Anda di halaman 1dari 29

Lab/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DAN INDEKS MASSA
TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI
PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA

Disusun oleh:
Sabila Wahdini
Maria Sondang
Husnul Chotimah

Pembimbing:
dr.M.Khairul Nuryanto, M.Kes
dr. Misbahuddin Hasan
dr. Zulhijrian Noor
LATAR BELAKANG

Penyebab kematian ke-3 di


HIPERTENSI Indonesia pada semua umur
dengan proporsi kematian 6,8%

(WHO) tahun 2012, menjelaskan bahwa hipertensi


memberikan kontribusi untuk hampir 9,4 juta kematian akibat
penyakit kardio-vaskuler setiap tahun.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kalimantan Timur Tahun 2016


didapatkan jumlah penderita hipertensi sebanyak 88.967
jiwa, dan khususnya di Kota Samarinda sendiri terdapat
5.942 jiwa.

Hipertensi termasuk dalam daftar 10 penyakit terbanyak di


Puskesmas Lempake Samarinda. Hipertensi menempati
urutan ke 2 dengan jumlah 1.068 pasien yang berobat di
Puskesmas Lempake Samarinda.
LATAR BELAKANG

Tingginya angka kejadian hipertensi dapat disebabkan banyak


faktor diantaranya ada faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan
tidak dimodifikasi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anjum (2009) di


Pakistan, menyatakan bahwa terdapat hubungan hipertensi
dengan peningkatan indeks massa tubuh dengan indeks massa
tubuh normal pada pasien hipertensi sebanyak 34%, hipertensi
dengan kelebihan berat badan sebanyak 58%, dan hipertensi
dengan obesitas sebanyak 77% .

Obesitas cenderung menimbulkan efek yang kurang baik


terhadap tubuh. Dari berbagai penelitian dapat dibuktikan
bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit
hipertensi. Bagi penderita hipertensi, sangat penting sekali
untuk membuat perubahan gaya hidup yang positif dengan
pola makan yang baik dan aktivitas yang cukup.
LATAR BELAKANG

Ada beberapa metode untuk mengetahui status obesitas


diantaranya adalah Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh
dan Lingkar Pinggang

Data penelitian mengenai hubungan lingkar pinggang dan indeks


massa tubuh dengan tekanan darah pasien hipertensi di
Puskesmas Lempake belum tersedia, oleh karena itu Peneliti
tertarik untuk meneliti Hubungan antara Lingkar Pinggang dan
Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di
Puskesmas Lempake Samarinda.
Identifikasi Masalah
Bagaimana hubungan antara Lingkar Pinggang dan Indeks
Massa Tubuh dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di
Puskesmas Lempake Samarinda?

Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan antara lingkar pinggang
dengan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas
Lempake Samarinda
H1 : Tidak terdapat hubungan antara indeks massa
tubuh dengan tekanan darah pasien hipertensi di
Puskesmas Lempake Samarinda
H2 : Terdapat hubungan antara lingkar pinggang
dengan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas
Lempake Samarinda
H3 :Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh
dengan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas
Lempake Samarinda
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dan indeks
massa tubuh dengan tekanan darah pasien hipertensi di
Puskesmas Lempake Samarinda

Tujuan Khusus
• Mengevaluasi hubungan antara lingkar pinggang dan
indeks massa tubuh dengan tekanan darah pasien
hipertensi di Puskesmas Lempake Samarinda

• Mengetahui Indeks massa tubuh pada pasien hipertensi


di Puskesmas Lempake Samarinda

• Mengetahui Lingkar pinggang pada pasien hipertensi di


Puskesmas Lempake Samarinda
Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Ilmiah


Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang Penyakit
Hipertensi, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Sumber informasi data
Sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Bagi Praktisi Medis


Memberikan informasi mengenai hubungan antara lingkar
pinggang dan indeks massa tubuh dengan hipertensi
sehingga dapat digunakan dalam pencegahan komplikasi
hipertensi.

1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti


Menambah wawasan dan pengalaman ilmiah peneliti, serta
sebagai sarana untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang
dimiliki peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI

Definisi
• Hipertensi adalah salah satu penyebab utama dari mortalitas
dan morbiditas di indonesia, sehingga tatalaksana penyakit ini
merupakan intervensi yang sangat umum untuk dilakukan
diberbagai tingkat fasilitas kesehatan (PERKI, 2015).

• Hipertensi merupakan tekanan darah sistolik sama dengan


atau diatas 140 mmhg dan atau tekanan darah diastolik sama
dengan atau diatas 90 mmhg (Black & Hawks, 2013).
ETIOLOGI

Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi (Kemenkes RI,


2014):
• Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial
Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik),
walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti
kurangnya aktivitas fisik dan pola makan. Hipertensi primer
terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi.

• Hipertensi sekunder
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Biasanya disebabkan
oleh penyakit ginjal yaitu sebesar 5-10%. Pada sekitar 1-2%
pasien hipertensi, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu.
EPIDEMIOLOGI

• Pada tahun 2008, diseluruh dunia, sekitar 40% dari orang


dewasa berusia 25 tahun ke atas didiagnosa dengan
hipertensi. Jumlah penderita meningkat dari 600 juta di tahun
1980 menjadi 1 miliar di tahun 2008. Prevalensi hipertensi
tertinggi di wilayah afrika sebesar 46% dari orang dewasa
berusia 25 tahun ke atas, sedangkan prevalensi terendah 35%
ditemukan di amerika.

• Gambaran di tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis


individu menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk
Indonesia menderita penyakit hipertensi. Terdapat 13 provinsi
yang persentasenya melebihi angka nasional, dengan tertinggi
di provinsi Bangka Belitung yaitu sekita 30,9% (Kemenkes RI,
2014).
PATOFISIOLOGI

Terdapat tiga sistem yang sangat berperan dalam


peningkatan tekanan darah:

• sistem saraf simpatis,


• sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA), dan
• keseimbangan antara natrium dan cairan tubuh terkait
hormon aldosteron.
KLASIFIKASI

Klasifikasi Hipertensi (PERKI, 2015)


FAKTOR RISIKO
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
INDEKS MASSA TUBUH

Definisi Indeks Massa Tubuh (IMT)


Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari
berat badan dan tinggi badan untuk mengklarifikasikan kurus,
normal, kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa
(Sugondo, 2010). Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah pembagian dari
berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter
persegi) (Samuel, 2003).
KLASIFIKASI INDEKS MASSA TUBUH

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan Kriteria


Asia Pasifik (Sugondo, 2010):

<18,5 kg/m2: berat badan rendah


18,5 - <22,9kg/m2: berat badan normal
≥23,0kg/m2: berat badan berlebih
23,0 – 24,9kg/m2: berisiko
25 - <29,9kg/m2: obesitas I
≥30,0 kg/m2: obesitas II
BAB III
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
BAB IV METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain


cross sectional.

Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia Puskesmas Lempake

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2018.


Subjek Penelitian

 Populasi dalam penelitian ini adalah semua


pasien dengan diagnosis Hipertensi di
Posyandu Lansia Puskesmas Lempake pada
bulan Desember 2018.

 Sampel yang digunakan dalam penelitian


ini adalah penderita hipertensi di posyandu
lansis puskesmas lempake dan memenuhi
kriteria sampel yang ditetapkan oleh
peneliti.
 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
pengambilan purposive sampling yaitu
pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria
dalam penelitian dengan waktu tertentu.

KRITERIA INKLUSI
• Semua pasien yang KRITERIA EKSLUSI
didiagnosis • Pasien yang
Hipertensi yang didiagnosis
terkontrol oleh hipertensi dengan
dokter di Posyandu komplikasi di
Lansia Puskesmas Posyandu Lansia di
Lempake pada bulan Puskesmas Sempaja
Desember 2018. • Pasien hipertensi
• Pasien hipertensi yang tidak terkontrol
berusia > 50 tahun
Data dan Instrumen Penelitian

 Cara Pengumpulan Data


Data dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder yang
dari hasil pemeriksaan antropometri pasien
hipertensi di Posyandu Lansia di Puskesmas
Lempake Samarinda.

 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam
penelitian ini adalah alat pengukur tekanan
darah, meteran, dan timbangan berat badan.
Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah sebagai


berikut :
 Variabel Bebas:
 Lingkar Pinggang
 Indeks massa tubuh
 Variabel Terikat:
 Tekanan darah pasien hipertensi
Definisi Operasional
Tekanan darah
 Tekanan darah adalah nilai tekanan darah pasien yang diukur
menggunakan tensimeter di Puskesmas Lempake
 Skala : Rasio

Lingkar Pinggang
 Lingkar Pinggang ditetapkan berdasarkan tanggal berobat
terakhir yaitu saat hari dimana peneliti melakukan pengambilan
sampel
Skala: Numerik
Indeks Massa Tubuh
 Pembagian berat badan (kg) dengan tinggi badan (m2)
 Skala: Ordinal
Pengolahan dan Penyajian Data

Data yang diperoleh ditabulasikan dengan menggunakan software


SPSS for Windows versi 23.0. Data penelitian ini akan dianalisis
dengan analisis univariat dan analisis bivariat.
Analisis Data
 Analisis Univariat
Analisis univariat menampilkan table distribusi variable bebas dan
variabel terikat dari hasil data yang diteliti.

Analisis Bivariat
Menghubungkan antara lingkar pinggang dan indeks massa tubuh
dengan hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-
Square untuk melihat hubungan antara variabel terikat dan variabel
bebas dengan tingkat kemaknaan nilai P = 0,05.
ALUR PENELITIAN

Mendapatkan Perizinan Penelitian

Mengumpulkan data di Posyandu lansia


puskesmas lempake

Mengolah data dan analisis hasil


SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai