Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP ANGKA


KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA
DI KELURAHAN WAJO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAJO KOTA BAUBU

SRI ERNA MARDIYANTI 16 – 710 – 019


A. TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN DIARE

Menurut Depkes RI (2004), penyakit diare merupakan penyakit yang sering


terjadi pada anak dibawah lima tahun (balita) dengan disertai muntah dan
buang air besar encer, penyakit diare pada anak apabila tidak ditangani dengan
pertolongan yang cepat dan tepat dapat mengakibatkan dehidrasi. Menurut
WHO (2009), diare merupakan salah satu penyakit sistem pencernaan yang
sering dijumpai di masyarakat yaitu penyakit yang ditandai dengan buang air
besar encer lebih dari tiga kali dalam sehari.
2. KLASIFIKASI PENYAKIT DIARE
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya kurang
dari 7 hari). Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2 minggu sebelum datang
berobat. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan
penyebab utama kematian bagi penderita diare.
b. Diare kronik, yaitu diare yang gejala dan tanda sudah berlangsung > 2 minggu
sebelum dating berobat atau sifatnya berulang.
c. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari disentri
adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, kemungkinan terjadi
komplikasi pada mukosa.
d. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus
menerus. Akibat dari diare persisten adalah penurunan berat badan dan
gangguan metabolisme.
3. GEJALA PENYAKIT DIARE

■ Feses berwarna gelap yang ■ Mual dan muntah


mengindikasi adanya darah pada ■ Sakit kepala
feses
■ Kehilangan nafsu makan
■ Kurang tidur
■ Demam
■ Penurunan berat badan
■ Dehidrasi
■ Badan lemah
■ Darah pada feses
■ Feses lembek dan cair serta lebih
■ Feses yang dihasilkan banyak
dari 3 kali dalam 24 jam

■ Sakit perut dan kram perut


4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU

A. TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENYAKIT DIARE


Menurut Notoadmojo (2007) pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu
b. Memahami
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN
Menurut Budiman & Riyanto (2013) ada 6 faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
a. Pendidikan
b. Informasi
c. Sosial, budaya dan ekonomi
d. Lingkungan
e. Pengalaman
f. Umur
C. PENANGANAN PERTAMA BALITA DIARE DI RUMAH

Saat ini WHO menganjurkan empat hal utama yang efektif dalam menangani
anak-anak yang menderita diare, yaitu :

a. Penggantian cairan (rehidrasi), cairan diberikan secara oral untuk mencegah


dehidrasi dan mengatasi dehidrasi yang sudah terjadi.

b. Pemberian makanan terutama ASI, selama diare dan pada masa


penyembuhan diteruskan.

c. Tidak menggunakan obat anti diare.

d. Petunjuk yang efektif bagi ibu serta pengasuh


B. KERANGKA KONSEP

Pendidkan

Informasi
■ KETERANGAN
Sosial, budaya
dan ekonomi Pengetahuan ibu Independen

terhadap penyakit
Lingkungan
diare pada balita Dependen

Pengalaman

Umur
C. DEFINISI OPERASIONAL & KRITERIA
OBYEKTIF
Untuk memudahkan dalam menganalisis masing – masing variabel, maka perlu
dilakukan definisi operasional & kriteria obyektif variabel yaitu:

a. Pendidikan

b. Informasi

c. Sosial, budaya dan ekonomi

d. Lingkungan

e. Pengalaman

f. Umur
D. HIPOTESIS
1. HIPOTESIS ALTERNATIF

Pada penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkt pengetahuan ibu dan
angka kejadian penyakit diare pada balita di Kelurahan Wajo wilayah kerja
Puskesmas Wajo

2. HIPOTESIS NOLL

Pada penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tingkt pengetahuan ibu
dan angka kejadian penyakit diare pada balita di Kelurahan Wajo wilayah kerja
Puskesmas Wajo
E. METODE PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penelitian cross


sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk
faktor – faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan variabel –
variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.
Variabel pada penelitian ini meliputi pendidikan, informasi, sosial budaya dan
ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan umur dengan tingkat pengetahuan ibu
terhadap penyakit diare pada balita.
2. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Wajo Wilayah Kerja Puskesmas Wajo Kota

Baubau dan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019

3. POPULASI & SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang terkena penyakit diare sebanyak 51

orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu

setengah dari populasi dijadikan sebagai sampel penelitian sebanyak 26 orang.


F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. DATA PRIMER

Data primer diperoleh dari lembar kuisioner yang telah diisi oleh responden
yang mempunyai balita yang terkena diare di Kelurahan Wajo Wilayah Kerja
Puskesmas Wajo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
lembar kuisioner untuk diisi oleh responden.

2. DATA SEKUNDER

Data sekunder diperoleh dari dokumen – dokumen berupa data laporan 10


besar penyakit lengkap di Puskesmas Wajo tahun 2017 – 2018.
G. PENGOLAHAN DATA

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengolahan data yang


terdiri dari :
1. Editing
2. Coding
3. Entri data
4. Cleaning data
I. ANALISI DATA
Penelitian ini menggunakan analisa data univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data
tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat
berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisa univariat dilakukan masing –
masing variabel yang diteliti.

Variabel pada penelitian ini meliputi pendidikan, informasi, sosial budaya dan
ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan umur dengan tingkat pengetahuan ibu
terhadap penyakit diare pada balita.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai