PUSKESMAS JENANGAN Memberikan pedoman praktis pada masyarakat di luar petugas kesehatan dengan melakukan tata TUJUAN cara merawat jenazah secara aman
Menghilangkan resiko penularan penyakit
khususnya HIV AIDS, Hepatitis B dan C dari jenazah ke petugas dan lingkungan sekitar Memberikan rasa aman pada petugas perawatan jenazah. MANFAAT Memberikan rasa aman pada lingkungan tempat dirawatnya jenazah. Standard Precaution Standard precaution adalah prosedur untuk mencegah terjadinya infeksi, disusun untuk melindungi petugas dan pasiennya dari terpapar penyakit melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Standard Precaution meliputi: Penanganan secara hati hati Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesudah dan sebelum melakukan tindakan. Menggunakan alat pelindung seperti, sarung tangan, gaun pelindung, apron / celemek, sepatu boot karet, masker dan kacamata pelindung saat melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya. Pada alat-alat yang dipakai berulang. Pencucian baju kotor dengan prosedur yang tepat 1. TEMPAT MEMANDIKAN JENAZAH A. PENCAHAYAAN Tempat memandikan jenazah harus memiliki pencahayaan yang cukup terang agar kotoran dan cairan tubuh dapat terlihat jelas oleh petugas sehingga dapat dibersihkan dengan maksimal. Di tempat terang, bercak darah dan atau cairan tubuh yang mungkin terdapat di lubang telinga dan hidung atau terselip di sela rambut akan terlihat. Tentunya dengan tabir penyekat memandikan jenazah di dalam rumah juga bisa dilakukan, tetapi harus dijamin pencahayaannya kalau perlu ditambahkan lampu. B. SIRKULASI UDARA
Sirkulasi udara akan maksimal jika jenazah
dimandikan di luar atau dihalaman rumah. Sirkulasi udara yang tidak baik akan membuat udara sekitar menjadi panas. Hal ini akan membuat petugas yang memandikan jenazah merasa kurang nyaman karena gerah akibat baju yang serba tertutup. Jumlah petugas yang memandikan jenazah tidak perlu terlalu banyak. 3 orang petugas adalah jumlah yang optimal karena jumlah yang terlalu banyak akan berpengaruh pada sirkulasi udara dan kemungkinan akan menambah seringnya kontak dengan jenazah C. LANTAI UBIN
Tempat memandikan jenazah sebaiknya berlantai
semen atau ubin yang melandai ke satu sisi atau paling tidak datar agar air sisa limbah memandikan jenazah tidak tergenang dalam waktu lama. Jenasah bisa dimandikan di atas tanah yang mudah menyerap air (berpasir). Atau air limbah segera dialirkan ke saluran pembuangan limbah. D. AIR YANG MENGALIR
Air mengalir tidak berarti harus memakai air PDAM,
semua jenis air bisa digunakan, air sumur, air dari penampungan air hujan bisa digunakan, asal mengalir. Secara praktis air sebaiknya dialirkan menggunakan selang bila tidak ada memakai gayung untuk mengalirkan air juga diperkenankan E. DIPAN DAN ALAS KEPALA Di beberapa daerah tertentu. jenazah dimandikan dengan dipangku oleh tiga orang. Semestinyalah hal ini pelan pelan mulai ditinggalkan, karena memangku jenazah berarti memperbesar kemungkinan kontak dengan kontaminan Memandikan jenazah dengan meletakan di atas dipan dipastikan lebih aman. Sediakan dipan dari karet atau bambu, ganjal di kedua ujung kakinya sedemikian hingga satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya kurang lebih 5 cm. Hal ini berguna agar air limbah tidak tergenang di alas dipan. Sebaiknya kepala jenazah diletakkan di sisi yang lebih tinggi. Sediakan alas kepala yang tidak keras tapi stabil. Lanj… Dipan dan alas kepala
Orang-orang jaman dahulu telah memilihkan alas
yang tepat untuk keperluan ini, yaitu: batang pohon pisang. Batang pohon pisang adalah alas kepala yang tepat untuk jenazah, selain lunak dan batang pohon pisang juga murah dan dapat dibuang sesudahnya (disposable). F. SABUN DAN HANDUK KERING
Sabun mandi jenis apa saja dapat digunakan, yang
penting dapat membersihkan kotoran di kulit. Sabun cair jika ada dirasakan lebih praktis. Shampo untuk kepala akan lebih baik untuk membersihkan kotoran di rambut jenazah Jika sebelum meninggal, pasien dirawat lama di rumah sakit, biasanya kebersihan rambut sering terlewatkan. Lanj.. Sabun dan handuk kering Tidak dianjurkan menggosok terlalu keras pada kulit jenazah, karena akan menyebabkan terjadinya lecet- lecet kecil di kulit yang tidak dapat dilihat tetapi cukup sebagai jalan keluar cairan tubuh. Pengharum lain serta bunga-bunga sebaiknya diberikan se- telah jenazah dikafani. Handuk digunakan untuk mengeringkan tubuh jenazah. agar jenazah dikafani dalam keadaan kering. Setelah selesai dugunakan, handuk hendaknya dapat dicuci sebagaimana biasa (jangan dibuang) G. SALURAN PEMBUANGAN LIMBAH Air bekas memandikan jenazah adalah kontaminan. Harus ada penanganan khusus untuk limbah ini agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan sekitar. Upaya yang paling praktis adalah membuat saluran khusus langsung ke septic-tank. Limbah dapat pula dialirkan ke lubang di tanah yang khusus dibuat untuk itu. Setelah perawatan jenazah selesai, lubang ditimbun dengan tanah. 2. Standard Precaution Sebenarnya prosedur Standard precaution untuk memandikan jenazah relatif lebih longgar, karena hanya ditujukan untuk kepentingan petugas dan lingkungan sekitar, bukan untuk kepentingan jenazah. Misalnya gaun dan sarung tangan tidak perlu steril,cukup bersih. a. Kaki ,tangan dan wajah petugas bebas luka terbuka Luka terbuka adalah tempat masuknya kuman dan virus. Perlindungan berupa sarung tangan atau sepatu karet tidak menjamin keamanan 100%. karena sarung tangan bisa saja bocor, atau air limbah bisa saja tumpah ke rongga sepatu. Karena itu sebaiknya petugas dengan luka terbuka seperti tersebut di atas tidak diperkenankan ikut merawat jenazah. b. Sarung tangan karet: Untuk memandikan jenazah, sarung tangan tidak perlu steril. Sarung tangan rangkap dianjurkan untuk menjaga kemungkinan bocor. Setelah jenazah dibilas dengan air bersih mengalir dan dikeringkan dengan handuk, jenazah diangkat dan diletakkan di atas kain kafan tidak perlu dilapisi dengan plastik. Lalu tangan yang masih mengenakan sarung tangan desinfektan dan dibilas dengan air mengalir lalu dilepas lalu kafani jenazah Setelah dipakai, sarung tangan sebaiknya dibuang ke tempat aman atau dibakar. c. Celemek pelindung Berfungsi sebagai pelindung tubuh dan baju agar tidak terkena percikan darah atau cairan tubuh lainnya, celemek plastik relatif murah dan mudah membuatnya. Dianjurkan untuk sekali pakai saja tatapi bila ingin dipakai ulang lakukan desinfektan dan cuci bersih d. Masker pelindung Masker pelindung dapat dibeli bebas di toko obat, toko alat kesebatan atau apotik. Digunakan untuk melindungi mulut dan hidung dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya. Dianjurkan untuk sekali pakai saja lalu dimusnahkan. e. Kacamata pelindung Digunakan untuk melindungi mata dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya. Virus dan bakteri tertentu dapat menular melalui mukosa mata. Kacamata pelindung dapat dipakai ulang setelah didesinfektan lalu dicuci seperti biasa, 3. Memandikan Jenazah Dengan pakaian mengikuti prosedur Stadard Precacaution, petugas mengangkat jenazah ke tempat memandikan jenazah. jika jenazah meninggal di rumah sakit dan dibawa pulang dengan ambulan sebelum dimandikan, maka sebaiknya jenazah diangkat dari ambulan langsung ke tempat memandikan jenazah tanpa masuk ke rumah dahulu. Lanj.. Memandikan Lepaskan seluruh pakaian jenazah. Mandikan jenazah sebagaimana mestinya. Mandikan jenazah dengan sabun dan air mengalir. Bilas jenazah dengan air bersih yang mengalir. Keringkan jenazah dengan handuk. jika dari lubang-lubang tubuh jenazah mengeluarkan cairan, sumbat dengan kapas.Letakkan lembaran kapas tebal pada mata, mulut, alat kelamin dan dubur Bungkus jenazah dengan kain kafan (tidak perlu memakai bungkus plastik) Pindahkan jenazah langsung ke keranda sedemikian hingga tidak perlu mengangkat lagi jika akan diberangkatkan ke pemakaman. 4. Pemakaman Jenazah
Jenazah yang beragama Islam biasanya dimakamkan
tanpa peti. Petugas yang menurunkan jenazah ke lihang lahat tidak perlu memakai sarung tangan bahkan saat membuka kain kafan jenazah. Langkah langkah membersihkan tempat bekas memandikan jenazah Siram dipan dengan larutan desinfektan Siram lantai dengan larutan desinfektan Bilas dengan air bersih yang mengalir. A. KESIMPULAN Meningkatnya angka kejadian penyakit menular khususnya HIV & AIDS bahkan Hepatitis B dan C membawa pengaruh langsung khususnya pada tata cara memandikan jenazah. Merawat jenazah memerlukan prosedur tertentu agar tidak membahayakan petugas dan lingkungan sekitar. Merawat jenazah dapat dilakukan oleh semua orang asalkan mengerti cara- cara perawatan jenazah yang aman. Kebiasaan kebiasaan terkait dengan agama dan kepercayaan berkenaan dengan perawatan jenazah yang sudah biasa dilakukan tidal perlu dirubah, hanya beberapa disesuaikan demi keselamatan bersama. B. SARAN Perlu sosialisasi terus menerus tentang tata cara merawat jenazah secara aman. Pemerintah pusat maupun daerah (Dinas kesehatan) diharapkan memberi bantuan seperlunya berkenaan dengan area sosialisasi TERIMA KASIH