Anda di halaman 1dari 22

PERCUTANEOUS NEPHROLITHOTOMY PADA

PASIEN OBESITAS,
APAKAH ADA TANTANGAN?
Aso Omer Rashid, Mahmmod Mohammed Yahya

Mukhizal Aqni, Dept.Ilmu Bedah FK UNHAS 2019


PENDAHULUAN
• Insiden Obsesitas di Dunia : 600 juta orang dewasa[1].
• Ukuran tubuh yang lebih besar juga dapat menyebabkan peningkatan ekskresi
asam urat dan oksalat urin, faktor risiko batu ginjal kalsium oksalat [7]
• Menurut EAU & AUA, penatalaksanaan lini pertama untuk batu ginjal ≥ 2 cm [9] 
PNL
• Untuk menganalisis hasil PNL pada pasien dengan IMT yang berbeda dan untuk
menilai efek obesitas pada hasil PNL dalam hal efikasi dan keamanan mengenai
total waktu operasi, transfusi darah, cedera organ, pembersihan batu, rawat inap
di rumah sakit, dan membutuhkan prosedur tambahan
1.Kovesdy, C.P., Furth, S.L. and Zoccali, C. (2017) Obesity and Kidney Disease: Hid-den Consequences of the Epidemic. Blood Purification , 43, 346-354.
https://doi.org/10.1159/000458481
6.Taylor, E.N., Stampfer, M.J. and Curhan, G.C. (2005) Obesity, Weight Gain, and the Risk of Kidney Stones. JAMA , 293, 455-462.
https://doi.org/10.1001/jama.293.4.455
7.Asplin, J.R. (2009) Obesity and Urolithiasis. Advance Chronic Kidney Disease , 16,11-20. https://doi.org/10.1053/j.ackd.2008.10.003
9.Keheila, M., Leavitt, D., Galli, R., Motamedinia, P., Theckumparampil, N., Siev, M., Hoenig, D., Smith, A. and Okeke, Z. (2016) Percutaneous Nephrolithotomy in Su-
per Obese Patients (Body Mass Index ≥ 50 kg/m2): Overcoming the Challenges. BJU International , 117, 300-306. https://doi.org/10.1111/bju.13155

PASIEN DAN METODE
Desain • Studi prospektif pada pasien dengan indeks massa tubuh yang berbeda
yang membutuhkan PNL.

Lokasi • Rumah Sakit pemerintah Sulaimania & dua pusat swasta antara Januari
2015-Oktober 2016.

• Pasien berusia di atas 18 tahun tanpa komorbiditas Januari 2015-


Inklusi Oktober 2016 di rumah sakit pemerintah & dua rumah sakit swasta
di Sulaimania.

• Semua pasien mengisi kuesioner  temuan intra operasi dan pasca


Metode operasi dicatat Follow up selama satu bulan

Analisis statistik • Menggunakan program SPSS versi 21, Tes chi-square, Uji t independen
Gambar 1. Menunjukkan distribusi IMT.

Pasien dikelompokkan menjadi 3 kelompok yang berbeda menurut IMT.


Gambar 2. Distribusi Usia dalam kaitannya
dengan IMT.

Kelompok usia yang paling terpengaruh dari pasien obesitas  kelompok usia (41-59) tahun sebanyak 42,7%.
Tabel 1. Distribusi Data Demografis.
Variabel Jumlah pasien Presentasi
18-25 tahun 12 10,3%
26-40 tahun 37 31,6%
Usia
41-59 tahun 50 42,7%
60 tahun 18 15,4%
Pria 72 61,5%
Jenis kelamin
Wanita 45 38,5%
Normal (19-24,9) 42 35,9%
IMT (Kg/m2) Overweight (25-19,9) 34 29,1%
Obesitas (30-34,9) 41 35,0%

Dengan rasio Pria=Wanita 1,59 = 1


Laki-laki 61,5% lebih terpengaruh daripada perempuan sebanyak 38,5%.
Tabel 2. Frekuensi & Persentase Hidronefrosis, Jenis
anestesi, Jumlah saluran.
Variabel Frekuensi Presentasi
Ada 40 34,2%
Hidronefrosis
Tidak 77 65,8%
Umum 74 63,2%
Anestesi
Spinal 43 36,8%
1 104 88,9%
Jumlah saluran 2 12 10,43%
3 1 0,9%
Tabel 3. Frekuensi & Persentase Data Intra Operasi.
Variabel Frekuensi Presentasi
Pembersihan batu Ya 116 99,1%
intraoperatif Tidak 1 0,9%
Perdarahan Ya 5 4,3%
berkepanjangan Tidak 112 95,7%
Ya 11 9,4%
Transfusi darah
Tidak 106 90,6%
Tidak ada 113 96,6%
Cedera organ Pleura 3 2,6%
Kolon 1 0,9%
Demam Ya 19 16,2%
Tidak 98 83,8%
Pembersihan batu Ya 110 94,0%
(setelah satu bulan) Tidak 7 6,0%
HASIL & DISKUSI
• Demam pasca operasi terjadi pada 19 pasien (16,2%). Tidak ada
perbedaan yang signifikan secara statistik antar kelompok IMT (nilai P
= 0,08). Ortiz dkk, Shahab dkk tidak menemukan efek IMT pada
demam pasca operasi [17] [18].
• Cedera kolon terjadi pada 1 pasien (0,9%) dan cedera pleura terjadi
pada 3 pasien (2,6%), yang secara statistik tidak signifikan (nilai P =
0,44). Taylor dkk menemukan cedera pada rentang kolon 0,2% hingga
1% dan cedera pleura 0,3% hingga 1% pada pasien yang menjalani
PNL [16]
16.Taylor, E., Miller, J., Chi, T. and Stoller, M.L. (2012) Complications Associated with Percutaneous Nephrolithotomy. Translational Andrology and Urology , 1, 223-228.
17.De la Rosette, J., Assimos, D., Desai, M., et al . (2011) The Clinical Research Office of the Endourological Society Percutaneous Nephrolithotomy Global Study:
Indica-tions, Complications, and Outcomes in 5803 Patients. Journal of Endourology , 25,11- 17. https://doi.org/10.1089/end.2010.0424
18.Shohab, D., Ayub, R., Alam, M.U., Butt, A., Sheikh, S., Assad, S. and Akhter, S.(2015) Effect of Body Mass Index on Operative Time, Hospital Stay, Stone Clear-ance,
Postoperative Complications, and Postoperative Analgesic Requirement in Patients Undergoing Percutaneous Nephrolithotomy. Turkish Journal of Urology, 41, 177-
180. https://doi.org/10.5152/tud.2015.61482
Tabel 4. Distribusi Variabel berdasarkan Kelompok IMT dan nilai P.
IMT (Kg/m2)

Variabel Overweight (25- Nilai P


Normal (19-24,9) Obesitas (30-34,9)
29,9)

18-25 tahun 7 4 1 0,08

26-40 tahun 15 13 9
Usia
41-59 tahun 17 11 22

60 tahun 3 6 9

Pria 25 20 27 0,78
Jenis kelamin
Wanita 17 14 14

Ada 17 12 11 0,42
Hidronefrosis
Tidak 25 22 30

Umum 21 25 28 0,08
Anestesi
Spinal 21 9 13

Ya 4 5 2 0,35
Transfusi darah
Tidak 38 29 39

Ya 7 9 3 0,08
Demam
Tidak 35 25 38

1 40 27 37 0,11

Jumlah saluran 2 2 7 3

3 0 0 1

-Tidak ada perbedaan antara kelompok IMT yang berbeda dalam hal jumlah saluran yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan PNL (nilai P = 0,11).
HASIL & DISKUSI
• Pada 117 pasien; 104 pasien (88,9%) memiliki saluran tunggal, 12
pasien (10,3%) memiliki 2 tusukan karena ukuran batu yang besar
atau negosiasi calyx yang sulit, 1 pasien (0,9%) membutuhkan 3, tidak
ada perbedaan signifikan secara statistik yang ditemukan antara
kelompok IMT yang berbeda dalam hal jumlah saluran yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan PNL (nilai P = 0,11).
• Batu kompleks bukan obesitas yang mempengaruhi jumlah saluran
yang dibutuhkan, Aron dkk mempresentasikan data yang mendukung
multi-saluran PNL untuk staghorn calculi yang besar, ia menyimpulkan
bahwa monoterapi PNL menggunakan beberapa saluran lebih aman
dan efektif, dan harus menjadi pilihan pertama untuk staghorn calculi
ginjal yang masif [12]
12.Aron, M., Yadav, R., Goel, R., et al . (2005) Multi-Tract Percutaneous Nephroli-thotomy for Large Complete Staghorn
Calculi. Urologia Internationalis , 75, 327-332. https://doi.org/10.1159/000089168
Tabel 5. Distribusi komplikasi dan hasil berdasarkan kelompok IMT
& nilai P.
IMT (Kg/m2)

Variabel Normal (19- Overweight Obesitas (30- Total Nilai P


24,9) (25-29,9) 34,9)

Pembersihan batu Ya 40 31 39 110


0,71
intraoperatif Tidak 2 3 2 7

Perdarahan Ya 2 1 2 5
0,90
berkepanjangan Tidak 40 33 39 112

Tidak ada 39 33 41 113


Cedera organ Pleura 2 1 0 3 0,44
Kolon 1 0 0 1

-Komplikasi paling penting pada PNL  kehilangan darah


-Pendarahan yang berkepanjangan pada kelompok IMT yang berbeda secara statistik tidak signifikan (nilai P = 0,90).
-Penurunan Hb pada kelompok IMT yang berbeda secara statistik tidak signifikan (nilai P = 0,4).
-Cedera kolon terjadi pada 1 pasien (0,9%) dan cedera pleura terjadi pada 3 pasien (2,6%), yang secara statistik tidak signifikan
(nilai P = 0,44). Taylor dkk menemukan cedera pada rentang kolon 0,2% hingga 1% dan cedera pleura 0,3% hingga 1% pada
pasien yang menjalani PNL [16].
Tabel 6. Distribusi Rata-Rata Ukuran Batu
& Penurunan Hb menurut kelompok IMT.
IMT (Kg/m2)
Variabel Nilai P
Normal Overweight Obesitas
(19-24,9) (25-29,9) (30-34,9)

Ukuran batu (cm2) 28,43  5,83 31,79  6,50 30,66  6,89 0,07

Penurunan Hb (gm/dl) 0,84  0,25 0,91  0,23 0,90  0,24 0,40

Dalam penelitian kami ukuran batu rata-rata dengan nilai P 0,42


dan jenis pemberian anestesi dengan nilai P 0,08 secara statistik tidak signifikan.
Gambar 3. Menampilkan Pembersihan Batu
setelah Satu Bulan berdasarkan IMT mereka.
Tabel 7. Rata-rata Urea Darah Pra Operasi & Pasca Operasi & Rata-
rata Kreatinin Serum Pasien berdasarkan kelompok IMT.

{Rata-rata  SD}
Fungsi ginjal pre- dan pasca operasi
Nilai P
IMT (Kg/m2) Pre-operatif Pasca operasi

Normal (19-24,9) 29,86  5,96 29,86  6,17 0,5

Urea darah Overweight (25-19,9) 31,1  9,2 29,4  5,8 0,09

Obesitas (30-34,9) 32,9  5,5 32,8  5,5 0,46

Normal (19-24,9) 0,94  0,16 0,96  0,15 0,24

Kreatinin serum Overweight (25-19,9) 0,90  0,16 0,94  0,16 0,15

Obesitas (30-34,9) 0,94  0,15 0,96  0,16 0,26

Fungsi ginjal pasca operasi dibandingkan dengan fungsi ginjal pra operasi untuk kelompok IMT yang berbeda, secara statistik
tidak signifikan yang memperjelas keamanan PNL pada kelompok IMT yang berbeda. Taylor dkk menemukan 1% peningkatan
sementara dari kreatinin serum pasca PNL yang tidak signifikan secara klinis [16].
Tabel 8. Rata-rata Waktu Operasi & Durasi
Rawat inap berdasarkan Kelompok IMT.
IMT (Kg/m2)

Normal Overweight Obesitas


Nilai P
(19-24,9) (25-29,9) (30-34,9)

{Rata-rata  SD}

48,1  7,4 51,6  9,2 51,7  10,0 0,12

1,24  0,48 1,29  0,46 1,15  0,42 0,37

-Studi kami menunjukkan rata-rata waktu operasi berdasarkan IMT secara statistik tidak signifikan (nilai P = 0,12).
-Obesitas tidak memperpanjang durasi tinggal di rumah sakit dalam operasi PNL (nilai P 0.37)
DISKUSI & HASIL
• Studi kami menunjukkan rata-rata waktu operasi berdasarkan IMT
secara statistik tidak signifikan (nilai P = 0,12). Labate dkk
menemukan waktu operasi PNL lebih lama pada pasien obesitas [13].
Rata-rata lama rawat inap untuk pasien adalah 1,24 ± 0,48; 1,29 ±
0,46; 1,15 ± 0,42 hari untuk kelompok pasien dengan berat badan
normal, kelebihan berat badan dan obesitas dengan (P = 0,37) yang
secara statistik tidak signifikan.
• Itu berarti obesitas tidak memperpanjang durasi tinggal di rumah
sakit dalam operasi PNL, Taylor dkk menemukan durasi opname lebih
lama pada pasien obesitas meskipun Shohab dkk tidak menemukan
efek IMT pada perawatan di rumah sakit
sementara
[16] [18] [20].
Trudeu dkk menemukan perpanjangan lama hospitalisasi

16.Taylor, E., Miller, J., Chi, T. and Stoller, M.L. (2012) Complications Associated with Percutaneous Nephrolithotomy. Translational Andrology and Urology , 1, 223-228.
18.Shohab, D., Ayub, R., Alam, M.U., Butt, A., Sheikh, S., Assad, S. and Akhter, S.(2015) Effect of Body Mass Index on Operative Time, Hospital Stay, Stone Clear-ance, Postoperative Complications,
and Postoperative Analgesic Requirement in Patients Undergoing Percutaneous Nephrolithotomy. Turkish Journal of Urology, 41, 177-180. https://doi.org/10.5152/tud.2015.61482
21,Trudeau, V., Karakiewicz, P.I., Boehm, K., Dell’Oglio, P., Tian, Z., Briganti, A., Sha-riat, S.F., Valiquette, L. and Bhojani, N. (2016) The Effect of Obesity on Periopera-tive Outcomes Following
Percutaneous Nephrolithotomy. Journal of Endourology , 30, 864-870.
Gambar 4. Menampilkan Rawat Inap di Rumah Sakit
dalam berbagai Kelompok IMT
HASIL &DISKUSI
• Setelah satu bulan  tingkat bebas batu adalah 94%, tingkat batu sisa 6%.
• Ada 129 pasien dengan tiga kelompok IMT menjalani PNL secara retrospektif
dan tidak menemukan efek IMT pada pembersihan batu meskipun Ortiz dkk,
Taylor dkk menemukan tingkat pembersihan batu yang rendah pada pasien
obesitas (Shohab dkk) [15] [16] [18].
• Analisis regresi multipel  peningkatan IMT memang mempengaruhi risiko
perdarahan pasca operasi, transfusi, kebocoran, masuk unit perawatan intensif,
sepsis dan berbanding terbalik dengan tingkat bebas batu.
• Hasil analisis  pasien obesitas memiliki risiko komplikasi operasi yang lebih
tinggi dan tingkat bebas batu yang rendah pada PCNL [21].
15.Torrecilla Ortiz, C., Meza Martínez, A.I., Vicens Morton, A.J., Vila Reyes, H., Co-lom Feixas, S., Suarez Novo, J.F. and Franco Miranda, E. (2014) Obesity in Percu-taneous Nephrolithotomy, Is
Body Mass Index Important? Urology , 84, 538-543. https://doi.org/10.1016/j.urology.2014.03.062
16.Taylor, E., Miller, J., Chi, T. and Stoller, M.L. (2012) Complications Associated with Percutaneous Nephrolithotomy. Translational Andrology and Urology , 1, 223-228.
18.Shohab, D., Ayub, R., Alam, M.U., Butt, A., Sheikh, S., Assad, S. and Akhter, S.(2015) Effect of Body Mass Index on Operative Time, Hospital Stay, Stone Clear-ance, Postoperative
Complications, and Postoperative Analgesic Requirement in Patients Undergoing Percutaneous Nephrolithotomy. Turkish Journal of Urology, 41, 177-180.
https://doi.org/10.5152/tud.2015.61482
21.Banakhar, M.A., Al-Sayyad, A.J., Altayib, A. and Mosli, H.A. (2011) The Effect of Body Mass Index on Stone-Free Rate and Operative Complication Rate of Percuta-neous Nephrolithotomy.
Current Urology , 5, 18-22.https://doi.org/10.1159/000327443
KESIMPULAN

• Operasi PNL  tindakan yang aman & efisien untuk pasien tanpa
komorbiditas yang memiliki batu ginjal dengan rentang IMT yang
berbeda dari pasien normal hingga obesitas mengenai waktu operasi,
perdarahan, demam pasca operasi, cedera organ, bersihan baru &
durasi perawatan di rumah sakit.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai