Susp Vesicolithiasis
Pembimbing
Dr. Dahril, Sp. U/ dr.
Nanda
DEFENISI
hematuria mikroskopik
adalah hematuria
Hematuria adalah yang secara kasat
didapatkannya sel-sel Hematuria mata tidak dapat
darah merah di dalam makroskopik adalah dilihat sebagai urine
urine. Secara visual, hematuria yang yang berwarna merah
hematuria dibedakan secara kasat mata tetapi pada
dalam 2 keadaan, dapat dilihat sebagai pemeriksaan
yaitu hematuria urine yang berwarna mikroskopik
makroskopik dan merah. ditemukan lebih dari 2
mikroskopik. (dua) sel darah merah
per lapangan
pandang.
ETIOLOGI
Kelainan yang berasal dari sistem urogenitalia antara lain adalah:
1. Infeksi/inflamasi antara lain pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis,
sistitis, dan uretritis
2. Tumor jinak atau tumor ganas yaitu: tumor Wilms, tumor Grawitz, tumor
pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia
prostat jinak.
3. Kelainan bawaan sistem urogenitalia, antara lain : kista ginjal dan ren
mobilis
4. Trauma yang mencederai sistem urogenitalia.
5. Batu saluran kemih.
• glomerulus
Lebih
coklat
• berasal dari nyeri di saluran kemih
bagian atas berupa kolik atau gejala
Nyeri iritasi dari saluran kemih bagian bawah
berupa disuria atau stranguria
Pemeriksaan Fisik
Palpasi bimanual pada ginjal perlu
diperhatikan adanya pembesaran
ginjal akibat tumor, obstruksi, ataupun
infeksi ginjal.
Massa pada suprasimfisis mungkin
disebabkan karena retensi urin pada
buli-buli.
Colok dubur dapat memberikan
informasi adanya pembesaran prostat
jinak maupun karsinoma prostat.
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
- Darah rutin, Ureum, Creatinin
- Urinalisis
BNO-IVP
USG
Angiografi
Cystoscopy
KOMPLIKASI
1. Retensi urine
karena bekuan
darah
2. Infeksi
3. Anemia yang
berat, bila
hematuria
profus atau
berlangsung
lama
PENATALAKSANAAN
Jika terdapat gumpalan darah pada buli-buli yang
menimbulkan retensi urine, dicoba dilakukan kateterisasi
dan pembilasan buli-buli dengan memakai cairan garam
fisiologis.
Setelah hematuria dapat ditanggulangi, tindakan
selanjutnya adalah mencari penyebabnya dan selanjutnya
menyelesaikan masalah primer penyebab hematuria, tetapi
jika tindakan ini tidak berhasil, pasien secepatnya dirujuk
untuk menjalani evakuasi bekuan darah transuretra dan
sekaligus menghentikan sumber perdarahan. Jika terjadi
perdarahan yang terus menerus hingga menyebabkan
anemia, harus difikirkan pemberian transfusi darah.
Demikian juga jika terjadi infeksi harus diberikan
antibiotika.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Muhammad Abu
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 61 tahun
Status : menikah
Alamat : Kota Lhokseumawe
CM : 1069191
Tanggal masuk : 30 Oktober 2015
Tgl Pemeriksaan: 4 November 2015
Anamnesis
KU: BAK berdarah
RPS : Pasien datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan
BAK berdarah, keluhan ini dialami pasien sejak 2
minggu SMRS. Nyeri saat BAK (-). BAK berdarah
dirasakan pasien dari awal sampai akhir BAK. Pasien
merupakan rujukan dari RS Bunda Lhoksemauwe. Pasien
dirujuk dengan keluhan BAK berdarah sejak dipasang
kateter di RS tersebut.Riwayat BAK berpasir (-), BAK
batu (-), BAK keruh (-), perasaan kurang puas saat
berkemih (-), rasa tertahan saat berkemih (-)
RPD: Hipertensi (+), DM (-), stroke (+),
RPK: tidak ada keluarga mengalami hal yang sama
Anamnesis
RPO : pasien pernah dirawat di
RS Bunda Lhoksemawe seminggu
sebelum masuk RSUDZA
RKS : Pasien memiliki kebiasaan
merokok selama 36 tahun
dengan 2 bungkus rokok/hari
Vital Sign
Keadaan umum :
Kesadaran :compos mentis
Tekanan darah :130/80 mmHg
Frekuensi nadi : 98 kali/menit,
regular,
Frekuensi nafas :20 kali/menit
Suhu : 36,90C
Kulit Kepala
Warna : sawo matang Bentuk: normocephali
Turgor : kembali cepat Rambut: hitam, sukar dicabut,
Parut/skar : tidak ada distribusi merata
Sianosis : tidak dijumpai Wajah: simetris
Ikterus : tidak dijumpai Mata: edema palpebrae (-/-),
konjungtiva pucat (-/-), sklera
Pucat : (-)
ikterik (-/-), refleks cahaya
(/), pupil bulat isokor
3mm/3 mm.
Hidung Leher
sekret(-/-), nafas cuping Trakhea : terletak
hidung (-/-). ditengah
KGB: pembesaran
Mulut
KGB (-)
Bibir: bibir kering (-),
Kelenjar tiroid: tidak
mukosa bibir lembab
(), sianosis (-) teraba membesar
Tonsil: T1/T1, hiperemis Kelenjar limfe: tidak
(-) teraba membesar
Faring: hiperemis (-) JVP: R-2cmH2O
Thoraks Jantung
Inspeksi
Inspeksi: Ictus cordis tidak
Statis : simetris, bentuk
normochest. terlihat
Dinamis: pernafasan abdomino- Palpasi : Ictus cordis teraba
torakal, Kusmaul (-), retraksi di ICS V, 2 jari lateral linea
suprasternal (-), retraksi intercostal
(-) midclavicularis sinistra
Perkusi:
Paru Atas : ICS III, linea
Inspeksi : simetris saat statis dan
dinamis
midclavicularis sinistra
Palpasi : nyeri tekan (-), stem Kiri : ICS IV, linea
fremitus kanan = stem fremitus kiri midclavicularis sinistra
Perkusi : sonor di kedua lapangan
Kanan: ICS IV, linea
paru
Auskultasi : suara napas dasar parasternal dextra
vesikular (/), suara napas Auskultasi : BJ I > BJ II,
tambahan rhonki (-/-) dan wheezing
(-/-)
reguler (), bising (-)
Abdomen
Inspeksi : asimetris, distensi (-), vena kolateral (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), H/L/R tidak teraba, ballotment (-)
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-),
Auskultasi: peristaltik kesan normal
Genitalia
a.r flank D/S
I: benjolan (-),
P: nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), ballotment (-)
a.r suprapubic
I: simetris, benjolan (-)
P: nyeri (-), keras (+), buli kesan penuh (-)
Kelenjar limfe inguinal
Pembesaran KGB : tidak dijumpai
Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Laboratorium
Pemeriksaan 03-11-2015 Nilai Normal
Hb 10,2 gr/dl 14-17 gr/dl
e
Ht
Leukosit
32 % 45-55 %
4.500-10.500/mm3
7.400/mm3
Eritrosit 4,2 jt/µL 4,7-6,1 jt/ µL
Trombosit 349.000/ mm3 150.000-450.000/mm3
E/B/NS/L/M 8/0/48/34/10
Alb/Glo 3,18/3,22 3,5-5,2
Ureum 34 mg/dl 13-43 mg/dl
Creatinin 1,71 mg/dl 0,67-1,1 mg/dl
GDS 108 mg/dl <200 mg/dl
Natrium 140 mmol/L 135-145 mmol/L
Kalium 4.7 mmol/L 3,5-4,5 mmol/L
Clorida 107 mmol/L 90-110 mmol/L
PSA 17,21 4ng/mL
THORAX
FotoThorax PA
Kesimpulan: cor
dan pulmo
dalam batas
normal
USG vesika urinaria
TAMPAK
BATU MULTIPEL BULAT BERBAGAI
UKURAN SEBAGIAN MENEMPEL DI MUKOSA
BULI
USG HEPAR DAN GALD BLADDER
Kholelitiasis
multipel
Kolesistitis
primer
Diagnosa
Gross hematuria ec susp Batu bulli
DD/ susp. Ca bulli
Tatalaksana
IVFD Futrolit 20 gtt/I
Inj levofloxacin 1 gr/12 j
Inj Ranitidin 30 mg/ 12 j
Drip Paracetamol/ 8 j
Planning
Air, diet,
keadaan
sosial
ekonomi
Pemeriksaan fisik
BAK berdarah dirasakan
pasien dari awal sampai Penumpukan batu
akhir BAK pada kandung kemih
dalam jangka waktu
lama dapat
menyebabkan iritasi
pada mukosa buli
sehingga
menyebabkan
rupturnya pembuluh
darah yang ada
disekitar mukosa.
Pemeriksaan USG
USG Buli: Tampak batu multipel,
bentuk bulat-bulat, dengan ukuran
yang bervariasi, dan sebagian
menempel pada mukosa dinding
vesica urinaria.
KESIMPULAN
Hematuria merupakan tanda dari kelainan
dengan kemungkinan penyebab yang
beragam dalam sistem ginjal dan saluran
kemih, dari infeksi saluran kemih sederhana
atau suatu kanker, bahkan kelainan sistemik
dibagian tubuh lain pun dapat mempengaruhi
ginjal dan saluran sehingga terjadi hematuria.
Diperlukan pemeriksaan penunjang
laboratorium dan radiologi, dengan
tatalaksana sesuai penyebab dan berat ringan
nya hematuria.
TERIMAKASIH