Anda di halaman 1dari 38

Hubungan Struktur-Aktivitas

Obat Analgetika
ANALGETIKA

Senyawa yg dapat menekan fungsi SSP scr selektif, digunakan utk


mengurangi rasa sakit tanpa mempengaruhi kesadaran.

Mx : meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit

Analgetika non
Analgetika narkotik
narkotik
A. Analgetika Narkotik
Dapat menekan fungsi SSP

Untuk rasa sakit yang moderat sampai berat (karena


kanker, serangan jantung akut atau pasca operasi

Digunakan utk pramedikasi anestesi, bersama atropin 


mengontrol sekresi

ketergantungan
Mekanisme Kerja
Efek analgesik
Karena adanya pengikatan obat dg sisi reseptor khas pd
sel dalam otak dan spinal cord  mengantuk dan
euforia

Struktur bidang datar  mengikat cincin aromatik


obat mll ikatan Van der Waals

Tempat anionik  berinteraksi dg pusat muatan (+)


obat

Lubang dg orientasi sesuai utk menampung bagian –


CH2-CH2- dr proyeksi cincin piperidin
Berdasar Struktur Kimia
1. Morfin
• Didapat dr opium  getah kering tanaman
Papaver somniferum
• Efek analgesik dan euforia
Disalahgunakan

• Menyebabkan kecanduan yg terjadi dg cepat

Distribusi dikontrol ketat


Contoh :
• Morfin
– Dari opium, mgd morfin
5-20%
– Digunakan utk
mengurangi rasa sakit
hebat
– Efek kecanduan cepat
– Diikat protein plasma ±
20-35%
– Dosis p.o : 20-25 mg/jam
• Kodein
– Hasil metilasi gugus
hidroksil fenol morfin • Dionin (etilmorfin)
– Efek analgesik << morfin; – Hasil etilasi gugus hidroksil
efek antibatuk >> morfin fenol morfin
– Kecenderungan kecanduan – Efek analgesik << kodein;
<< morfin efek antibatuk = kodein
– Tidak menimbulkkan – Mpy efek kemosis 
depresi pernafasan merangsang peredaran
– Dosis analgesik : 30 mg 4dd vaskular dan limpatik mata
– Dosis antibatuk : 5-10 mg 4 utk mengeluarkan kotoran
dd pd infeksi mata
– Dosis analgesik : 30 mg
– Dosis antibatuk : 5-10 mg
• Heroin (diasetilmorfin)
– Hasil asetilasi kedua
gugus hidroksil morfin
– Efek analgesik dan
euforia >> morfin
– ES >> morfin
– Disalahgunakan  obat
terlarang
2. Turunan Meperidin
• Struktur mirip krn mpy pusat atom C
kuarterner, rantai etilen, gugus N-tersier, dan
cincin aromatik  berinteraksi dg reseptor
analgetik
Contoh :
• Meperidin • Difenoksilat (Lomotil)
(Pethidine/Dolantin) – Struktur hampir sama
– Efek analgesik diantara meperidin
morfin dan kodein; efek – Efek analgesik <<< krn
kecanduan << morfin adanya gugus besar pd
– Digunakan utk kasus atom N
obstetri dan pramedikasi – Dapt menghambat gerak
anestesi sal. Cerna 
– Pengganti morfin utk px konstipansia pd diare
kecanduan morfin – Dosis : 5 mg 4dd
– Dosis : 50-100 mg/3-
4jam
• Fentanil
– Analgesik sangat kuat 
penunjang pramedikasi pd
anestesi sistemik pra
operasi
– Aktivitas 100x morfin
– Biasa dikombinasi dg
droperidol
– Dosis (dg droperidol) : 2,5-
5 mg
– Utk neuroleptanalgesia (dg
droperidol) : 10-20 mg
• Loperamid (Imodium) • Sufentanil (Sufenta)
– Struktur mirip difenoksilat – Idem fentanil
– Efek lebih lama dan lebih – Dosis IM atau IV : 8-30
kuat mcg/kgBB
– Mpy efek langsung thd
otot longitudinal dan
sirkular usus  sbg
konstipansia pd kasus diare
akut dan kronik
– Dosis : awal = 4 mg,
pemeliharaan = 2 mg ad
diare stop
3. Turunan Metadon
• Bersifat optis aktif
• Digunakan dlm bentuk garam HCl
• Tidak mpy cincin piperidin, tp dapat
membentuk cincin dalam larutan atau cairan
tubuh
Ada daya tarik menarik dipol-dipol
antara basa N dg COOH
Contoh : – Levanon  isomer levo
metadon, tdk
menimbulkan euforia
• Metadon
– Aktivitas analgesik 2x
morfin dan 10x meperidin
– Digunakan sbg pengganti
morfin utk px kecanduan
morfin
– Dikontrol ketat 
toksiistas 3-10x >>> morfin
– Dosis analgesik IM : 2,5-10
mg
– Sindrom abstinence : 15-40
mg, tappering dose
• Propoksifen
– Sediaan dlm bentuk
garam HCl atau napsilat
– Sbg analgesik = isomer
α(+)
– Mpy efek antibatuk >>>
– Digunakan utk menekan
efek gejala withdrawal
morphine dan analgesik
nyeri gigi
– α(+) propoksifen  tidak
mpy efek antidiare,
antibatuk dan antipiretik Gambar tanaman Papaver somniferum
– Dosis : 100 mg/4 jam
4. Turunan lain-lain
• Tramadol (Tramal, • Butorfanol tartrat
Seminac) (Stadol NS)
– Analgesik kuat dg – Efek analgesik kuat
aktivitas 0,1-0,2x morfin – Digunakan dlm bentuk
– Efek depresi pernafasan spray utk mengatasi
dan resiko kecanduan nyeri sedang – hebat
<<< – Sediaan spray hidung :
– Dosis : 50 mg sdd 10 mg/ml
– Dosis : 1 mg
B. Analgetika Non Narkotik
• Digunakan utk :
– Mengurangi rasa nyeri ringan – moderat
– Menurunkan suhu badan saat demam
– Antiradang utk rematik
• Bekerja pd perifer dan sentral SSP
• Golongan ini mengadakan potensiasi dg obat-
obatan penekan SSP
Mekanisme Kerja
1. Analgetik
 Menghambat langsung dan selektif enzim-enzim
pd SSP yg mengkatalisis biosintesis PG (ex : enzim
COX)
 Mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh
mediator nyeri, ex : bradikinin, histamin,
prostasiklin, PG, ion H⁺ dan K⁺
2. Antipiretik
 Dg cara meningkatkan eliminasi panas  dilatasi
buluh darah perifer dan mobilisasi air 
pengenceran darah dan pengeluaran keringat
 Mrpk hasil kerja obat pd SSP yg melibatkan pusat
kontrol suhu di hipotalamus

3. Antiradang
 Radang timbul krn aktivasi fosfolipase A₂ (enzim
yg menyebabkan pelepasan as. Arakidonat 
PG)
 Mx antiradang :
 menghambat biosintesis dan pengeluaran PG dg cara
memblok terpulihkan enzim COX  radang <<
Menghambat enzim-enzim yg terlibat pd biosintesis
mukopolisakarida dan glikoprotein
Meningkatkan pergantian jaringan kolagen dg cara
memperbaiki jaringan penghubung dan mencegah
pengeluaran enzim lisosom
 Efektif utk mengurangi keradangan, tp tdk bisa
mencegah kerusakan jaringan pd px artritis
Berdasar Struktur Kimia

Analgetik-antipiretik

NSAID
1. Analgetik - Antipiretik
a. tur. Anilin dan p-
aminofenol
 Ex : asetaminofen, Anilin
asetanilid dan fenasetin
 Tidak mpy efek
antiradang dan
antirematik
 DOC utk nyeri kepala,
otot/sendi; penurun
demam
 ES : methemoglobin;
hepatotoksik p-aminofenol
Hubungan Struktur-Aktivitas
1. Anilin 4. Asetilasi gugus amino 
 Antipiretik >>, asetaminofen
toksiistas >>   Toksisitas <<
methemoglobin  Pemakaian jangka pjg :
2. Subst. Gugus amino  methemoglobin dan
toksiistas <<, aktivitas << hepatotoksik
3. P-aminofenol  metabolik 5. Gugus polar masuk
anilin (karboksilat, sulfonat) ke
 Toksisitas < anilin inti benzen 
aktiv.analgetik (-)
6. Etil eter asetaminofen
(fenasetin)
 Aktivitas analgetik 7. Ester salisil
tinggi asetaminofen
 Jangka pjg :  Toksisitas <<
methemoglobin,  Aktivitas analgetik >>
nefrotoksik,
karsinogenik 
dilarang beredar!

Contoh :
ASETAMINOFEN (PARACETAMOL)
b. tur. 5-pirazolon
 Antipirin, amidopirin, Contoh :
metampiron  Antipirin (Fenazon)
 Aktivitas analgetik = • Aktiv. = asetanilid, awal
aspirin kerja lebih cepat
 DOC : dismenor, nyeri • ES : agranulositosis 
gigi, nyeri kepala, nyeri TIDAK DIGUNAKAN!
pd spasme usus, • Mpy efek paralisis pd
migrain dll syaraf sensorik dan
 ES : agranulositosis  motorik  anestesi lokal
fatal
 Amidopirin  Propifenazon (Isopirin,
(Aminofenazon) Larodon)
• Aktiv.analgesik = • Antirematik
antipirin • Dpt menimbulkan
• Awal kerja lambat, masa spasme pd otot
kerja lebih panjang • Sering dikombinasi dg
• ES : agranulositosis >>  analgesik lain
fatal
 Metampiron Na
(Antalgin)
• Absorpsi pd sal.cerna >>
• ES : agranulositosis >>
2. Obat Antiradang Non Steroid
Turunan Asam Salisilat Turunan Heteroarilasetat

Turunan 5-pirazolidindion Turunan Oksikam

Turunan Asam N-
Lain-lain
arilantranilat

Turunan Asam Arilasetat


a. tur. Asam Salisilat  Modifikasi struktur :
 Aktivitas analgesik- 1) Mengubah COOH mll
antipiretik dan pembentukan garam, ester
atau amida  topikal
antirematik (counter irritant)
 Tidak digunakan p.o  ex : metil salisilat, Na
TOKSIK salisilat
 ES : iritasi lambung 2) Substitusi gugus OH
ex : aspirin
3) Modifikasi gugus COOH dan
OH
Iritasi lambung akut disebabkan krn gugus COOH
ex : Al aspirin
(asam)
Iritasi lambung kronik disebabkan pembentukan 4) Tambahan gugus OH/gugus
PG E₁ dan E₂ (meningkatkan vasodilatasi mukosa lain pd cincin aromatik atau
lambung)  asam lambung >>  mekrosis mengubah gugus fungsional
iskemik dan kerusakan mukosa lambung ex : flufenisal, diflunisal
Contoh :
• Aspirin
– Anti platelet  • Diflunisal
pengobatan trombosis
– Aktivitas analgesik,
• Salisilamid antipiretik dan
– Aktivitas analgesik = antiradang >> aspirin
aspirin – Efektif utk mengurangi
– Tidak punya efek rasa nyeri pasca operasi
antiradang dan dan osteoartritis
antirematik
– Kerja lebih cepat,
toksisitas <<
b. Tur. 5-pirazolidindion Contoh :
 Ex : fenilbutazon, • Fenilbutazon (pra-obat) 
oksifenbutazon oksifenbutazon mll hidoksilasi
aromatik
 Utk anti gout/ penyakit
• Oksifenbutazon
pirai – ES dan iritasi < fenilbutazon
 ES : agranulositosis >> • Sulfinpirazon
dan iritasi lambung – Meningkatkan eksresi asam urat
 penyakit pirai kronik
• Bumadizon Ca semihidrat
– Efek analgesik, antipiretik,
antiradang
– DOC utk rheumatoid arthritis
akut
c. Tur. Asam N- Contoh :
arilantranilat • Asam Mefenamat
 Analog nitrogen dr – Aktiv.analgesik 2-3x
asam salisilat aspirin
 Antiradang utk rematik, • Asam Flufenamat
analgesik nyeri ringan
dan moderat – Aktiv.antirematik >>
 ES : iritasi sal.cerna, – ES = asmef
mual, diare, anemia, • Na Meklofenamat
agranulositosis, – Aktiv.antiradang 25x >
trombositopenia asmef
– Utk rematik artritis
• Glafenin
– Aktiv.analgesik 5x >
aspirin
– ES <<; batas keamanan
luas
– DOC utk nyeri akut dan
kronik, ex : nyeri pasca
operasi gigi • Floktafenin
– Aktiv.analgesik =
Glafenin
– Utk mengurangi nyeri
akut dan kronik
d. Tur. Asam Arilasetat
 Aktiv.analgesik dan
antiradang >>
 Digunakan sbg
antirematik
 ES : iritasi sal.cerna >>
 Kadang pd cincin fenil
bergabung cincin fenil
Contoh : lain  tur.
• Na Diklofenak Naftalenasetat
• Ibuprofen ex : naproksen,
• Ketoprofen
• Flurbiprofen namebuton
• Loksoprofen
• Fenbufen
e. Tur. Asam
Heteroarilasetat Contoh :
 Indometasin • Fentiazak
 Gugus COOH 
antiradang – Antiradang kronik dan
 Sulindak akut, pengobatan artritis
 Aktiv.antirematik = • Asam Tiaprofenat
indometasin, tdk punya – DOC utk antiradang pd
ES nyeri kepala sistem rangka, RA, gout
 Bentuk pra-obat, yg aktif akut
adalah metabolitnya
• Asam Metiazinat
• Ketorolak Trometamol
– Menghambat PG
– Analgesik kuat  pasca
pembedahan
f. Tur. Oksikam
 Bersifat asam
 Efektif utk pengobatan • Tenoksikam
simptomatik RA,  Aktivitas antiradang,
osteoartritis dan anti analgesik-antipiretik,
menghambat agregasi
pirai platelet
Contoh :  DOC utk nyeri krn
• Piroksikam kelainan degeneratif pd
sistem rangka
 Aktiv.analgesik,
antiradang, antirematik  ES : iritasi sal. Cerna >>>
= indometasin
 ES iritasi sal.cerna >>>
g. Tur. Lain-lain
 ES iritasi sal.cerna, • Tinoridin (Nonflamin)
menyebabkan  Antiradang pasca
ketidaknormalan pembedahan,
hematologis dan kadang perdarahan pd urologi,
meringankan nyeri
bersifat punggung
hepatotoksik/nefrotoksik
• Asam Niflumat
Contoh : (Niflucid)
• Benzidamin HCl (Tantum)  Utk mengurangi
 Analgesik-antiradang keradangan,
sistemik dan lokal pembengkakan dan
 Biasa digunakan sbg nyeri
antiradang urologi,  Efektif utk antirematik
pembedahan dan
ortopedi

Anda mungkin juga menyukai