Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

STATUS
EPILEPTIKUS
dr. Awida Hidayati

Pembimbing Pendamping
dr. Hj. Dian Patrica Amri, Sp.A dr. Hj. Nanie Rosanty, M. Kes
dr. Neni Hartati, Sp. OG
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
RSUD BENGKALIS
2019
PENDAHULUAN

suatu kegawatdaruratan
Status medik yang dapat terjadi
epileptikus pada penderita epilepsi atau
non-epilepsi

Terjadinya bangkitan yang


berkepanjangan atau
berulang-ulang pada interval
singkat
Insidensi
• Di Amerika 152.000 kasus /tahun  42.000 kematian
• Frekuensi SE mencapai 10-60 % per 100.000
penduduk/tahun faktor etnik, genetik, sosio-ekonomi,
usia, retardasi mental, dan adanya kelainan struktural
• Dewasa 5%
• Anak-anak 10-25 %
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. LZT


• Umur : 3 Tahun
• Pendidikan : Belum sekolah
• Agama : Islam
• Suku : Melayu
• Alamat : Gang Bonjol, Bengkalis
• No. MR : xxx367
• Tanggal MRS : 21-04-2019 pukul 08.16
Keluhan Utama:

Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang

• kejang sejak 30 menit SMRS


• menurut orangtua pasien awalnya pasien kaku di kedua tangan
dan kaki, mata mendelik ke atas kemudian berselang beberapa
menit pasien mengalami kejang kelonjotan seluruh tubuh, dan
pasien tidak sadarkan diri. Sebelum kejang pasien tampak sadar
seperti biasanya. Kejang berlangsung 1 kali dengan durasi ± 30
menit sejak dirumah hingga sampai ke IGD.
• Saat di IGD pasien masih kejang dan oleh dokter diberikan oksigen
dan obat kejang melalui dubur tetapi kejang tidak berhenti.
Kemudian dilakukan pemasangan infus dan pemberian obat kejang
melalui infus dan kejang tetap berlangsung hingga beberapa menit
sampai kejang berhenti ,pasien sadar setelah beberapa menit
kejang berhenti dan pasien tampak lemas.
• Pasien rutin meminum obat antiepilepsi yang didapat dari dokter.
• Keluhan demam sebelumnya disangkal oleh orangtua pasien,
keluhan batuk dan pilek sudah dialami pasien sejak 3 hari SMRS,
BAB dan BAK normal, mual dan muntah (-), mencret (-). Pasien
belum bisa berjalan di usia 3 tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Kejang demam : usia 2 tahun


• Kejang tanpa didahului demam dengan durasi kejang
±30 menit sudah dialami > 5x sejak usia 2 tahun 
status epileptikus
• Riwayat penggunaan obat
asam valproat  dokter spesialis

• Riwayat penyakit keluarga


riwayat epilepsi pada keluarga disangkal
• Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
• anak ke 1 dari 1 bersaudara
• kontrol kehamilan ke klinik bidan.
• lahir operasi SC di rumah sakit
• lahir langsung menangis, tidak biru, tidak sesak dan
kesadaran alert dengan berat lahir 3400 gram, panjang
badan dan lingkar kepala ibu lupa

• Kesan: Riwayat kelahiran normal.


Riwayat imunisasi
Vaksin I II III IV V

BCG √ Skar (+)

DPT √ √ √ √ √

POLIO √ √ √ √ √

HEPATITIS B √ √ √

HiB √ √ √

CAMPAK √

Kesan: Imunisasi dasar PPI lengkap, imunisasi dasar


non PPI tidak lengkap
Riwayat makanan dan Minuman
• ASI : 0 - 6 bulan
• Susu formula : 6 – saat ini
• Bubur susu : 6 bulan
• Nasi TIM : 6 bulan
• Makanan dewasa : 12 bulan

Kesan: asupan makanan cukup baik secara


kuantitas dan kualitas
• Riwayat tumbuh kembang
• Menegakkan kepala : usia 3 bulan
• Membalikkan badan : usia 3 bulan
• Duduk : 6 bulan
• Merangkak :-
• Berdiri :-
• Berjalan :-
Kesan : tumbuh kembang tidaksesuai usia (delayed
motorik)
• Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien merupakan anak ke 1 dari 1 bersaudara
pada keluarga dengan status sosial ekonomi
sedang. Penderita berobat menggunakan
fasilitas BPJS.
• Kesan: sosial ekonomi sedang
Pemeriksaan fisik

• Keadaan Umum • Antropometri


• Kesadaran : • TB : 101 cm
somnolen • BB : 18 KG
• Tanda Vital • BB/U : > -2SD
• HR :110 x/i, teratur • TB/U : > -2SD
• RR :24 x/i • BB/TB : > -2SD
• temp: 37oC • Kesan : status gizi
baik
• Kepala : normocephal
• Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), pupil bulat isokor, refleks
cahaya langsung/tak langsung (+/+)
• Hidung: sekret -, konka hiperemis (-/-)
• Mulut : faring hiperemis -, tonsil T1/T1
• Thorax : SN vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-), BJ
I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : datar, supel, BU (+) normal,
nyeri tekan (-), turgor kulit baik
• Extremitas : akral hangat, CRT <3 detik,
• Genitalia dan anus: t.a.k
• Tanda rangsang meningeal : kaku
kuduk (-), laseq (-), kernig (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin (21/4/2019) • CRP : 1,6 mg/L
– Hemoglobin: 10,7 • Natrium : 133 meq/L
mg/dl • Kalium : 3,2 meq/L
– Hematokrit: 31,8 % • Clorida : 100 meq/L
– Trombosit: 253.000
/mm3 • CT-Scan Kepala
– Leukosit : 9.700 (09/09/2016) congenital
/mm3 ventrikulo-megali,
• GDS terutama pada ventrikel
– 175 mg/dl kiri
Resume
• Pasien anak perempuan berusia 3 tahun datang ke IGD
RSUD Bengkalis dengan keluhan kejang ± 30 menit SMRS.
Awalnya kejang kaku bagian kaki dan tangan, mata
mendelik ke atas, kemudian berselang beberapa menit
pasien mengalami kejang kelonjotan seluruh tubuh, dan
pasien tidak sadarkan diri. Sebelum kejang pasien tampak
sadar seperti biasanya. Kejang berlangsung 1 kali dengan
durasi ± 30 menit sejak dirumah hingga sampai ke IGD.
Setelah kejang berhenti pasien tidak langsung sadar,
setelah beberapa menit kemudian pasien sadar dan tampak
lemas. Riwayat demam sebelumnya disangkal, batuk dan
pilek dialami pasien sejak 3 hari sebelumnya. Pasien belum
bisa berjalan diusia 3 tahun.
• Sejak usia 2 tahun pasien sudah di
diagnosis Status epileptikus oleh dokter,
pasien rutin berobat ke poli Anak dan
mendapatkan obat anti kejang asam
valproat sirup yang dikonsumsi 2 x 4
cc/hari. Pasien tinggal bersama orangtua
dengan riwayat sosial ekonomi sedang.
• Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan :
• Keadaan Umum : Tampak sakit berat
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda vital :
• Denyut nadi : 110x/mnt
• Frekuensi Nafas : 24x /mnt
• Suhu : 37,3oC
• Status generalis : Dalam batas normal
• Pemeriksaan penunjang laboratorium ;
• Hemoglobin : 10,7 g/dl
• Hematokrit : 31,8 %
• GDS : 173 mg %
• Natrium : 133maq/L
• Kalium : 3,2 maq/L
• Ct-scan kepala : congenital ventrikulo-megali
Diagnosis
• Status epileptikus
• Delayed motorik
Penatalaksanaan
• Elevasi kepala 30o
• 02 2l/m (via nasal canul)
• IVFD D5 ¼ NS gtt 15tetes/menit  NaCl 0,9% gtt 15x/m
• Inj. Diazepam 9 mg/IV pelan bila kejang
• Inj. Paracetamol iv 200 mg k/p
• Konsul dr. Sp. Anak
• Bolus Fenitoin 360mg dalam 20cc NaCl 0,9% habis
dalam 20 menit
• Bila masih kejang bolus fenitoin 180mg dalam 20cc NaCl
0,9% habis dalam 20 menit
• Bila dalam 12 jam tidak ada kejang bolus fenitoin 50mg
dalam 20cc NaCl 0,9% habis dalam 20 meni per 12 jam
Tanggal 22 april 2019

S: Keluhan (-)

O: Kesadaran : compos mentis


KU : Sedang
RR : 24 x/i
HR : 100 x/i T : 36,8°c
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thoraks : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Jantung : BJ I dan II normal, murmur (-)
Abdomen: Soepel, NT (-), BU (+) normal

A: Status Epileptikus
Delayed Motorik
P: - Inj fenitoin 50mg/24jam dalam 20cc NaCl habis dalam 20 menit
Tanggal 23 april 2019

S: Keluhan (-)

O: Kesadaran : compos mentis


KU : Sedang
RR : 24 x/i
HR : 104 x/iT : 36,8°c
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thoraks : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Jantung : BJ I dan II normal, murmur (-)
Abdomen: Soepel, NT (-), BU (+) normal
A: Status Epileptikus
Delayed Motorik
P: - Rawat jalan
- Asam Valproat 2x4cc (dosis 22 mg/KgBB/hari)
PEMBAHASAN
Anamnesis

Status
epileptikus

Pemeriksaan Pemeriksaan
fisik penunjang
DEFINISI

Status • kejang yang


berlangsung terus
epileptikus
menerus selama 30
menit atau lebih

• Rata-rata15% kematian
• 60-80% bebas dari kejang ANAMNESIS
>1 jam cacat neurologis •Kejang
•Durasi 30 menit
•tidak sadar ketika
kejang
Etiologi
• Penyebab tidak diketahui
Idiopatik • Serangan umum
• Intelegensi normal
Daari hasil
CT-scan 2016
: congenital
ventriculo
• Penyebab tidak diketahui megali
Kriptogenik • Di anggap simptomatik

• Lesi struktural yang mendasari


Simptomatik • Trauma kepala, penyeakit
cerebrovaskular, kelainan kongenital
Tonik klonik Anamnesiis

Penurunan Penurunan
kesadaran kesadaran

Kejang kaku
seluruh tubuh
Kejang tonik diikuti
(tonik) , mata
dengan kejang
mendelik keatas
klonik
diikuti kelonjotan
(klonik),
Penatalaksanaan
Delayed motorik
• Perkembangan (development) adalah
pertambahan kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks
• berkembang sejalan dengan kematangan
syaraf dan otot anak
• (Developmental Delay) Keterlambatan
tumbuh kembang  terlambatnya
perkembangan motorik
• Tanda dan gejala developmental delay
1. Keterlambatan perkembangan sesuai tahap
perkembangan pada usianya: anak terlambat
untuk bisa duduk, berdiri, berjalan.
2. Keterlambatan kemampuan motorik
halus/kasar
3. Rendahnya kemampuan sosial
4. Perilaku agresif
5. Masalah dalam berkomunikasi.
Kesimpulan
• Merupakan kegawatan neurologi
• Ditegakkan jika kejang berlangsung
selama 30 menit/lebih
• Ketepatan diagnosis
• Perlu penanganan segera  menghindari
kecacatan permanen pada saraf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai