Anda di halaman 1dari 31

METODA BIMBINGAN

DALAM PRAKTIK
KLINIK KEPERAWATAN
STIKES KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA
PBK

• Bentuk pengalaman belajar yg terdapat pd


pendidikan keperawatan sbg “pendidikan profesi”

• Dilaksanakan secara terintegrasi dg pengalaman


belajar lain utk mencapai tujuan pendidikan
PBK

Proses Transformasi Perilaku /


Proses Sosialisasi Profesi
Proses Sosialisasi Profesi
• Suatu proses di mana peserta didik mendapat pengalaman
melaksanakan praktik keperawatan professional / ilmiah, menumbuhkan
dan membina sikap, tingkah laku dan keterampilan professional

• Suatu proses transformasi perilaku dari peserta didik (nursing student)


menjadi seorang perawat professional (professional nurse)
PENGALAMAN BELAJAR KLINIK ???

“PROSES SOSIALISASI PROFESI”


Get Oh my
up ! God

JUDES
JAHAT
KEJAM
SOK
KETUS
MENTOLO
DLL
Stop
It, HELP
ME!
Pembelajaran Klinik Bagi Generasi Z

• Generasi sekarang tidak cocok dengan pembelajaran yang diawali


dengan basa-basi
• Generasi Z memperhatikan integritas. Contoh mudah protes jika ada
pendidik yng meminta mhs tepat waktu tetapi pedidiknya sering
terlambat.
• Pendidik harus mempu menperhatikan Generasi Z dalam proses
pembelajaran dikarenakan Generasi ini menyukai Visual
KARAKTERISTIK GENERASI Z

• TAHUN LAHIR: 1996-20..


• MENGHARGAI KEBERAGAMAN
• MENJADI AGEN PERUBAHAN
• BERORIENTASI PADA TARGET
• SENANG BERBAGI
METODA BIMBINGAN KLINIK

Cara mengorganisir & mencapai tujuan belajar


menyajikan petunjuk, arahan
Metoda……
• Pengalaman
..
• Penyelesaian masalah
• Konferensi
• Observasi
• Media
• Self directed
• Preceptorship
• Sistem yg difokuskan pada praktik
Pengalaman
• Memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik
• Peserta didik dpt berinteraksi dengan;
kognitif, afektif, psikomotor
• Bentuk; penugasan klinik, penugasan klinik
tertulis, simulasi/permainan
PENUGASAN KLINIK
• Membantu mhs menggunakan konsep & teori dalam
praktek
• Membantu mempelajari hal-hal yang terjadi di klinik
• Mengembangkan keterampilan mengatasi
pemikiran yang bercabang & bersosialisasi dgn
profesi
• Ditujukan untuk kemampuan yg terkait dgn
pemberian askep/ Perawatan pasien
• Memfasilitasi pengembangan keterampilan
menyelesaikan masalah dan pengambilan
keputusan termasuk moral & etik
• mengembangkan dan mendalami keterampilan
psikomotor
PENUGASAN TERTULIS

• Meningkatkan cara belajar menyelesaikan masalah yang terkait


dengan klien atau tatanan praktek
• Mengidentifikasi dan menghayati nilai-nilai & keyakinan tentang
profesi
• Meningkatkan pemahaman terhadap aspek tertentu dari praktek
klinik
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi tertulis
• Contoh :
* Menulis rencana asuhan keperawatan/ penatalaksanaan FT
* Studi kasus
* Pembuatan laporan kunjungan
* Pembuatan laporan hasil praktek
Penyelesaian Masalah

• Berusaha membantu peserta didik menganalisa situasi klinik,


dengan;

• Mengidentifikasi; data, masalah, dan rencana tindakan

• Bentuk; penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, proses kejadian


PENYELESAIAN
MASALAH
• Membantu mhs meningkatkan sikap profesional
• Mampu menerapkan model konseptual
keperawatan / konseptual FT berdasarkan masalah
aktual
• Menggambarkan secara tertulis kejadian klinik dg
tujuan :
* Menanggulangi masalah yg ada diklinik
* Mengidentifikasi data relevan yang menunjang
masalah
* Mengajukan hipotesis yang relevan
* Merencanakan tind. keperawatan yang tepat
* Menerapkan teori kedalam praktek
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Merupakan situasi penyelesaian masalah yang


memerlukan pengambilan keputusan
• Mahasiswa melakukan :
* Pengujian data yang ada
* Mengidentifikasi alternatif tind.
* Menentukan prioritas tindakan
* Pembuatan keputusan
• Melengkapi situasi pengambilan keputusan secara
individual atau kelompok
• Berdiskusi dan menggali proses berfikir dalam
menanggapi situasi
PROSES KEJADIAN /
INSIDEN

• Membantu mahasiswa
mengembangkan
keterampilan reflektif
berdasarkan kejadian
klinik / insiden
• Insiden berasal dari
pengalaman praktek
aktual atau dikembangkan
secara hipotetikal
• Bisa dalam bentuk insiden
terkait klien, staf atau
tatanan praktek
Konferensi

• Diskusi kelompok ttg bbrp aspek klinik,


meningkatkan penyelesaian masalah
• Bentuk; pre, post, peer riview, isu & multi disiplin
Observasi

• Observasi di lahan praktik / demonstrasi, memberi gambaran


perilaku yg diharapkan peserta didik
• Bentuk; observasi lapangan, kunjungan, ronde keperawatan, &
demonstrasi / bed side teaching.
RONDE KEPERAWATAN
• Suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan mahasiswa
menstransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktek
keperawatan langsung
• Karakteristik :
1. Klien dilibatkan langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan mahasiswa
3. Mahasiswa dan pembimbing melakukan diskusi
4. Pembimbing memfasilitasi kreatifitas mahsiswa : adanya
ide-ide baru
5. Pembimbing klinik membantu mengembangkan kemampuan
mahasiswa meningkatkan kemampuan mengatasi masalah
TUJUAN RONDE
KEPERAWATAN
• Menumbuhkan cara berfikir kritis (PBL)
• Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan berasal dari masalah klien
• Meningkatkan pola pikir sistematis
• Meningkatkan validitas data klien
• Menilai kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan/masalah pasien
• Meningkatkan kemampuan membuat justifikasi
• Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
• Meningkatkan kemampuan memodifikasi renpra/
Penatalaksanaan FT
BED SIDE TEACHING

• Merupakan metode mengajar pada mahasiswa, dilakukan disamping


tempat tidur klien meliputi kegiatan kondisi klien dan askep yang
dibutuhkan oleh klien
• Manfaat :
Agar pembimbing klinik dapat mengajarkan dan mendidik mahasiswa
untuk :
 menguasai keterampilan prosedur,
 menumbuhkan sikap profesional,
 mempelajari perkembangan biologik / fisik,
 melakukan komunikasi melalui pengamatan langsung
Prinsip bed side teaching

• Siap fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik,


mahasiswa dan klien
• Jumlah mahasiswa dibatasi (ideal 5-6 orang)
• Diskusi pada awal dan paska demonstrasi didepan klien
dilakukan seminimal mungkin
• Lanjutkan dengan redemonstrasi
• Kaji pemahaman mahasiswa sesegera mungkin
terhadap apa yang didapatnya saat itu
• Kegiatan yang didemonstrasikan adalah tindakan yang
belum pernah diperoleh mahasiswa sebelumnya atau
apabila mahasiswa menghadapi kesulitan menerapkan.
a Media

• peserta didik melalui berbagai panca indera; film, dengar, raba, dll.
• Bentuk; laboratorium, protap tindakan, standar, dll.
Self Directed

• Peran aktif peserta didik


dalam bimbingan
• Bentuk; kontrak belajar,
belajar mandiri, modul
mandiri, instruksi melalui
komputer
Directly Observation Procedural
skills (DOPS)
• Merupakan kegiatan secara langsung untuk menilai ketrampilan klinis
atau skill peserta didik
• Komponen DOPS:
• Memmahami indikasi prosedur yang akan dilakukan
• Adanya persetujuan pasien
• Mendemonstrasikan persiapan pre psodedural : seperti memberikan
analgesic, dll
• Kemampuan teknis seperti teknik aseptic, dll
• Mencari bantuan saat diperlukan
• Menajemen sesudah procedural
• Kemampuan komunikasi
• Kemampuan melakukan prosedrural
Preceptorship
Preceptorship

• Pembimbing memberi pengarahan untuk mencapai kinerja tertentu


• Syarat; preceptor berpengalaman, jadi nara sumber, role model, dan mentor
MODEL BIMBINGAN DG PRESEPTOR

• Istilah preceptoring dan mentoring sering digunakan untuk maksud


yang hampir sama (interchangeably).
• Perbedaannya adalah; pada program mentoring, proses
pembimbingan berlangsung lama sedangkan pada preceptoring
berdurasi pendek dan pembimbingan diberikan secara intens.
Lanjut…

• Model bimbingan ini merupakan sistem dan proses melimpahkan


kewenangan secara bertahap dari para preseptor / mentor kepada
peserta didik.
• Tujuannya adalah agar peserta didik menjadi dewasa dan matang
dalam profesionalisme keperawatan sehingga ketika lulus mampu
menjadi profesional sejati.
• Preseptor lebih sesuai karena durasi kurang lebih satu tahun dan
berlangsung secara intensif.
• Proses belajar merupakan proses dua arah.
• Peserta didik memiliki akuntabilitas
Peserta didik (preceptee)

• Peserta didik yang akan berperan sebagai preseptee adalah individu


yang baru akan memasuki dunia nyata dan memerlukan bimbingan
namun telah memiliki seluruh kompetensi yang diperlukan.
• Pada program preseptoring / mentoring, proses mempelajari suatu
kompetensi sudah diminimalisasi, sebaliknya pada pendidikan ini
difokuskan pada penerapan pengetahuan, teori, konsep, sikap, dan
ketrampilan kedalam tatanan nyata dengan subyek klien nyata / riil
bukan pasien simulasi.
• Seseorang yang bertindak sebagai pembimbing dan preseptor
bukan hanya memberikan bimbingan tetapi juga melimpahkan
sebagian kewenangan yang dimilikinya dalam memberikan asuhan
klien kepada peserta didik
METODE YANG DISARANKAN
DALAM PRECEPTORSHIP
• Konferensi
• Supervisi (DOPS)
• Penugasan klinik tertulis
• Observasi/ronde/bed side
Terima kasih

Terima Kasih…. Selamat


Mencoba………

Anda mungkin juga menyukai