Riwayat pengobatan
• Di PKM Dampit :
• Ivfd RL 20 tpm
• Ranitidine 2x1
• Antrain 3x1
• Paracetamol 3x1
• Amitriptyline 3x12,5
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Baik
• GCS : 456
• Kesadaran : Compos Mentis
• Vital sign : Tekanan Darah : 130/110 mmHg
Nadi : 88x/ mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 18 x/menit
• Kepala/ leher :
Inspeksi: anemia (-), ikterus (-), sianosis (-), dyspsneu (-), mata
cowong (–), napas cuping hidung (-)
Palpasi: JVP meningkat -, pembesaran KGB -, deviasi trakea -,
alopesia –
Auskultasi: bruit arteri temporalis –
• Thorak :
Paru :
• Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris, retraksi -,
• Palpasi: Pergerakan dinding dada simetris, krepitasi -, stem fremitus +
Perkusi: Sonor/sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler/vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Jantung :
• Inspeksi: ictus cordis (-)
• Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat, thrill/fremissment (-)
• Perkusi: Normal
• Auskultasi : S1S2 Tunggal, Murmur -, gallop –
Abdomen:
• Inspeksi: flat
• Palpasi : nyerti tekan (-) , hepar dan lien tak teraba
• Perkusi : timpani,
• Auskultasi : BU + N.
Extermitas:
• Hangat, kering, merah, edema -, CRT < 2 detik
Status lokalis
• Motorik :
5/5
5/5
• Sensorik : dbn
• Reflek patologia : dbn
• Reflek fisiologis : dbn
• Tes lasseque : +
• Tes Patrick : +
• Tes kontra Patrick : +
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengkap
• Leukosit : 5600
• Eritrosit : 4.280.000
• Hemoglobin : 10,6
• MCV : 72.40
• MCH : 23.60
• MCHC : 32.60
• Trombosit : 289.000
• Ureum : 22
• Kreatinin : 0.44
• SGOT : 32
• SGPT : 28
Foto rontgen lumbosacral AP/Lat
Bacaan radiologis :
• Spondylolisthesis L4-L5 dan
• L5-S1 grade 1
• Spondylosis lumbal
• Unstable lumbosakral
Diagnosis
Klinis : low back pin
Topis : vertebrae dan radiks nervus spinalis L4-S1
Etiologis : spondylosis dan spondylolisthesis
Terapi
• Infus RL 20 tpm
• Inj antrain 3x1
• Inj ranitidine 2x1
• Meloksikam 1x15
• Methylprednisolone 1x4
• Gabapentin 1x100
• Lapibal 1x1
PENGERTIAN
Low Back Pain adalah
perasaan tidak enak di
daerah tulang punggung
bagian bawah.
12
Etiologi
1. Organ yang mendasari
1. Spondilogenik
2. Viscerogenik
3. Vasculogenik
4. Neurogenik
5. Psikogenik
6. osteogenik
7. Diskogenik
8. Miogenik
13
Etiologi
1. Mekanisme patologik
1. Trauma
2. infeksi
3. Neoplasma
4. Perubahan jaringan
5. Kongenital
6. Pengaruh gaya berat
7. Miogenik
14
Diagnosis Klinis
Anamnesis
Kapan?
Awal mula?
Lokasi?
Sifat Nyeri?
Kualitas nyeri?
Provokasi?
Faktor memperberat/memperingan?
Trauma?
15
16
Pemeriksaan fisik umum
• Inspeksi
• Palpasi
• Pemeriksaan neurologik:
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan refleks
17
Pemeriksaan yang sering dilakukan
pada pasien LBP
18
19
20
21
22
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• X-ray
• Mielograf
• Computer Tomography Scan (CT-scan) dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa:
- nonopioid : NSAID, aspirin, paracetamol
- relaksan otot: eperison, tizanidin, diazepam
2. Nonmedikamentosa: Edukasi.
24
a. Terapi Konservatif
1. Tirah baring
2. Korset lumbal
untuk mencegah timbulnya eksaserbasi
akut atau nyeri pada NPB kronis
mengurangi beban pada diskus serta
dapat mengurangi spasme.
3. Latihan
segera setelah
nyeri menghilang.
stres minimal:
jalan kaki, naik
sepeda atau
berenang.
memelihara
fleksibilitas
fisiologik,
kekuatan otot,
mobilitas sendi
dan jaringan
lunak.
pemanjangan
otot, ligamen dan
tendon sehingga
aliran darah
semakin
meningkat.
Indikasi Bedah LBP
28
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG
1. WAKTU BERDIRI
BAWAH
Jangan memakai sepatu dengan hak
tinggi
Jangan berdiri waktu yang lama, selingi
dengan jongkok
Berdiri dengan satu kaki diletakkan
lebih tinggi untuk mengurangi
hiperlordosis lumbal Bila mengambil sesuatu di tanah,
jangan membungkuk, tapi tekuklah
lutut
Bila mengangkat benda berat,
renggangkan kedua kaki lalu tekuklah
lutut dan punggung tetap tegak dan
angkatlah barang tersebut sedekat
mungkin dengan tubuh
2. WAKTU BERJALAN
Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan
jangan tergesa-gesa
3. WAKTU DUDUK
Pilihlah tempat duduk dengan kriteria :
Busa jangan terlalu lunak
Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak
mungkin kontak dengan kursi
4. WAKTU TIDUR
Waktu tidur punggung dalam keadaan mendatar ( jangan pakai alas dari per )
5. OLAH RAGA
Hindari oleh raga beregu, satu lawan satu karena akan
meningkatkan stress pada punggung
– Dianjurkan oleh raga perorangan seperti renang dan jogging.
PENCEGAHAN