Anda di halaman 1dari 35

Materi Pokok 3

Intervensi Gizi

Yustini, DCN.M.Kes, RD
Pelatihan NCP
Kabupaten Maluku Tengah
28 Juli 2016
Langkah PAGT

1. Asesmen Gizi

2. Diagnosis Gizi

3. Intervensi Gizi
4. Monitoring Evaluasi
s·!flle.ttajng ,l'fr ~·et:erJ'i@'l Sy.rteflts
~ !ihll'!;!fy r!~k; l'ai;;-n;
~ IU!!lr: ;11pr;:ipr.b.t(: 'ti:1i!il1 ;J'li'!I
m~th.:id~
.. lnvci!reinllHdi~ciplrn.- wil~bQl'nion
.r;r

Nurtrii:ion 1Dia;eilllll!ll'5iis
li'ilutl"ilrtion .Al!i!!ie!51!ililllli!!lnrti
• ldC!ITt.lfy &. l;ifur::I f>'rabl""'
& R.e.~i!i!1>1;e1l!ment
• !;Jo-9.gF.fl'l!"''i·
• O!:>·i;..o;!ru'~IJ~q: ,.iirn.o;IJ! .!lo· ~J>,Pr<:lfi~!~~
~!!UHf~'l'.,..,..!.J~~IJ'!E.
1N~ ~~c~a~. -
<µ,~:;
• """"~lln.,.,~1p~cl! wi1h """1iil'""1~.;o;.t:..3~d • Cll.r!~r- $1:11'~ ia::
~tilndaird.s $ymp·t....,$~;fr;rl1n1qe
eh!!J"i;'C;~Pllr::i!::il

N i.ilbmi:tion; Niutirition lnrt:er,.,,enil:iton


l"\'IOo;rlitOi'ii'ng· Iii: l:Yall •• li'lilll nu,trttlcm; int,.,rM:llltkl!n
llilliti0.11111
Perencana a n ~ IH !Ci<riili.::." po"O:.gl'i!i<ii
1• IM~il!l'Un: ouiltcmi!: i:ndka.ei.Dlis;
'" F"'....,"'!~~
a ~fa.ill or. ae!il{>l'I
d10~nnr11.;i.
z·r;iel, .~

•· l"°'pfr;;m<im nui~rhh;m tn~w:;n:ti,.ri


Implementa s i / m !1 5'1!21 )u;! LiG!!i
'" C:~ri1 u. chili'l'eredi ii
p e l a ksanaan
Oa tt:O O i:I!!!!;

Ht! oCl!Fti'E!t
~"'1!;.M.
·~!>'C

• Occ"""1'!•n~
mendokumentasikan

OWi;;ames.Man;a,gem'enf. Sy.stem
,. MDnitO"_l'"t.hE! !:'U!Z.._1!~'.!:S m ·t.lt_i!: N'l.ltri!!llDC1 'C:::IF<I!! p·r,.mcl!!-S!::
impl19T1ii!:mt::u~ion
'" h-,,lu~..,., d'i;e rmp>.<'twl'llh ~r·~·~·d::t"'°'
"' ldcl'.ltlf:.- al'liil a.nOilr;i;r::· ••unc:s ·crf l'.r::sis thal'l O.JJtlmaJ pi:rf~mu1.cr:: ,;i:n;:!I
OoUPK'DmCS

.. F!iill'fiil'!lil ~Ml !IH Cl~ d!lil Nw~!O!li C111ri1 !'~iii.11


Intervensi Gizi
Langkah ketiga dari asuhan gizi terstandar
Suatu tindakan yang terencana yang
ditujukan untuk memperbaiki status gizi
dan kesehatan
Merubah perilaku gizi dan kondisi
lingkungan yang mempengaruhi masalah
gizi pasien/klien.
Terdiri dari dua komponen
Perencanaan
Menetapkan Prioritas masalah
berdasarkan diagnosis gizi yang sudah
ditetapkan
Implementasi
Melaksanakan Intervensi yang telah
direncanakan (Perencanaan Preskripsi
Diet)
Perencanaan
• Penerapan
berkaitan dengan status kesehatan
individu/pasien/klien, perilaku dan kondisi
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.
Contoh : Hubungan Intervensi
Dengan Diagnosis Gizi
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

P Kelebihan asupan karbohidrat Menurunkan asupan karbohidrat 10 %


dari hasil kajian asupan

E Kurang pengetahuan mengenai Edukasi gizi tentang jumlah, jenis


asupan karbohidrat yang sesuai dan waktu makan serta makanan
sumber karbohidrat
S Asupan karbohidrat 130% dari Diberikan edukasi gizi dengan
kebutuhan, materi :
Hiperglikemia (GDP 200 mg/dL) - Jenis – jenis bahan makanan
dan HBA1C (8.2%) sumber karbohidrat
- Cara megatur jumlah dan jadwal
asupan karbohidrat
Langkah Perencanaan
Terdiri dari : Menetapkan Tujuan &
Preskripsi Diet
 Pertimbangkan panduan Medical Nutrition Theraphy (MNT),
penuntun diet, konsensus dan regulasi yang berlaku.
 Diskusikan rencana asuhan dengan pasien/klien , keluarga
atau pengasuh pasien/klien.
 Tetapkan tujuan yang berfokus pada kebutuhan pasien/klien.
 Tujuan harus jelas, hasilnya terukur dalam kurun waktu yang
ditetapkan.
 Merancang Preksripsi gizi berupa rekomendasi kebutuhan zat
gizi pasien/klien secara individu
Contoh Hubungan Diagnosis Gizi dengan Intervensi
yang etiologi nya tidak dapat dikoreksi

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

P Gangguan menelan Mengurangi dampak gangguan menelan


(memberikan makanan yang sesuai
dengan hasil tes fungsi menelan)
E Komplikasi post stroke Tidak dapat dikoreksi oleh tenaga gizi
Nutrisionis/Dietisien

S Hasil tes menelan, Modifikasi bentuk makanan


keluhan/laporan tersedak pada disesuaikan dengan hasil tes menelan,
saat makan frekuensi, jadwal makan dan bantuan
saat makan
(Bentuk cair per NGT)
Langkah Perencanaan
• Tetapkan prioritas Diagnosis Gizi berdasarkan :
 Derajat kegawatan masalah
 Keamanan
 Kebutuhan pasien/klien

Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab


(etiologi dari problem), bila etiologi tidak dapat
ditangani oleh tenaga gizi maka intervensi
direncanakan untuk mengurangi tanda dan gejala
masalah (sign/simptoms).
Preskripsi Gizi/Diet (NP1.1)
Definisi :

Rekomendasi asupan energi dan atau


memilah makanan atau zat gizi
berdasarkan standar referensi terbaru
dan pedoman gizi/konsensus sesuai
dengan kondisi kesehatan pasien dan
Diagnosis Gizi
PRESKRIPSI GIZI/DIET
•Asupan energi/zat gizi
•Bentuk makanan
•Komposisi
•Jenis diet
•Frekuensi makan •Standar rujukan
•Rekomendasi
•Kebijakan/prosedur
•Kondisi pasien
•Diagnosis gizi
Rekomendasi Pemberian Makanan/Diet
(Nutrition Prescription)
 Rekomendasi Makanan Biasa ( diet makanan sehat ).

 Rekomendasi Modifikasi diet :


• Rekomendasi Energi ( Diet rendah energi/kalori, diet tinggi energi/kalori).
• Rekomendasi Modifikasi diet Protein ( Diet rendah protein, Diet tinggi
protein).
• Rekomendasi Modifikasi diet Karbohidrat ( Diet rendah karbohidrat, Diet
tinggi karbohidrat komplek).
• Rekomendasi Modifikasi diet lemak ( Diet rendahlemak, Diet rendah
kolesterol).
• Rekomendasi Modifikasi diet serat ( Diet tinggi serat, Diet rendah sisa).
• Rekomendasi Modifikasi diet cair ( Diet cairpenuh, Diet Cair jernih, Diet
cair tanpa susu).
Rekomendasi Pemberian Makanan/Diet
(Nutrition Prescription)
 Rekomendasi Modifikasi diet :
• Recomendasi pemesanan makanan enteral
• Rekomendasi pemesanan makanan parenteral
• Rekomendasi tektur
• Rekomendasi modifikasi konsistensi makanan cair (madu,
puding)
• Rekomendasi Modifikasi diet terkait vitamin.
• Rekomendasi Modifikasi diet terkait mineral.
• Rekomendasi cairan
• Pekomendasi makanan yang dianjurkan
Implementasi

 Pelaksanakan rencana preskripsi diet yg dibuat

 Kegiatan intervensi gizi dimana tenaga gizi


mengkomunikasikan rencana intervensi gizi yang
sudah ditetapkan kepada pasien/klien/keluarga dan
kepada pihak terkait (tenaga kesehatan lain)

 Perlu dilakukan monitoring, pencatatan dan


pelaporan pelaksanaan/implementasi intervensi
Pada langkah intervensi Tenaga gizi harus
berpikir kritis dalam hal:
 Menetapkan prioritas dan target/ goals/tujuan
 Menentukan preskripsi gizi atau perencanaan
intervensi gizi
 Menggalang hubungan interdisipliner
 Intervensi perilaku terkait gizi
 Memadukan strategi intervensi gizi dengan
kebutuhan pasien/klien/kondisi kesehatan,
diagnosis gizi, dan nilai-nilai yang dimiliki
pasien/klien
 Menentukan waktu dan frekuensi asuhan
Domain /Pengelompokan
Pada Intervensi Gizi

• Domain Pemberian Makanan dan Zat Gizi


(ND)
• Domain Edukasi Gizi (NE)
• Domain Konseling Gizi (NC)
• Domain Koordinasi Pelayanan Gizi (RC)
Domain Pemberian Makanan dan
zat Gizi (ND)
• Pemberian Makanan dan snak/makanan
selingan (ND1)
• Enteral dan Parenteral (ND2)
• Suplemen (ND3)
• Substansi Bioaktif (ND4)
• Bantuan saat Makann (ND5)
• Suasana Makan (ND)
• Pengobatan terkait Gizi (ND5)
Pemberian Makanan utama dan
makanan selingan (ND1)
Contoh : Pemberian Makanan (ND 1)
• Diagnosis gizi :
• overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai
dengan BMI 29 danestimasi kelebihan asupan energi
 Tujuan intervensi
– Menurunkan berat badan 2 kg dalam 1 bulan
 Rencana Preskripsi Diet
Bentuk Makanan biasa/lunak
Diet Rendah kalori 1500 kalori
Jadwal makan utama 3 kali selingan 2 kali pk.7 pagi,
pk.12.00 siang,pk.18.00 malam,selingan pk 10.00 dan
pk.16.00. Asupan air cukup
Jalur per oral
Diagnosis gizi Kurangnya asupan energi berkaitan dengan kondisi
pasca stroke sehingga tidak mandiri dalam makan
diandai oleh asupan 60% dari kebutuhan

Tujuan intervensi Meningkatkan asupan energi sampai dengan 100%


dalam 3 hari perawatan

Rencana - Diet 1800 Kkal protein protein 115 gram


- Bentuk makanan nasi lunak
- Jalur makanan per oral
- Terdiri dari 3 kali makanan utama dan 2 kali
makanan selingan
- Koordinasi dengan perawat untuk memberikan
bantuan makan
Pemberian Makanan utama dan
makanan selingan (ND 1)
CONTOH

Diagnosis gizi overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi


ditandai dengan BMI 29 dan estimasi kelebihan
asupan energi
Tujuan Menurunkan berat badan 2kg dalam 1 bulan
intervensi
Preskripsi/ Bentuk makanan biasa/lunak
Intervensi Diet Rendah Kalori 1500 Kalori
Detail Jadwal makan utama 3 kali selingan 2 kali pk.7 pagi, pk 12
siang, pk. 18.00 malam, selingan rendah kalori pk.10.00
dan pk.16.00
Asupan air cuku[p,
Jalur pemberian per oral
Domain Edukasi Gizi (E)
Terdiri dari
• Konten (bertujuan perubahan pengetahuan)
• Praktek (bertujuan perubahan perilaku)
Diagnosis gizi Kurangnya asupan energi berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan gizi ditandai asupan 70% kebutuhan
Tujuan Meningkatkan asupan energi mencapai 100%
intervensi
Preskripsi/ Diberikan edukasi gizi dengan materi :
Intervensi - Kebutuhan gizi individu
detail - Cara meningkatkan asupan energi dan anjuran
modifikasi
- Memilih makanan dengan densitas energi dan protein
tinggi
- Memberikan keterampilan cara mempersiapkan dan
memasak
Domain Konseling Gizi (C)
Terdiri dari
• Pendekatan Teori :
Cognitive-Behavioral Theory
Health Belief Model Social
Learning Theory
Transtheoretical Model/Stages of Change
• Strategi
DOMAIN KOORDINASI PELAYANAN GIZI
(RC)

– Konsultasi
– Rujukan
– Koordinasi
Tenaga Kesehatan,
Institusi
Fasyankes
Koordinasi Gizi

• Pelayanan gizi • Pelayanan gizi


masih dihentikan atau
berlangsung ditransfer

– TTG – Rencana
– Institusi penghentian yanzi
– Wakil pasien – Rujukan ke
fasyankes lain
LATIHAN KASUS
Hasil dari penetapan diagnosis gizi prioritas
adalah sebagai berikut :

Problem Etiology Sign/symptom


NI-2.1 Inadekuat Penurunan nafsu - Asupan ½ dari
oral Intake makan, penyajian (E
mual akibat kondisi 47%,P 32%, L 39
penyakit %, KH 53 %)
NB-1.1. Kurangnya - Tidak setiap hari
Kurangnya edukasi/informasi konsumsi lauk
pengetahuan terkait gizi hewani dan
terkait gizi kurang suka
buah dan sayur.
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P NI-2.1 Asupan oral tidak Tujuan : Meningkatkan asupan
adekuat secara bertahap dari semula (47%
menjadi 85% atau 100% dalam 7
hari)

E Penurunan nafsu makan, ND -1 (Pemberian Makanan dan


mual akibat kondisi penyakit Snack) yakni Modifikasi bentuk
Makanan dan Frekuensi makan

S Asupan ½ dari penyajian (E Asupan minimal ¾ dari penyajian


47%,P 32%, L 39 %, KH 53 %) (E, P, L, KH minimal 75% dari
kebutuhan) bertahap mencapai
optimal ≥ 80%
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
P NB-1.1. Kurangnya Tujuan : Meningkatkan
pengetahuan terkait gizi pengetahuan terkait gizi

E Kurangnya edukasi/informasi E.1 Edukasi gizi tentang


terkait gizi konten/materi yang bertujuan
untuk meningkatkan
pengetahuan

S Tidak setiap hari konsumsi Konsumsi lauk hewani, buah dan


lauk hewani dan kurang suka sayur setiap hari.
buah dan sayur.
TUJUAN :
 Meningkatkan asupan makanan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
 Meningkatkan pengetahuan terkait makanan yang dapat mempertahankan
sistem immune

PRESKRIPSI DIET
 Jenis Diit : Makanan Tinggi Energi Tinggi Protein
 Bentuk : Lunak dan Ekstra Makanan Enteral
 Route diit : Oral
 Frekuensi makan : 3 x makan utama (pkl. 6-12-18)
1 x selingan (pkl. 9)
2 x formula enteral (pkl. 15 & 21)
 Energi : 2.228 KKal.
 Protein : 84 gr (15% total kalori)
 Lemak : 62 gr (25% total kalori)
 Karbohidrat : 334 gr (60% total kalori)
 Vitamin A : 600 mcg berdasarkan KGA 2012
 Vitamin C : 90 mg berdasarkan KGA 2012
 Vitamin E : 15 mcg berdasarkan KGA 2012
EDUKASI GIZI

Tujuan :
• menanamkan pengetahuan untuk menolong pasien/klien secara
suka rela meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber protein
hewani dan sumber vitamin mineral (buah – buahan dan sayuran)
untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi.

Konten/Materi :
• Menjelaskan manfaat dan hubungan makanan/ zat gizi bagi
penyembuhan penyakit TB
• Menjelaskan bahan makanan sumber protein hewani dan vitamin –
mineral
• Menjelaskan tehnik pengolahan bahan makanan dan modifikasi
menu makanan sesuai selera dan kemampuan pasien.
Kesimpulan

 Pengetahuan terkait masalah gizi


• System tubuh
• Patofisiologi penyakit
• Ilmu dietetik
• Metabolisme zat gizi
• Psikologis dsb
 Kemampuan membuat keputusan berdasarkan fakta (evidence
based)
 Profesionalisme
Rangkuman

Pengkajian Gizi Merupakan langkah kritis yang menentukan


ketepatan diagnosis gizi
Ketepatan diagnosis menentukan ketepatan pemberian
intervensi
Ketepatan intervensi gizi menentukan peningkatan status
gizi dan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai