Anda di halaman 1dari 16

P E N ATA L A K S A N A A N N U T R I S I

PADA PASIEN THYPOID DAN


HIPERTENSI
NAMA KELOMPOK :

D E A N D R A A F I FA H A S YA
M U H A M M A D A K B A R B H AYA N G K A R A
L I N D A I S M I YAT R
N U R AT I K A H
KONSEP DASAR PENYAKIT
• Pengertian hipertensi
Suatu keadaan dimana tekanan sistole dan diastole
mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan sistole di
atas 140 mmHg, dan diastole di atas 90 mmHg).
LANJUTAN....
Penyebab hipertensi
• Merokok
• Terlalu banyak makan makanan yang asin (ber-natrium tinggi)

 Tanda dan gejala :


• Sakit kepala parah
• Pusing
• Penglihatan buram
• Mual
• Telinga berdenging
• Kebingungan
• Detak jantung tak teratur
• Kelelahan
• Nyeri dada
• Sulit bernapas
• Pencegahan hipertensi
• Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih
berisiko terserang hipertensi.
• Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar dari
risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam setiap minggu.
• Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti dari biji-bijian
utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
• Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.
• Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang disarankan,
bisa meningkatkan risiko hipertensi.
• Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tetapi
rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung
dan stroke.
• Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan.Meminum lebih dari empat cangkir kopi sehari
bisa meningkatkan risiko hipertensi.
DIET NUTRISI HIPERTENSI
Diet Garam Rendah
Garam dalam Diet Garam Rendah adalah garam natrium seperti yang terdapat dalam garam dapur (NaCl),
soda kue(NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamat). Asupan makan
sehari hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan
normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga
terdapat keseimbangan.
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan, sehingga tidak ada penetapan
kebutuhan natrium sehari. WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram
sehari. (ekivalen dengan 2400 mg natrium).
Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites dan/atau hipertensi. Penyakit-penyakit
tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, dekompensasio kordis, toksemia pada kehamilan, dan
hipertensi esensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites dan/atau hipertensi. Dalam keadaan
demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.
• Tujuan Diet
• Tujuan Diet Garam Rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam
jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

• Syarat Diet
• Syarat-syarat Diet Garam Rendah adalah :
• 1) Cukup energi, protein, mineral dan vitamin
• 2) Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
• 3) Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau hipertensi
• Menu Makanan
Diet Garam Rendah diberikan kepada pasien dengan edema atau asies dan/atau hipertensi seperti
yang terjadi pada penyakit dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia
pada kehamilan dan hipertensi esensial.Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan
keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat Diet Garam Rendah.

• Diet Garam Rendah I ( 200 – 400 mg Na)


Diet Garam Rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi
berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan
yang tinggi kadar natriumnya.
• Diet Garam Rendah II ( 600 – 800 mg Na)
Diet Garam Rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi
tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I. Pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2g). Dihindari bahan makanan
yang tinggi kadar natriumnya.
• Diet Garam Rendah III (1000 – 1200 mg Na)
Diet Garam Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi
ringan. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt garam dapur (4g)
• Contoh makanan Hipertensi
Pagi Selingan Siang
• Nasi • Bubur kacang hijau • Nasi

• Telur dadar • Ikan acar kuning

• Tumis kangkung udang • Sayur lodeh

• Air putih • pepaya


KONSEP DASAR PENYAKIT

• Pengertian thypoid
Demam thypoid (enteric fever) adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan pada usus halus dengan gejala
demam satu minggu atau lebih di sertai gangguan saluran pencernaan
dan gangguan kesadaran yang di sebabkan infeksi salmonella typhi
(Sodikin, 2012).
LANJUTAN....
Penyebab thypoid
• Penyebab utama dari thypoid adalah Infeksi
Salmonella typhi dari mengonsumsi makanan
atau air yang terkontaminasi.

Tanda dan gejala :


• Gangguan pada saluran pencernaan
• Nafas bau tidak sedap
• Bibir kering
• Lidah tertutup selaput putih kotor
• Perut kembung
• Hati dan limpa membesar
• Serta nyeri pada perabaan
• Konstipasi
• Diare
• Pencegahan thypoid
• Pencegahan didasarkan pada akses
menjamin untuk aman air dan
dengan memberikan promosi
kesehatan mengenai pratek –
praktek penanganan makanan yang
aman. Promosi kesehatan penting
untuk meningkatkan kesadaran
publik dan mendorong perubahan
perilaku. Pencegahan untuk
penyakit demam thypoid adalah
sanitasi, pendidikan kesehatan,
vaksinasi, air yang aman dan
makanan yang aman.
PENATALAKSAAN NUTRISI
• Diet nutrisi demam thypoid
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makan penderita thypoid dalam bentuk makanan lunak
rendah serat. Tujuan utama diet demam thypoid adalah memenuhi kebutuhan nutrisi penderita demam
thypoid dan mencegah kekambuhan. Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah
mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain:
• Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
• Tidak mengandung banyak serat.
• Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
• Makanan lunak diberikan selama istirahat.
• Tujuan Diet
– Meringankan beban kerja saluran pencernaan
– Membantu menetralisir kelebihan asam lambung
– Memberikan makanan dengan zat gizi adekuat dan tidak merangsang
– Dapat mengurangi pengeluaran cairan lambung
• Syarat Diet
• Makanan dalam bentuk lunak dan mudah dicerna
• Tidak merangsang seraca mekanis, termis maupun kimia
• Porsi kecil dan diberikan sering
• protein cukup untuk mengganti jaringan yang rusak
• Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan secara bertahap
hingga sesuai dengan kebutuhan
• Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap
• Cairan cukup, terutama bila muntah
• Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa
• Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24 – 48 jam untuk memberi
istirahat pada lambung.
• Makanan secara berangsur harus memenuhi gizi normal
JENIS DIET
• Diet lambung I
• Diberikan pada penderita tifus abdominalis berat
• Makanan diberikan berupa susu dan bubur susu
• Makanan diberikan dalam porsi kecil setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan
serta kurang energi, zat besi, tiamin dan vitamin C.

• Diet lambung II
• Diberikan bila fase akut dapat diatasi
• Diberikan pada penderita tifus abdominalis
• Makanan diberikan tiap 3 jam, sebaiknya hanya diberikan selama beberapa hari saja, karena
membosankan
• Makanan berbentuk saring atau cincang tergantung pada toleransi pasien
• Diet lambung III
• Diberikan pada penderita tifus abdominalis yang suhu tubuhnya sudah kembali normal
• Makanan diberikan 6x/hari dalam porsi kecil
• Makanan berbentuk lunak cukup kalori, protein, mineral, vitamin C dan kurang thiamin.

• Diet lambung IV
• Diberikan pada penderita tifus abdominalis yang hampir sembuh
• Makanan diberikan 6x/hari
• Makanan berbentuk lunak atau biasa tergantung pada toleransi pasien
• Contoh makanan thypoid
pagi Selingan Siang
• Nasi biasa agak lembek • puding • Nasi

• Telur dadar • Kornet

• Sayur bening • Sayur bening

• Air teh hangat atau • Jus selera

• Air putih

• Susu

Anda mungkin juga menyukai