Anda di halaman 1dari 25

SKIZOFRENIA PARANOID

Glenn Joshua
Identitas Pasien

 Nama : Nn. AO
 Usia : 22 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status perkawinan : Belum menikah
 Pendidikan Terakhir : SMK
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Agama : Islam
 Ruang Rawat : Melati
Keluhan Utama

 Kabur dari rumah sejak pagi hari


Riwayat Gangguan Sekarang

 Kabur dari rumah sejak pagi hari. Sebelum kabur mendengar suara bisikan
yang menurutnya adalah pacarnya yang menyuruh untuk pakai baju kebaya
untuk foto pranikah.
 Setelah itu pasien kabur dari rumah ke RSJSH karena disuruh oleh suara yang
sama. Pasien juga merasa dirinya diikuti oleh paman dan bibinya yang
menurutnya ingin berbuat jahat
 1 hari SMRS pasien mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk naik ke atap
rumah. Menurut pasien, dirinya melihat sosok laki-laki yang menurutnya adalah
pacarnya di atap rumah.
 Menurut ibu pasien, pasien juga suka terbangun malam hari dan berbicara
sendiri serta keluar rumah tanpa berpakaian. Menurut pasien hal itu dilakukan
karena disuruh suara bisikan
 2 minggu SMRS, pasien cenderung lebih diam, murung, dan tidak mau makan
Riwayat Gangguan Sebelumnya

 Keluhan pertama kali muncul tahun 2016 saat pasien berusia 18 tahun saat
pasien menjalani pendidikan semester 1 di perguruan tinggi
 Saat masuk SMK pasien tidak dapat masuk SMA negeri pilihannya. Ayah
pasien memaksa untuk masuk ke SMK pilihannya. Pasien merasa tidak
nyaman beresekolah di tempat tersebut
 Menurut ibu pasien, pasien sering di bully. Setelah itu pasien cenderung
lebih diam dari biasanya
 Pasien juga pernah bercerita kepada ibunya tentang seorang laki laki
yang ia sukai namun hanya dianggap sebagai teman
 Saat pasien kuliah semester 1, pasien setelah bangun pagi berjalan ke blok
M tanpa mengenakan alas kaki. Menurut pasien hal ini dilakukan karena
ada yang mengejar pasien
 Pasien juga pernah memecahkan kaca kamar dengan laptop saat
kamarnya dikunci. Menurut pasien hal ini dilakukan karena pasien melihat
bayangan laki-laki di jendela.
 Pasien terakhir pulang rawat dari RSJSH tanggal 18 Juni 2019
Riwayat Pengobatan

 Pertama berobat tahun 2016


 Pasien rutin kontrol untuk berobat dan rutin mengkonsumsi obat
 Sebelum kontrol di RSJSH, pasien berobat di RS lain, namun menurut ibu
pasien obat yang diterima tidak lengkap.
 Pasien terakhir kontrol tanggal 24 Juni 2019
Riwayat Gangguan Medik

 Trauma kepala (-)


 Kejang (-)
 Penyakit sistemik berat (-)

Riwayat Penggunaan Zat


 Rokok (-)
 Alkohol (-)
 NAPZA (-)
Riwayat Kehidupan Pribadi

 Prenatal dan Perinatal


 Pasien anak pertama dari 3 bersaudara. Merupakan anak yang direncanakan
dan diinginkan. Lahir dalam keadaan langsung menangis. Komplikasi kelahiran (-
), trauma dan cacat bawaan (-)
 Riwayat Perkembangan Fisik
 Tidak terdapat kelainan
 Riwayat Perkembangan Kepribadian
 Kanak Awal : aktif, tidak ada gangguan perkembangan
 Kanak Pertengahan : pasien mempunyai banyak teman, tidak ada keluhan
dalam studi
 Kanak Akhir : aktif dan sering bersosialisasi
 Riwayat Pendidikan
 SMK di pondok pinang lalu lanjut perguruan tinggi
 Riwayat Pekerjaan
 Belum bekerja
 Riwayat Kehidupan beragama
 Beragama Islam, rajin sholat
 Kehidupan Perkawinan
 Belum menikah
 Riwayat Pelanggaran Hukum
 Tidak ada
Status Mental

 Deskripsi Umum
 Penampilan : perempuan, sesuai usia, rambut dikuncir dan mengenakan
kebaya
 Kesadaran : Compos Mentis
 Perilaku dan Psikomotor
 Sebelum wawancara : pasien duduk tenang
 Selama wawancara : pasien duduk tenang
 Sesudah wawancara : pasien duduk tenang
 Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
 Cara bicara : spontan, volume normal, artikulasi jelas, intonasi normal
 Gangguan bicara : tidak ada
 Alam Perasaan  Fungsi Intelektual
 Mood : disforia  Taraf pendidikan : SMK
 Afek : luas  Pengetahuan umum: tidak ada
gangguan
 Keserasian : Serasi
 Kecerdasan : tidak ada
 Gangguan persepsi gangguan
 Halusinasi : auditorik + visual  Konsentrasi : tidak ada gangguan
 Ilusi :-  Perhatian : tidak ada gangguan
 Depersonalisasi : -  Orientasi : baik
 Derealisasi :-
 Daya ingat  Proses pikir
 Jangka pendek : baik  Arus Pikir
 Jangka panjang : baik  Produktivitas : cukup ide

 Visuospasial: perlu observasi  Kontinuitas : koheren


 Hendaya berbahasa : -
 Kemampuan menolong diri
 Isi Pikir
 Baik
 Waham : waham kejar
 Pengendalian impuls : buruk
 Preokupasi : -
 Reliabilitas : dapat dipercaya  Obsesi : -
 Fobia : -
Follow up

 Senin, 3 Juli 2019


 S : Suara-suara masih ada dan pasien masih membicarakan tentang wahamnya.
 O : Kesadaran : compos mentis
 Perilaku : Normal
 Pembicaraan : spontan, volume dan intonasi cukup
 Sikap : kooperatif
 Afek : Luas
 Persepsi : halusinasi auditorik, halusinasi visual
 Proses pikir : Koheren
 Isi pikir :-
 Pengendalian impuls : Baik
 Tilikan : Derajat 6
 A : F20.0 Skizofrenia paranoid
 Rabu, 5 Juli 2019
 S : Suara-suara masih ada namun sudah berkurang
 O : Kesadaran : compos mentis
 Perilaku : Normal
 Pembicaraan : spontan, volume dan intonasi kurang cukup
 Sikap : kooperatif
 Afek : Luas
 Persepsi : Halusinasi auditorik
 Proses pikir : Koheren
 Isi pikir :-
 Pengendalian impuls : Baik
 Tilikan : Derajat 6
 A : F20.0 Skizofrenia paranoid
Pemeriksaan Fisik

 Tanggal : senin 3 juli 2019  Kulit: sawo matang, turgor baik,


ikterik (-)
 Status internus
 Kepala : normosefal
 Keadaan umum
 Kesan gizi : berlebih, obesitas I  Mata: pupil bulat, isokor
 Kesadaran : CM  Hidung: septum deviasi (-) sekret (-/-
 TTV
)
 TD : 110/70  Telinga : normotia, liang telinga
lapang
 Nadi : 84x
 Suhu: 36.2  Mulut : lembab, sianosis (-), trsimus (-
)
 Pernapasan: 20x
 Leher : tidak teraba pembesaran
KGB
 Paru  Abdomen
 I : dada simetris, retraksi (-)  I : Datar
 P: gerak dada simetris  P: Tidak teraba pembesaran
organ
 P: Sonor
 P: Timpani
 A: vesicular +/+
 A: Peristaltik (+) normal
 Jantung
 Ekstremitas
 I : ictus cordis tidak tampak
 Akral hangat, edema -, CRT <2
 P: ictus cordis teraba
detik
 P: Batas jantung normal
 A: BJ I II murni regular, M(-), G(-)
Status Neurologis

 Saraf kranial : Dalam batas normal


 Refleks fisiologis : Dalam batas normal
 Refleks patologis : Tidak ada
 Motorik : Tidak terganggu
 Sensibilitas : Dalam batas normal
 Fungsi luhur : Tidak terganggu
 Gejala EPS : Akatinasia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), resting tremor
(-), distonia (-), tardive diskinesia (-), krisis okulogirik (-)
Temuan Bermakna

 Pasien kabur daari rumah sejak pagi hari karena disuruh suara bisikan
 Pasien merasa dirinya diikuti oleh paman dan bibinya yang menurutnya
ingin berbuat jahat kepadanya
 1hari smrs pasien mendengar bisikan yang menyuruhnya naik ke atap
rumah
 Saat wawancara pasien bersikap tenang dan kooperatif
 Pada pemeriksaan status mental didapatkan mood yang disforia, afek
luas, terdapat halusinasi auditorik dan visual, serta terdapat waham kejra
 Pasien tahu dirinya sakit dan butuh pengobatan
Diagnosis Multiaksial

 Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid


 Aksis II : Tidak Terdapat
 Aksis III : Tidak Terdapat
 Aksis IV : Tidak terdapat
 Aksis V : GAF current : 60-51(gejala sedang, disabilitas sedang)
 GAF HPLY : 70-61 (beberapa gejala ringan & menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi)
Daftar Masalah

 Organobiologik
 Tidak ada
 Psikologik
 Terdapat halusinasi auditorik dan visual
 Terdapat waham kejar
 Sosial
 Tidak ada
Terapi

 Psikofarmaka
 Risperidone 2x2mg
 Psikoedukasi
 Menjelaskan kepada keluraga mengenai penyakit dan tatalaksana yang
diberikan kepada pasien
 Memberikan informasi kepada keluarga untuk melakukan pengawasan
konsumsi obat pasien
 Sosioterapi
 Melibatkan pasien dalam kegiatan di lingkungan masayarakta
 Menganjurkan pasien mengikuti kegiatan rehabilitsai sesuai minat pasien
Prognosis

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai