Agung Haryanto
102010207 (A7)
Anamnesis
= Wawancara medis tahap awal dari rangkaian pemeriksaan pasien,
baik secara langsung atau tidak untuk mendapatkan informasi
menyeluruh dari pasien yang bersangkutan.
Perkusi
Auskultasi, dengar bising usus
Pemeriksaan Penunjang
Tes Tinja
Makroskopik : jumlah dan frekuensi, konsistensi, warna, bau, lendir,
darah, pus, parasit
Mikroskopik : eritrosit (+) = inflamasi, perdarahan
leukosit (+) = inflamasi, infeksi
sisa makanan
epitel
telur cacing
protozoa
Periksa darah
Tes serologi : untuk mengetahui ada tidaknya antibody terhadap
antigen penyebab diare tersebut
Epidemiologi
Perilaku kehidupan sehari hari : BAB
sembarangan, hygine, pemberian PASI dini
Imuno defisiensi
Kurang gizi
Variasi musim
Diagnosis working
diagnosis
Diare cair akut
Diare yang jelas mulainya dan kemudian dapat
sembuh kembali dengan normal dalam waktu yang
relatif singkat. <7 hari.
Penyebab diare akut dapat berupa infeksi ataupun
non infeksi
Infeksi : rotavirus, E. coli, kolera
Non infeksi : obat-obatan, alergi makanan
Tinja biasanya cair, tanpa disertai darah. Bahaya
komplikasi dehidrasi
Diagnosis Differential
diagnosis
Dysentri
Diare disertai darah dan lendir pada tinjanya.
Penularannya secara fecal –oral kontak dan orang ke
orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga,
menyebar melalui makanan dan air yang
terkontaminasi dan biasanya terjadi pada daerah
dengan sanitasi dan higiene perorangan yang buruk.
Komplikasi : anoreksia, penurunan BB
Penyebab : Shigella, Salmonella, Compylobacter
jejuni
Diagnosis Differential
diagnosis
Kolera
penyakit akut yang menyerang saluran pencernaan,
ditandai dengan gejala diare dan kadang-kadang
diserta muntah, turgor cepat berkurang, timbul
asidosis.
Tinja tampak seperti air cucian beras atau tajin
Penyebab : Vibrio cholerae
Diagnosis Differential
diagnosis
Entamoebiasis
Diare berdarah dan berlendir yang memburuk
secara bertahap dalam 1-3 minggu, nyeri perut
seperti kram, dan pireksia. Gejala biasanya menetap
selama beberapa minggu sebelum menghilang,
bahkan bila tidak diberi terapi apapun. Namun
demikian, relaps sering terjadi secara iregular dalam
beberapa bulan atau tahun.
Penularannya melalui tertelannya kista dalam
makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses
Patofisiologi
Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi,
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus.
Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) peningkatan sekresi
air dan elektrolit ke dalam rongga usus.
Dehidrasi