Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus / Refarat

EFUSI PLEURA

DISUSUN OLEH :
RIZKI SYAWALI (17174126)
ANNISYAH ZULMI (17174062)

PEMBIMBING :
Dr. Sugihartono Sp.P

Diajukan sebagai tugas kepanitraan klinik pada bagian ilmu pulmo RSUD datu beru
Fakultas kedokteran universitas abulyatama
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Efusi pleura merupakan kondisi di mana terdapat


akumulasi cairan berlebih pada cavitas pleuralis yang
disebabkan oleh meningkatnya produksi atau
berkurangnya absorpsi cairan pleura. Cairan biasanya
bersumber dari pembuluh darah atau pembuluh limfe,
kadang juga disebabkan karena adanya abses atau lesi yang
didrainase ke cavitas pleuralis. Efusi pleura merupakan
manifestasi dari banyak penyakit, mulai dari penyakit paru
sampai inflamasi sistemik atau malignansi.
BAB II
PEMBAHASAN

Efusi pleura adalah adanya penumpukan cairan dalam rongga


(kavum) pleura yang melebihi batas normal. Dalam keadaan normal
terdapat 10-20 cc cairan.

Anatomi pleura terbagi atas 2 yaitu : Pleura Pariental dan Parietal Viseral.
 Epidemiologi
Prevelensi terjadinya efusi pleura adalah 320 kasus per 100.000
orang di negera - negera indrusti, di AS 1,5 juta orang terkena efusi
pleura pertahunya.

 Etiologi
Penyebab efusi pleura terbagi 2 yaitu : Paru dan Non Paru
gagal jantung kongestif, pneumonia, keganasan, atau emboli paru.

 Klasifikasi
1. Efusi pleura transudaif
2. Efusi pleura Eksudat
 Patofisiologi
Mekanisme yang berhubungan dengan terjadinya efusi pleura yaitu :
1. Kenaikan tekanan hidrostatik dan penurunan tekan onkotik pada sirkulasi
kapiler.
2. Penurunan tekanan kavum pleura.
3. Kenaikan permeabilitas kapiler dan penurunan aliran limfe dari rongga
pleura.
 Diagnosa
1. Anamnesa
a. Nyeri dada sehingga penderita membatasi pergerakan rongga
dada dengan bernapas pendek atau tidur miring kesisi yang sakit.
b. batuk dengan atau tanpa dahak
c. Sesak nafas

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Dada cembung, pergerakan dinding dada yang
berkurang .
Palpasi : Fremitus taktil melemah
Perkusi : Suara redup pada daerah yang sakit
Auskultasi : Vesikuler melemah
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi (Rontgen Thorak)
2. CT – Scan
3. USG
4. MRI
5. Thorakosintesis
Penatalaksanaan

Secara umum dilakukan tindakan WDS (Water Sealed


Drainage)
Efusi pluera Transudat :
a. Bila disebabkan oleh tekanan hidrostatis
yang meningkat, pemberian diuretika dapat
menolong.
b. Bila disebabkan oleh tekanan koloid osmotik yang
menurun sebaiknya diberi protein.
c. Bahan sklerosing dapat dipertimbangkan bila
ada reakumulasi cairan berulang dengan tujuan
melekatkan pleura viseralis dan parietalis
 Efusi Pleura Eksudat
- Paling sering disebabkan oleh pneumonia
- Umumnya cairan dapat diresorbsi setelah pemberian
terapi yang adekuat untuk penyakit dasarnya.
- Bila terjadi empiema, perlu pemasangan kateter toraks
dengan WSD
- Bila terjadi fibrosis, tindakan yang paling mungkin
hanya dekortikasi (yaitu jaringan fibrotik yang menempel
pada pleura diambil/ dikupas)
 Komplikasi
1. Infeksi
2. Fibrosis

Prognosis
Dubia ad Bonam, sesuai dengan penyebabnya.
LAPORAN KASUS

Tanggal Masuk : 30 – 3 - 2018


No. RM : 167231
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Karang Sari, Kec. Medan Polonia, Sumatera Utara.

 ANAMNESA
Pasien datang dengn keluhan dada terasa panas dan menyesak, mual tampa disertai muntah,
nafsu makan menurun, deman naik turun, batuk, pasien sudah pernah didiagnosa TB paru dan sudah
minum obat selama 1 bulan.

 KELUHAN UTAMA
Dada terasa panas dan meyesak.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Batuk
Demam naik turun
Nafsu makan menurun
 
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
(Disangkal)
 
RIWAYAT PENGUNAAN OBAT
Pasien sedang mengkosumsi OAT kategori 1 sejak 1 bulan.

PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E:4 V:5 M:6
Tekanan Darah : 157/112 mmHg
Nadi : 109 x / menit
Pernafasan : 26 x / menit
Suhu : 38,8 oC
•PEMERIKSAAN FISIK

Mata Anemis (-/-) Ikterik (-/-) Reflek Cahaya (+/+)


Telinga Dalam Batas Normal
Hidung Sianosis (-) Bibir Kering (-) Lidah Kotor (-) Tonsilofaring hiperemis (-)
Leher Pembesaran KGB (-)
Thoraks I Simetris (+/+) Retraksi (-/-) Jaringan Parut (-/-)
P Pernafasaan Tertinggal (-/-)
P Sonor dikedua lapangan paru (+/+)
A Ves (+/-) Rh (-/-) Wh (-/-)
Abdomen I Distensi (-) Jaringan Parut (-)
P Nyeri tekan (-) Hepar Teraba (-) Splen teraba (-) Turgor Kulit Kembali
Lambat (-)
P Timpani (+)
A Peristaltik (+)
Hepar Tidak Teraba
Lien Tidak Teraba
Ekstremitas Sianosi (-) Akral dingin (-) edema (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 
1. Pemeriksaan Darah Rutin
2. Pemeriksaan Foto Rongent Thoraks PA
3. Pemeriksaan EKG
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 gtt /menit
Inj Omeprazolvial /12 jam
Inj Norages 1 amp k/p
Inj Ondacentron 1 amp /12 jam
Paracetamol 3x1
Follow Up
Hari/Tanggal Catatan Terapi
Sabtu, S/ Sesak napas - IVFD RL 20 gtt/menit
31 maret 2018 Rasa panas di dada setelah minum obat OAT - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
Mual dan muntah - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
O/ TD : 120/70 mmHg - Pct fls /8 jam
HR : 90 x/menit - Curcuma 2x1
RR : 22 x/menit
T : 38,0 C
A/ TB paru on theraphy + Drug Induced Hepatitis

Minggu, S/ Sesak napas - Diet MB


1 april 2018 Rasa panas didada - IVFD RL 20 gtt/menit
Keluar benjolan saat bab - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
Bab berdarah - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
O/ TD : 120/80 mmHg - Pct fls /8 jam
HR : 86 x/menit - Curcuma 2x1
RR : 24 x/menit - Inj kalnex /12 jam
T : 37.6 C - Sukralfat syr 3xC1
A/ TB paru on theraphy + Drug Induced Hepatitis +
Hemorid stage 4
Hari/Tanggal Catatan Terapi
Senin, S/ Sesak napas - Diet MB
2 april 2018 Rasa panas didada, - IVFD RL 20 gtt/menit
Keluar benjolan saat bab - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
Bab berdarah - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
O/ TD : 120/60 mmHg - Pct fls /8 jam
HR : 90 x/menit - Curcuma 2x1
RR : 24 x/menit - Inj kalnex /12 jam
T : 36,9 C - Sukralfat syr 3xC1
A/ Drug Induced Hepatitis + Hemorid stage 4
Selasa, S/ Sesak napas
3 april 2018 Rasa panas didada - Diet MB
Keluar benjolan saat bab - IVFD RL 20 gtt/menit
Bab berdarah - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
O/ TD : 140/110 mmHg - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
HR : 64 x/menit - Pct fls /8 jam
RR : 22 x/menit - Curcuma 2x1
T : 37,4 C - Inj kalnex /12 jam
PF/ suara vesikuler paru kiri melemah - Sukralfat syr 3xC1
A/ Drug Induced Hepatitis + Hemorid stage 4 +
efusi pleura
Hari/Tanggal Catatan Terapi
Rabu, S/ Sesak napas
4 april 2018 Keluar benjolan saat bab - Diet MB
Bab berdarah - IVFD RL 20 gtt/menit
O/ TD : 140/120 mmHg - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
HR : 82 x/menit - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
RR : 22 x/menit - Pct fls /8 jam
T : 37,0 C - Curcuma 2x1
PF/ Suara vesikuler paru kiri melemah, fremitus kiri melemah - Inj kalnex /12 jam
A/ Drug Induced Hepatitis + Hemorid stage 4 + efusi pleura - Sukralfat syr 3xC1

Kamis, S/ Sesak napas - Diet MB


5 april 2018 Keluar benjolan saat bab - IVFD RL 20 gtt/menit
Bab berdarah - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
O/ TD : 130/100 mmHg - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
HR : 80 x/menit - Pct fls /8 jam
RR : 22 x/menit - Curcuma 2x1
T : 37,0 C - Inj kalnex /12 jam
A/ Drug Induced Hepatitis + Hemorid stage 4 - Sukralfat syr 3xC1
Jumat, S/ Sesak napas
6 april 2018 Keluar benjolan saat bab - Diet MB
Bab berdarah - IVFD RL 20 gtt/menit
O/ TD : 130/100 mmHg - Inj Omeprazol 1 amp /12 jam
HR : 80 x/menit - Inj Ondansetron 1 amp / 12 jam
RR : 22 x/menit - Pct fls /8 jam
T : 37,0 C - Curcuma 2x1
PF/ Fremitus kiri melemah - Inj kalnex /12 jam
A/ Drug Induced Hepatitis + Hemorid stage 4 - Sukralfat syr 3xC1
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai