Anda di halaman 1dari 27

DR.

FINA LUTFIYA RAHMI


Nama : dr. Fina Lutfiya Rahmi
Alamat : Tusam Raya Banyumanik Semarang
Riwayat Pekerjaan :
1. Dokter Puskesmas 2009-2016
2. Kasie Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional 2017-sekarang
3. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas dan FKTP Kota Semarang
PENDAMPINGAN AKREDITASI
PENDAMPINGAN
Pendampingan Akreditasi Pendampingan Pasca Akreditasi

• kegiatan yang dilakukan oleh Tim • dilakukan oleh tim pendamping dari
Pendamping Akreditasi Puskesmas Dinkes Propinsi dan tim pendamping
untuk mempersiapkan puskesmas dari Dinkes Kabupaten / Kota sesuai
agar memenuhi standar akreditasi dengan tugas pokok dan fungsi
puskesmas masing-masing
• setelah Puskesmas dinyatakan lulus /
terakreditasi
• memelihara serta meningkatkan
pencapaian Standar Akreditasi
Puskesmas sampai dilakukan
penilaian Akreditasi Puskesmas
berikutnya.
Penilaian Pra Sertifikasi
penilaian yang dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas setelah kegiatan pendampingan selesai
dilakukan untuk mengetahui kesiapan puskesmas untuk
diusulkan dilakukan penilaian akreditasi
BIDANG ADMINISTRASI DAN
MANAGEMEN
Pendidikan paling rendah diploma tiga (D3) bidang kesehatan;

Mempunyai pengalaman bekerja di Puskesmas dan/atau


mengelola program pelayanan kesehatan dasar dan/atau program
mutu pelayanan kesehatan dasar paling singkat 2 tahun;
Lulus pelatihan pendamping Akreditasi yang dibuktikan dengan
sertifikat yang diterbitkanoleh institusi pelatihan yang
terakreditasi.
BIDANG UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

Tenaga medis;

Pernah bekerja di Puskesmas dan/atau Klinik Pratama paling singkat 1


(satu) tahun; dan

Lulus pelatihan pendamping Akreditasi yang dibuktikan dengan


sertifikat yang diterbitkan oleh institusi pelatihan yang terakreditasi.
BIDANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Pendidikan paling rendah diploma tiga (D3) bidang kesehatan;

Mempunyai pengalaman bekerja di Puskesmas dan/atau mengelola


program pelayanan kesehatan dasar paling singkat 2 tahun;

lulus pelatihan pendamping Akreditasi yang dibuktikan dengan sertifi


kat yang diterbitkan oleh institusi pelatihan yang terakreditasi.
TUGAS TIM PENDAMPING
PRA AKREDITASI : PASCA AKREDITASI :

• Melaksanakan fasilitasi dan • Mendampingi FKTP dalam


pembinaan secaraintensif melaksanakan perbaikan serta
kepada FKTP dalam rangka meningkatan kualitas
persiapan menuju penilaian pelayanan; dan
pra-akreditasi • Menindaklanjuti rekomendasi
• Melakukan penilaian yang diberikan oleh Tim
praakreditasi untuk Surveior Akreditasi.
mengetahui kelayakan FKTP,
untuk diusulkan dalam
penilaian akreditasi.
LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN AKREDITASI
Workshop akreditasi
Penetapan Penanggung jawab mutu dan pembentukan tim manajemen mutu
puskesmas dan keselamatan pasien (penanggung jawab, sekretaris, tim mutu
manajerial, tim mutu UKM, tim mutu UKP/klinis)
Pelatihan standar dan instrument akreditasi
Kajian awal
Pendampingan 5 – 8 kali:
◦ Penyusunan kebijakan
◦ Penyusunan pedoman/manual mutu
◦ Penyusunan pedoman pelayanan UKM/UKP
◦ Penyusunan program-program dan kerangka acuan
◦ Penyusunan prosedur mutu
◦ Penyusunan sasaran-sasaran mutu dan rencana perbaikan
LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN AKREDITASI

Pelatihan auditor internal


Pelaksanaan audit
Tindakan perbaikan pasca audit
Rapat tinjauan manajemen
Tindakan perbaikan pasca tinjauan manajemen
Kajian pra survey akreditasi
Perbaikan
Permohonan survey akreditasi
TEHNIK PENDAMPINGAN PRA AKREDITASI
 Pelaksanaan penyiapan akreditasi dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas dan / atau Pihak Ketiga yang ditunjuk dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
 Lokakarya di puskesmas :
 selama dua hari efektif
 untuk menggalang komitmen dan pemahaman tentang Standar dan Instrument
Akreditasi,
 pembentukan Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas, dan
 pembentukan Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja manajemen, kelompok kerja
program, dan kelompok kerja pelayanan klinis.
 Diikuti oleh seluruh karyawan puskesmas, untuk memahami secara rinci standar
dan instrumen akreditasi dan persiapan self assessment
 Penyiapan Dokumen Akreditasi, dengan tahapan:
 Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi,
 Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
 Penyiapan dokumen akreditasi
 dokumen internal, meliputi :
• surat-surat keputusan
• pedoman mutu
• pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan dan program
• kerangka acuan
• standar prosedur operasional (SPO)
• rekaman-rekaman (dokumen sebagai bukti telusur).
 dokumen eksternal yang perlu disediakan
Pelaksanaan kegiatan persiapan akreditasi dilaksanakan minimal 5 kali @ 2 hari
dalam kurun waktu 6 (enam) bulan
Pelaksanaan self-assessment oleh Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas
Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan
pembahasan hasil self assessment bersama Tim
Pendamping Akreditasi Puskesmas
menyusun Rencana Aksi untuk persiapan akreditasi.
Penilaian Prasertifikasi oleh Tim Pendamping Akreditasi
Puskesmas, untuk mengetahui kesiapan puskesmas untuk
diusulkan dilakukan penilaian akreditasi.
Pengusulan Puskesmas yang siap diakreditasi dilakukan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
berdasarkan rekomendasi hasil Penilaian Prasertifikasi oleh
Tim Pendamping Akreditasi.
TEKNIK PENDAMPINGAN PASCA AKREDITASI

1. Setiap 6 bulan sekali oleh Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas,


dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Kabupaten/Kota menugaskan Tim Pendamping Akreditasi
untuk menyusun jadual dan melaksanakan kegiatan pendamping pasca
akreditasi bagi puskesmas yang telah dilakukan survey akreditasi.
2. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas melakukan pendampingan sesuai
dengan rekomendasi dari surveior akreditasi setiap enam bulan sekali
untuk puskesmas yang telah lulus akreditasi, sedangkan untuk puskesmas
yang belum lulus, dapat dilakukan pendampingan lebih dari satu kali sesuai
dengan kebutuhan.
3. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas melaporkan hasil
pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
/ Kota setiap kali selesai keseluruhan proses pendampingan.
4. Untuk puskesmas yang belum lulus akreditasi, setelah
pendampingan dan dinyatakan siap oleh tim pendamping
dapat diusulkan untuk penilaian ulang.
2. Setiap satu tahun sekali Dinas Kesehatan Provinsi menugaskan Tim
Pendamping Akreditasi Puskesmas Tingkat Provinsi untuk
melakukan surveilans pendampingan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menugaskan Tim Pendamping Akreditsi Puskesmas Tingkat
Provinsi untuk menyusun jadual dan pelaksanaan pendampingan pada puskesmas yang telah
lulus akreditasi setiap setahun sekali.
Tim Pendamping Akreditsi Puskesmas Tingkat Provinsi melaksanakan pendampingan sesuai
dengan jadual dan melakukan penilaian ulang dengan menggunakan instrument dan standar
akreditasi
Tim pendamping tingkat Propinsi memberikan rekomendasi untuk perbaikan sesuai dengan
hasil penilaian.
Tim pendamping melaporkan hasil penilaian ulang kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Komisi Akreditasi
Puskesmas.
MEKANISME PENDAMPINGAN

COACHING MENTORING FASCILITATING


Apa itu fasilitasi ?

◦ Fasilitasi adalah proses membuat orang lain (dalam kelompok)


agar mudah untuk melakukan sesuatu
◦ Fasilitasi adalah proses pembimbingan (yang dilakukan dengan
sadar/conscious) terhadap kelompok/organisasi untuk mencapai
keberhasilan dalam melaksanakan tugas melalui fungsi sebagai
kelompok (Braakman, Lydia: The art of building training capacities,
2002)
◦ Fasilitasi adalah suatu proses untuk mendukung terjadinya
komunikasi dalam kelompok melalui tehnik komunikasi yang akan
membantu kelompok untuk mencapai serangkaian sasaran
bersama (Gerster, Nov 2006).
SIAPA YANG MELAKUKAN FASILITASI ?
Fasilitator adalah orang yang mampu melakukan fasilitasi,
membuat orang lain (dalam kelompok) lebih mudah untuk
melakukan sesuatu dengan menyediakan dukungan atau
membantu untuk memperoleh dukungan yang dibutuhkan dlm
mengerjakan sesuatu
◦Fasilitator bukan instruktur dan bukan
dosen/pengajar, (he is not an expert familiar with the “essentials”)
◦Fasilitator harus mempunyai jiwa kepemimpinan:
good leader is not good in leading but good in
serving (Peter Drucker, 2005), but (s)he is not the
boss
TUJUAN FASILITASI

Fasilitasi terhadap pembelajaran individu/kelompok:


 Membantu orang lain/kelompok untuk meningkatkan Pengetahuan,
Sikap, dan Kemampuan
 Membantu orang/kelompok agar mampu meningkatkan kinerja
individu/kelompok
 Membantu orang/kelompok untuk belajar
Fasilitasi terhadap sistem organisasi/pelayanan:
 Mengidentifikasi permasalahan pada sistem dan memfasilitasi
perbaikan/perubahan sistem
 Membantu organisasi agar berkinerja tinggi
 Membantu kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran
dalam organisasi agar berkinerja lebih baik ?
STRATEGI FASILITASI
Participatory learning: belajar dengan keterlibatan penuh peserta, group
dynamics
Practical learning: belajar tentang hal-hal yang bersifat praktikal sesuai
yang dibutuhkan
Action learning: belajar melalui proses: konsep diwujudkan dalam action
(kegiatan) kemudian dievaluasi (refleksi thd apa yang dipelajari dari apa
yang dilakukan: lesson learnt), hasil evaluasi (refleksi) digunakan untuk
melakukan perbaikan, dan seterusnya
Use of appropriate technology (sesuai)
Lifelong learning: melalui pengalaman memfasilitasi dan membaca
MEMPERSIAPKAN FASILITASI
•Metoda penyampaian: dalam kelas, belajar mandiri,
Lokakarya/memfasilitasi proses belajar dalam organisasi, mentoring
•Memilih tehnik fasilitasi: presentasi/paparan, diskusi, dialog, konsultasi,
demonstrasi, simulasi, games/permainan, dsb
•Memilih media: papan tulis, flipchart, OHP, video, LCD, simulator,
konsultasi jarak jauh, dsb
•Memilih metoda evaluasi: verbal, written, performance test/ujian
•Memilih fasilitator yang tepat dan narasumber yang diperlukan
•Memilih peserta
•Menyiapkan alat bantu untuk mendukung proses fasilitasi
MEMPERSIAPKAN FASILITASI

•Penugasan / exercise:
• latihan yang sering adalah icebreaker, climate setting, team
building, leadership, problem solving,
• Bentuk exercise: instrumen, case studies, roleplays, games, simulasi,
group discussion, seminar, praktek kerja, demonstrasi, outdoor
program, assessment centers
•Learning materials dan informasi pendukung yg dibutuhkan
•Tempat dan logistik
KEMAMPUAN MELAKUKAN FASILITASI
Kemampuan komunikasi dan penampilan fisik: komunikasi verbal, tertulis,
nonverbal: posture, gesture, movement, facial expression, tata rambut, make-up,
wardrobe, sepatu
Kemampuan presentasi yang efektif
Kesabaran dan mampu menahan diri
Perlu diperhatikan: yang kita fasilitasi adalah orang yang lebih memahami sistem
dimana ia bekerja termasuk tata nilai dan budaya yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai