Anda di halaman 1dari 12

Pancasila Sebagai Paradigma

Pembangunan Ekonomi
Pancasila Sebagai Paradigma
• Nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia.
• Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan
penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi nasional.
• Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila
adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara
merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia
maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan
dan tolak ukur penyelenggaraan bernegara termasuk
dalam melaksanakan pembangunan. Nilai-nilai dasar
Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia.
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam


pembangunan ekonomi, maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai
moral daripada pancasila. Sistem ekonomi
tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi
demi kesejahteraan seluruh bangsa.
Tujuan Ekonomi

• Memenuhi kebutuhan manusia agar manusia


menjadi lebih sejahtera.
• Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri
dari persaingan bebas dan monopoli yang
berakibat pada penderitaan manusia dan
penindasan atas manusia satu dengan lainnya.
Negara kita melangsungkan ekonomi berasas
kekeluargaan.
Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih memberikan kesempatan,
dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup
koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama
pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi.

Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-


program konkret pemerintah daerah di era otonomi daerah yang
lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan
pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian, Ekonomi
Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam
berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan
partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat
(Negara) yang demokratis berperan memaksakan pematuhan
peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau
meningkatkan kepastian hukum.
Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis
harus kita perbaiki supaya tidak ada peluang bagi
tumbuh kembangnya kolusi antara penguasa politik
dengan pengusaha, bahkan antara birokrat dengan
pengusaha. Bangsa sebagai unsur pokok serta subjek
dalam negara yang merupakan penjelmaan sifat
kodrat manusia individu makhluk sosial adalah
sebagai satu keluarga bangsa. Oleh karena itu
perubahan dan pengembangan ekonomi harus
diletakkan pada peningkatan harkat martabat serta
kesejahteraan seluruh bangsa sebagai satu keluarga.
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali
dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia.
Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain
berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme, ekonomi
demokrasi adalah ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi
kerakyatan, dan keadilan.
• Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus
dihindarkan hal-hal sebagai berikut:
• Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi
terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia
telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural
ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.
• Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus
ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi
serta daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
• Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi
pada satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni
yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).
Ciri-ciri Ekonomi Pancasila
Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad
hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil
bumi, dan lain sebagainya.
Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan
pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi
kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni
pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh
semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.

Perbandingan Ekonomi Pancasila dengan Ekonomi Lainnya


Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal
yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem
ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak
mengakui kepemilikan individu.
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-
besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi.
Ekonomi Liberal ialah sebuah sistem dimana adanya kebebasam baik
untuk produsen maupun konsumen untuk berusaha yang didalamnya tidak ada
campur tangan pemerintah untuk mempengaruhi mekanisme pasar, jadi semua
mekanisme pengatusran harga diserahkan ke pasar (tergantung mekanisme
supply dan demand).

Penyimpangan Ekonomi Pancasila yang Terjadi di Indonesia

Salah satu contoh penyimpangan sistem ekonomi bertentangan dengan UUD


1945 dan Pancasila yang dilakukan oleh pemerintah adalah, selama 13 tahun, dari
1997 hingga 2010, Indonesia surplus dalam ekspor mencapai US$ 25 miliar per tahun.
Namun, pemerintah mengumumkan bahwa cadangan devisa hanya mencapai US$ 78
miliar. Padahal kalau kita kalikan devisa US$ 25 miliar dengan 13 [tahun] maka akan
diperoleh angka devisa mencapai US$ 325 miliar.
Artinya, ada dana yang mengalir ke luar negeri atau dengan kata lain kekayaan bangsa
Indonesia tidak berada di dalam negeri.
Kasus
Janji Anies Baswedan ke PKL: Kami Tak Ingin Menggusur
Tapi Menata

Jakarta - Seorang warga mengeluh masalah penggusuran


Pedagang Kaki Lima (PKL) saat calon Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan berkampanye di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat. Anies
pun berjanji akan menata PKL dengan manusiawi.

Anies berkeliling permukiman di pinggir kali Krukut di RT 01 RW 03,


Glodok, Jakarta Barat, Kamis (3/11/2016) sekitar pukul 09.00 WIB.
Warga lalu bergantian menyampaikan keluhan.

"Banyak pedagang yang dilengserkan dan digusur. Kalau pegawai


kan ada gaji tetap. Kami pedagang mengandalkan (penghasilan)
hari-hariuntuk anak-anak kami," kata warga tersebut
Anies mengatakan ingin menata tempat berjualan menjadi enak
dilihat. Bukan hanya pedagang, tapi seniman bisa memanfaatkan
ruang tersebut.

"Kami ingin Jakarta terbuka kesempatan untuk semua. Tapi ada


tempat yang tidak bisa digunakan untuk berjualan. Secara bertahap
akan kami pindah. Tapi, kami tidak akan melakukan cara yang tidak
manusiawi," jawab Anies.

Curhat soal penggusuran bukan kali pertama didengar Anies. Dia


pun menjamin akan menata dengan cara yang baik.

"Tentang penggusuran, saya sampaikan berkali-kali. Kita tidak ingin


penggusuran tapi penataan. Jadi tidak melakukan pendekatkan
penggusuran jika pindah maka dengan cara baik," ucap cagub
nomor urut 3 ini.
Solusi
liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kematiriman Rizal Ramlimengunjungi
kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (15/2/2018). Ekonom senior ini tak gentar meskipun cuaca tak
bersahabat karena hujan deras dan beberapa lokasi tergenang.

Tepatnya di Gang Gloria, Rizal menggulung celana bahan hitam yang dipakainya. Ia menembus lorong yang
tergenang air. Dalam kunjungan tersebut, ia menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa pedagang.
Rizal Ramlibercerita, dalam dialog tersebut banyak pedagang kaki lima (PKL) yang gelisah dengan situasi
ekonomi negara.
"Mereka (PKL) gelisah karena ekonomi enggak sebagus dulu, mereka ingin perbaikan," tukasnya di Glodok,
Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Menurut Rizal Ramli, pemerintah punya kesempatan untuk melakukan perbaikan ekonomi agar ke depannya
tidak menjadi semakin buruk. Apa yang telah dilakukan pemerintah saat ini adalah pengetatan anggaran
sehingga ekonomi justru melambat.

Ada baiknya jika pengetatan anggaran tersebut dikurangi sehingga mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Namun, apa yang dikatakan oleh Rizal Ramli ini berkebalikan dengan Dana Moneter Internasional
(International Moneter Fund/IMF).
Lembaga keuangan dunia tersebut menilai ekonomi Indonesia terus menunjukkan kinerja yang baik dengan
pertumbuhan ekonomi yang stabil 5,07 persen di tahun lalu, sekaligus kondisi makroekonomi yang terjaga,
sehingga risiko sistemik dapat terkendali.

Anda mungkin juga menyukai