Anda di halaman 1dari 27

BAGIAN ILMU SARAF REFERAT

MEDICAL FACULTY 2019


PATTIMURA UNIVERSITY

DEMENSIA VASKULAR
Aprilia Teropina Warkey
NIM : 2012-83-014

Pembimbing
dr. Laura Huwae Sp.S, M.Kes
BAB I
Pendahuluan
Demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit otak,
biasanya bersifat kronik atau progresif serta terdapat
gangguan fungsi luhur (fungsi kortikal yang multipel),
termasuk daya ingat, daya pikir, daya orientasi, daya
pemahaman, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa,
dan daya kemampuan menilai.
Prevalensi demensia semakin meningkat dengan
bertambahnya usia.
Sering dijumpai, yaitu demensia tipe Alzheimer
(Alzheimer’s diseases) , jarang  demensia vaskuler,
Bab II
Pembahasan

Definisi
Demensia vaskular Pada abad ke 20,
adalah penurunan
kognitif dan demensia pada
kemunduran orang lanjut usia
fungsional yang diduga berasal dari
disebabkan oleh
penyakit vaskular.
serebrovaskuler
Epidemiologi

Eropa, 20%
merupakan
Jepang, penyebab
mencakup seluruh
Sering nomor dua 50% dari
dari demensia di kasus.
AS dan eropa, tapi semua
paling sering di demensia
beberapa Negara
di Asia. yang terjadi
Prevalensinya pada orang
adalah 1.5% di berusia di
Negara Barat dan
2.2% di jepang. atas 65
tahun.
Etiologi

Penyebab demensia yang


paling sering adalah penyakit
Alzheimer, stroke, dan berbagai
penyakit yang menyebabkan
gangguan serebrovaskular.
Faktor risiko

• Jenis kelamin
• RPD : Stroke, TIA
Tipe Demensia Vaskular menurut
Alzheimer’s society

Demensia
Demensia Campuran
Vaskular (Vaskular +
Demensi
Sub- Alzheimer)
kortikal
a terkait-
Stroke
Manifestasi klinis

Tanda dan gejala fisik:


Kehilangan memori,
pelupa Langkah abnormal
Lambat berpikir Konsentrasi
(bradifrenia) berkurang
Pusing Perubahan
Kelemahan fokal
visuospasial
atau diskoordinasi Defisit pada fungsi
satu atau lebih eksekutif
ekstremitas
Manifestasi klinis

Tanda dan gejala Berjalan tanpa arah


perilaku: yang jelas
Perbicaraan tidak Menangis dan
jelas tertawa yang tidak
Gangguan bahasa sesuai
Depresi Sukar menuruti
perintah
Berhalusinasi
Patogenesis

Infark Tunggal di
Infark Multiple Daerah Strategis

Sindrom
Infark Lakunar
Binswanger

Angiopati
Hipoperfusi Perdarahan
Amiloid Serebral
Diagnosis

•Menegakkan
Kedua
diagnosis •Mencari
demensia proses
vaskular yang
mendasari
Pertama
Menegakkan Diagnosis Demensia
Beberapa kriteria yang dapat digunakan:
 Diagnostic and statictical manual of mental
disorders edisi ke empat (DSM-IV)
 Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan
jiwa (PPDGJ) III
 International clasification of diseases (ICD-10)
 The state of California Alzheimer’s disease
diagnostic and treatment centers (ADDTC)
 National institute of neurological disorders and
stroke and the association internationale pour la
recherche et l’enseignement en neurosciences
(NINDSAIREN)
Menegakkan Diagnosis Demensia
 Diagnostic and statictical manual of mental disorders edisi ke empat
(DSM-IV)
Menegakkan Diagnosis Demensia
 Pedoman diagnostik demensia vaskular berdasarkan pedoman
penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ) III
Menegakkan Diagnosis Demensia
Kriteria untuk diagnosis probable vascular dementia:
 Demensia
Didefinisikan dengan penurunan kognitif dan
dimanifestasikan dengan kemunduran memori dan
dua atau lebih domain kognitif (orientasi, atensi,
bahasa, fungsi visuospasial, fungsi eksekutif, kontrol
motor, praksis), ditemukan dengan pemeriksaan
klinis dan tes neuropsikologi, defisit harus cukup
berat sehingga mengganggu aktivitas harian dan
tidak disebablan oleh efek stroke saja. Kriteria
eksklusi: kasus dengan penurunan kesadaran,
delirium, psikosis, aphasia berat atau kemunduran
sensorimotor. Juga gangguan sistemik / penyakit
lain yang menyebabkan defisit memori dan kognitif.
Menegakkan Diagnosis Demensia
Kriteria untuk diagnosis probable vascular dementia:
 Penyakit serebrovaskular
Adanya tanda fokal pada pemeriksaan neurologi
seperti hemiparesis, kelemahan fasial bawah,
tanda Babinski, defisit sensori, hemianopia, dan
disartria yang konsisten dengan stroke (dengan
atau tanpa riwayat stroke) dan bukti penyakit
serebrovaskular yang relevan dengan pencitraan
otak (CT Scan atau MRI) seperti infark pembuluh
darah multipel atau infark strategi single (girus
angular, thalamus, basal forebrain), lakuna ganglia
basal multipel dan substansia alba atau lesi
substansia alba periventrikular yang ekstensif, atau
kombinasi dari yang di atas.
Menegakkan Diagnosis Demensia

Kriteria untuk diagnosis probable vascular


dementia:
Awitan demensia 3 bulan pasca stroke
Deteriorasi fungsi kognitif mendadak atau
progresi defisit kognitif yang fluktuasi atau
stepwise
Menegakkan Diagnosis Demensia
 Gambaran klinis yang tidak mendukung demensia vaskular

Awitan dini defisit memori dan perburukan memori dan fungsi


kognitif lain seperti bahasa (aphasia sensori transkortikal),
ketrampilan motor (apraksia) dan persepri (agnosia) yang
progresif tanpa disertai lesi fokal otak yang sesuai pada
pencitraan

Tidak ada konsekuensi neurologi fokal selain dari gangguan


kognitif

Tidak ada kerusakan serebrovaskular pada CT Scan atau MRI


otak
Menegakkan Diagnosis Demensia
 Diagnosis klinikal untuk possible vascular dementia

Adanya demensia dengan tanda


neurologi fokal pada pasien tanpa
pencitraan otak/tiada hubungan
antara demensia dengan stroke

Pasien dengan defisit kognitif yang


variasi dan bukti penyakit
serebrovaskular yang relevan
Mencari proses vaskular yang
mendasari
• CT Scan
Pencitraan • MRI

• Menentukan penyebab atau faktor risiko yang


Laboratorium mengakibatkan timbulnya stroke dan demensia

• Foto Rontgen dada, EKG, ekokardiografi, EEG,


Lain-lain pemeriksaan Doppler, potensial cetusan atau
angiografi
Obat-obat demensia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai