Anda di halaman 1dari 29

Perawatan Maloklusi Kelas II

Backward rotation

IKMAL HAFIZI
18/435309/PKG/1271
Bjork membagi menjadi
Forward Rotation
Maloklusi
Klas II
Backward Rotation

Paling sering ditangani


Bjork memberikan tujuh tanda struktural untuk
orthodontis memprediksi forward rotation atau backward rotation

Skieller dkk., menemukan tujuh tanda orisinal Bjork,


empat diantaranya ketika dikombinasikan memberikan
estimasi prognosis 86% rotasi pertumbuhan
mandibular
Skieller dkk.,
 Inklinasi Mandibula
 Sudut Intermolar
 Bentuk dari tepi bawah
 Inklinasi Simfisis
Creekmore
 Creekmore memberikan teknik pengukuran yang berguna untuk mengukur
jumlah pertumbuhan kondilus
 Tekniknya yang merupakan gabungan peningkatan pertumbuhan kondilus,
perubahan fossa gonial, dan perubahan posisi kondilus dan fossa
 Teknik ini membantu dalam membandingkan kasus yang harus dilakukan
perawatan ketika pertumbuhan signifikan muncul pada area kondilus
 Issacson meneliti jumlah varibel dan menemukan hanya tiga faktor
yang menjadi penyebab secara morfologi dalam sudut mandibular
yang tinggi dan rendah. Tinggi dari prosessus posterior/alveolar
pastilah menjadi variabel yang penting ketika menentukan tinggi
atau rendahnya suatu pol
 Ketiga faktor yang ditemukan ialah:

1. Pengukuran tinggi ramus


2. Tinggi molar bawah, yang diukur dengan mandibular plane
3. Tinggi molar atas, yang diukur dengan palatal plane

 Faktor lingkungan yang mengakibatkan gigi spacing dapat


menyebabkan peningkatan wajah bagian bawah.
 Untuk mencapai kesuksessan dibutuhkan penanganan dari faktor-
faktor ini.
Faktor lingkungan
 Kurangnya airways;
 Bernafas lewat mulut pada masa kanak-kanan;
 Tounge thrusting; dan
 Amelogenesis imperfekta.
 Dual bite berperan banyak seperti kebiasaan menjulurkan lidah,
mengakibatkan gigi spacing.
 Patologi TMJ
 Palpebraltosi adalah kondisi yang mengakibatkan pasien tidak
dapat mengangkat kelopak mata sehingga posisi kepala lebih ke
belakang sehingga menyebabkan ekstrusi gigi posterior dan
meningkatkan tinggi wajah bagian bawah.
Prosedur-prosedur dalam
perawatan backward rotation
1. Pasien gigi bercampur open bite dapat diintrusi molar
pertama permanen dan menghilangkan sisa gigi desidui,
untuk koreksi open bite. Kasus ini membutuhkan headgear
occipital dengan lengkung transpalatal untuk mengkontrol
inklinasi molar-molar ketika diintrusi. Setelah molar diintrusi
sekitar 3 mm gigi desidui diambil, mandibular menutup, dan
anterior openbite anterior kemudian tertutup maxilla.

Tambahan vertical pull chin up cup pada occipital headgear dan


lengkung transplatal akan mengintrusi molar-molar rahang atas
ketika mencegah erupsi molar-molar rahang bawah. Ketika open
bite menutup mandibular maju dan mengurangi tinggi wajah
bagian bawah.
Gambar sebelum dan sesudah perawatan pasien anterior openbite dilakukan
perawatan intrusi molar-molar pertama permanen rahang atas serta ekstrasi gigi
desidui
Gambar ilustrasi
tracing sefalometri
intrusi molar rahang
atas dan penutupan
open bite
Gambar ilustrasi vertical pull chin cup denan tekanan ke anterior dan vertical pull
chin cup dengan tali pengikat yang lebar untuk distribusi tekanan
Gambar ilustrasi tracing sefalometri intrusi molar
rahang atas dan penutupan open bite
2. kasus ekstraksi untuk menghilangkan seluruh empat
premolar pertama dan menggunakan vertical pull chin cup
dengan tekanan 16 ons ke anterior selama 12 jam sehari.
Treatment ini dapat menutup mandibular plane,
mengurangi tinggi ajah bagian baah dan beberapa kasus
menutup open bite.
 sekitar 4o penutupan sudut bidang mandibula dengan rata-rata
lama perawatan 9 bulan
 sudut mandibula yang tajam rerata sudut Sella-Nasion to GO-GN
41,9 o. Setelah sembilan bulan perawatan mandibular plane
berkurang menjadi 38o.
 Ada empat kemungkinan mekanisme aksi:
 Gigi posterior cenderung maju ke mesial
 Sutura makila sensitive terhadap tekanan dan intrusi
maksila dapat muncul
 Terdapat sedikit perubahan pada leher kondilus cenderung
untuk melengkung lebih ke depan dari sebelumnya
 Retardasi dari erupsi gigi posterior.
 Kasus yang dirawat dengan vertical pull chin cup dan
pencabutan premolar ditenemukan pengurangan ketinggian
wajah anterior secara signifikan, sudut basis kranial menjadi
lebih tajam, dan sudut gonial cenderung berkurang dua atau
tiga derajat
Gambar sebelum dan sesudah pencabutan empat premolar dan
terapi dengan vertical pull chin cup

Gambar ilustrasi tracing sefalometri


8o penutupan mandibular plane
penutupan open bite, dan
pengurangan 2 mm tinggi wajah
anterior
3. Terapi mandibular bite block, ditambah vertical pull chin
cup dapat menghasilkan pegangan yang menguntungkan
bagi tinggi vertical saat masa pertumbuhan, intrusi gigi
posterior, mandibular plane tertutup atau berlawanan arah,
dan penutupan anterior open bite
 Mandibular bite block dapat dibuat dengan akrilik setebal 1-2 mm di
area molar pertama
 Alat ini bermanfaat selama penggunaan 3-4 minggu supaya membantu
pasien terbiasa saat memakainya.

Gambar sebelum dan sesudah treatment dengan ekspansi sutura, mandibular bite
block dan vertical pull chin cups
Gambar ilustrasi
tracing sefalometri 6o
penutupan mandibular
plane penutupan open
bite, dan pengurangan
3 mm tinggi wajah
anterior
4. Kegunaan bite block magnetic dapat dengan metode cepat
dan dapat mendemonstrasikan beberapa penutupan open
bite. Namun terdapat beberapa kesulitan:
 Pembukaan ekstrim sering dibutuhkan dalam mendesain alat,
pembatasan dalam waktu pemakaian dapat ditolerir pasien
 Terdapat beberapa tekanan yang ringan, atau pergerakan lateral
dari mandibular, yang dapat menyebabkan beberapa cedera TMJ.
Hal ini dimungkinkan untuk menambah bibir akrilik pada bite block
untuk mencegah beberapa pergerakan lateral
5. Kekuatan intrusi dengan peralatan ortodonti fullbanded
dapat berkembang pada beberapa cara
 Molar RB secara normal terdapat penambahan tingginya
terhadap bidang mandibular sekitar 1,5mm dalam waktu 2 tahun
 Metode yang berbeda yang telah dianjurkan dalam mengurangi
damapk ekstrusi pada lengkung gigi RB termasuk cervical
headgear bawah dengan tekanan yang sangat ringan melalui titik
center of resistance, sliding jigs dengan elastic kelas III, bite
blocks, dan vertical-pull chin cup
 Mekanika Tweed modern juga dapat berperan dalam
menyampaikan kekuatan intrusive pada gigi posterior dalam
berbagai caranya.
 Terdapat kemungkinan peningkatan tinggi molar RB yang
besar pada beberapa pasien tertentu terutama pada pasien
dengan riwayat alergi, bernafas lewat mulut, atau pada
pasien dengan pola pertumbuhan backward rotation
mandibula
 Pada gambar mengilustrasikan kontrol maksila yang baik
dan peningkatan 10mm tinggi molar RB
 Berapa kasus perawatan dengan penggunaan occipital
headgear saja tidak memadai dan kontrol minimum pada
lengkung gigi RB
 Klinisi pada waktu yang lampu telah manganjurkan untuk
tidak merawat pasien dengan pola pertumbuhan backward
rotation hingga tercapai pertumbuhan yang lengkap dan
merawat kasus tersebut sebagai kasus dengan pencabutan
 Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa pasien yang
dirawat ortodonti bukan dalam masa pertumbuhan
cenderung untuk tidak terjadi ekstrusi pada gigi posterior
 Penelitian tahun 1986 menggunakan 79 kasus untuk
menentukan apakah vertical pull-chincup, sebagai tambahan
pada occipital headgear, akan bermanfaat memberi
tambahan dalam melakukan kontrol tinggi wajah vertical
bawah.
 Pasien tersebut dibagi menjadi 4 tingkat kekooperatifan yang
keseluruhannya merupakan pasien dengan kasus
pencabutan maupun bukan pencabutan.
 Kekooperatifan pasien pada kelompok perawatan dengan
pencabutan menunjukkan ekstrusi molar secara signifikan
lebih kecil pada pasien kooperatif tinggi dibandingkan
dengan pasien dengan tingkat kekooperatifan rendah
 Beberapa saran dapat dibuat dalam biomekanika pada
pasien dengan backward rotation curam
 Pada lengkung gigi maksila, molar tube kedua dapat
diletakkan lebih oklusal untuk membantu tercapainya
kekuatan intrusive pada gigi tersebut
 kawat dapat dilakukan step up untuk melakukan intrusi
molar kedua ke arah gingiva
 buccal root torque pada molar kedua RA mungkin dapat
membantu mencegah prematuritas
 kurve oklusal pada wire RA dapat memberikan efek intrusi
pada bagian posterior dari lengkung kawat untuk mencegah
kekuatan ekstrusi dan sebagai tekanan penyeimbang
 Transpalatal arch pada molar pertama ataupun molar kedua
RA juga dapat berfungsi untuk mengoreksi inklinasi serta
pencegahan terhadap gangguan kekuatan ekstrusif
 Sarver melaporkan bahwa Occipital headgear berguna saat
maksila membutuhkan ekspansi sutura dan membutuhkan
ekstrusi minimal pada peralatan ortodonti tipe bonded oklusal
 Ekstrusi yang terjadi saat ekspansi dapat juga diminimalisir
dengan melakukan penegakkan gigi posterior yang
mendahului tindakan ekspansi sutura dengan transpalatal
arch
 pernafasan melalui hidung; menghilangkan kebiasaan buruk
pada lidah; penggunaan vertical pull-chin cup; dan
penggunaan kawat rectangular fleksibel dapat memberikan
kontrol maksimum pada pasien dengan backward rotation
yang curam dapat mempertahankan lengkung oklusal
sehingga mencegah ekstrusi pada bagian tengah lengkung
kawat, dan menutup celah pencabutan perlahan dengan
gaya ringan untuk menghasilkan ekstrusi minimal
 Teknik yang terbaik adalah pencegahan penggunaan elastic
pada molar terakhir dan menghindari penggunaan elastic
antar rahang jika memungkinkan.
 Jika memerlukan elastic antar rahang, elastic kelas II pendek
dapat digunakan yang kemungkinan akan menarik molar
pertama RA ke arah hook kelas II turun ke distal premolar
pertama RB.
 Penggunaan lower cervical headgear kekuatan ringan pada
lengkung mandibular telah diketahui sangat bermanfaat.
Biteblock mandibular dan elastic kelas III serta sliding jigs
juga telah terbukti dalam mencegah terjadinya ekstrusi dari
gigi posterior RB. Penempatan lingual arch pada RB setelah
penutupan celah juga dapat mencegah ekstrusi. Banding gigi
molar kedua RB pada tahap akhir perawatan dapat
mencegah ekstrusi dari bagian tengah lengkung gigi
 Perawatan pada Kelas II backward rotator dengan
pembedahan akan lebih baik dilakukan setelah pasien telah
melewati masa pertumbuhan
6. Genioplasti reduksi vertikal
 keuntungan dari prosedur tersebut adalah tidak melibatkan
sendi temporomandibula, dan hal tersebut dapat diselesaikan
setelah tindakan tanpa pembedahan sebagai tindakan awal
untuk membawa dagu ke atas dan ke depan untuk
memperbaiki keseimbangan wajah, dan untuk mereduksi celah
antar bibir
 Genioplasti reduksi vertical mungkin merupakan tindakan yang
tepat pada pasien dengan jarak paparan gingiva pada maksila
yang sudah baik karena tidak menghasilkan intrusi anterior.
 Pada kasus nonbedah telah dilaporkan bahwa terjadi intrusi
molar RA sekitar 3mm serta intrusi anterior hingga 7mm
secara bersamaan memegang gigi molar RB tanpa adanya
ekstrusi pada periode perawatan ortodonti
 Tinggi wajah bawah telah tereduksi hingga 5mm tanpa
adanya tindakan pembedahan, apabila memerlukan reduksi
lebih dari itu perlu dilakukan tindakan pembedahan
 Perlu dilakukan persiapan yang matang untuk menentukan
apakah diperlukan tindakan pembedahan ataupun hanya
dilakukan perawatan ortodonti konvensional yang diikuti
dengan genioplasti.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai