Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

KELOMPOK 4
PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN KANKER PARU
KELOMPOK 4

1. Chusnul Hotimah 131611133004


2. Sarah Maulida Rahmah 131611133006
3. Cucu Eka Pertiwi 131611133007
4. Alfera Novitasari 131611133029
5. Erva Yulinda M 131611133033
6. Yenni Nistyasari 131611133035
7. Elin Nur Annisa 131611133037
8. Novalia Puspitasary
131611133044
DEFINISI

Kanker paru-paru
adalah pertumbuhan sel
kanker yang tidak
terkendali dalam
jaringan paru-paru
dapat disebabkan oleh
sejumlah karsinogen,
lingkungan, terutama
asap rokok.( Suryo,
2010).
ETIOLOGI

Penyebab dari kanker paru antara lain :


1. Merokok
2. Paparan asbes
3. Radon Gas
4. Kecenderungan keluarga (genetik)
5. Polusi udara
6. Kekurangan vitamin A dan C
7. Konsumsi zat karsinogen
PATOFISIOLOGI

Etiologi yang menyerang percabangan


segmen sub bronkus menyebabkan silia hilang dan
deskuamasi sehingga terjadi pengendapan
karsinogen. Dengan adanya pengendapan
karsinogen maka menyebabkan metaplasia,
hyperplasia dan displasia.
Bila lesi perifer yang disebabkan oleh
metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus
ruang pleura, bisa timbul efusi pleura, dan bisa
diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus
vertebra
Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah
satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini
menyebabkan obstruksi dan ulserasi bronkus
dengan diikuti supurasi di bagian distal.
WOC
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala awal
Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin
disebabkan oleh obstruksi pada bronkus.

 Gejala umum
Batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2
minggu), kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan
oleh massa tumor. Batuk mulai sebagai batuk kering
tanpa membentuk sputum, tetapi berkembang sampai
titik dimana dibentuk sputum yang kental dan purulen
dalam berespon terhadap infeksi sekunder.
TANDA BAHAYA PADA PASIEN
DENGAN KANKER PARU-PARU
Hoarsenes (Parau).
Perubahan pola napas.
Batuk persisten atau perubahan batuk.
Sputum mengandung darah.
Sputum berwarna kemerahan atau purulen.
Hemoptasis.
Nyeri dada.
Nyeri dada, punggung, dan lengan.
Efusi pleura, pneumonia, atau bronkitis.
Dispnea.
Demam berhubungan dengan satu atau dua tanda
lain.
Wheezing.
Penurunan berat badan.
Clubbing finger
KLASIFIKASI KANKER PARU

1. Karsinoma sel kecil atau oat cell (small cell


carcinoma)
2. Karsinoma skuamosa atau epidermoid
3. Adenokarsinoma (adenocarcinoma)
4. Karsinoma sel besar (large cell carcinoma)
KOMPLIKASI

Kanker paru dapat memicu timbulnya


beberapa penyakit kain. Penyakit tersebut antara
lain adalah sebagai berikut:
Efusi pleura. Terjadi karena sel kanker
memproduksi cairan sehingga memenuhi rongga
pleura.
Sindrom Vena kava superior. Muncul akibat
penekanan atau invasi massa ke vena cava
superior, sehingga menimbulkan gejala ini.
Obstruksi bronkus. Terjadi karena sel kanker
intrabronkial menyumbat langsung atau sel
kanker di luar bronkus menekan bronkus
sehingga terjadi sumbatan.
Invasi Dinding Toraks.
Batuk darah (Hemoptisis).
Kompresi penekanan Esofogus.
Metastasis sel kanker ke bagian tubah yang lain.
Esofagitis, hilang satu minggu sampai dengan
sepuluh hari sesudah pengobatan pneumonitis.
PENATALAKSANAAN

a) Manajemen Tanpa Pembedahan


Terapi Oksigen
Jika terjadi hipoksemia, perawat dapat
memberikan oksigen via masker atau nasal
canula sesuai dengan permintaan. Bahkan jika
pasien tidak terlalu jelas hipoksemianya, dokter
dapat memberikan oksigen sesuai yang
dibutuhkan untuk memperbaiki dispnea dan rasa
cemasnya.
Terapi Obat
Jika pasien mengalami bronkospasme, dokter
dapat memberikan obat golongan bronkodilator
(seperti pada pasien dengan asma) dan
kortikosteroid untuk mengurangi bronkospasme,
inflamasi, dan edema.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada
pasien dengan kanker paru-paru, terutama pada
small cell lung cancer karena metastasis.
Kemoterapi dapat juga digunakan bersamaan
dengan terapi surgikal (pembedahan). Agen
kemoterapi yang biasanya diberikan untuk
menangani kanker, termasuk kombinasi dari:
Cyclophosphamide, deoxorubicin, methotrexate,
dan procarbazine.
Etoposide dan cisplatin.
Mitomycin, vinblastine, dan cisplatin.
Imuniterapi
Banyak pasien dengan kanker paru-paru
mengalami gangguan imun. Agen imunoterapi
(cytokin) biasa diberikan.
Terapi radiasi
Terapi laser
Torasentesis dan Pleurodesis
b) Manajemen Bedah
Indikasi pembedahan pada kanker paru adalah
untuk non-small cell carcinoma stadium I dan II.
Pembedahan juga merupakan bagian dari
combine modality therapy, misalnya kemoterapi
untuk non-small cell carcinoma stadium IIIA.
Indikasi lain adalah bila ada kegawatan yang
memerlukan intervensi bedah, seperti kanker
paru dengan sindroma vena kava superior berat.
 Prinsip pembedahan adalah sedapat pengangkatan
sel kanker termasuk jaringan kelenjar getah
bening intrapulmoner, dengan lobektomi maupun
pneumonektomi. Segmentektomi atau reseksi baji
hanya dikerjakan jika faal paru tidak cukup untuk
lobektomi. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,
2003:8).
KASUS

Pasien bernama Tn. T berusia 43 tahun, BB


50kg, TB 164cm, yang bekerja sebagai buruh datang
ke RS Sehat Jasmani dengan keluhan batuk selama
2minggu terakhir dan kadang disertai darah, sesak
nafas dan nyeri pada dada serta ada perubahan pada
pengecapan. Ia didiagnosis mederita kanker paru.
Tn. T memiliki kebiasaan makan tidak teratur dan ia
merupakan perokok lebih dari 5 batang perhari serta
suka mengonsumsi minuman beralkohol. Setelah
diperiksa didapat hasil tanda-tanda vital, suhu: 38,6
ᵒC; nadi: 110x/menit; TD:120/80 mmHg ;
RR:27x/menit
ASUHAN KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA

Danusantoso Halim. 2013. Buku Saku Ilmu


Penyakit Paru. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran
Dochteran, J. M., & Bulechek, G. M. (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC). 6th
ed. America: Mosby Elseiver
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA
International Nursing Diagnoses: Definitions &
Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford:
Wiley Blackwell.
Jusuf, Anwar. Dkk. 2007. Kemoterapi Kanker
Paru. Journal Respirologi.1-6.
URL:jurnalrespirologi.org/jurnal/Okto09JRI/Ke
moterapi%20paru%20last%20check10.pdf
Kep, Z. S., & Ns, M. K. (2017). Hubungan
dukungan sosial keluarga dengan subjective
wellbeing (swb) pada penderita kanker di irna
bedah rsup dr. M. Djamil padang tahun
2016. Menara ilmu, 11(76).
Somantri, Irman.2008.Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernafasan.Jakarta:Salemba Medika 2.

Anda mungkin juga menyukai