Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI TEORI

MORBUS HANSEN

Pembimbing: dr. I Dewa Ayu, SpKK

Disusun oleh :
Eva Oktavianti 112017011

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA wacana
PERIODE 11 FEBRUARI – 16 MARET 2019JAKARTA
PERIODE 11 FEBRUARI– 16 MARET 2019
Definisi

▸ Merupakan penyakit infeksi kronik


▸ Disebabkan Mycobacterium Leprae,
yang obligat intrasellular.
▸ Saraf perifer sebagai afinitas pertama
▸ Dapat mengenai organ lain
▸ Tidak menyerang SSP

Nama Lain: Lepra, morbus Hansen

2
Jumlah kasus baru kusta di dunia pada tahun 2011 adalah sekitar
219.075. Dari jumlah tersebut paling banyak terdapat di regional
Asia Tenggara (160.132) diikuti regional amerika (36.832), regional
afrika (12.673), dan sisanya berada di regional lain
Menyerang semua umur (Frekuensi tertinggi usia 25-35 tahun)
Kelompok berisiko:
Anak-anak < 14 tahun lebih rentan
Tinggal di daerah endemis, sosial ekonomi rendah, malnutrisi dan imunocompromised
ETIOLOGI

○ Mycobacterium leprae
○ Merupakan basil tahan asam &
alkohol
○ Bakteri gram positif,
○ Belum dapat dibiakkan pada
media artifisial.

6
TRANSMISI


▸ Traktus Respiratorius Atas
▸ Organ lain (Kecuali SSP)

Masa inkubasi: rata-rata 2-5 tahun

7
PATOFISIOLOGI
T Sistem Imunitas Berlebihan dan
Berubah bentuk
Selular (SIS) tinggi, makrofag tidak
U makrofag mampu mampu
menjadi sel
B memfagosit M. epiteloid (tidak
mencerna
E leprae. dapat bergerak)
bakteri
R
K
U Massa epiteloid Granuloma adalah
L Berubah akumulasi makrofag
yang berlebihan
menjadi sel
O dikelilingi oleh Kerusakan jaringan dan
datia limfosit yang cacat.
I Langhans.
D disebut tuberkel

SIS rendah
atau LEPROMATOSA Dijadikan tempat
lumpuh, berkembang biak
dan disebut sel Subepidermal
Virchow /sel lepra clear zone
Makrofag tidak /sel busa dan
dapat sebagai alat
menghancurkan pengangkut
M. leprae penyebarluasan.
KONTAK
Infeksi Non-infeksi

Sub Klinis
95%
SEMBUH
70%
Inditerminate
30%
Diterminate

I TT Ti BT BB BL Li LL
9
KLASIFIKASI

SPEKTRUM KUSTA

Ridley & Jopling TT BT BB BL LL

MADRID Tuberculoid Borderline Lepromatosa

WHO Pausibasiler ( PB) Multibasiler ( MB)

Puskesmas Pausibasiler ( PB) Multibasiler ( MB)


MENURUT WHO 1995

pAUSIBASILER MULLTIBASILER

• > 5 lesi
• 1-5 lesi • Distribusi
Lesi kulit (makula, • Hipopigmentasi eritema simetris
papul, nodus) • Tidak simetris • Hilangnya
• Hilangnya sensasi jelas sensasi tidak
jelas
Banyak cabang
Kerusakan saraf Satu cabang saraf
saraf

11
Indeterminate (I)

Lesi
• Bentuk: hanya infiltrat
• Jumlah: satu atau
beberapa
• Distribusi: variasi
• Permukaan halus,
agak berkilat
• Batas: jelas atau tak
jelas
• Anestesia: tidak ada
sampai tidak jelas
BTA: Kulit (-)
Tes lepromin:
negatif/positif lemah
TUBERKULOID (TT)

Lesi
• Bentuk: makula saja;
makula dibatasi infiltrat
• Jumlah: satu, dapat
beberapa
• Distribusi: asimetris
• Permukaan: kering bersisik
• Batas: jelas
• Anestesia: jelas

BTA: Kulit negatif


Lepromin: positif kuat (+3)
Borderline Tuberculoid (BT)

Lesi
• Bentuk: makula saja;
makula dibatasi infiltrat
• Jumlah: beberapa atau
satu dengan satelit
• Distribusi: asimetris
• Permukaan: kering
bersisik
• Batas: jelas
• Anestesia: jelas
BTA: Kulit negatif atau +1
Lepromin: positif lemah
Mid Borderline (BB)

Lesi
• Bentuk: plakat, dome-
shaped (kubah), punched
out
• Jumlah: dapat dihitung,
kulit sehat jelas ada
• Distribusi: asimetris
• Permukaan: aak kasar,
agak berkilat
• Batas: agak jelas
• Anestesia: lebih jelas
BTA:
• Pada Kulit agak banyak
• Sekret hidung (-)
• Lepromin: (-)
Borderline Lepromatosa (BL)

Lesi
 Bentuk: makula, plakat,
papul
 Jumlah: sukar dihitung,
masih ada kulit sehat
 Distribusi: hampir simetris
 Permukaan: halus berkilat
 Batas: agak jelas
 Anestesia: tak jelas

BTA:
 Kulit banyak
 Sekret hidung (-)
 Lepromin: (-)
Lepromatosa (LL)

Lesi
▸ Bentuk: makula, infiltrat difus,
papul, nodus
▸ Jumlah: tidak terhitung, tidak
ada kulit sehat
▸ Distribusi: simetris
▸ Permukaan: halus berkilat
▸ Batas: tidak jelas
▸ Anestesia: tidak ada sampai
tak jelas

BTA:
▸ Kulit: banyak (globus)
▸ Sekret hidung : banyak
(globus)
▸ Lepromin: (-)
Gejala 5 A

▸ Anestesi
▸ Akromia
▸ Atrofi
▸ Alopesia
▸ Anhidrosis
19
Gejala-gejala kerusakan saraf

▸ N. Facialis :
○ Cabang temporal dan zigomatik lagoftalmus
▸ N. Ulnaris :
○ Kelingking , jari manis : anestesi & clawing
○ Atrofi hiopotenar
▸ N. Medianus
○ Anterior ujung jari I,II,III anestesi & clawing
○ Ibu jari kontraktur
○ Tidak mampu aduksi ibu jari

20
▸ N. Radialis
○ Dorsum manus anestesi
○ Wrist drop (tangan gantung)
▸ N. Poplitea lateralis :
○ Foot drop (kaki gantung)
○ Anestesia tungkai bawah,
○ Bagian lateral dan dorsum pedis
▸ N. Tibialis posterior :
○ Anestesi telapak kaki.
○ Claw toes
▸ N. Trigeminus
o Anastesia kulit wajah, kornea,
dan konjungtiva mata

21
Diagnosis banding
23
PEMERIKSAAN PENUNJANG

▸ PEMERIKSAAN
BAKTERIOSKOPIK
▸ Sediaan kerokan :
○ Lesi, cuping
telinga
Pewarnaan :
○ ZIEHL NEELSEN
▸ Basil terlihat:
○ Solid ( hidup )
○ Non Solid (
Fragmented &
Granular )
○ Bentuk globus
24
PEWARNAAN BTA

HIDUP

MATI

25
PEMERIKSAAN PENUNJANG

▸ Indeks Bakteri (IB) : kepadatan BTA tanpa


mempedulikan solid/non-solid
▸ Indeks Morfologi (IM) : presentase bentuk solid
dibandingkan bentuk nonsolid

▸ Jumlah solid
----------------------- x 100%
▸ Jumlah non solid+solid

26
INTERRPRETASI

▸ IB < +2 : Pausibasiller
▸ IB > +2 : Multibasiller

27
PENGOBATAN

▸ Obat diberi 24 dosis


dalam 24-36 bulan,
MDT untuk multibasilar syarat bakterioskopis
(BB,BL, LL atau semua tipe harus (-)
dengan BTA +)
▸ Jika bakterioskopis (+)
•Rifampisin 600 mg/bulan pengobatan dilanjutkan
dalam pengawasan sampai (-)
•DDS 100 mg tiap hari ▸ Follow up secara klinis
•Klofazimin 300 m/bulan tiap bulan dan secara
dalam pengawasan bakterioskopis per 3
diteruskan 50 mg/hari atau bulan
100 mg selang sehari atau ▸ Rata-rata berobat 2-3
3x100 mg tiap minggu tahun
PENGOBATAN

▸ Keduanya diberikan
dalam 6 dosis selama 6-
MDT untuk pausibasilar 9 bulan.
(I, TT, BT dengan BTA -) ▸ Selama pengobatan
•Rifampisin 600 pemeriksaan klinis tiap
bulan dan
mg/bulan dalam bakterioskopis setelah 6
pengawasan bulan pada akhir
•DDS 100 mg tiap hari pengobatan
▸ Pemeriksaan minimal
tiap tahun selama 2
tahun
THANKYOU

30

Anda mungkin juga menyukai