Anda di halaman 1dari 36

KONSEP PENDEKATAN KOMPREHENSIF DAN

HOLISTIK PADA PASIEN JIWA

Oleh :
Yenni Meftha Fauzia

Pembimbing :
dr. Lucy M, Sp. KJ

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BENGKULU
2019
PENDEKATAN KOMPREHENSIF
Pembelajaran
 aspek perlaku manusia (behavioral sciences) secara k
omprehensif
 pendekatan manusia (termasuk pasien dari pelbagai
cabang ilmu kedokteran) secara komprehensif dari a
spek biologis, psikologis dan sosial-budaya

Sebagai cabang ilmu kedokteran


 secara khusus mempelajari dan menatalaksana gangg
uan jiwa, problem kesehatan jiwa,
 serta saling keterkaitan pelbagai cabang ilmu kedokte
ran dengan psikiatri (Consultation Liaison Psychiatry)
Landasan pendekatan
psikiatri adalah

Eklektik , merangkul:
semua cabang ilmu kedokteran dasar,
semua cabang spesialistik dalam kedokteran, d
an
semua cabang Humaniora (The Humanities):
psikologi, teologi, filsafat, ilmu sejarah, filologi
(ilmu bahasa), kesusasteraan /susastera, kesenian (musik,
seni rupa, seni pertunjukan), ilmu sosial , antropologi
Landasan pendekatan
psikiatri adalah

Holistik : melihat manusia secara keseluruhan / kom


prehensif, baik sebagai individu sebagai makluk bio-
psiko-sosial; maupun sebagai anggota masyarakat
Dengan tujuan akhir: meningkatkan KESEHATAN
JIWA dan kualitas hidup ( jadi bukan sekedar mendi
agnosis dan terapi gangguan jiwa saja ).
Definisi KESEHATAN JIWA WHO (2001)

Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang:


•Merasa sehat dan bahagia
•Mampu menghadapi tantangan hidup
•Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya (dapat berenp
ati dan tidak secara apriori bersikap negatif terhadap orang at
au kelompok lain yang berbeda)
•Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain

Buku Pedoman Kesehatan Jiwa, Departemen Kesehatan R.I. Direkto


rat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Ji
wa Masyarakat, 2003 (hal.5).
Manfaat konsep / kriteria Kesehatan Jiwa

Merupakan hak asasi dari tiap orang baik dalam usia apapun dan dalam kea
daan sehat atau sakit

Sebagai acuan akhir dari upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia,


baik dalam konteks: kehidupan pribadi, hubungan antar manusia (pendidik
an anak / remaja, guru –murid), antar kelompok / golongan, hubungan dokt
er-pasien, bahkan dalam keadaan menghadapi maut sekalipun

Untuk lebih dapat mengerti kesehatan jiwa, perlu kita menelaah kehidupan
manusia dalam perspektif mikro dan perspektif makro, yaitu cara pendek
atan sesuai dengan konsep “General System Theory” yang diajukan oleh L
udwig von Bertalanffy (1936, 1968).
Dasar konsep General Systems Theory
 Dunia ( termasuk manusia dan antariksa/universe) terdiri dari
sistem sistem yang saling berinteraksi satu dengan lainnya
baik dalam hubungan horizontal maupun vertikal serta
saling memberi dan menerima enersi positif dan negatif
baik secara horizontal maupun secara vertikal dari sistem lai
nnya.

.
Secara garis besar hubungan vertikal / hierarkis antar sistem
adlah sebagai berikut:
Antariksa
Dunia
Hubungan internasional
Negara (Pemerintah)
Institut (mis. kementerian,
departemen, pemerintah daerah, partai politik)
Komunitas
Kelompok masyarakat (mis. sekolah, universitas, IDI, RT, RW )
Keluarga
Individu
Organ (Alat / sistem tubuh)
Sel
Molekul
Atom
PSIKIATRI
Adalah cabang ilmu kedokteran yang memfokuskan diri
kepada
 Pembelajaran pelbagai aspek perlaku manusia (behavio
ral sciences) secara komprehensif yang meliputi:
- Siklus kehidupan perkembangan manusia
- Otak dan perilaku
- Ilmu –ilmu psikososial
- Teori-teori kepribadian dan perkembangan:
Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson, Piaget,
Terapi Gestalt, Psikiatri Eksistensial,
- Terapi Perilaku, Terapi Kognitif, Terapi
Keluarga, Terapi Interpersonal
 Pemeriksaan Psikiatrik
 Gangguan Jiwa , Psikiatri Anak dan Remaja, Psikiatri Geria
tri, Psikiatri Forensik
Catatan: Definisi Gangguan Jiwa: Suatu kelompok gejal
a atau perilaku yang secara klinis
bermakna dan yang disertai penderitaan (distress) pada ke
banyakan kasus, dan berkaitan dengan terganggunya fungs
i (disfungsi) seseorang:
 Terapi Psikiatrik: Terapi Biologik , Psikoterapi
 Pelbagai problem yang berhubungan dengan Kesehatan J
iwa
Psikiatri mempunyai dwifungsi
1. Sebagai ilmu kedokteran dasar yang menekankan pen
dekatan manusia (termasuk pasien dari pelbagai ca
bang ilmu kedokteran) secara komprehensif dari p
erspektif biologis, psikologis dan sosial
2. Sebagai cabang ilmu kedokteran yang secara khusus
mempelajari dan menatalaksana pelbagai gangguan
jiwa, problem kesehatan jiwa, serta saling keterkaita
n pelbagai cabang ilmu kedokteran dengan psikiatri
(Consultation Liaison Psychiatry)
Secara garis besar fenomena perilaku manusia bermanifest
asi dalam tiga aspek besar, yaitu perilaku,
pikiran,
perasaan
Urutan Hierarkis.
 cara yang sistematik untuk memastikan suatu diagnosis ganggua
n jiwa.
 WHO mengelompokkan gangguan–gangguan jiwa dalam blok blo
k tertentu berdasarkan adanya persamaan deskriptif - baik persa
maan dalam etiologi (mis. etiologi organik/medis atau zat psikoak
tif dalam F0 dan F1), atau persamaan dalam gejala dasar (mis: geja
la psikotik dalam F2 atau gangguan mood dalam F3), dan menaru
h blok-blok itu berdasarkan suatu urutan hierarkis
 Pengertian urutan hierarkis adalah : pada umumnya ganggu
an-gangguan jiwa yang secara hierarkis terletak dalam blo
k di urutan atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dar
i gangguan jiwa yang terletak dalam blok di bawahnya
Urutan hierarki secara umum
F0 : Gangguan Mental Organik / Simptomatik
F1 : Gangguan Mental & Perilaku akibat
penggunaan Zat Psikoaktif
F2 – F5: Gangguan Mental Lainnya (Gangguan
Psikotik, Gangguan Mood, Gangguan
Neurotik)
F6 : Gangguan Kepribadian & Perilaku masa
Dewasa
F7 - F9 : Retardasi Mental / Gangguan Perkembangan
Mental Lainnya dengan Onset Masa Kanak
& Remaja
Berguna untuk memahamiEvaluasi Multimenyeluruh
pasien secara aksial – komprehensif
dari segi:
Aksisi I: Gangguan jiwa;
Aksis II: Ciri / Gangguan kepribadian;
Aksis III: Kondisi medik / fisik;
Aksis IV: Problem psiko-sosial dan lingkungan
Aksis V : Fungsinya sebagai makluk psikososial
secara menyeluruh (GAF-Global
Assessment of functioning)
Empat urutan dasar untuk memastikan suatu gangg
uan jiwa.
1. O (Observasi): observasi secara deskriptif –
fenomenologis dari gejala atau keluhan pasien
2. I (Interview): Interview (dengan berempati untuk
membina rapport) termasuk observasi yang
sensitif dan mendengar aktif dilakukan secara
interaktif
3. A (Assessment): simpulkan pelbagai data yang
ada untuk evaluasi multi aksial
4. D (Diagnosis): dijabarkan secara Multi Aksial
Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya,
atau keparahan penyakit seseorang

BERAT
SAKIT

TARAF
BERAT
STRESOR
TIDAK
SAKIT
RINGAN
DAYA TAHAN / PERSEPSI,
KEPRIBADIAN

KUAT RENDAH / LEMAH


Pemeriksaan Psikiatrik
I. Wawancara Psikiatri
II. Riwayat Psikiatrik
III. Pemeriksaan Status Mental
Tujuan I. WAWANCARA PSIKIATRIK
1. Mengenal faktor-faktor
 genetik-biologik-fisik-medik
 temperamen – psikologik – perkembangan –
pendidikan
 sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan
penyakitnya
2. Menentukan evaluasi ( multiaksial ) yang tepat

Agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi ( oba


t, manipulasi lingkungan atau psikoterapi ) yang kompre
hensif dan efektif
Caranya
Terapis harus menunjukkan : keprihatinan, respek, empati dan ko
mpetensi
Agar terbina RAPPORT & KEPERCAYAAN, Supaya pasien dapat be
rbicara jujur, terbuka dan intim / pribadi
Terapis harus :
trampil, menguasai tehnik wawancara dan bersifat fleksibel
,
agar
Pasien dapat mendeskripsikan :
gejala gejala , sehingga dapat dikumpulkan menjadi
sindrom , dan dirumuskan menjadi
diagnosis (evaluasi multi aksial)
JENIS DAN TEKNIK WAWANCARA
Bersifat :
 Umum,
maupun
 Spesifik ( mis. mendalami tiap aspek dari evaluasi multiaksial,
atau psikodinamik dari suatu psikopatologi
Syarat penting untuk wawancara

 Menjadi pendengar aktif dan bersifat fleksibel sewa


ktu mencari data-data tentang pasien
 Mampu berempati dengan kondisi dan perasaan pa
sien
 Tidak didorong oleh suatu keharusan untuk mendap
at riwayat penyakit atau status mental secara beruru
tan
 Dapat mendeteksi tema yang tidak disadari oleh pas
ien atau mendeteksi hal yang tersirat dari pembicar
aan pasien
II. Riwayat Psikiatrik
 Adalah catatan ttg. riwayat penyakit, gangguan jiw
a dan riwayat hidup pasien, untuk mengerti:
 Siapa, dari mana, & kira-kira kemana pasien akan se
lanjutnya
 Diceritakan oleh pasien dari sudut pandang pasien s
endiri

( Catatan: kadang-kadang perlu keterangan tambaha


n dari sumber lain: orang tua / pasangan - alloanams
esis)
Hal-hal yang ditelusuri :
 Data konkrit tentang kronologi gejala/ gangguan
 Riwayat gangguan psikiatrik dan gangguan medik
 Ciri-ciri kepribadian termasuk kekuatan dan kelema
han pasien
 Hubungan pasien dengan orang-orang yang dekat d
irinya di masa sekarang dan lampau
 Riwayat perkembangan pasien
Garis besar riwayat psikiatrik:
Data pribadi
II. Keluhan utama
III. Riwayat gangguan sekarang:
1. Onset
2. Faktor presipitasi
IV. Penyakit / gangguan sebelumnya
1. Psikiatrik
2. Medik
3. Penggunaan zat
Riwayat hidup
A. prenatal & perinatal
B. masa kanak awal ( sp 3 tahun)
C. masa kanak pertengahan ( 3 – 11 th )
D. masa kanak akhir, pubertas sp. akir masa
remaja
E. masa dewasa:
F. Riwayat psikoseksual
G. Riwayat keluarga
H. Impian, fantasi, dan nilai-nilai
III. Pemeriksaan status mental
 Adalah kesimpulan menyeluruh yang mendeskripsikan hasil obse
rvasi dan kesan dari pasien selama wawancara
 Status mental pasien dapat berubah dengan waktu
 Status mental =
deskripsi: penampilan }
pembicaraan }
perilaku }
pikiran } pasien
selama wawancara
I. Deskripsi umum
A. Penampilan
B. Perilaku dan aktivitas psikomotor
C. Sikap terhadap pemeriksa
II. Mood dan afek
A. Mood
B. Afek
C. Keserasian afek
III. Ciri pembicaraan
IV. Persepsi
V. Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends )
A. Proses / bentuk pikiran
B. Isi pikiran
VI. Kesadaran dan kognisi
VII. Pengendalian impuls
VIII. Daya nilai dan tilikan
IX. Taraf dapat dipercaya
LAPORAN PSIKIATRIK
Disusun sesudah mendapat:
- Riwayat psikiatrik
- Pemeriksaan status mental
yang komprehensif,
yang dilanjutkan dengan:
- Pemeriksaan diagnostik lebih
lanjut
DIAGNOSIS
Evaluasi multiaksial
Aksis I : - Gangguan jiwa
- Kondisi lain yang mungkin
menjadi pusat perhatian klinis
II : - Gangguan / ciri kepribadian
- Retardasi mental
III : - Kondisi fisik / penyakit medik umum
IV : - Problem psikososial / lingkungan
V : - GAF ( Global Assessment of
Functioning )
PROGNOSIS
 Adalah suatu pendapat tentang perjalanan segera dan m
asa depan selanjutnya, seberapa luas, and hasil akhir dari
gangguannya
 Sebutkan juga faktor-faktor yang secara baik ( positif ) d
an secara buruk (negatif ) mempengaruhi prognosis
RENCANA TERAPI
 Perlu tidaknya terapi psikiatrik, bila ya:
 Problem / gejala apa yang dituju
 Jenis / kombinasi terapi
 Lama dan frekuensi terapi
 Jenis psikoterapi
 Tujuan spesifik terapi
 Perlu / tidaknya perawatan
Bila tidak terlaksanya terapi akan mengakibatkan
dampak buruk, tapi pasien atau keluarga menolak
rekomendasi terapi, maka pasien atau walinya perlu
menandatangani pernyataan bahwa rekomendasi
terapi ditolak

Anda mungkin juga menyukai