Anda di halaman 1dari 33

DISKUSI TOPIK

-SHOCK-
Uray Ria Aprini

Kepaniteraan Klinik Anestesiologi


RSAA Singkawang 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Pembimbing: dr. Dony Siregar Sp.An


X
Oksigen
Sistem Sirkukasi Jaringan

Gangguan Metabolik

Gangguan
Hemodinamik

SHOCK!!
Metabolisme anaerob ->
hipoksia jaringan -> Multiple Organ Failure
disfungsi dan kematian sel
DEFINISI
• Syok adalah kumpulan gejala yang disebabkan perfusi
selular yang tidak cukup sehingga pasokan O2 tidak dapat
memenuhi kebutuhan metabolik yang dapat disebabkan
oleh beberapa hal dengan gambaran klinis yang bervariasi.
• Kematian karena syok terjadi bila keadaan ini
menyebabkan gangguan nutrisi dan metabolism sel. Syok
didefinisikanjuga sebagai kondisi mengancam jiwa yang
diakibatkan ketidakmampuan sistem sirkulasi menyuplai
oksigen dan dan nutrien ke jaringan, ditandai dengan
hipoksia dan gangguan fungsi sel sehingga terjadi
kegagalan organ.
PATOGENESIS
• Segala bentuk syok melibatkan proses metabolic selular
yang biasanya berakhir pada cedera sel, kegagalan fungsi
organ dan yang terakhir, kematian. Pathogenesis dari syok
menlibatkan beberapa factor yang saling terkait, yaitu:
KLASIFIKASI

1
SYOK HIPOVOLEMIK
SYOK HEMORAGIK
Gejala Klinis Syok:

1. Syok Ringan: Takikardia minimal, hipotensi sedikit.


Vasokontriksi tepi ringan : kulit dingin, pucat, basah. Urin
normal / sedikit berkurang. Pasien mengeluh merasa dingin.

2. Syok Sedang: Takikardia 100 – 120 x / menit. Hipotensi


sistolik 90 – 100 mmHg. Oligouria / anuria. Penderita merasa
haus.

3. Syok Berat: Takikardia < 120 x / menit. Hipotensi sistolik < 60


mmHg. Pucat sekali. Anuria, agitasi, kesadaran menurun.
Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah
SYOK KARDIOGENIK
Syok kardiogenik disebabkan oleh
kegagalan ventrikel kiri untuk
memompa darah yang kaya oksigen
ke jaringan perifer sehingga terjadi
penurunan curah jantung sistemik
pada keadaan volume intravaskular
yang cukup dan dapat
mengakibatkan hipoksia jaringan.
SYOK KARDIOGENIK
SYOK KARDIOGENIK
SYOK OBSTRUKTIF
Syok obstruktif disebabkan baik dari penurunan kritis dalam
preload atau peningkatan obstruksi aliran keluar ventrikel kiri.

Proses extracardiac yang meningkatkan tekanan intratoraks


dapat mengakibatkan syok obstruktif dengan mengurangi cardiac
compliance dan mengganggu aliran balik vena dikarenakan
terkompresinya vena kava superior.
SYOK DISTRIBUTIF
Syok distributive ditandai oleh vasodilatasi sistemik dan
umumnya berhubungan dengan deplesi volum intravascular
yang relatif. Respon kompensasi primer terhadap penurunan
resistensi vaskular sistemik pada syok distributif adalah
peningkatan curah jantung, takikardia, dan kontraksi sistolik
ventrikel kiri yang hiperdinamik.
Syok
SYOK SEPTIK
Fokus Infeksi
Aktivasi
Pelepasan Produk dinding sel bakteri sistem
Endogen komplemen
Mediator primer (TNF,
Aktivasi
IL-1, IFN, dll)
sistem
koagulasi Stimulasi PMN
Aktivasi molekuler
endotel/leukosit
Stimulasi
kinin
Mediator sekunder (PAF, Kebocoran
kalikrein
eicosanoids, IL, dll) kapiler &
kerusakan
Vasodilatasi & Syok endotel
kerusakan endotel
SYOK NEUROGENIK
SYOK ANAFILATIK
Antigen masuk

Antigen bereaksi dengan antibodi pada sel mast dan basofil

Melepaskan histamin dan bahan seperti histamin

Kenaikan kapasitas vaskuler akibat dilatasi vena

Dilatasi Ateriol Tekanan Arteri

Permeabilitas kapiler meningkat hilangnya cairan dari kapiler

Penurunan luar biasa pada aliran balik vena


Tanda dan Gejala Syok
 Serebral: pusing, ansietas, agitasi, penurunan kesadaran

 Perifer: penurunan nadi perifer, kulit dingin, CRT < 2 detik,


pucat, sianosis

 Jantung dan Paru: penurunan TD, takikardi, disritmia,


penurunan JVP, penurunan CVP, takipneu, penurunan SpO2,
gagal nafas

 Hepatik: peningkatan enzim hati (SGOT, SGPT)

 Renal: urin output <0,5 ml/Kg/jam, peningkatan ureum,


peningkatan kreatinin, peningkatan berat jenis urin
TATALAKSANA
Pemeriksaan SYOK
Pemeriksaan Fisik
Airway : Pastikan Jalan Napas Paten

Breathing: Tambahan Oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen>95%

Circulation: - Akses Intravena Cukup


- Perfusi Jaringan Baik

- Bila ada Pendarahan: hentikan perdarahan

Disability: Cek status neurologis: tingkat kesadaran (GCS), ukuran dan respon
pupil serta fungsi sensorik dan motorik

Exposure: Pemeriksaan lengkap seluruh tubuh

+ Pemasangan katater urin dan Akses Pembuluh Darah


Terapi Awal Cairan
Larutan elektrolit isotonik digunakan untuk resusitasi awal. Jenis cairan ini
mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga menstabilkan volume
vaskuler dengan cara menggantikar, kehilangan cairan berikutnya ke dalam
ruang interstitial dan intraseluler.

1. Ringer Lactate

2. NaCl
Respon Cepat Respon Sementara Tanpa Respon
Tanda vital Kembali ke normal Perbaikan Tetap abnormal

sementara, tensi

dan nadi kembali

turun
Kehilangan darah Minimal (10-20%) Sedang (20-40%) Berat (>40%)
Kebutuhan Sedikit Banyak Banyak

kristaloid
Kebutuhan darah Sedikit Sedang-banyak Segera
Operasi Mungkin Sangat mungkin Emergensi
TERAPI KAUSAL
• Syok hipovolemik:

• Catat tanda – tanda vital


• Pasang infus dan ambil sampel darah untuk pemeriksaan lab
• Pilih RL/NaCl 0,9 % tetes cepat ( 1000 – 2000 ml dalam 30 – 60
menit )
• Jika hemodinamik membaik, infus dilambatkan dan tidak perlu
transfusi
• Jika hemodinamik memburuk, teruskan cairan, jika membaik
tetapi Hb < 8 gr, Ht < 25 %, beri transfusi darah dan koloid, begitu
juga jika hemodinamik memburuk
TERAPI KAUSAL

• Syok hipovolemik:

Evaluasi Resusitasi Cairan dan Perfusi Organ:

a. Umum

b. Khusus
TERAPI KAUSAL
• Syok Kardiogenik:
• Tindakan resusitasi dan suportif harus segera diberikan bersamaan pada saat evaluasi diagnosis.

• Letakan pasien pada posisi terlentang, kecuali pasien dengan penderita oedem paru berat. Pastikan jalan
nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi.

• Catat tanda – tanda vital dan monitoring dengan EKG.

• Berikan oksigen 8 – 15 liter / menit dengan menggunakan masker untuk mempertahankan PO 2 70 – 120
mmHg.

• Letakan kanulasi tepi vena dengan kateter no. 20 dan berikan infus dextrose 5 % perlahan, ambil sampel
darah untuk pemeriksaan lab.

• Bari Natrium Bikarbonat 1 – 2 ampul IV perlahan – lahan untuk mengkoreksi asidosis metabolik dan
mempertahankan pH darah diatas 7,34. Periksa AGD

• Bila klinis maupun radiologis tidak menunjukan oedem paru, beri cairan garam fisiologis 100 ml perlahan
untuk mengkoreksi hipovolemia.

• Rasa nyeri akibat infark akut dapat memperberat syok yang ada harus diatasi dengan pemberian morfin.

• Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan elektrolit yang terjadi.

• Bila terjadi takiaritmia, harus segera diatasi.

• Jika pasien menunjukan adanya oedem paru, maka infus cairan harus dihentikan dan keadaan pasien
dievaluasi kembali. Berikan furosemid dengan dosis 20 mg IV dan apabila tidak ada perbaikan dalam 30
menit, tambahkan dosis hingga 40 mg.
TERAPI KAUSAL
• Syok Obstruktif:

• Skrinning lebih awal


• Atasi penyebab obstruksi:

-Cardiac tamponade → pericardiosentesis

-Emboli paru → trombolitik

- Tension Pneumothorax → needle decompression


TERAPI KAUSAL
Syok Distributif
• Syok Septik

1. Terapi Cairan

2. Obat Inotropik

3. Antibiotik
TERAPI KAUSAL
• Syok Neurogenik

1. Stabilisasi spinal → mencegah bertambahnya kerusakan


spinal cord (collar neck)

2. Vasopressor → mempertahankan TD dan perfusi organ

3. Atropine → mengatasi bradikardia

4. Monitor suhu mencegah hipotermia

5. Methylprednisolon → mencegah cedera sekunder spinal


cord karena mediator inflamasi
TERAPI KAUSAL
• Syok Anafilaktik

1. Epinefrin → vasokonstriksi perifer, bronkodilator, menekan


efek histamine

2. Dipenhydramine → memblok pelepasan histamin akibat


reaksi alergi

3. Pertahankan patensi airway:


o Bronkodilator
o Intubasi
Diagnostic Studies
1. Laboratory

2. Imaging: USG, X-Ray,

3. Echocardiography
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai