Type 2
Klasifikasi dan Etiologi DM
Klasifikasi etiologis DM
1. Tipe 1 :
Destrukasi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin
absolut
• Autoimun
• Idiopatik
2. Tipe 2 :
Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai
defisiensi insulun relatif sampai yang dominan defek sekresi
insulin disertai resistensi insulin
3. Tipe lain :
• Defek genetik fungsi sel beta
• Defek genetik kerja insulin
• Penyakit eksokrin pankreas
• Endokrinopati
• Karena obat atau zat kimia
• Infeksi
• Sebab imunologi yang jarang
• Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM
• Blurred vision
• Lower-extremity paresthesias
2. Nefropati Diabetik
3. Neuropati Diabetik
4. Kaki Diabetes
DIABETIC KETOACIDOSIS
DEFINISI
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah : hiperglikemia > 300 mg/dl, bikarbonat < 20 mEq/l, dan
pH < 7,35.
• Urin : glukosuria dan ketosuria.
Radiologi
1. Foto thorak : untuk menyingkirkan infeksi paru seperti pneumonia.
2. CT scan kepala : untuk mendeteksi awal edema serebral (jika
penurunan kesadaran).
PATOFISIOLOGI
Glukagon
insulin
Asidosis Ketosis
(ketosis) (asidosis)
Diuresis osmotik
hipovolemia
dehidrasi
PENATALAKSANAAN
Edema paru.
Hipertrigliserida.
Infark miokard akut.
Komplikasi iatrogenik : hipoglikemia,
hipokalemia,edema cerebri, hipokalsemia.
Nefropati Diabetik
• Manifestasi patologis nefropati diabetik adalah glomerulosklerosis
dengan penebalan membran basalis di glomerulus dan ekspansi
mesangial serta peningkatan penimbunan MES.
Diagnosis
Patofisiologi:
• Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada
penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan
kelainan pada pembuluh darah.
• Neuropati, baik neuropati sensorik maupun motorik dan autonomik
akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang
kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermudah terjadinya
ulkus.
• Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah
merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang
kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan
kaki diabetes
Klasifikasi
Stage 1 : Normal Foot
Stage 2 : High Risk Foot
Stage 3 : Ulcerated Foot
Stage 4 : Infected Foot
Stage 5 : Necrotic Foot
Stage 6 : Unsalvable Foot
Untuk stage 1 dan 2, peran pencegahan primer sangat penting,
dan semuanya dapat dikerjakan pada pelayanan kesehatan
primer.
Untuk stage 3 dan 4 memerlukan perawatan di tingkat
pelayanan kesehatan yang lebih memadai umumnya sudah
memerlukan pelayanan spesialistik.
Untuk stage 5 dan 6, merupakan kasus rawat inap, dan
memerlukan suatu kerja sama tim yang sangat erat, di mana
harus ada dokter bedah, utamanya dokter ahli bedah
vaskular/ahli bedah plastik dan rekonstruksi.
Pengelolaan kaki diabetes
Pengelolaan kaki diabetes dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar,
yaitu pencegahan primer (pencegahan terjadinya kaki diabetes dan
terjadinya ulkus) dan pencegahan sekunder (pencegahan agar tidak
terjadi kecacatan yang lebih parah dan pengelolaan ulkus/gangren
diabetik yang sudah terjadi).
a) Pencegahan primer
• Diabetic foot care : Memberikan edukasi kepada pasien untuk
selalu memeriksa kaki secara rutin dan cara penangan bila
terdapat luka
Penyuluhan diperlukan untuk semua kategori risiko Untuk kaki
yang kurang merasa/insensitif (kategori 3 dan 5), alas kaki perlu
diperhatikan benar, untuk melindungi kaki yang insensitif
tersebut.
Kalau sudah ada deformitas (kategori risiko 2 dan 5), perlu
perhatian khusus mengenai sepatu/alas kaki yang dipakai, untuk
meratakan penyebaran tekanan pada kaki.
b) Pencegahan sekunder
• Wound Control
• Vascular Control
• Metabolic Control
• Educational Control
TERIMA KASIH