Anda di halaman 1dari 66

Demensia

dr. Yusril, SpS


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN SYARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM MOEHAMMAD HOESIN
PALEMBANG
2018
OUTLINE

DIMENSIA TATA
PENDA
KLINIS DAN KESIMPULAN
HULUAN DIAGNOSA LAKSANA
PENDAHULUAN
TOKOH-TOKOH YG MENDERITA PENYAKIT NEURODEGENERATIF
PENDAHULUAN
- Otak manusia canggih
- Menentukan tingkat kualitas mahluk
- Masing-masing bagian mempunyai fungsi khusus
- Bekerja secara terpadu
- ‘ Maha’ komputer
- Menjadi tua tidak dapat dihindari
200 M SEL 100 T
SAMBUNGAN
Misteri otak
?
100 M BIT
540 KM
/JAM
Peningkatan kesejahteraan

Peningkatan usia harapan hidup

Peningkatan populasi usia lanjut

Peningkatan masalah kesehatan usia lanjut

a.l. kepikunan / demensia


PERUBAHAN OTAK
 Masuk usia 50 tahun:
 Penyusutan otak
 Berat otak berkurang ± 1,3 kg
 1,2 kg, karena menyusutnya
kadar air.
 20% dari ±100 miliar sel otak
hilang.

HATI-HATI  PIKUN !!!!!


APA AKIBAT JIKA BOBOT OTAK BERKURANG ?

Fungsi luhur menurun


Fungsi tertinggi mahkluk hidup
Yang membedakan manusia dgn
hewan

DAYA INGAT/MEMORI MENURUN !!!


PENYEBAB KEPIKUNAN
* Depresi (4-5 %)
* Alkohol (4-5 %)
* Keracunan obat (1-2 %)
* Penyakit Alzheimer (50-60 %)
* Gangguan pembuluh darah otak
* Infeksi
EPIDEMIOLOGY
Dementia Alzheimer adalah salah satu bentuk demensia
akibat degenerasi otak yang paling sering ditemukan dan paling ditakuti.

WHO menunjukan hampir 46,8 juta orang di dunia hidup dengan


dimensia. 9,9 juta kasus baru tiap tahun & setiap detik dapat ditemukan
3 kasus baru di dunia.
Pada usia > 65 tahun insiden demensia mencapai 15%, dan jumlah ini
akan meningkat dua kali lipat setiap kenaikan umur 5 tahun

PNPK dimensia Perdossi 2015


The Global Impact of Dementia

https://www.alz.co.uk/research/WorldAlzheimerReport2015-sheet.pdf
BAGAIMANA DGN INDONESIA ???

Indonesia Jumlah penduduk


Peningkatan
Angka harapan berusia > 65 tahun:
jumlah penduduk:
hidup: 70,1 tahun 5,0% dari jumlah
238,5 juta (2010) 
(2010-2015)  72,2 penduduk  10,8%
305,8 juta (2035)
tahun (2030-2035) pada tahun 2035

Dengan demikian, populasi lansia yang semakin


meningkat akan ditemukan kasus demensia yang
makin banyak
DEMENSIA
Klinis dan Diagnosis
Definisi
Kumpulan gejala
bersifat kronis atau kerusakan fungsi kognitif
progresif

Demensia

tanpa ada perubahan emosi,


mempengaruhi perilaku sosial, atau
kesadaran motivasi
Etiologi dan Faktor Resiko
• Resiko penyakit alzheimer pada individu 65 tahun akan meningkat 2x
Usia
setiap 5 tahun

• Laki-laki (0,6%) lebih sedikit dibandingkan perempuan (0,8%) dengan


Jenis Kelamin
OR=2,0

• Amiloidβ protein precursor (AβPP) pada kromosom 21 (10-15% kasus), presenelin


Riwayat 1 (PS1) pada kromosom 14 (30-70% kasus), presenelin 2 (PS2) pada kromosom 1
Keluarga dan ditemukan (<5% kasus)
Faktor Genetik • APOE e4 signifikan meningkatkan risiko demensia penyakit Alzheimer terutama
pada wanita dan populasi antara 55-65 tahun

• Hipertensi dan hiperkolesterolemia pada usia dewasa muda


Kardiovaskuler • Diabetes melitus
• Stroke
Dementia
An Umbrela Term

Alzheimer’s Vascular
Disease Dementia
±62% Frontotemporal ±17%
Dementia
2%
Types of
Dementia with Lewy
Dementia Parkinson Disease
Body’s
±4% Dementia
±2%
Others
±13%

Alzheimer Society of Canada. Rising Tide: The Impact of Dementia on Canadian Society. (2010) ISBN 978-0-9733522-2-1.
http://www.alzheimers.org.uk/site/scripts/documents_info.php?documentID=2761
Klasifikasi

Demensia Alzheimer

• Paling sering ditemukan (60-80%) pada kasus demensia


• Penurunan progresif memori episodik, gangguan perilaku dan aktivitas hidup
keseharian
• Gangguan motorik ditemukan pada tahap akhir penyakit
• Perubahan pada neuron korteks dan hipokampus
• Early Onset Alzheimer Disease (EOAD) : terjadi pada usia < 65 tahun
• Late Onset Alzheimer Disease (LOAD) : terjadi pada usia > 65 tahun
Klasifikasi

Demensia Vaskular

• Prevalensi demensia adalah 9 kali lebih tinggi pada pasien yang telah
mengalami stroke
• Satu tahun setelah stroke, 25% pasien masuk dengan onset baru dari
demensia
• Penurunan fungsi kognitif mulai dari ringan sampai berat dan tidak harus
dengan gangguan memori yang menonjol
• Disebabkan oleh penyakit pembuluh darah serebral (infark, hipoperfusi,
perdarahan)
• Gangguan terutama mengenai pembuluh darah serebral berukuran kecil
dan sedang yang mengalami infark menghasilkan lesi parenkim multipel
yang menyebar pada daerah otak yang luas
Klasifikasi
Demensia Frontotemporal
• Demensia frontotemporal sering disebut Penyakit Pick
• Demensia ini terjadi pada usia muda (early onset dementia/EOD) sebelum
umur 65 tahun dengan rerata usia 52,8 – 56 tahun
• Penurunan fungsi mental dan perilaku dan atau kognisi yang terjadi secara
progresif dan lambat.
• Pada tahap dini (3 tahun pertama) terjadi perilaku disinhibisi, apati, inersia,
kehilangan simpati atau empati, perseverasi, stereotipi, atau perilaku
kompulsif atau ritual, hiperoralitas atau perubahan diet dan gangguan fungsi
eksekutif tanpa gangguan memori dan visuospasial pada pemeriksaan
neuropsikologi
• Kelainan terdapat pada kortikal fokal pada lobus frontalis. CT scan : Atrofi
lobus frontal dan atau anterior temporal dan hipoperfusi frontal
Klasifikasi
Demensia Lewy Body dan Demensia Penyakit Parkinson

• Prevalensi demensia lewy body mencapai 15-25% dari kasus otopsi


demensia
• Prevalensi demensia pada penyakit parkinson mencapai 23-32%
• Terjadi fluktuasi kognisi, halusinasi visual yang nyata (vivid) dan terjadi
pada awal penyakit orang dengan parkinsonisme
• Gejala yang mendukung diagnosis berupa kejadian jatuh berulang
dan sinkop, sensitif terhadap neuroleptik, delusi, dan atau halusinasi
Diagnosis
Anamnesis

Riwayat • Gangguan memori, gangguan orientasi ruang, waktu


Gangguan Kognitif dan tempat, gangguan komunikasi, gangguan fungsi
eksekutif

Riwayat
Gangguan • Melihat gejala neuropsikologis untuk membedakan
Perilaku dan dengan gangguan psikiatri murni, misalnya depresi,
Kepribadian skizofrenia paranoid

• Faktor resiko demensia, riwayat trauma, riwayat infeksi


Riwayat Kesehatan kronis (misalnya HIV dan sifilis), diabetes melitus,
Umum neoplasma, penyakit jantung, hipertensi,
hiperlipidemia, dan aterosklerosis
• Mencari etiologi demensia (riwayat penyakit
Riwayat Neurologis serebrovaskuler, trauma kapitis, infeki SSP, tumor serebri,
dan hidrosefalus)

• Riwayat intoksikasi aluminium, air raksa, pestisida,


insektisida, alkoholisme, dan merokok. Riwayat
Riwayat Intoksikasi pengobatan obat antidepresan dan antidepresan
jangka panjang

• Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama atau


riwayat penyakit serebrovaskular, gangguan psikiatri,
Riwayat Keluarga depresi, penyakit Parkinson, Sindrom Down dan
retardasi mental
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Pemeriksaan


umum neurologis neuropsikologis
Gangguan neurologis Mini Mental State
fokal Examination (MMSE)
Tanda vital Gangguan motorik,
sensorik, otonom Clock Drawing Test
(CDT)
Gangguan koordinasi
Activity of Daily Living
Tanda peningkatan (ADL)
Pemeriksaan organ tekanan intra kranial
Refleks patologis dan Moca-Ina
primitif
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium
• Darah rutin, tes biokimia (elektrolit, glukosa, fungsi ginjal, fungsi hati), fungsi tiroid,
dan kadar vitamin B12 dan asam folat. Pemeriksaan HIV dan neurosifilis pada
penderita dengan resiko tinggi.

Pemeriksaaan Pencitraan Otak


• Computerized Tomography (CT) Scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) 
kelainan struktural dan mengidentifikasi penyebab demensia nonneurodegeneratif
• Positron Emission Tomography (PET) dan Single Photon Emission Tomography (SPECT)
 pemeriksaan fungsional dan pemeriksaan dini demensoa

Pemeriksaaan EEG

Pemeriksaaan Genetik
 Paling banyak dipakai saat ini
 Konsistensi interna : baik
 Test-retest reliability baik
 Validitas : sensitivitas & spesifitas tinggi
 Korelasi baik dengan Clock Drawing Test (CDT)
 Skor MMSE & nilai Cut off dipengaruhi faktot pendidikan.usia
dan etnis.
Tesyang sensitif dalam membedakan lansia normal
dari penderita demensia Alzheimer
Sensitif untuk menilai kemampuan visuo spasial dan
kontuksional praktis
Menilai kemampuan konsep waktu, angka, dan
hubungan waktu dengan angka
INSTRUKSI
1. Letakkan sehelai kertas dan sebuah pensil (tanpa
penghapus) di hadapan penderita
2. Katakan “Gambarkan sebuah jam dinding bulat berikut
angka-angkanya dalam posisi yang benar”
3. Setelah selesai digambar , katakanlah “ gambarlah
jarum jam yang menunjukkan pukul sebelas lewat 10
menit
)
PENILAIAN (METODE 4 POINT) SKOR
1. Menggambar lingkaran tertutup 1 point
2. Keduabelas angka lengkap 1 point
3. Meletakkan angka-angka secara 1 point
tepat
4. Jarum jam dalam posisi yang tepat 1 point

Interpretasi
 Skor yang rendah indikasi perlunya evaluasi kognisi lebih lanjut
 Wawancara terhadap keluarga penderita
 Menilai kemampuan penderita melakukan aktivitas
keseharian .
 Yang dinilai adalah kemampuan kognisi dalam melakukan
aktivitas, bukan karena kecacatan fisik seperti penderita
pascastroke.
 TesPenapisan yg
sederhana yang lebih baik
dalam mengidentifikasi MCI
dan awal AD.
 Sensitif juga untuk
mendeteksi MCI pada
pasien dengan Parkinson.
 Cut off Point 24
10 tanda utama
demensia Alzheimer’s menurut WHO:
 Lupa dalam hal dimana
menaruh barang

Penurunan daya ingat terutama


yang singkat dan jangka pendek
 Kehilangan daya ingat yang semakin
berat dari hari ke hari

Penderita sering kali kehilangan dompet dan kunci,


lupa bahwa sedang meninggalkan masakan di
kompor yang menyala, dan merasa asing terhadap
tetangganya.

Pada demensia tahap lanjut, gangguan menjadi lebih berat sehingga penderita
lupa akan pekerjaan, tanggal lahir, anggota keluarga, dan bahkan terhadap
namanya sendiri.
 Permasalahan
berbahasa
Kesulitan menyebut nama orang atau
benda.
Berbicara secara samar-samar atau
terkesan hampa dengan ungkapan kata-
kata yang panjang, dan menggunakan
istilah yang tak menentu misalnya "anu",
”itu", "apa itu".

Tahap lanjut, penderita mengalami gangguan pola bicara;


- menirukan apa yang dia dengar
- mengulang suara atau kata terus-menerus.
 Kesulitan dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari

Penderita tidak dapat melakukan


pekerjaannya sehari-hari seperti setir
mobil, sisir rambut, makan,
berpakaian.
Dapat dilakukan testing dalam
kemampuan meniru gambar (CDT)
 Disorientasi waktu dan
tempat

Penderita tidak dapat pulang


kerumahnya sendiri, hilang di jalan.

Juga dapat lupa tentang waktu, hari,


tanggal
 Kurang/penurunan perhatian

Terjadi penurunan konsentrasi,


menurunnya minat, afeksi, motivasi,
agitasi, depresi, halusinasi, menarik diri
dari kegiatan atau hobi normal yang biasa
dilakukan.
 Permasalahan dalam berfikir
abstrak

Penderita kesulitan dalam hal


menguasai tugas / ide baru serta
menghindari situasi yang memerlukan
pengolahan informasi baru atau
kompleks.

Penderita melakukan pengukuran yang tidak realistik terhadap


kemampuannya dan membuat rencana yang tidak sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
Pengelolaan keuangan buruk.
 Perubahan perilaku atau mood

Masalah tingkah laku seperti keras kepala,


curiga, menolak perawatan,
menyembunyikan barang, gelisah, meledak-
ledak, sundowning syndrome

Penderita memperlihatkan perilaku yang tak terkendali atau aneh, misalnya


membuat lelucon yang tak lucu, lupa akan higiene dirinya, memperlihatkan
hal-hal yang tak pantas kepada orang lain, atau tak menganggap lagi adanya
aturan sosial yang berlaku.
 Perubahan ciri kepribadian

Kadang tampak normal, kemudian


berubah tiba-tiba menjadi pemarah,
curiga, agitasi, mudah tersinggung
 Kehilangan inisiatif

Penderita akan tampak pasif,


tidak bergairah dalam kegiatan
sehari-hari, kadang menarik diri
dari pergaulan masarakat
TATALAKSANA
TATALAKSANA
 Tujuan Umum :
 Mengurangi gejala - gejala
 Meningkatkan kemampuan optimal
pasien
 Memperbaiki harga diri ( esteem)
 Memperlambat terjadinya demensia

• Prinsip umum dapat dilakukan pada semua golongan menua


patologis / sehat
Tatalaksana
Terapi Nonfarmakologi Terapi Farmakologi

• Psikososial • Memperbaiki kognisi,


• Program terapi fungsi, dan perilaku
• - Stimulasi kognitif • Benzodiazepine 
insomnia dan kecemasan
• - Terapi rekreatif
• Antidepresan (SSRI) 
• = Reminisens
depresi
• = Orientasi nyata
• Antipsikotik atipikal 
• Latihan fisik & otak waham dan halusinasi
• Donezepil, rivastigmin dan
galantamin  mengobati
gangguan kognitif ringan
sampai sedang
TATALAKSANA FARMAKOLOGIS

 Simptomatik & suportif


 Strategi pengobatan sama dengan semua jenis
dimensia
 Dasar patofisiologis yang sama
 Tergantung gejala yang menonjol /penyerta
 Tujuan umum mengurangi gejala & mencegah deteriorisasi
 Dalam penelitian
Program terapi
NON FARMAKOLOGIS
 Usia menua : kesulitan learning & memori
 Dapat diterapkan pada MCI tergantung kebutuhan
 Strategi dasar : “whole brain thinking”
 Aplikasi keseharian : LUPA
 Kondisi yg berpengaruh : kelelahan umum , tidak ada motivasi/usaha,
materi memori tidak familiar, kondisi emosial buruk
 Bila diperlukan obat-obatan simptomatik
KIE
( Komunikasi - Informasi - Edukasi )

 Pemahaman penyakit / kondisi


 Merobah sikap & perilaku negatif
 Dasar kerjasama program terapi
Stimulasi kognitif
Memory training , cognitive rehabilitation
Stimulasi eksternal reorganisasi otak
Aspek atensi, konsentrasi, memori, reasoning ,
keterampilan visuomotor & visuospasial
Terapi Rekreasi
 Aktifitasbernuansa rekreasi namun berdampak terapi kognitif
 Pelatihan fisik, stimulasi kognitif & kreatifitas
 Dapat kelompok maupun individual
 Acuan : ADL & problem yg dihadapi
 Aktifitas reminisens & orientasi nyata
Aktifitas Reminisens
 Meningkatkan memori masa lalu dengan cara
imaginasi, ekpresi dan komunikasi
 Bersama mengingatkan peristiwa lalu : kapan , siapa
pelaku, dimana ? Dan dikomunikasikan kembali
 Stimulasi kognitif !
 Kelompok : Re-uni, arisan
 Individual : penulisan autobiografi
Aktifitas Orientasi Nyata
Usialanjut : sering menurun daya orientasinya
Stimulasi orientasi tempat, waktu & orang
Stimulasi memori, visuospasial
Membaca foto bersama
Aktifitas Fisik
 Untuk kebugaran fisik usila & meningkatkan kemampuan
kognitif.
 “Gerak dan Latih Otak” : GLO ( Brain movement &
exircise )
 Ringan, santai, aman, tidak lama
 Dasar : teori organisasi otak
Prognosis
• Prognosis demensia  dubia ad malam.
• Onset demensia dimulai pada usia 50 atau 60an
dengan perburukan bertahap dalam 5 atau 10
tahun.
• Usia harapan hidup pada pasien dengan
demensia tipe Alzheimer adalah sekitar 8 tahun,
dengan rentang 1 hingga 20 tahun.
• Demensia dengan awitan yang dini atau
dengan riwayat keluarga menderita demensia
memiliki perjalanan penyakit yang lebih cepat.
Diagnosis Perburukan
 Klinis
 1. Normal
 2. Subjektif ggn memori, tes normal
 3. Tes memori + ringan , ggn pekerjaan, bicara,
orientasi
 4. + suka tersasar, ggn.kelola uang, memori pendek
 5. Perlu asistensi, disorientasi berat, ggn. Recall
 6. Ditolong makan, toilet, miksi, ggn.pengenalan
waktu, tempat , orang
 7. Katatonik, depresif, rigiditas, terbaring
PROGNOSA
Stad. 1 Stad. 2 Stad. 3

25 Gejala

20 Diagnosis

M 15 Ketergantungan
M
Problem prilaku
S 10
E
5 Rawat
Kematian
0

1 2 3 4 5 6 7 8 9th

Feldman & Gracon 1996


KESIMPULAN
Demensia : kumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan memori dan
gangguan global fungsi mental dan bersifat progresif perlahan tanpa
adanya gangguan tingkat kesadaran atau gangguan psikiatri mayor,
sehingga menimbulkan gangguan pekerjaan, aktivitas harian dan sosial.

Secara umum gejala demensia dapat dibagi atas dua kelompok yaitu
gangguan kognisi (gangguan memori) dan non-kognisi (neuropsikiatri)

Diagnosis yang akurat sangat penting mengingat progresifitas penyakit


dapat dihambat jika terapi yang tepat dapat diberikan. Tindakan
pencegahan penting terutama pada demensia vaskuler berupa
pengaturan diet, olahraga.
“ Allah, Dia-lah yg menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu
sesudah lemah itu kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan
beruban. Dia menciptakan apa yg dikehendaki-Nya dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa.” (QS 30 (Ar Rum) :54

“Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang
dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa” QS.16 (An Nahl) : 70
“ Ooi menjadi tuo tu dak usah dikuatirke nian, kecuali
agak-agak lupo sedikit bae “

Anda mungkin juga menyukai