Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN

RESIKO
dr. Nugroho Sigit Hartanto M.Sc, SpRad (K)
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12)

Standar PMKP. 12
Program manajemen risiko
berkelanjutan digunakan untuk
melakukan identifikasi dan
mengurangi cedera dan mengurangi
risiko lain terhadap keselamatan
pasien dan staf
2
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12)

Elemen Penilaian PMKP. 12


RS mempunyai program manajemen risiko
rumah sakit yang meliputi
1. Identifikasi risiko
2. Prioritas risiko
3. Pelaporan risiko
4. Manajemen risiko
5. Investigasi KTD
3

6. Manajemen terkait tuntutan


Ruang lingkup manajemen risiko RS:
a. Pasien
b. Staf medis
c. Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di RS
d. Fasilitas RS
e. Lingkungan RS
f. Bisnis RS
Dari sisi sumber daya manusia, manajemen risiko dimulai dari pembuatan
standar (set standards), patuhi standar tersebut (comply with them), kenali bahaya
(identify hazards), dan cari pemecahannya (resolve them).
Tujuan dilakukannya manajemen risiko :

• Terciptanya budaya keselamatan pasien


• Meningkatkan akuntabilitas.
• Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD).
• Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian yang tidak diharapkan.
• Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Dengan adanya
antisipasi risiko, apabila terjadi insiden sudah terdapat alternatif penyelesaiannya.
• Melindungi pasien, karyawan, pengunjung dan pemangku kepentingan lainnya.
TANGGUNG JAWAB UNIT
• Pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko di area tanggung jawab
mereka.
• Mengelola daftar unut kerja masing-masing. Hal ini termasuk mengumpulka,
meninjau, dan memutakhirkan data.
• Menunjuk penilai risiko untuk area mereka, memastikan bahwa mereka
diijinkan untuk menghadiri pelatihan penilai risiko dan sesi pemutakhiran.
• Memastikan bahwa penilai risiko mempunyai alokasi waktu yang memadai
untuk melakukan penilaian risiko.
• Melakukan validasi seluruh penilaian risiko yang dilakukan, dan melakukan
tindakan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi sampai pada tingkat
terendah yang mungkin dicapai.
• Melengkapi Form Penilaian Risiko (meninjau/menyetujui pemeringkatan
matriks: menyatakan tindakan apa yang diperlukan/diambil untuk menurunkan
risiko sampai pada tingkat terendah yang mungkin terjadi).
• Jadwal waktu untuk memulai/meningkatkan langkah pengendalian. (pada tingkat berapa risiko sisa
tertinggal setelah pelaksanaan tindakan/peningkatan langkah pengendalian: apakah risiko perlu
dimasukkan kedalam daftar risiko unit kerja/rumah sakit).
• Penyediaan informasi yang sesuai dan memadai, pelatihan dan supervise bagi staf untuk mendukung
penurunan risiko. (Hal ini mencakup bahwa seluruh staf menghadiri training wajib yang terkait).
• Memelihara catatan penilaian risiko yang dilaksanakan dan untuk mencatat perkembangan
penurunan dan kinerja dibandingkan tindakan perbaikan yang direncanakan.
• Kepala Unit Kerja harus mengingatkan tim manajemen risiko jika penilai risiko meninggalkan/tidak
memenuhi perannya, sehingga tim manajemen risiko mempunyai tanggung jawab untuk
memutakhirkan data penilai risiko organisasi.
• Berkoordinasi dengan unit kerja lain di dalam rumah sakit.
• Dalam keadaan dimana rencana untuk mengelola risiko berada di luar kewenangan Kepala Unit
Kerja atau dimana ada implikasi sumber daya yang besar, risiko akan diprioritaskan oleh Direktor
Rumah Sakit.
• Mematiskan bahwa penilaian risiko divalidasi ulang pada jangka waktu yang sesuai atau mengikuti
perubahan keadaan. Frekuansi peninjauan akan bervariasi mengikuti tingkat sisa risiko.
TATA CARA PELAKSANAAN

• Identifikasi risiko.
• Urutkan prioritas risiko dengan mengukur tingkat risiko.
• Analisa risiko dengan metode “Matriks Grading Risiko”.

• Penilaian dengan matriks grading risiko adalah suatu metode analisis kualitatif
untuk menentukan derajat risiko suatu kejadian (event) berdasarkan 2 hal yaitu
: Peluang (P) dan Dampak (D)
Penilaian Peluang
Tingkat
Deskripsi
risiko
1 Sangat jarang terjadi (> 5 tahun sekali)
2 Jarang terjadi ( > 2-5 tahun sekali)
3 Mungkin terjadi (1-2 tahun sekali)
4 Sering terjadi (beberapa kali dalam 1 tahun)
5 Sangat sering terjadi (tiap hari / tiap minggu /
tiap bulan)
DAMPAK
1 2 3 4 5

INSiGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATAS TROPHIC


CEDERA PASIEN Tidak ada cedera Dapat diatasi dengan Berkurangnya fungsi Cedera luas Kematian
pertolongan pertama motorik / sensorik Kehilangan fungsi utama
Setiap kasus yang permanent
memperpanjang
perawatan

PELAYANAN/OPERA Terhenti lebih dari 1 Terhenti lebih dari 8 jam Terhenti lebih dari 1 hari Terhenti lebih dari 1 Terhenti permanen
SIONAL jam minggu

BIAYA / KEUANGAN Kerugian kecil Kerugian lebih dari 0,1% Kerugian lebih dari 0,25 Kerugian lebih dari 0,5% Kerugian lebih dari 1%
anggaran % anggaran anggaran anggaran

PUBLIKASI Rumor Media lokal Media lokal Media nasional kurang Media nasional lebih dari
Waktu singkat Waktu lama dari 3 hari 3 hari

REPUTASI Rumor Dampak kecil thd moril Dampak bermakna thd Dampak serius thd moril Menjadi masalah berat
karyawan dan kepercayaan moril karyawan dan karyawan dan kepercayaan bagi pr
masyarakat kepercayaan masyarakat masyarakat
BAND RESIKO
Tak Signifikan Minor Moderat Mayor Katatrospik
Probabilitas
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi
(Tiap minggu/bulan) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
5
Sering terjadi
(bbrp kali/tahun) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
4
Mungkin terjadi
(1 + <2 tahun/kali) Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Jarang terjadi
(>2 + <5 tahun/kali) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
2
Sangat jarang terjadi
(>5 tahun/kali) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1
KRITERIA TINGKAT RESIKO DENGAN RTL
Tindakan Pelaksanaan
Katagori Warna Frekuensi
Tinjauan
Risiko Risiko Tinjauan
Penilaian Risiko
Hentikan kegiatan dan
perlu perhatian manajemen
Ekstrim Merah Direktur RS Bulanan
puncak.

Lakukan perbaikan
secepatnya dan tidak
Tinggi diperlukan keterlibatan
Kuning Kepala Unit Kerja Tiap 2 Bulan
pihak manajemen puncak.

Tindakan perbaikan dapat


dijadwalkan kemudian dan
Sedang penanganan cukup Kepala Ruang /
Hijau Tiap 3 Bulan
dilakukan dengan prosedur Seksi
yang ada

Risiko dapat diterima


Rendah Kepala Ruang /
Biru Tiap 6 Bulan
Seksi
Opsi Perlakuan Risiko
Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari 1 Menghentikan kegiatan
risiko 2 Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi 1 Membuat Kebijakan/SPO (pembuatan dan
risiko pembaruan prosedur, standar dan check-
list);
2 Mengganti atau membeli alat;
3 Mengembangkan sistem informasi (IT),
pelatihan penyegaran bagi personil, seminar,
pembahasan kasus;
4 Melaksanakan prosedur (pengadaan,
perbaikan dan pemeliharaan bangunan dan
instrumen yang sesuai dengan persyaratan;
pengadaan bahan habis pakai sesuai dengan
prosedur dan persyaratan.
Mentransfer 1 Asuransi
risiko 2 Alih dayakan pekerjaan
Menerima Mengurangi dampak
risiko
No Area Risiko
1 Akses Pasien:
1. Proses pemulangan pasien lama
2. Pasien pulang paksa
3. Kegagalan merujuk pasien
4. Ketidaktersediaan tempat tidur
5. Proses transfer pasien yang tidak baik
2 Kecelakaan
1. Tersengat listrik
2. Terpapar dengan bahan berbahaya
3. Tertimpa benda jatuh
4. Tersiram air panas
5. Terpeleset
3 Asesmen dan Terapi
1. Kesalahan identifikasi pasien
2. Reaksi transfuse darah
3. Kesalahan pelabelan specimen laboratorium
4. Kegagalan konsultasi interdisiplin pasien
5. Code blue
No Area Risiko

4
Masalah administrasi keuangan pasien
1. Kesalahan estimasi biaya
2. Pengenaan tagihan yang sama 2 x
3. Kesalahan input data tagihan
4. Perbedaan tariff dan tagihan
5. Transaksi tidak terinput
5
Kejadian Infeksi
1. Kegagalan / kontaminasi alat medis
2. Infeksi luka operasi
3. Needlestick injury
4. Kesalahan pembuangan limbah medis
5. Infeksi nosocomial
Rekam medic
1. Kegagalan memperoleh informed consent
2. Kesalahan pelabelan rekam medic
3. Kebocoran informasi rekam medic
4. Ketidak lengkapan catatan dalam rekam medic
5. Kehilangan / kesalahan penyimpanan rekam medic

Obat
1. Penulisan resep yang tidak baik
2. Riwayat alergi obat tidak teridentifikasi
3. Kesalahan dosis obat
4. Obat rusak / expired
5. Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat
6. Kegagalan memonitor efek samping obat
Keamanan
1. Pencurian
2. Pasien hilang
3. Lingkungan yang tidak aman
ASPEK MANAJEMEN RESIKO
• KESELAMATAN PASIEN
• KESELAMATAN KERJA
Manajemen resiko unit
Apa yg hrs dilakukan??
• Data, analisis, grading, evaluasi berkala
• Rencana tindak lanjut
• Pelaporan
Identifikasi yg dilakukan meliputi apa sj??
• Manajemen pengobatan
• PPI
• Gizi
• Resiko jatuh (SKP)
• Resiko peralatan (MFK)
• Resiko unit
•IDENTIFIKASI RISIKO
FASILITAS DAN KEJADIAN IDENTIFIKASI
LINGKUNGAN BAHAYA
•KESELAMATAN DAN
INCIDEN WABAH Wabah Penyakit
KEAMANAN RUMAH SAKIT
DAN BENCANA Gempa bumi
•BAHAN BERACUN ASPEK IDENTIFIKASI BAHAYA
Kebocoran gas
BERBAHAYA KEAMANAN Penculikan Bayi
Ledakan bom
•BENCANA LINGKUNGAN RS Penyanderaan
Kecelakaan Transportasi
•KEBAKARAN Kehilangan barang milik pasien
•PERALATAN MADIS dan keluarga
•SISTEM UTILITAS KEJADIAN IDENTIFIKASI Kehilangan kendaraan
BAHAYA bermotor
INSIDEN KEBAKARAN Hubungan pendek arus Kehilangan sarana prasarana RS
listrik Keselamatan saat ada
Ledakan gas renovasi/pembangunan
Kebocoran gas KEAMANAN Terjatuh/terpeleset di
Ledakan kompor gas PASIEN, RAM/Tangga
Percikan api dari kelistrikan PENGUNJUNG DAN Terpeleset di kamar mandi
Kebakaran akibat rokok KARYAWAN Tersegat listrik

ASPEK IDENTIFIKASI BAHAYA


BAHAN BERACUN Penyimpanan B3
KEJADIAN IDENTIFIKASI
BERBAHAYA Penggunaan B3
BAHAYA
Penanganan tumpahan B3
SISTEM Pemadaman listrik
KEJADIAN IDENTIFIKASI Pelabelan B3
UTILITAS Kerusakan/meledaknya
BAHAYA Penerapan Penggunaan APD
pompa air
PERALATAN MEDIS 1. Kesalahan pembacaan hasil saat penanganan B3
Saluran air/IPAL tidak
pada alat medis karena belum
berjalan lancar
terkalibrasi
Kerusakan SIRUS
2. Kesalahan penggunaan alat
Kerusakan telepon
karena belum terkalibrasi
Kebocoran gas
3. Kesalahan penggunaan alat
Meledaknya tabung gas
medis yang baru karena belum
medis
dilakukan pelatihan alat baru
Meledaknya sistem gas
sentral
CONTOH
• INSTALASI RADIOLOGI
Resiko Penyebab Penerima resiko Dampak D P Score Kriteria Evaluasi RTL PJ
Kelebihan - Pengulang foto - Pasien - Efek radiasi - Memiliki daftar - Menyusun daftar Ka Instal
Dosis Radiasi - Alat tidak - Petugas berlebih pada ambang batas radiasi ambang batas radiasi radiologi
standar - RS pasien pada setiap jenis pada setiap jenis
- Jenis - Kelelahan pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksaan yg petugas rontgen/ CT Scan - Semua radiografer
memerlukan - Penggunaan - Melakukan mengusai SPO
bbrp kali foto listrik lebih pemerikssan sesuai pemeriksaan
banyak SPO - Tersedia SPO
- Reputasi instalasi - Melakukan pemeriksaan di setiap
radiologi/RS pendampingan kamar periksa
berkurang terhadap mahasiswa - Ada jadwal radiografer
sesuai level di setiap kamar periksa,
kompetensi dan mereka
- Konsultasi ke bertanggungjawab
radiolog jika ada mendampingi
pemeriksaan dengan mahasiswa yang
dosis radiasi berlebih praktek di kamar
- Kalibrasi alat secara periksanya
batas waktu - Melakukan konsultasi
- Alat yang tidak ke radiolog jika ada
memenuhi standar pemeriksaan dengan
tidak digunakan dosis radiasi berlebih
- Mengingatkan IPSRS
jika ada alat yang harus
segera dilakukan
kalibrasi
- Alat yang rusak segera
dilaporkan untuk
diperbaiki
Resiko Penyebab Penerima resiko Dampak D P Score Kriteria Evaluasi RTL PJ
Ketidaksesuai - Kurangnya - Pasien - Pasien mendapat - Bekerja lebih teliti -
identitas foto ketelitian - Petugas terapi/ tindakan dan konsentrasi
dengan dokter yang tidak sesuai - Semua kesalahan
identitas - Tidak dengan identitas
expertise dilakukan penyakitnya expertise/hasil
double cek - Mengulang expertise didata
identitas oleh pekerjaan - Volume pekerjaan
petugas - Reputasi dokter/ sedapat mungkin
admin/radiogr instalasi radiologi sesuai dengan
afer berkurang kapasitas (berdasar
SPO waktu layanan)
- Kedisiplinan dalam
melakukan double
cek identitas
TERIMAKASIH

• PMKP 2018

Anda mungkin juga menyukai