Anda di halaman 1dari 18

Referat

DIARE KRONIS
Di susun oleh:
INTAN FARHANI

Pembimbing :
dr. Junaidi, M, Sp. PD
Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan waktu, diare dibedakan atas


diare akut dan kronis. Diare akut
Latar Belakang
berlangsung 3-5 hari, sedangkan kronis
berlangsung 14 hari atau lebih.

• Angka mortalitas akibat diare kronik di


Indonesia mencapai 23-62%, diluar negeri
mencapai 45% dan WHO melaporkan sebanyak
35-56%
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Diare adalah BAB dengan tinja berbentuk cairan


atau setengah padat lebih dari 3 kali sehari.
Definisi Sedangkan diare kronis berlangsung lebih dari
14 hari atau lebih.

• USA berkisar 2-7%


• Negara Barat berkisar 4-5%
• Usia tua 7-14%
Epidemiologi
• Jakarta Utara sekitar 1%
• Divisi gastroenterologi FKUI/RSUPNCM
Jakarta 15% (1995-1996)
1. Diare osmotic : eksogen, endogen, didapat
2. Diare sekretorik : infeksi, neoplasma, hormon dan
neurotransmitter, colitis mikroskopik
Etiologi 3. Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak :
maldigesti intraluminal, malabsorbsi mukosa,
campuran
4. Defek sistem pertukaran anion/transpot elektrolit
aktif enterosit : infeksi usus, kongenital
5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal : sindrom
kolon irritable, paska reseksi lambung, dll
6. Gangguan permeabilitas usus : penyakit usus
inflamatorik, infeksi usus (bakteri shigella dan
salmonella)
7. Eksudasi cairan, elektrolit dan mukus berlebihan :
colitis ulseratif TB usus, Ca usus, dll
Patofisiologi

1. Diare osmotic
2. Diare sekretorik
3. Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak
4. Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit
aktif di enterosit
5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal
6. Gangguan permeabilitas usus
7. Eksudasi cairan, elektrolit dan mukus berlebihan
DIAGNOSIS
• Steatorea
• Berat badan turun
• Edema/berkurangnya otot
Gejala Klinis • Kulit kering bersisik
• Cenderung memar, berdarah
• Kelemahan
• nyeri tulang

• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
Diagnosis • Pemeriksaan Laboratorium
(darah, urin, tinja)
• Pemeriksaan Anatomi Usus
• Empiris
Penatalaksanaan • Antibiotik
• Opiat ringan
(diphenoksilat/loperamide)
• Vitamin larut dalam lemak

• Dehidrasi
• Syok hipovolemik
• Hipoglikemi
Komplikasi
• Intoleransi laktosa
sekunder
• Malnutrisi energi protein
BAB III
LAPORAN KASUS

Nama : Tn. A
Umur : 74 tahun
Agama : Islam
Identitas pasien Status : Menikah
Tgl masuk : 10 Juni 2019
Pekerjaan : Petani
No. RM “ 086847
Keluhan Utama BAB cair

Riwayat Penyakit Pasien datang diantar oleh keluarga ke IGD


sekarang RSUD Datu Beru Takengon dengan keluhan BAB cair sejak
2 minggu yang lalu dan memberat dalam 2 hari ini. Dalam
sehari BAB 4 kali dengan volume sebanyak ¼ aqua gelas per
kali BAB. BAB disertai lendir, sedikit ampas, berbau amis
dan tidak disertai darah. Keluhan ini sering berulang selama
1 tahun terakhir dan keluhan berkurang setelah minum obat.
Namun pasien lupa nama obatnya. Pasien selama ini berobat
ke mantri. Nafsu makan berkurang, hanya 2-3 sendok, nyeri
ulu hati (+), mual (-), muntah (-), penurunan berat badan (-).
Pasien juga mengeluhkan BAK tertahan dan tidak
lampias. Hal ini membuat pasien mengedan saat BAK agar
air kencingnya keluar. Keluhan ini dirasakan pasien sudah
sejak 1 tahun yang lalu. BAK berdarah (-), nyeri BAK (-)
Riwayat Penyakit Diare, BPH
Dahulu

Riwayat Pasien lupa nama obat yang


Penggunaan Obat dikonsumsi

Riwayat Penyakit Tidak ada keluarga pasien yang


Keluarga mengalami keluhan yang sama
• Keadaan Umum: Sedang
• Kesadaran : CM
• TD : 120/70 mmHg
Status present • HR : 80 x/i
• RR : 20 x/i
• T : 36,7 ͦ C
Status Generalisata
KEPALA MATA
Normocephali, rambut sukar di Konjungtiva anemis (-/-), sklera
cabut. ikterik (-/-), cekung (-/-)

HIDUNG Mulut
Deviasi septum (-), pernafasan Bibir pucat (+), bibir sianonsis (-
cuping hidung (-) ) mukosa kering (-) lidah kotor
(-)
TELINGA
Normotia, sekret (-) THORAX (Paru anterior posterior)
Inspeksi : pergerakan dada simetris
Palpasi : Stem fremitus ka=ki
LEHER Perkusi : sonor (+/+)
Pembesaran KGB (-/-), struma Auskultasi : vesikuler (+/+), Rh (-/-)
Wh (-/-)
(-/-), pembesaran kelenjar tiroid (- COR
/-) Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
KULIT Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I > BJ II, regular
Sianosis (-/-), kering (-), turgor kulit
kembali cepat ABDOMEN
Inspeksi : Distensi (-)
Palpasi : Soepel, massa (-) nyeri
tekan (-) , turgor kulit
EXTREMITAS kembali cepat
Perkusi : Timpani seluruh lapangan
Edema (-/-), pucat(-/-)
abdomen
Auskultasi : Peristaltik usus
(+)meningkat
Pemeriksaan Colonoskopi
Penunjang

USG prostat
Diagnosa • Diare Kronis
Kerja • BPH

• Diet bubur kecap


Terapi • IVFD RL 20 tpm
• Sulfasalazine 3x500 mg
• Urief 1x4 mg
FOLLOW UP
Tanggal Perjalan penyakit Tindakan
S: T:
11-06-2019 - BAB cair (+) 2 kali, lendir (-), darah - Diet bubur kecap
H2 (-)
- IVFD RL 20 tpm
- Mual (-)
- Perut kembung (+) - Sulfasalazine 3x500 mg
- BAK tertahan (+)
- Urief 1x4 mg
O: Instruksi/
- Compos Mentis
- Garam Inggris 30 gr
- TD : 110/70 mmHg
- HR : 83 x/ i - Dulcolac 3 tablet
- RR :19 x/ i
- T :36,4°C - Niflek
P / Besok Colonoskopi dan USG prostat
A:
- Diare kronis
- BPH
Tanggal Perjalan penyakit Tindakan
S: T:
12-06-2019 - BAB cair (-) - Diet bubur kecap
H3 - BAK tertahan (+)
- IVFD RL 20 tpm
O: - Sulfasalazine 3x500 mg
- Compos Mentis
- TD : 120/80 mmHg - Urief 1x4 mg
- HR : 87 x/ i P / Colonoskopi dan USG prostat hari ini
- RR :18 x/ i
- T :36,2°C

A:
- Diare kronis
- BPH
Tanggal Perjalan penyakit Tindakan
S: T:
13-06-2019 - BAB cair (-) - IVFD RL 20 tpm
H4 - BAK tertahan (+)
- Sulfasalazine 3x500 mg
O: - Urief 1x4 mg
- Compos Mentis
P / PBJ
- TD : 110/80 mmHg
- HR : 81 x/ i
- RR :20 x/ i
- T :36,6°C

A:
- Diare kronis
- BPH

Anda mungkin juga menyukai