IMMUNITAS
INTRODUCTION
Nutrition interact with immune system
Micronutrients (Minerals and Vitamins)
Minerals Zn, Cu,Cr.Se,Mn, Fe,Co
Vitamins like E,beta carotene and vitamin
A,Vitamin C
Stress condition
Kebutuhan gizi mikro untuk respon imun yang
optimal lebih besar dari jumlah yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan reproduksi (Harmon,1994;
Scaletti,1992)
Micronutrients
Minerals
Zinc
Copper
Chromium
Selenium
Vitamins (Antioxidants)
Vitamin E
Carotenoids (beta carotene ) and Vitamin A
IMMUNITY
Immune system
kekebalan yang dihasilkan dari imunitas yang dihasilkan dari respon yang tidak
melibatkan antibodi, tetapi melibatkan aktivasi
aktivitas unsur-unsur dalam darah makrofag, sel pembunuh alami (NK dan K) dan
dan jaringan limfoid, seperti sel T. Respon ini sangat penting untuk
antibodi, bukan sel. menghancurkan bakteri intraseluler,
menghilangkan infeksi virus dan menghancurkan
•Mediated by sel tumor. Juga disebut imunitas sel.
B lymphocytes. •Mediated by
T lymphocytes
(Galyean et al.,1999)
B lymphocytes
B cells
(Chew,1996)
T lymphocytes
• T cells
• NK cells
• Monocytes/macrophages
• Neutrophils
• Eosinophils
• Basophils
(Chew,1996)
/menelan
Asam lambung
Kelenyar pada
dermis
TIPE IMUNITAS
Imunitas alami
Aktif=> didapat stlh sembuh dari peny (ex;
cacar air)
Pasif => antibodi yang sdh jadi diperoleh
bayi mll plasenta atau kolostrum
Imunitas buatan
Aktif => pembentukan stlh vaksinasi
Pasif => imunitas yang sdh jadi (ex;
antitoksin tetanus)
HIV & CD4+
Respiratory burst
Neutrophil
H20
Bacteria GSHpx
H202
Bacteria
SOD
NADPH OXIDASE
2O2 2O-2
2 e-
NADPH NADP+
Chew,1996
THE TIME COURSE OF IMMUNE SYSTEM
IMMUNONUTRISI
Beta carotene:
• Meningkatkan aktivitas fagositik neutrofil pada enzim
myloperoxidase (katalisator pemakaian Nitrit oxide
(NO=mengoksidasi bakteri/virus & memperlebar
pembuluh darah sehingga terjadi relaksasi/vasodilatasi)
• Meningkatkan aktivitas fagositik makrofage –
peroksidase.
• Meningkatkan toksisitas dari limfosit
• Studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya
sumber carotene (sayuran dan buah2an berwarna ) akan
meningkatkan T-cells, NK cells dan Response antibodi
VITAMIN A
Beta-karoten secara langsung melindungi sel dari oksidasi dan
meningkatkan limphosit proliferasi, fungsi sel T, produksi sitokin
dan toksik sel mediated, contohnya sitotoksiksiti sel Natural Killer
(NK). Karotenoid dapat menghambat proksidan seperti aktivitas
antioksidan (Wahlqvist, 2002).
Vitamin A merupakan faktor esensial untuk perkembangan sistem
limpoid dan perkembangan permukaan mukosa saluran
pencernaan, pernapasan dan genitourinary
Vitamin A mempunyai peran mengatur berbagai aspek dari fungsi
imun, termasuk komponen imunitas non spesifik (seperti
phagositosis, pemeliharaan permukaan mucosal) dan imunitas
spesifik (seperti perubahan respon antibodi)
KEKURANGAN VITAMIN A (1)
mempengaruhi imunitashumoral, dimana imunitas sel-
mediated rusak
Produksi dan maturasi limphosit menurun
Rasio sel T hubungan dengan antigen CD4+dan CD8+ rendah
dalam limphosit darah peripheral pada anak yang menderita
xerophthalmia dibandingkan dengan kontrol non
xerophthalmia. Setelah suplementasi vitamin A, proporsi
CD4+ sampai CD8+ sel T dan persentase CD4+ limphosit T
meningkat.
Menyebabkan menurunnya jumlah leukosit, sirkulasi
komplemen dan antibody, rusaknya fungsi sel T dan
menurunnya resisten immunogenik tumor.
KEKURANGAN VITAMIN A (2)
Ross & Hammerling (1994) dalam Olson(2004),
menyebutkan bahwa pada defisiensi vitamin A, mekanisme
protektif spesifik dan non spesifik rusak, yaitu respon
humoral terhadap bakteri, imunitas mucosal, aktivitas sel
NK dan phagositosis.
Keratin yang abnormal pada saluran pernapasan, saluran
genitourinary dan permukaan mata.
Kehilangan mikrofili dari usus kecil
Rusaknya fungsi neutropil
Rusaknya fungsi sel Natural Killer (NK) danpenurunan
jumlah sel NK.
Rusaknya aspek hematopoisis
Penurunan Jumlah dan Fungsi Limfosit B
VITAMIN A DAN IMMUN ITAS
MUCOSAL
Defisiensi vitamin A merusak fungsi mucosaLsebagai salah
satu aspek dari fungsi imun melalui beberapa mekanisme :
melalui kehilangan silia pada saluran pernapasaN
kehilangan mikrofili pada saluran genitourinary,
Hilangnya mucin (lendir untuk melindungi dr bahan kimia,
menjebak Mikroorganisme dan partikel) dan goblets (sel
yang mengeluarkan lendir) pada saluran pernapasan
Kehilangan sel
Gastrointestinal dan genitourinary, metaplasia
(perubahan janringan) dengan keratinisasi abnormal pada
saluran pernapasan dan genitourinary,
VITAMIN A >< NETROPHIL
Miller and
Slebodzinska, 1993
VITAMIN D
VDR=Vit D Receptor
RXR= Retinoid Receptor
VIT D- IMMUNE SYSTEM
Selenium
Berperan secara biokimia melalui glutathione
peroksida
Milk Plasma
0.6
5
0.5 4
0.4
mg/L
3
mg/L
0.3 2
0.2 1
0.1
0
Healthy Mastitis
0
Healthy
n=75
Mastitis n=75
IMI duration
IMI at calving
Clinical
Mastitis
High SCC
cow s
0 20 40 60 80
% reduction
MINERALS
MINERALS
Thymulin deficiency
Proliferasi limfosit T
terganggu
Humoral immunity:
Increases antibody production
(Bach,1983)
Copper..
Phagocytic activity
Neutrophils (berkaitan dgn infeksi bakteri)
Monocyte (dpt bermigrasi ke lokasi infeksi)
Humoral Response:
•Meningkatkan produksi antibody
•Produksi antibody menurun pada saat terjadi
defisiensi cu
(Gengelbech and spears, 1998)
COPPER
Copper is component of
•Superoxide dismutase (SOD)
•Ceruloplasmin.
Memodulasi respons peradangan oleh fagositosis
CHROMIUM
Increased cortisol
in blood Cortisol meningkatkan
kadar gula darah
Antagonist the
insulin action
Immune system
under stress.
(Orth,1992)
SELENIUM