Anda di halaman 1dari 21

Natural Head Position

A Basic for cephalometric analysis

Presented by NUSHITA DINAR


Pendahuluan

Pada 1860, kraniologis menyadari bahwa tengkorak juga harus


diorientasikan dalam posisi mendekati posisi kepala normal dari
manusia guna melakukan studi komparatif pada cranium dari
berbagai populasi ras.

Sebuah studi harus dirancang untuk mendefinisikan


planum/dataran untuk mengorientasikan cranium dalam posisi
mendekati posisi kepala alami dari manusia
1884 – German anthropological society membentuk
Frankfort agreement  bidang yang melewati
porion dan orbita dipakai untuk mencapai
keseragaman dalam penelitian craniometrik

FHP
Frankfort horizontal berguna untuk
Frankfort horizontal memiliki perbedaan dalam
mengkompromisasi studi cranium namun tidak
konfigurasi cranium antara grup ras dan
untuk mengorientasikan posisi kepala natural
variabilitas sekecil mungkin dalam tiap grup
dalam makhluk hidup
Roentgenographic cephalometry mulai berkembang (1931)
Berbagai studi tentang sefalometri mulai diteliti
Pola perkembangan dan pertumbuhan cranio-fasial

Dunia Orthodontic penuh dengan berbagai titik dan bidang referensi


(Memfasilitasi komunikai antar dokter gigi, diagnosis
dukungan klinis, investigasi, atau untuk pembelajaran (teaching)

Craniometrical landmark

Terjadi beberapa eror disebabkan oleh


Posisi kepala yang salah
(Jacobson, 1995 ; Silva & Ferreira, 2003)
Penyimpangan posisi kepala
The Errors Caused
by Bad Saluran akustikus eksterna yang asimetri
Positioning of the
Head Asimetri sefalostat

(Silva & Ferreira, 2003)


Untuk menghindari terjadinya error akibat dari
ketidaktepatan posisi kepala pada sefalostat

Posisi yang reproducable,


akurat, mencerminkan
Refefensi dalam profil muka
pengambilan
gambar
sefalometri
UPAYA DALAM PENENTUAN REFERENSI PENGAMBILAN
SEFALOMETRI
Intracranial reference line
• Memiliki beberapa kekurangan, diantaranya
• 1. Profil yang sama dapat menimbulkan
interpretasi yang jauh berbeda
• 2. Tidak merefleksi gambaran klinis yang sesuai
pada subjek individual
INTRACRANIAL REFERENCE LINE
• Nasion : landmark pada pertumbuhan sutura yang bergerak ke

S-N Plane depan,ke atas, dan ke samping


• Sella : tidak stabil karena dekat dengan pituitary gland yang
membesar

• FH berguna untuk mengkompromisasi studi tengkorak namun tidak

F-H Plane mengorientasikan posisi kepala natural dalam makhluk hidup karena
planum frankford terletak pada makhluk hidup biasanya terdistribusi
secara horisontal ekstracranial sejati.

Oklusal • Dipengaruhi dengan oklusal plane angle dan hubungan vertikal


alveolar
Plane • Dipengaruhi oleh jarak vertikal anatara point A ke point O
 Anak perempuan usia 10 tahun dalam (A) posisi kepala natural, (B)
kepala agak menunduk sedikit , dan (c) sedikit menengadah.
Kejadian variasi kecil (B dan C) dalam posisi kepala menjadi
pengingat untuk memeriksa posisi kepala dari masing maisng
subjek sebelum pemaparan dengan film
 Downs  diskrepansi antara Cephalometric facial typing dan photometric facial
menghilang saat dilakukan koreksi pada FHP yang tidak datar
 Variasi dari potongan horizontal Frankfurt. Deviasi dari Frankfort Horizontal ialah : kiri
+9°, tengah 0°, kanan -7°.
 Gambar kiri : Tracing dari radiografi yang disejajarkan dengan garis sella turcica-nasi sebagai
petunjuk horizontal prognathism fasial maksimum dan minimum dalam Bantus.

Gambar kanan :Tracing yang sama seperti 13-3 disejajarkan dengan posisi kepala natural
menggambarkan profil outline yang hampir identik antara kedua subjek Bantu ini dan inklinasi bawah
dah atas dari dari garis sella turcica-nasi, secara respektif, daripada perbedaan dalam prognathism.
NHP SEBAGAI POSISI IDEAL DALAM PENGAMBILAN SEFALOMETRI

Intracranial reference line

TIDAK BISA DIJADIKAN REFERENSI DALAM PENGAMBILAN


SEFALOMETRI
Karena berguna untuk mengkompromisasi studi cranium/sefalo namun tidak untuk
mengorientasikan posisi kepala natural dalam makhluk hidup

NHP DIANGGAP SEBAGAI POSISI IDEAL DALAM PENGAMBILAN


SEFALOMETRI
Natural Head Position Natural Head Posture
Posisi standar yang dapat
dihasilkan/diproduksi secara Posisi fisiologis kepala.
berulang. Posisi kepala yang Sikap kepala dan wajah yang
diperkirakan oleh para klinisi yang mendominasi pada tiap individu
sudah terlatih, sebagai suatu posisi
yang normal.

DALAM KASUS APAPUN, KEDUA TERMINOLOGI TERSEBUT TIDAK DAPAT DITUKAR


Natural Head Position
Kepala tegak

Mata terfokus pada satu titik setinggi mata

Sumbu visual horizontal lurus

Prosedur terstandar yang diterapkan pada semua individu untuk keperluan analisis morfologi
dentofasial

(Bansal dkk, 2012)


Natural Head Posture

Dibutuhkan cermin panjang untuk mengakomodasi subjek


ketika merekam postur kepala pasien

merupakan posisi kepala individual dan tidak


memiliki standart tertentu
Seorang anak menentukan Natural Head Position dengan melihat bayangan mata di
cermin kecil yang diletakan sejajar dengan pupil mata
Keuntungan Natural Head Position

 Merupakan extracranial line (true vertical/ horisontal untuk analisis


sefalometri
 Menggambarkan profil muka yang sesuai
 Konstan

(Bansal dkk, 2012)


Orientasi dalam Natural Head Position
Prosedur paling sederhana  menginstruksikan pasien untuk duduk tegak dan
melihat lurus ke depan pada dinding di depan mereka.

Sebaiknya digunakan sebuah cermin kecil untuk memaksa pasien menatap lurus ke
depan ke dalam gambaran mata mereka

Teknisi radiograf dan dental assistant yang sudah mendapat pelatihan dapat
mengoreksi posisi kepala pasien

(Jacobson, 1995 ; Downs, 1952)


 Penggunaan konvensional dari ear rod untuk menstabilisasi kepala dalam
cefalometri radiografik  berdasarkan asumsi bahwa aksis transmeatal dari
manusia adalah tegak lurus terhadap plane midsagital.
 Dalam hal ini, insersi dari ear rod secara jelas menghasilkan rotasi vertikal
dan/atau horizontal dari kepala yang menimbulkan gambaran yang rancu.
 Dalam kasus apapun, korespondensi garis tengah wajah dan cefalostat harus
dicek secara rutin dalam kondisi apapun sesaat sebelum paparan film.
Sassouni, melakukan usaha untuk menstandarisasi orientasi
sefalogram dengan menggunakan potongan optikal yang
ditegakkan oleh Broca (1862), yang menyatakan bahwa “ketika
manusia berdiri dan ketika visual aksisnya horizontal, kepalanya
berada dalam Natural Head Position”.

Viazis  horizontal ekstrakranial melalui pupil dari mata kanan,


tegak lurus dari tepi profil fotografi

Anda mungkin juga menyukai