Anda di halaman 1dari 50

Case Report Session

RESUSITASI
NEONATUS

Ririn Syafitri Nasution


Ivan Dwi Kurniawan

dr. Haviz Yuad, Sp.OG


BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diperkirakan 10% bayi baru
Suatu prosedur atau tindakan
lahir membutuhkan bantuan
yang dilakukan dalam upaya
untuk bernapas pada saat
membantu dan memperbaiki
lahir dan 1% saja yang
fungsi pernafasan dan
membutuhkan resusitasi yang
jantung bayi
ekstensif

5-10% dari bayi yang lahir


sebagian bayi baru lahir memerlukan rangsangan
kebutuhan akan resusitasi sederhana untuk membantu
neonatal tidak dapat bernafas, 3-5% membutuhkan
diantisipasi sebelum dilahirkan resusitasi dasar, dan <1%
memerlukan resusitasi lanjutan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Resusitasi
• Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan
fungsi sistem pernapasan, peredaran darah, dan otak
yang terhenti atau terganggu sedemikian rupa agar
kembali normal seperti semula.

Resusitasi Neonatus
• Resusitasi bayi baru lahir adalah usaha dalam
memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen,
dan curah jantung yang cukup untuk disalurkan kepada
otak, jantung dan alat-alat vital lainnya yang dilakukan
pada bayi baru lahir. Hal yang mendasari
dilaksanakannya resusitasi pada bayi baru lahir adalah
terjadinya asfiksia.
Tujuan Resusitasi

Memulihkan fun
gsi pernapasan
Untuk Mempertahank
bayi baru lahir
oksigenasi an jalan nafas
yang
darurat yang bersih
mengalami
asfiksia
Untuk
Membantu
melindungi
Membantu sirkulasi/memul
otak secara
pernapasan ai kembali
manual dari
sirkulasi spontan
kekurangan O2
Asfiksia Neonatorum
Kegagalan napas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat
setelah lahir.

Asfiksia
neonatorum

Keadaan Keadaan Keadaan


ibu bayi tali pusat
Penilaian Neonatus
 Denyut Jantung
 Warna Kulit
 Pernafasan
Skor APGAR
 Mengidentifikasi neonatus yang
membutuhkan resusitasi serta menilai
efektivitas setiap tindakan resusitasi.
 Evaluasi kondisi bayi yang baru lahir pada
menit pertama dan kelima kehidupannya.
 Menit pertama  kondisi bayi saat lahir dan
berhubungan dengan kemampuannya untuk
bertahan hidup  kebutuhan resusitasi
segera
 Menit ke lima  memiliki makna prognostik
untuk kelangsungan hidup bayi
Tanda 0 1 2
Appearance Skor APGAR
Biru, pucat
Tubuh merah, Merah seluruh
(warna kulit) Ekstremitas biru ektremitas biru tubuh
Pulse/hearth rate Tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit
(denyutjantung)

Grimace Tidak ada Menyeringai Batuk, bersin,


(reflek) menangis
Activity Lemas Fleksi ekstremitas Gerakan aktif,
(tonus otot) lemah fleksi ekstremitas
Respiration Tidak ada Tidak teratur, Tangis kuat,
(pernafasan) dangkal Teratur
Skor APGAR
Skor APGAR ≥ 7 Skor APGAR 4-6 Skor APGAR ≤ 3

•Prognosa yang paling •Asfiksia ringan-sedang •Asfiksia berat


baik •Neonatus akan •Neonatus biasanya
•Umumnya dapat merespon terhadap sianotik dan usaha
dicapai pada 90% rangsangan dan pernafasannya berat,
neonatus pemberian oksigen tetapi biasanya
•Re-evaluasi kondisi •Dapat diberikan berespon terhadap
neonatus pada menit ventilasi dengan bag and mask
ke-5 pertama pemberian oksigen ventilation dan
kehidupan 80-100% melalui bag kulitnya menjadi
and mask. merah muda.
•Pada menit ke-5 •Hasil analisa gas
biasanya darah seringkali
keadaannya akan abnormal
membaik.
Persiapan Resusitasi

Persiapan Persiapan
penolong keluarga

Persiapan Persiapan
tempat alat
resusitasi resusitasi
Alat Resusitasi
• Kain 1: mengeringkan BBL
Kain 3 helai • Kain 2: menyelimuti bayi
• Kain 3: mengganjal bayi

• Balon karet
Alat penghisap • Kateter/selang suction
lendir • Penghisap de Lee

Balon resusitasi • Memberikan oksigen 90-100%


Alat Resusitasi
Oksigen
dengan Peralatan
Sungkup wajah
pengukur aliran intubasi
dan selang

Infant warmer
Obat-obatan Sarung tangan
atau inkubator

Jam atau
pencatat waktu
Alat Penghisap Lendir
Balon
Resusitasi Sungkup wajah
Laringoskop ETT
Infant
warmer Obat-obatan
Prosedur Resusitasi
Sebelum •Informasikan perinatologi
persalinan •Siapkan dan cek fungsi alat
•Persiapan penolong
dimulai

•Kehamilan cukup bulan atau tidak?


Setelah •Air ketuban jernih atau bercampur
mekonium?
persalinan •Bayi bernafas adekuat atau menangis?
•Tonus otot baik atau tidak?
Prosedur Resusitasi
 Jika semua pertanyaan terjawab “ya”
maka lakukan asuhan persalinan normal,
yaitu memberi kehangatan,
membersihkan jalan nafas, mengeringkan
badan bayi, sambil menilai skor APGAR.
Bila salah satu jawaban adalah “tidak”,
maka dalam waktu ≤ 30 detik lakukan
langkah awal resusitasi.
Reposisi kepala
Ventilasi Tekanan Positif
 VTP Frekuensi
dilakukan jika terjadi salah satu
Apneu
keadaan berikut: jantung
<100x/menit

Tetap sianosis
sentral setelah
kepala bayi
diposisikan
Ventilasi Tekanan Positif
Posisikan
 Langkah-langkah:
Pilih ukuran sungkup VTP diberikan
kepala bayi yang sesuai, tekan selama 30 detik
setengah sungkup dengan jari
tangan
dengan kecepatan
40-60 x/menit
mengadah

Pastikan dada bayi


Intubasi
bergeak naik-turun, Lakukan penilaian
endotraktea atas
simetris dan tidak VTP setelah 30 detik
indikasi
terlalu tinggi
Ventilasi Tekanan Positif
3 kompresi : 1
Kompresi dada + VTP
ventilasi

2 ibu jari atau


2 jari (telunjuk
dan jari
tengah)

Lokasi di
sternum,
proximal dari
prosesus
xiphoideus.

sedalam 1/3
tebal antero-
posterior
dada
Indikasi Intubasi Endotrakeal
 Menghisap mekonium dalam trakea bila
didapatkan mekonium dalam air ketuban
dan bayi tidak bugar
 Meningkatkan efektivitas ventilasi bila
setelah beberapa menit melakukan
ventilasi balon dan sungkup tidak efektif
 Membantu koordinasi kompresi dada dan
ventilasi, serta untuk memaksimalkan
efisiensi pada setiap ventilasi
 Memberikan obat epinefrin bila
diperlukan untuk merangsang jantung
Pemberian Obat-obatan
• Meningkatkan kontraktilitas jantung,
meningkatkan frekuensi jantung
Epinefrin • 0,01-0,03 mg/kgBB IV
• 0,03-0,1 mg/kgBB melalui ETT
Volume • RL 10 ml/kgBB IV
expanders • Normal saline 10 ml/kgBB IV
• Antagonis opioid
Naloxone • Diberikan pada neonatus yang tidak
hydrochloride respon terhadap resusitasi ventilasi
• 0,1 mg/kgBB IV atau via ETT
•Bolus dextrose 10% 1-2 mg/kgBB IV
Dextrose •Bolus dextrose 10% dengan laju 4-6 ml/kgBB/menit
Penghentian Resusitasi
• Jika resusitasi sesuai prosedur diatas sudah
dilakukan selama 10 menit, bayi tidak
bernafas dan jantung tidak berdenyut,
pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi

• Orang tua bayi perlu dilibatkan dalam


pengambilan keputusan untuk menghentikan
resusitasi.
Alur Resusitasi
Alur Resusitasi
BAB 3
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun datang
ke IGD RSUP DR M Djamil Padang, pada tanggal 9 Juni
2019 Pukul 10.35 WIB, rujukan dari RSUD dr. Rasidin
Padang dengan diagnosis G3P2A0H2 gravid preterm
35-36 minggu + bekas SC 2X + Plasenta Previa

Identitas Pasien
• Nama : Ny. RWD
• Usia : 35 tahun
• Alamat : Padang
• Pekerjaan : IRT
• Agama : Islam
• Status menikah : Menikah
• Pendidikan terakhir : SMA
Anamnesis
Keluhan utama:

Seorang pasien perempuan berusia 35


tahun datang ke IGD RSUP DR M Djamil
Padang, pada tanggal 9 Juni 2019 Pukul
10.35 WIB, rujukan dari RSUD dr. Rasidin
Padang dengan diagnosis G3P2A0H2
gravid preterm 35-36 minggu + bekas SC
2X + Plasenta Previa
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:

 Awalnya pasien datang ke RSUD dr. Rasidin


karena pasien mengeluhkan keluar darah
dari kemaluan sejak 12 jam SMRS, kemudian
dari RSUD, pasien dirujuk ke RSUP dr. M Djamil
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
 Nyeri pinggang menjalar ke ari ari (+) sejak 2
jam SMRS
 Keluar lendir campur darah dari kemaluan (+)
sejak 2 jam SMRS
 pasien sudah tidak haid sejak 8 bulan yang
lalu
 HPHT 24/9/2018, TP 1/7/19
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Tidak memiliki riwayat penyakit jantung, lien,
hepar, paru, diabetes melitus, dan hipertensi.

Riwayat Penyakit Keluarga:


 Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat penyakit keturunan, penyakit menular,
dan penyakit kejiwaan.

Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, Kejiwaan &


Kebiasaan:
 Pasien menikah 1x pada tahun 2009
 Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
 Riwayat kebiasaan: merokok, minum alkohol, dan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum •Sedang

Kesadaran •CMC

Tekanan Darah •120/80mmHg

BB •85 kg

Nadi •112x/i

TB •165 cm

Napas •22x/i

Anemis •Tidak ada

Suhu •36,8oC

Edema •Tidak ada


Pemeriksaan Fisik
 Kulit : teraba hangat, turgor baik
 KGB : tidak teraba pembesaran
KGB
 Kepala : normocephal
 Rambut : rambut hitam dan tidak
mudah rontok
 Mata : konjungtiva anemis
-/-, sklera ikterik -/-
 Telinga : tidak ada kelainan
 Hidung : tidak ada kelainan
 Tenggorokan : tidak ada kelainan
 Gigi & Mulut : karies dentis (-)
 Leher : pembesaran kelenjar tiroid
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
 Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan
preterm, sikatrik (-)
 Palpasi :
 L1 : FUT teraba tiga jari di bawah prossesus
xypoideusteraba massa besar, lunak, noduler
 L2 : teraba tahanan terbesar janin di sebelah kanan,
dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri
 L3 : teraba massa bulat, keras, melenting (+)
 L4 : tidak dilakukan
 His : (-), TFU: 32 cm, TBA: 3100 g
 Auskultasi : DJJ 140-150x/menit
Punggung : tidak ada kelainan
Alat Kelamin : v/u tenang, perdarahan per vaginam (-),
VT : pembukaan 1-2cm, ketuban utuh (+), porsio
teraba tebal, letak kepala belakang
Anus : tidak dilakukan
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
G3P2A0H2 parturien aterm kala I fase laten
+ bekas SC 2X

Tatalaksana
Kontrol KU, vital sign, perdarahan, tanda
impartu
Terminasi kehamilan (SCTPP)
 Ibu
Keadaan ibu setelah
dirawat di Kamar Rawatan Bagian Obstetri dan
melahirkan
Ginekologi RSUP DR M Djamil Padang. Setelah
melahirkan diperiksa tanda-tanda vital dengan
hasil dalam batas normal.

Laporan kasus bayi


 Telah lahir bayi laki-laki, berat lahir 2700 gram,
dengan panjang badan 46 cm, lahir SC atas
indikasi bekas SC 2X. A/S 8/9 Ketuban jernih.
Menangis sejak lahir, bernapas spontan dan
bergerak aktif.
Tanda 0 1 2 Jumlah
Frekuensi [ ] ( ) Tidak [ ] ( ) <100 [x] (v) 2/2
Jantung ada >100
Usaha [ ] ( ) Tidak [x] ( ) [ ] (v) 2/2
Bernafas ada lambat Menangis
Kuat
Tonus Otot []() []() [ x] (v) 1/2
Lumpuh Ekstremitas gerakan
sedikit aktif
fleksi
Refleks [ ] ( ) Tidak [ ] () [ x] (v) 2/2
bereaksi Gerakan Reaksi
sedikit Melawan
Warna [ ] ( ) Biru– [x] (v) []() 1/1
Kulit pucat Badan Kemerahan
kemerahan
tangan/kaki
kebiruan
Kesan: APGAR skor 8/9
BAB 4
DISKUSI
denyut jantung,
pernafasan,
Penilaian bayi
tonus otot, APGAR SKOR
baru lahir
reflek, dan
warna kulit
infant
sudah
warmer,suctiondan kain 3 helai per bayi
mempersiapkan
kateter penghisap (total 6 kain)
alat-alat resusitasi
(ukuran 5 atau 6 Fr),

oksigen dan selang,


balon sungkup bayi,
resusitasi,VTPdan laringoskop, NGT
CPAP nomor 8, ETT,
epinefrin 1:1000
 Telah lahir bayi laki-laki, berat lahir 2700 gram, dengan
panjang badan 46 cm, lahir SC atas indikasi bekas SC 2X.
A/S 8/9 Ketuban jernih. Menangis sejak lahir, bernapas
spontan dan bergerak aktif.

 Pada hasil pemeriksaan STABLE bayi ini adalah


 S = 78 gr/dl
 T = 36,5
 A = A/s 8/9
 B = nafas spontan
 L = tidak ada
 E=-
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai