AURIS SINISTRA
Oleh:
Saraswati Annisa
Anindya Riezkaa Baliera
Ridho Surya Putra
Pembimbing:
dr. Fiona Widyasari, Sp. T.H.T.K.L
BAB II
2 STATUS PASIEN
BAB III
3 TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV
4 ANALISIS KASUS
Pendahuluan
Pendahuluan
Otitis media ialah peradangan yang terjadi pada sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
Otitis Media Kronis (OMK) merupakan peradangan kronis dari telinga tengah yang
ditandai dengan perforasi membran timpani dan keluarnya sekret encer, kental,
bening ataupun nanah dari telinga tengah secara terus menerus atau hilang timbul
OMA dengan
perforasi membran OMK
timpani
Status Pasien
Status Pasien
Nama : Ny. MK
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Lingkar Timur RT 23 RW 00 Bengkulu
Suku Bangsa : Bengkulu
Anamnesis
Autoanamnesis pada tanggal 13 Februari 2019, pukul 10.00 WIB
Keluhan
Keluhan Utama You
Tambahan
You
Keluar cairan Penurunan
pada telinga kiri pendengaran
pada telinga kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum Tampak sakit ringan
Kesadaran Compos mentis
Tekanan Darah 110/70 mmHg
Nadi 84 bpm
RR 20 kali per menit
Suhu 36,5oC
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN SPESIFIK
THORAKS
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN SPESIFIK
THORAKS
Paru-paru
Inspeksi : statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri normal, krepitasi
(-)
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN SPESIFIK
ABDOMEN
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Pemeriksaan Fisik
KEADAAN SPESIFIK
EKSTREMITAS
akral hangat, pucat (-), edema pretibial (-), deformitas (-)
Status Lokalis (Telinga)
Telinga Luar Kanan Kiri
Regio Retro Aurikula
Abses - -
Sikatrik - -
Pembengkakan - -
Fistula - -
Jaringan granulasi - -
Regio Zigomatikus
Kista Brankial Klep - -
Fistula - -
Lobus Aksesorius - -
Status Lokalis (Telinga)
Tes Rinne + -
Tes Audiometri
AD Normal
AS Gangguan pendengaran tipe konduksi derajat sedang
Status Lokalis (Hidung)
I.Tes Fungsi Hidung Kanan Kiri
-Tes aliran udara Normal Normal
-Tes penciuman Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Rinoskopi Posterior
-Postnasal drip - -
-Mukosa (licin/taklicin) Licin Licin
(merah muda/hiperemis) Merah muda Merah muda
-Adenoid - -
-Tumor - -
-Koana (sempit/lapang) Lapang Lapang
-Fossa Russenmullery (tumor/tidak) - -
-Torus tobarius (licin/taklicin) Licin Licin
-Muara tuba (tertutup/terbuka) Terbuka Terbuka
(sekret/tidak) - -
-Nyeri tekan/ketok
-infraorbitalis
-frontalis
-kantus medialis
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
-Pembengkakan
-Transiluminasi
-regio infraorbitalis
-regio palatum durum
Status Lokalis (Tenggorok)
I.Rongga Mulut Kanan Kiri
Rumus Gigi-Geligi
Status Lokalis (Tenggorok)
III.Laring Kanan Kiri
CT Scan Mastoid dengan Edukasi pasien untuk menjaga Antibiotik: Cefixime tablet
kontras kebersihan telinga guna 2 x 200 mg
Pemeriksaan laboratorium mencegah komplikasi penyakit Irigasi dengan H2O2 3%
(darah lengkap, dll) menjadi lebih parah 2 x gtt V AS
Swab telinga (pemeriksaan Edukasi pasien untuk tidak Tetes telinga: Ofloxacin ear
kultur dan resistensi) sering mengorek telinga drop 2 x gtt V AS
Edukasi pasien untuk Paracetamol tablet 3 x 500
melakukan proteksi terhadap mg
telinga dengan menghindari air
masuk ke dalam telinga seperti
menggunakan ear plug atau
cotton wad ketika mandi
Edukasi pasien untuk minum
obat secara teratur sesuai
petunjuk dokter
Prognosis
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis
Komplikasi
• Perforasi persisten
Telinga • Erosi tulang pendengaran
Tengah • Paralisis nervus fasial
• Fistel labirin
Telinga • Labirinitis supuratif
Dalam • Tuli saraf (sensorineural)
• Abses ekstradural
Ekstradural • Trombosis sinus lateralis
• Petrositis
• Meningitis
Susunan • Abses otak
Saraf Pusat • Hidrosefalus otitis
TATALAKSANA
Usia pasien 31
tahun, pernah
Detail-detail dari telinga tengah terkhusus mengalami keluhan
membran timpani membran timpani telinga yang sama 13 tahun
yll
kiri tampak perforasi sentral subtotal dan
refleks cahaya tidak ada otitis media kronik
tipe aman pada telinga kiri
Rhinitis Alergi
berdasarkan
anamnesa
Pada pasien ini kemungkinan OMK yang diderita berawal dari OMA yang gagal
beresolusi.
Hal ini karena pada anamnesis didapatkan riwayat adanya keluar cairan pada
telinga kiri, nyeri hebat pada telinga kiri yang hilang timbul, berdenging (+),
pendengarannya berkurang, demam, batuk, dan pilek, yang dialami 13 dan 2
tahun tahun yang lalu. Pada kondisi ini, kemungkinan pasien menderita OMA
stadium supurasi. Pada anamnesis didapatkan saat mengalami keluhan
pertama kali, pasien tidak berobat Dapat diduga riwayat penyakit dengan
keluhan yang sama saat dimana penderita tidak berobat menjadi faktor
terjadinya OMK pada telinga kiri pasien.
Saat pasien mengalami keluhan yang sama 2 tahun yang lalu, pasien berobat
ke dokter spesialis THT-KL dan mendapat obat minum antibiotik dan anti nyeri
serta obat tetes telinga. Karena keluhan berkurang, pasien tidak melanjutkan
pengobatan sehingga pengobatan yang tidak tuntas ini mungkin merupakan
faktor predisposisi berlanjutnya perjalanan penyakit OMA menjadi OMK.
• Telinga kiri (-)
Tes Rinne
Gangguan pendengaran
tipe konduktif
Tes
• Lateralisasi ke sisi sakit (kiri) +
Webber
Hasil Audiometri
•Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan telinga guna mencegah komplikasi penyakit
menjadi lebih parah
•Edukasi pasien untuk tidak sering mengorek telinga
•Edukasi pasien untuk melakukan proteksi terhadap telinga dengan menghindari air masuk
ke dalam telinga seperti menggunakan ear plug atau cotton wad ketika mandi
•Edukasi pasien untuk minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter