarmasetik

Tahapan Uji:

1. Menentukan waktu aksi yang diharapkan


2. Memilih pembawa yang dapat memberikan hasil yang sesuai
harapan
3. Evaluasi in vivo: penentuan kadar obat di dalam darah hewan
dan manusia.
4. Evaluasi Sediaan Parenteral
Rute Pemberian

1. Pemberian Subkutis (Subkutan)


Lapisan ini letaknya persis dibawah kulit.

2. Pemberian intramuskuler
Intramuskuler artinya diantara jaringan otot.

3. Pemberian intravena
Penyuntikan langsung ke dalam pembuluh darah vena.
Rute Pemberian

4. Pemberian intrathekal-intraspinal
Penyuntikan langsung ke dalam cairan serebrospinal pada
beberapa tempat.
5. Intraperitoneal
Penyuntikan langsung ke dalam rongga perut.
6. Intradermal
Cara penyuntikan melalui lapisan kulit superficial.
7. Intratekal
Digunakan khusus untuk bahan obat yang akan berefek pada
cairan serebrospinal.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai