Anda di halaman 1dari 38

CARCINOMA CERVIX

Oleh
Irma Yunita
Naftania Dwi Indriani
Ratu Tria Nandya

Pembimbing : dr. Handy Wiradharma, Sp.OG


Pendahuluan

Penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 5


di Indonesia

Salah satu kanker yang menyebabkan kematian pada


wanita adalah kanker leher rahim

Di Indonesia diperkirakan sekitar 90 sampai 100 kasus baru


kanker leher rahim diantara 100.000 penduduk
pertahunnya, dan saat ini masih menempati urutan kedua
setelah kanker payudara.

Penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti.


Beberapa faktor ekstrinsik mempunyai hubungan erat
dengan kejadiannya
Anamnesis
Identitas Pasien Identitas Suami

• Nama : Ny. BA Nama : Tn. J


• Umur : 40 tahun Usia : 45 tahun
Status : Menikah
• Alamat : Jl. Kemuning RT.40
Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
• Agama : Islam Alamat : Jl. Kemuning
• MRS : Sabtu, 28 Juli 2018
Anamnesis
 Keluhan utama: Perdarahan dari kemaluan

 Riwayat penyakit sekarang:


 Pasien datang ke Poliklink Kandungan dengan keluhan perdarahan dari
lubang kemaluan disertai dengan nyeri perut bagian bawah sejak satu
minggu yang lalu.
 Perdarahan awalnya berupa flek menjadi merah segar dan bergumpal-
gumpal dengan banyaknya sekitar 3-4 kali ganti pembalut.
 Nyeri perut bagian bawah dirasakan hilang timbul dan seperti tertusuk-tusuk.
 Pernah mengalami perdarahan dalam 5 bulan terakhir saat berhubungan
seksual dengan suami.
 Mual muntah serta penurunan napsu makan dalam satu minggu terakhir.
 Penurunan berat badan sebanyak 5-10 kg dalam 6 bulan terakhir.
 Pasien juga pernah mengalami keluhan yang serupa sekitar 5 bulan yang lalu
dan telah didiagnosa mengalami kanker serviks.
 Gangguan BAK dan BAB disangkal oleh pasien.
Anamnesis

 Riwayat penyakit dahulu:


Pasien telah terdiagnosa kanker serviks sejak 5 bulan
yang lalu, tetapi menolak untuk dilakukan
radioterapi. Riwayat penyakit Diabetes Melitus,
Hipertensi, Penyakit Jantung, dan Asma disangkal
oleh pasien.

 Riwayat penyakit keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal
serupa. Untuk riwayat penyakit Diabetes melitus (-),
Hipertensi (-), Penyakit jantung (-), Asma(-).
Anamnesis
 Riwayat menstruasi
Menarche usia 15 tahun
Lama haid 7 hari dengan 3 kali/ hari ganti pembalut

 Riwayat perkawinan
Status menikah
Pernikahan yang pertama
Menikah pertama usia 20 tahun
Lamanya pernikahan dengan suami sekarang 5 tahun

 Riwayat Keluarga Berencana


Ps. tidak pernah menggunakan KB
Anamnesis

RIWAYAT OBSTETRI
Keadaan
Tahun Tempat Umur Jenis Penolong
Penyulit BB (gram) Anak
Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan
Sekarang

Klinik 3700 Hidup


1998 Aterm Spontan Bidan -
SMC gram

3800 Hidup
2003 RS Aterm Spontan Bidan -
gram
3500 Hidup
2010 RS Aterm Spontan Dokter -
gram
3200 Hidup
2016 Klinik Aterm Spontan Dokter -
gram
Pemeriksaan Fisik

 Berat badan : 55 kg
 Tinggi badan : 155 cm
 Keadaan Umum : Sakit sedang
 Kesadaran : Komposmentis, GCS E4V5M6

Tanda Vital
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Heart Rate : 75 x/menit, regular, isi cukup, kuat angkat
 Respiratory Rate : 19 x/menit, regular
 Suhu : 36,1 oC, aksiler
Pemeriksaan Fisik
 Kepala : Normosefalik
 Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
 THT : Tidak ditemukan kelainan
 Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
 Thorax
 Jantung : S1 S2 tunggal reguler
 Paru : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
 Abdomen : soefl , linea nigra (+), striae (-)
sikatriks (+), bekas operasi (+)
 Ekstremitas
 Atas : akral hangat, edema (-/-)
 Bawah : akral hangat, edema (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status Ginekologi
• Pemeriksaan luar : abdomen : datar, soefl, simetris, fundus
uteri tidak teraba,massa (-), nyeri tekan (+),
ascites (-)
• Inspekulo
• Vulva : radang (-), tumor (-)
• Vagina : massa (-), laserasi (-)
• Fluksus : (+)
• Portio : permukaan berdungkul, rapuh, mudah
berdarah
• Vaginal Toucher
• Vagina : massa (-)
• Portio : konsistensi rapuh
• Parametrium kanan & kiri: massa (-/-), nyeri (-/-)
Diagnosis kerja sementara di ruangan

Carcinoma Cervix Stadium IB


+ Anemia
Pemeriksaan Penunjang
(Laboratorium)
Darah Lengkap
Tanggal 28-07-2018
Hb 9.3 gr/dl
Hct 27.3%
Leukosit 10.280/ul
Trombosit 362.000/ul
GDS 111mg/dL
Ureum 20.9mg/dL
Creatinin 0.6mg/dL
Natrium 144mmol/L
Kalium 3.7mmol/L
Chloride 101mmol/L
HBs Ag Non Reaktif
Ab HIV Non Reaktif
Penatalaksanaan

 Perbaiki keadaan umum


 IVFD RL 20 tpm
 Inj Ceftriaxone
 Inj As. Traneksamat
 Transfusi PRC 2 kolf/hari s/d Hb 10gr/dl
 R/ Radiasi
Follow Up
WAKTU OBSERVASI

28-07-2018 MAWAR (NIFAS)


S: pasien mengeluhkan adanya perdarahan dari jalan lahir berupa gumpalan-
08.00 WITA gumpalan darah berwarna kehitaman, nyeri pinggang (+)

O: KU sedang, komposmentis
Pemeriksaan fisik ;
TD : 120/70mmHg, N: 90x/menit kuat angkat, RR : 120 /menit, Suhu: 37,0oC
K/L : CA +/+, SI -/-
Tho : S1 S2 tunggal reguler, bising jantung (-)
Ronkhi (-), wheezing (-)
Abd : NT regio abdomen bawah (+), BU (+) N
Eks : edema (-) akral hangat.
VT : Tidak dilakukan

A: Ca. cervix + anemia

P: Lapor dr. Sp. OG, advis :


 MRS
 Inj Cefotaxime 3x1 gr
 Transfusi PRC 1 kolf/hari s/d Hb ≥10 gr/dl
Follow Up
WAKTU OBSERVASI
29-07-2018 S: perdarahan ± 1 pampers, nyeri abdomen bawah (+)
08.30 WITA
O: Ku sedang, komposmentis
TD : 100/80mmHg, N: 88x/menit kuat angkat, RR : 18x/menit, Suhu:
36oC
Pemeriksaan fisik:
K/L : CA +/+, SI -/-
Tho : S1 S2 tunggal reguler, bising jantung (-)
Ronkhi (-), wheezing (-)
Abd : NT regio abdomen bawah (+), BU (+) N
Eks : edema (-), akral hangat
VT : Tidak dilakukan

A: Ca. cervix + anemia

P:
 Inj Cefotaxime 3x1 gr
 Inj As. Traneksamat 3x1 amp/IV
 Transfusi PRC 1 kolf/hari s/d Hb 10 gr/dl
Follow Up
30-07-2018 S : Perdarahan hanya berupa flek, nyeri abdomen bawah berkurang.
10.00 WITA
O: KU sedang, Komposmentis
TD: 110/70mmHg N: 82x/menit kuat angkat, RR : 20x/menit, Suhu: 37oC
Pemeriksaan fisik:
K/L : CA -/-, SI -/-
Tho : S1 S2 tunggal reguler, bising jantung (-)
Ronkhi (-), wheezing (-)
Abd : NT regio abdomen bawah (-), BU (+) N
Eks : edema (-), akral hangat
VT : Tidak dilakukan

Pemeriksaan darah lengkap (30-07-2018)


Hb 10,5 gr/dL
Leukosit 8.500
HT 30%
Trombosit 282.000
A: Ca Cervix + Anemia

P:
 Konsul Sp. OG Onkologi pro laparotomi
 Inj As. Traneksamat 3x1 amp/IV
 Inj Cefotaxime 3x1 gr/IV
Follow Up
31-07-2018 S: perdarahan (-), nyeri abdomen bawah (-)
08.00
O: KU sedang, komposmentis
TD : 120/80mmHg, N: 80x/menit kuat angkat, RR : 18x/menit,
Suhu: 36oC
Pemeriksaan fisik:
K/L : CA -/-, SI -/-
Tho : S1 S2 tunggal reguler, bising jantung (-)
Ronkhi (-), wheezing (-)
Abd : NT regio abdomen bawah (-), BU (+) N
Eks : edema (-), akral hangat
VT : Tidak dilakukan

A: Ca. cervix + anemia

P:
 Acc rawat jalan
 Pro laparotomi
Tinjauan Pustaka
Carcinoma Cervix

Definisi

• Tumbuhnya sel-sel abnormal yang terjadi pada daerah leher


rahim uterus dan merupakan kanker primer yang berasal
dari leher rahim (kanalis servikalis dan atau porsio).
 Sebagian besar kanker serviks
(80-90%) adalah kanker sel
skuamosa, sedangkan 10-20%
adalah adenokarsinoma
 Secara histologik permukaan
leher rahim dilapisi epitel
kolumnar pada bagian
proksimal dan epitel skuamos
tanpa keratin pada bagian
distal.  zona transformasi
antara kedua jenis epitel 
squamocolumnar junction
(SCJ)
Etiologi

 Usia  mulai dekade kedua  ½ ♀ 35 - 55 tahun


 Usia I menikah  hub.seksual I  < 16 thn  10-12
x
 Paritas  3-4 x resiko 2,6 x, > 7 x resiko 3,8 x
 Kontrasepsi  oral > 4 thn resiko 1,5-2,5 x
 Ganti pasangan seksual  > 6 x resiko 10 x
 PMS  > 90% HPV, HSV, HIV, klamidia
 Pasangan tidak sirkum  PMS HPV, HSV
 Merokok  4-13 x
Patologi Kanker

 mekanisme karsinogenesis :
 Tahap inisiasi : tahap pertama karsinogenesis yang
bersifat irreversible, dimana gen pada sel normal
bertransformasi menjadi malignan
 Tahap Promosi: Pada proses proliferasi sel terjadi
pengulangan siklus sel tanpa hambatan dan secara
continue terus mengulang
 Tahap angiogenesis : proses pembentukan
pembuluh darah baru yang terjadi secara normal
dan sangat penting dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan
 Pada tahap progresif : gen-gen pertumbuhan yang
diaktivasi oleh kerusakan DNA mengakibatkan
mitosis dipercepat dan pertumbuhan liar dari sel-sel
ganas.
Tahapan pembentukan neoplasma
Perjalanan Penyakit Kanker Serviks
Manifestasi klinis

1. Stadium dini tidak ada gejala khas, terkadang


asimtomatik. Namun dapat ditemukan:
 Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina.
 Perdarahan abnormal
 Timbul gejala-gejala anemia akibat dari
perdarahan abnormal yang berulang.
 Timbul nyeri pada daeah panggul (pelvis) atau
pada daerah perut bagian bawah
2. Stadium lanjut lebih khas , baik berupa
perdarahan yang hebat, fluor albus yang berbau
dan rasa sakit yang sangat hebat.
Stadium Klinis Kanker Serviks
Stadium Kriteria

0 Lesi belum menembus membrane basalis


I Lesi tumor masih terbatas di leher rahim

IA1 Lesi telah menembus membrane basalis kurang dari 3 mm dengan diameter permukaan
tumor < 7 mm
IA2 Lesi telah menembus membrane basalis > 3mm tetapi < 5 mm dengan diameter permukaan
tumor <7 mm
IB1 Lesi terbatas di leher rahim dengan ukuran lesi primer < 4 mm

IB2 Lesi terbatas di leher rahim dengan ukuran lesi primer > 4 mm

II Lesi telah keluar leher rahim (meluas ke parametrium dan sepertiga proksimal vagina)

IIA Lesi telah meluas ke sepertiga vagina proksimal


IIB Lesi telah meluas ke parametrium tetapi tidak mencapai dinding panggul

III Lesi telah keluar dari leher rahim (menyebar ke parametrium dan atau sepertiga vagina
distal)
IIIA Lesi menyebar ke sepertiga vagina distal/bawah
IIIB Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding pangul
IV Lesi menyebar keluar dari organ genitalia
IVA Lesi meluas keluar rongga panggul, dan atau menyebar ke mukosa vesika urinaria

IVB Lesi meluas ke mukosa rectum, dan atau meluas ke organ jauh
Deteksi Dini

 Sitologi Pap Smear


 Biopsi
 Kolposkopi
 Konisasi
 Tes IVA
PENATALAKSANAAN

 Pembedahan : Kuratif , Paliatif


Ex : Radical trachelectomy , total histerektomi,
radical histerectomy
 Terapi penyinaran
 Kemoterapi
Pencegahan

 Vaksin HPV
Tujuan utama : melindungi dari HPV tipe 16 & 18
Jenis vaksin :
1. Gardasil (HPV 6, 11, 16 & 18)
2. Cervarix (HPV 16 & 18)
3. Gardasil 9 (HPV 6, 11, 18, 31 , 33, 45, 52, 58)
Pembahasan
Teori Fakta

Anamnesis Pada stadium dini tidak ada • Pasien mengeluhkan


gejala khas, terkadang perdarahan berupa gumpalan-
asimtomatik. Namun dapat gumpalan darah berwarna
ditemukan: merah kehitaman yang keluar
1. Keputihan atau keluar cairan dari jalan lahir sejak ± 1 minggu
encer dari vagina. yang lalu, dalam sehari pasien
2. Perdarahan abnormal, dapat mengganti pembalut
biasanya setelah senggama sebanyak 3 kali.
(post coital bleeding), • Selain itu pasien juga
perdarahan diluar masa mengeluhkan sering nyeri
haid, haid yang lama, dan pinggang sejak ± 1 minggu
timbulnya perdarahan yang lalu.
setelah masa menopause • Sebelumnya terdapat riwayat
3. Timbul gejala-gejala anemia perdarahan setelah
akibat dari perdarahan berhubungan badan dengan
abnormal yang berulang. suami.
4. Timbul nyeri pada daeah • Pasien telah terdiagnosa
panggul (pelvis) atau pada mengalami kanker serviks tetapi
daerah perut bagian bawah menolak untuk dilakukan
radioterapi
Pada stadium lanjut dapat
terlihat tanda-tanda yang lebih
khas, baik berupa perdarahan
Teori Fakta

Anamnesis Faktor Resiko : • Ibu berusia 42 tahun saat


• Usia pasien : Usia >35 tahun pertama kali terdiagnosis.
mempunyai risiko tinggi • Ibu pernah melahirkan
• Usia pertama kali menikah sebanyak 4x.
dan berhubungan seksual : • Pasien tidak merokok ataupun
menikah <16 tahun memiliki mengkonsumsi alkohol.
resiko lebih tinggi.
• Paritas : Pada beberapa
penelitian didapatkan
bahwa wanita yang 3 atau 4
kali partus memiliki 2,6 kali
risiko untuk terkena kanker
serviks, sedangkan wanita
yang melahirkan lebih dari 7
memiliki risiko sebesar 3,8 kali
• Kontrasepsi : Penggunaan
kontrasepsi oral dalam
jangka lama (>4 tahun)
dapat risiko kanker serviks
1,5-2,5 kali.
• Berganti-ganti pasangan
seksual
• Penyakit menular seksual
Teori Fakta
Pemeriksaan Pemeriksaan fisik: Dari pemeriksaan fisik pasien,
Fisik Serviks dapat teraba membesar, didapatkan tanda-tanda
ireguler, teraba lunak vital, dan fungsi jantung, paru
Bila tumor tumbuh eksofitik dan hepar normal.
maka terlihat lesi pada porsio Status Ginekologis
atau sudah sampai vagina. Inspeksi:vulva/uretra tenang,
Pemeriksaan in spekulo : tak tampak tanda
• Adanya portio ulseratif peradangan, tak tampak
• Adanya fluor albus benjolan, discharge (-)
• Munculnya darah jika lesi Palpasi : nyeri tekan
tersentuh (lesi rapuh) suprapubik (+)
• Terdapat gambaran seperti Inspekulo : portio tidak licin,
bunga kol pada stadium berdugul-dugul, fluor albus (+)
lanjut Vaginal Toucher : ostium uteri
Pemeriksaan bimanual : eksterna tertutup, teraba
• Adanya fluor albus massa pada porsio, berdugul-
• Adanya massa benjolan dugul, konsistensi rapuh,
ataupun erosi ataupun ulkus cavum douglas tidak
pada portio uteri menonjol. Nyeri tekan (-).
Diagnosis harus dipastikan Handscoen: flek darah (+),
dengan pemeriksaan histologi warna merah tua, lendir (+).
dan jaringan yang diperoleh
Teori Fakta

Penatalak Stadium IA : Konisasi, • Inj. Cefotaxime 3x1 gr


histerektomi ekstrafasial, • Transfusi PRC 1 Kolf/hari
sanaan radiasi • Inj. Asam Traneksamat 3x1 amp/IV
Stadium IB-IIA : Histerektomi • Pasien ada rencana untuk
radikal, radiasi laparotomi.
Stadium IIB-IV : Radiasi,
kemoterapi
Kesimpulan
 Telah dilaporkan sebuah kasus atas pasien Ny. B
yang berusia 42 tahun yang datang ke rumah sakit
A.W. Syahranie Samarinda dengan keluhan
perdarahan dari vagina sejak kurang lebih 1
minggu SMRS. Dalam sehari mengganti pembalut 3
kali dan selalu penuh. Pasien telah terdiagnosis
kanker serviks sekitar 5 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang maka
didapatkan diagnosis sebagai Ca Serviks Stadium
IB. Pada pasien ini direncanakan akan dilakukan
terapi pembedahan. Secara umum penegakan
diagnosis maupun penatalaksanaan pada pasien
tersebut sudah tepat dan sesuai dengan teori
yang ada.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai