dr. Indyah
FAKTA???
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sampai
dengan November 2017, ada 95 Kab/kota dari 20 provinsi
melaporkan kasus Difteri. Sementara pada kurun waktu
Oktober November 2017 ada 11 provinsi yang melaporkan
terjadinya KLB Difteri di wilayah kabupaten/kota-nya, yaitu
1) Sumatera Barat, 2) Jawa Tengah, 3) Aceh, 4) Sumatera
Selatan, 5) Sulawesi Selatan, 6) Kalimantan Timur, 7) Riau,
8) Banten, 9) DKI Jakarta, 10) Jawa Barat, dan 11) Jawa
Timur.
DE FINISI
Penyebaran difteri :
Udara seperti air ludah, batuk, bersin yang
membawa serta kuman difteri
Hepatitis
B
Tetanus
Cacar
1979
Eradikasi
(Pemusnahan Penyakit Menular)
Hepatitis B Campak
Influenza Polio
BAKTERI
DTP, TT Td, BCG
TIPE VAKSIN
Mengenal Jenis –jenis Vaksin
12
Vaksin BCG
13
Mencegah
Penyakit Hepatitis B. Penyakit yg
meyebabkan kerusakan hati /infeksi
Hati/ Kanker Hati Mematikan
Clinical Trial (Bogor, 2000): Seroproteksi 95,79 % (0 bulan) dan 99,07 % (2 bulan)
Mencegah Poliomyelitis
Diberikan pada usia 0,2,3,4 bulan
DT vs Td DT Td
Komposisi per Toksoid tetanus murni 7,5 Lf Toksoid Tetanus murni 7,5 Lf
dosis (0,5 ml) Toksoid Difteri Murni 20 Lf
Toksoid Difteri murni 2 Lf
Mencegah Influenza
Diberikan 1 tahun sekali
Usia 12 tahun keatas
Kemasan :
Dus @ 2 vial @ 0,5 ml (1 dosis)
Jenis Vaksin Lain
1. Vaksin Rubela : untuk mencegah penyakit Kulit
berupa Bintil Kemerahan
2. Vaksin Rabies : Untuk pencegahan yang
ditularkan oleh Hewan berdarah panas
3. Vaksin Meningitis : untuk pencegahan pada
selaput otak Manusia
4. Vaksin Kanker Serviks : untuk pencegahan
Mulut Rahim, Akibat virus Human Papilloma
Virus.
24
VACCINE
DEVELOPMENT..!
25
How are vaccines
produced?
How are bacterial vaccines produced?
P e r t a n y a a n i n f o r m a s i p r o d u k :
syahri.yusnita@biofarma.co.id, christian.budiman@biofarma.co.id
Inaktivasi
Dilemahkan
Penyaringan/ Pemurnian
Formulasi
Ditambahkan bahan-bahan lain, spt : sukrosa
spesifik
33
ANTIBODI/IMUNOGLOBULIN
34
Luka beresiko tetanus : patah tulang terbuka, luka tembus, luka yang mengandung benda
asing luka infeksi dan bernanah, luka dengan kerusakan jaringan dalam dan luas, luka bakar
Angkistrodon rhodostoma Naja sputatrix Bungarus fasciatus
(ular tanah) (ular kobra) (ular belang)
DIAGNOSTIKA
Reaksi vaksin yg jarang, interval onset & perkiraan rate KIPI
Vaksin Reaksi vaksin Interval onset Rate KIPI / 1juta Kriteria KIPI
OPV Lumpuh layu berkaitan dg vaksin (VAPP) 4 – 30 hari 1,4 – 3,4 Jarang sekali
Pertusis Menangis terus menerus > 3jam 0 – 24 jam 1.000- 60.000 Jarang-sering
Kejang demam 0 – 3 hari 570 Sangat jarang
Keadaan hipotonik-hiporesponsif 0 – 24 jam 570 Sangat jarang
Syok Anafilaksis 0 – 1 jam 20 Jarang sekali
Ensefalopati 0 – 3 hari 0-1 Jarang sekali
Produk Waktu Kadaluarsa
TT (vial) 4 minggu setelah dibuka
DT 4 minggu setelah dibuka
45
Persyaratan penggunaan vial multidose
yang sudah dibuka (WHO/V&B/00.09) :
Tidakmelewati tanggal kadaluarsa
Vaksin disimpan dalam kondisi cold chain yang tepat
Tutup vial belum tercelup kedalam air
Semua dosis diambil secara aseptis
Vaccine Vial Monitor (VVM), jika berubah tidak mencapai discard
point