NEGERI : SWASTA :
Rp. 423.967.470.000,- Rp. 480,900,370,000,-
SMA & SMK
NO CABANG DINAS
NEGERI SWASATA
1 Cabdin Kab. Gresik 10,744,350,000 20,780,320,000
2 Cabdin Kab. Sidoarjo 58,575,840,000 123,950,530,000
3 Cabdin Kab./Kota Mojokerto 17,970,300,000 17,728,170,000
4 Cabdin Kab. Jombang 9,907,380,000 20,696,990,000
5 Cabdin Kab. Malang 3,994,830,000 31,715,530,000
6 Cabdin Kota Malang dan Kota Batu 43,752,720,000 23,767,580,000
7 Cabdin Kab. Bojonegoro dan Kab. Tuban 36,273,540,000 16,673,290,000
8 Cabdin Kab. Lamongan 8,738,520,000 16,005,310,000
9 Cabdin Kab./Kota Madiun dan Kab. Ngawi 29,377,470,000 13,180,770,000
10 Cabdin Kab. Magetan dan Kab. Ponorogo 17,598,510,000 11,329,960,000
11 CabdinKab. Pacitan 6,953,400,000 1,704,780,000
12 Cabdin Kab./Kota Kediri 21,729,900,000 26,126,510,000
SMA & SMK
NO CABANG DINAS
NEGERI SWASATA
13 Cabdin Kab. Nganjuk 12,076,710,000 11,778,720,000
14 Cabdin Kab./Kota Blitar 16,628,910,000 10,093,660,000
15 Cabdin Kab. Tulungagung dan Kab. Trenggalek 22,624,230,000 11,636,270,000
16 Cabdin Kab./Kota Pasuruan 19,652,970,000 15,452,230,000
17 Cabdin Kab./Kota Probolinggo 13,393,170,000 11,045,330,000
18 Cabdin Kab. Jember dan Kab. Lumajang 25,976,640,000 34,719,880,000
19 Cabdin Kab. Bondowoso dan Kab. Situbondo 12,641,520,000 9,845,650,000
20 Cabdin Kab. Banyuwangi 13,689,660,000 21,872,930,000
21 Cabdin Kab. Bangkalan 7,554,900,000 7,961,220,000
22 Cabdin Kab. Sampang 3,886,380,000 7,596,440,000
23 Cabdin Kab. Pamekasan 5,114,340,000 8,839,240,000
24 Cabdin Kab. Sumenep 5,111,280,000 6,399,060,000
a. BPOPP dikelola oleh sekolah dengan menerapkan MBS, yang
memberikan kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan, dan
pengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
sekolah;
b. Penggunaan hanya untuk kepentingan peningkatan layanan
pendidikan dan tidak ada intervensi atau pemotongan dari pihak
manapun;
c. Pengelolaan dilakukan mengikutsertakan guru dan komite sekolah
serta wajib melaksanakan ketentuan sebagai berikut :
• Mengelola dana secara profesional dengan menerapkan prinsip
efisien, efektif, akuntabel, dan transparan;
• Melakukan evaluasi tiap tahun; dan
• Menyusun Rencana Kerja dengan ketentuan:
d. RKAS memuat penerimaan dan perencanaan penggunaan dan harus
disetujui dalam rapat dewan guru setelah memperhatikan
pertimbangan Komite sekolah dan disahkan oleh Cabang Dinas
Pendidikan sesuai wilayah kewenangannya.
• Dasar data BPOPP sama dengan data
yang digunakan pada BOS reguler
melalui data dalam Dapodik.
• Sekolah bertanggung jawab
memutakhirkan data dalam Dapodik
ketika ada perubahan data.
• BPOPP disalurkan per bulan.
• Diterimakan secara utuh dalam bentuk
transfer ke rekening sekolah dan tidak
diperkenankan adanya pemotongan
biaya apapun dengan alasan apapun oleh
pihak manapun
usulan menunjuk evaluasi
LEMBAGA/
GUBERNUR SKPD TAPD
ORMAS
rekomendasi
a. surat permohonan kepada
Gubernur;
b. maksud dan tujuan; KUA PPAS
c. nama kegiatan;
d. jangka waktu kegiatan ;
e. lokasi kegiatan; dan Uang Barang/Jasa
f. rencana anggaran biaya untuk
hibah berupa uang atau jumlah
dan jenis barang untuk hibah RKA PPKD RKA SKPD
berupa barang.
OBYEK :
BUMN, BUMD, Badan dan
Lembaga, Organisasi
Kemasyarakatan yang
BERBADAN HUKUM
PERGUB
Penjabaran
APBD
DPA
Hibah Uang
PPKD
evaluator
Hibah Barang DPA Pengecekan Persyaratan
NPHD Gubernur
atau Jasa SKPD Administrasi di lokasi
Pengambilan dana hibah dari rekening bank atas nama penerima hibah
tidak dapat dikuasakan, kecuali penerima hibah berhalangan tetap yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari pihak yang berwenang
Pengambilan
Penggunaan dan pemanfaatan didasari pada
kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim
Satuan Pendidikan dan komite sekolah. Hasil
kesepakatan dituangkan secara tertulis dalam bentuk
berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta
rapat. Kesepakatan penggunaan harus didasarkan
skala prioritas kebutuhan sekolah, khususnya untuk
membantu mempercepat pemenuhan SNP.
BPOPP yang diterima sekolah tiap bulan dapat
digunakan membiayai kegiatan lain pada bulan
berikutnya sebagaimana RKAS yang telah disusun.
Biaya penunjang operasional penyelenggaraan
pendidikan pada satuan pendidikan digunakan sebagai
penunjang biaya BOS yang penggunaannya
sebagaimana yang telah ditentukan dalam petunjuk
teknis BPOPP.
Penggunaan dana yang pelaksanaannya bersifat
kegiatan, biaya yang dapat dibayarkan dari biaya
penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan
pada satuan pendidikan meliputi pengadaan alat tulis
kantor atau penggandaan materi, biaya penyiapan
tempat kegiatan, honor narasumber dari luar sesuai
standar biaya umum setempat, dan/atau perjalanan
dinas dan/atau penyediaan konsumsi bagi panitia dan
narasumber sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler.
2. Peningkatan kompetensi sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan.
3. Penyelenggaraan/mengikuti kompetisi-kompetisi
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
5. Penyediaan alat/bahan/media pembelajaran
6. Pengadaan, Pemeliharaan, perawatan, sarana prasarana dan
lingkungan Sekolah
7. Tambahan penghasilan bagi Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai
Tidak Tetap (PTT)
8. Membiayai operasional penyelenggaraan pendidikan inklusif
9. Kegiatan literasi sekolah
10. Pembelian, penambahan/sewa alat multi media pembelajaran
11. Penguatan Pendidikan Karakter
12. Membiayai kegiatan yang belum didanai oleh BOS reguler
1. Disimpan dengan maksud dibungakan
2. Dipinjamkan kepada pihak lain
3. Membiayai kegiatan yang bukan menjadi prioritas sekolah, antara
lain studi banding, karya wisata, dan sejenisnya
4. Membiayai akomodasi kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah
antara lain sewa hotel, sewa ruang sidang, dan lainnya
5. Membeli pakaian, seragam, atau sepatu bagi guru atau peserta didik
untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah)
6. Digunakan untuk rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah dengan
kategori rusak sedang dan rusak berat
7. Membangun gedung atau ruangan baru
8. Membeli lembar kerja siswa (LKS)
9. Membeli bahan atau peralatan yang tidak mendukung proses
pembelajaran
10. membiayai kegiatan yang telah dibiayai secara penuh dari sumber
dana Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau sumber lainnya.
1. Struktur Keanggotaan
Gubernur membentuk tim Provinsi dengan susunan keanggotaan yang terdiri
atas:
a. Pengarah : Gubernur dan Wakil Gubernur
b. Penanggung jawab : Sekretaris Daerah Provinsi
c. Ketua : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
d. Anggota : - BPKAD
- Bappeda
- Biro Hukum
- Inspektorat
Koordinasi pelaksanaan secara internal dan eksternal berada di bawah
kendali sekretariat Dinas Pendidikan Provinsi.
2. Tugas dan Fungsi
Mempersiapkan dokumen pelaksanaan anggaran oleh pejabat pengelola
keuangan daerah berdasarkan alokasi yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melatih, membimbing dan mendorong Tim Cabang Dinas untuk memasukkan
data pokok pendidikan dalam Dapodik Kementerian;
Melakukan koordinasi, sosialisasi, pelatihan dan pembinaan program BPOPP
pendidikan pada Tim Cabang Dinas.
Melakukan pencairan dan penyaluran dana ke rekening sekolah secara tepat
waktu;
Melakukan monitoring atas pelaksanaan Program BPOPP pada Cabang Dinas.
Menegur dan memerintah untuk membuat laporan bagi Cabang Dinas yang
belum membuat laporan;
Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat dari Cabang
Dinas dengan menyediakan saluran informasi khusus secara berjenjang ;
Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaan anggaran
dari Cabang Dinas; dan
Melakukan monitoring atas pelaksanaan BPOPP pada Cabang Dinas dengan
memberdayakan Organisasi Perangkat Daerah sesuai kewenangan sebagai tim
monitoring.
1. STRUKTUR KEANGGOTAAN
a. Ketua : Kepala Cabang Dinas Pendidikan