Anda di halaman 1dari 8

Yosua Fernanda

102015162
 Perempuan 18th dengan keluhan bintil-bintil merah di bagian
wajah, dahi, pipi dan dagu sejak usia 13th (sekitar 6 bulan setelah
haid pertama). Tidak terlalu gatal, kadang perih dan bernanah,
hilang timbul, terutama makin banyak saat menjelang haid.
Diobati sendiri dengan obat yang dibeli di supermarket,
perbaikan minimal, belum pernah kedokter sebelumnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------
 Perempuan 18th dengan keluhan bintil-bintil merah di bagian
wajah, dahi, pipi dan dagu sejak usia 13th
Kesimpulan

Pencegahan Anamnesis

Pemeriksaan
Prognosis Fizik dan
Penunjang

RM
Penatalaksanaan Diagnosis Kerja

Diagnosis Etiologi dan


Banding Epidemiologi

Manifestasi
Patofiisiologi
Klinis
 Regio wajah : Frontal, maxillaris bilateral, dan mental.
 Eritematosa, pustul, komedo multiple >30, penyebaran discrete
-----------------------------------------------------------------------------
- Pengertian (Acne vulgaris (AV) merupakan penyakit peradangan pada folikel
pilosebasea kulit yang berperan memproduksi sebum)
- Etio & Patogenesis
- Gambaran Klinis (Lesi insial acne berupa komedo. Komedo tertutup (whitehead)
merupakan lesi obstruktif yang terbentuk dari lipid atau minyak yang terjepit dan keratin
yang menyumbat folikel yang melebar (whitehead) )
- Derajat Acne (Ringan, sedang, berat)
- Cara Mengdiagnosis (Kultur lesi kulit dilakukan untuk mengeksklusikan kemungkinan
folikulitis gram negatif. 1 Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak
spesifik berupa serbukan sel radang kronis disekitar folikel pilosebasea dengan masa sebum
didalam folikel.
- )
- PP (tidak ada yang spesifik, mungkin bisa melakukan test hormone)
- Working diagnosis
- Diagnosis Banding (Dibawah)
- Pengobatan (Tetrasiklin diabsorpsi 60-80% melalui saluran gastrointestinal. Jika dimakan
bersama makanan yang mengandung produk dari susu, maka hanya 10-30% yang diabsorpsi.)
 Diagnosis jerawat (acne vulgaris) umumnya dapat
ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan
penunjang jarang diperlukan dalam diagnosis
jerawat.
 Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada pasien
acne jika dicurigai adanya
hiperandrogenisme. Pada pasien dengan tanda
virilisasi perlu pemeriksaan lengkap dari level
testosterone seperti testosteron bebas, DHEA-S,
hormon luteinizing, dan follicle-stimulating hormone.
 Kultur dari lesi kulit dapat menyingkirkan
kemungkinan folikulitis gram negatif, dilakukan
jika pasien tidak merespon pengobatan atau
perbaikan tidak dapat dipertahankan.
 Dermatitis Perioral (Letak sekitar mulut Pemakaian kortikosteroid
topikal.Pemakaian kosmetik.Pasien imunokompromais
 Folikulitis (peradangan yang terjadi pada folikel rambut atau
tempat rambut tumbuh yang biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri)
 Acne rosasea ( Kondisi ini ditandai dengan kulit menjadi
kemerahan, timbul bintil yang padat atau berisi nanah, dan
pembuluh darah menjadi tampak jelas, khususnya pada bagian
hidung, pipi, dagu, serta dahi. Dalam beberapa kasus, penderita
rosacea juga dapat merasakan sensasi terbakar pada mata. Kondisi
ini umumnya terjadi pada wanita berusia 30 tahun ke atas.)
 Erupsi acneformis(-Etiologi erupsi akneiformis sampai saat ini
masih belum dapat diketahui secara pasti, namun diduga erupsi
akneiformis disebabkan oleh obat, baik obat-obatan yang
digunakan secara sistemik maupun yang digunakan secara
topikal. )
KASIH

Anda mungkin juga menyukai