• Perhatiandanmotivasi.Memberikanedukasikepadasis
waterhadapperhatiandanmotivasibelajarmengajaruntuk
mendorongsiswatidakmalasmencucitangan,menggunti
2. ngkuku ,dantidakjajansembaranglagidiluarsekolah.
• Pemecahanmasalah.Guruberperanmembimbingsiswa
untukmemecahkanmasalah,denganmasalahsiswamala
smenucitangandisanaguruberperanmemberitahukepad
3. asiswadampaknegatifkalosiswatersebuttidakmencucita
ngan. Danbukanhanyaguru ,tetapisemuaorang
yangterlibatdilingkungansekolahmaupunkeluarga.
1. Mengadakan promosi
kesehatan/pendidikan kesehatan
2. Berusaha untuk menciptakan
lingkungan yang sehat
3. Memberikan pendidikan kesehatan
sekolah
Teori belajar kognitif
Model ini sangat dekat dengan bidang pendidikan kesehatan dan secara
khusus menegaskan bahwa persepsi seseorang tentang kerentanan dan
kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang
dalam perilaku-perilaku kesehatannya. Ada 3 faktor penting dalam Health
Belief Model, yang meliputi:
1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu penyakit
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya
merubah perilaku
3. Perilaku itu sendiri
1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka
menghindari suatu penyakit
Dalam kasus ini, individu tersebut adalah siswa yang terjangkit
cacingan, apakah dia akan siap untuk merubah perilaku dari
yang tidak bersih menjadi bersih
Faktor FaktorPenyulu
Penguat h
FaktorProsesP
enyuluh
FAKTOR PREDISPOSISI
MELIPUTI PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP APA YANG AKAN
DILAKUKAN. PADA KASUS 3 PENGETAHUAN YANG DIMILIKI SISWA SD
YANG BELUM MENGETAHUI PENTINGNYA CUCI TANGAN DAN POTONG
KUJU SERTA PENGETAHUAN GURU SERTA ORANG TUA. SIKAP ANAK-
ANAK SD YANG KURANG ATAU BEBERAPA YANG TIDAK KOOPERATIF
DAN KURANG BISA MENSUKSESKAN PENDIDIKAN DAN PROMOSI
KESEHATAN
FAKTOR PEMUNGKIN (ENABLING)
MELIPUTI FASILITAS DAN SARANA. ADANYA
WASTAFEL, ANISEPTIK DI SETIAP PINTU MASUK
RUANG KELAS SERTA ADANYA SARANA
PEMERIKSAAN KUKU DAN GUNTING KUKU YANG
MENUNJANG.
FAKTOR PENGUAT (REINFORCING)
GURU, ORANG TUA YANG MENJADI PENGUAT
UNTUK MEMBERIKAN CONTOH YANG BAIK KEPADA
ANAK
Faktor Penyuluh
Meliputi :
- Persiapan, yaitu persiapan pemberi pendidikan dan promosi kesehatan agar
penyuluhan berjalan dengan lancar
- Penguasaan materi, bertujuan agar materi yang disampaikan sesuai dengan apa
masalah yang sedang di bicarakan. Dan agar dapat memberikan informasi yabg
lebih luas mengenai cacingan, pemotongan kuku, dan kebersihan makanan.
- Penampilan, hal ini juga penting agar menunjang kepercayaan audience untuk
mendengarkan penyuluhan dan terlihat profesional
- Penggunaan bahasa, bahasa yang digunakan juga harus sesuai dengan anak-
anak SD agar mudah dipahami. Serta harus bisa di sesuaikan dengan kehadiran
guru dan orang tua siswa
- Intonasi, intonasi penting untuk mempertegas kalimat-kalimat yang penting
dan agar penyuluhan tidak monoton dan membosankan
- Cara penyampaian, seperti kasus 3 yang sasarannya adalah murid SD maka
penyampaian penyuluhan harus menarik
- Kondisi lingkungan, juga harus mendukung seperti penyuluhan harus
diadakan di tempat yang bersih, nyaman, aman serta terlindung dari hujan
dan panas.
Faktor Proses Penyuluh
- Tempat penyuluhan
- Jumlah sasaran, semakin banyak jumlah sasaran maka faktor penyuluh
harus di
persiapkan
- Alat peraga itu, meliputi gunting kuku, peraga jika sering mengkonsumsi
makanan tidak
bersih
- Metode yang digunakan ceramah
6. PROGRAM PENDIDIKAN
DAN PROMOSI KESEHATAN
Rancangan dan Perencanaan Program Promosi
Kesehatan
1. Prioritas Masalah
4. Isi Promkes
• Definisi cacingan
• Etiologi cacingan
• Tanda dan gejala cacingan
• Akibat dari cacingan
• Pemberian obat cacing
• Imunisasi
5. Metode
Metode yang akan digunakan dalam promosi kesehaan ini adalah
ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Metode tersebut membuat orang tua
cepat memahami edukasi yang akan diberikan, karena orang tua
dilibatkan langsung untuk kritis dalam menyikapi penyakit cacingan.
6. Media
Media yang akan digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah
berupa leaflet, video. Media tersebut dipilih agar orang tua dapat dengan
mudah memahami edukasi yang akan diberikan. Selain memberikan
informasi secara lisan dan tulisan diberikan informasi secara visual,
sehingga orang tua dapat melihat langsung kasus-kasus cacingan yang
sudah terjadi.
7. Rencana Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan pada saat kegiatan promosi kesehatan atau
setelah kegiatan promosi kesehatan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada sasaran (orang tua), sehingga dapat dievalusi pemahaman orang tua
tentang edukasi yang diberikan dapat diterima dengan baik atau tidak.
8. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan promosi kesehatan akan dilakukan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 27 April 2018
Pukul : 09.00 WIB
Waktu : 45 menit