Batasan :
- tekanan darah yang lebih tinggi dari pada normal
- t.d. normal - t.d. yang berisiko lebih rendah
untuk terjadinya kerusakan organ sasaran
- hipertensi : sistolik > 140 mm Hg
diastolik > 90 mm Hg
Organ sasaran :
otak, jantung & pembuluh darah, mata, ginjal
Prevalensi : 11 - 13 % pria > perempuan
Klasifikasi (WHO. 1999)
Sistolik Diastolik
Bila TD sistolik dan diastolik ada pada katagori yang berbeda, maka
yang dipakai adalah katagori yang lebih tinggi.
Klasifikasi : JNC VI (Joint National Committee on
Hypertension)
Bila ada yang tidak sesuai, dipakai nilai yang lebih tinggi
Klasifikasi etiologi
1. Hipertensi primer (esensial) -- 90 - 95 %
Etiologi tidak diketahui
2. Hipertensi sekunder -- 5 - 10 %
Etiologi diketahui -- dari sistem / organ lain
a. penyakit ginjal (hipertensi renal)
b. penyakit metabolik (DM, hipertiroid,
feokrmositoma, hiperaldosteronisme primer)
c. penyakit jantung & pembuluh darah
d. obat-obatan (steroid, kontrasepsi, antidepresan)
e. kehamilan
HIPERTENSI ESENSIAL
Prevalensi : 90 - 95 %
Etiologi : …………..
auto regulation
B. Kronik
berhubungan dengan aterosklerosis
1. Otak
2. Mata
3. Jantung
4. Ginjal
Krisis hipertensi
4. Ginjal
• gagal ginjal akut
• gagal ginjal kronik
Terapi
b. obat lain
• reserpin
• obat yang bekerja sentral (mis. Klonidin)
• alfa metil dopa
• alfa bloker (mis. Prazosin, doxazosin)
1. Diuretik
2. Beta bloker
Preparat : propanolol
atenolol
3. Antagonis kalsium
Mekanisme kerja : relaksasi otot polos arteriol
Efek samping : sakit kepala
Kontra indikasi : payah jantung (relatip)
Preparat : - nifedipin
- diltiazem
- verapamil
4. Penghambat ACE
Mekanisme kerja : menghambat pembentukan angiotensin II
Efek samping : batuk
Kontraindikasi : hamil
Preparat : - kaptopril
- enalapril
TERAPI HIPERTENSI KRISIS
Obat
2. Farmakologik
a. diuretik, terutama Furesemid
b. penghambat ACE bila kreatinin plasma < 4 mg %
c. anatgonis kalsium
Beta bloker indikasi kontra, karena me aliran darah ginjal
Hipertensi renovaskular
4. Lain - lain
- vaskulitis
- ginjal polikistik
- emboli/infark renal
Patofisiologi
Akibat berkurangnya perfusi ginjal peningkatan laju sistem
RAA vasokontriksi hipertensi
Gambaran klinik :
Terapi
• tidak ada respon dengan obat antihipertensi
• koreksi dengan angioplasti
• tindakan pembedahan
KASUS
Perempuan 20 th, kencing sedikit berwarna
merah, mual, muntah sejak 3 hari
Riwayat panas dan nyeri menelan sejak 1 bulan
Pemeriksaan fisis :
Anamnesis, Hb. 6,5%, T. 180 / 110 mmHg
N. 100 / mnt, edem tungkai +/+
Urin : 200 ml/24 jam
lekosit 10 – 15 / lpb, eri + banyak,
cast granular + banyak
BUN 98 mg%, Kreatinin 8,2 mg%
Masalah :
1. Diagnosis kerja / assesement
2. Penyebab anemi
3. Penyebab hipertensi
4. Kenapa ada lekosuri & hematuri
5. Pemeriksaan penunjang lain
6. Penatalaksanaan