Anda di halaman 1dari 19

GEOSTRATEGI/KETAHANAN

NASIONAL
Tujuan Instruksional Khusus:
1.Pengertian geostrategi/Ketahanan Nasional
2.Latar Belakang Geostrategi
3.Tujuan dan Fungsi Geostrategi
4.Sifat-sifat Geostrategi
5.Konsepsi Dasar Geostrategi dan Komponen
Strategi Astagatra
6.Hubungan Komponen Strategi Antar Gatra,
Implementasi Geostrategi, Kajian Kasus
untuk Geostrategi
Latar Belakang Geostrategi/Tannas
• Sejak 17 Agustus 1945 Indonesia
mengalami ancaman dari dalam dan luar
• Posisi geografis, SDA, jumlah penduduk
Indonesia menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan pengaruh
• Agar Indonesia tetap eksis, bangsa
Indonesia harus memiliki keuletan dan
ketangguhan secara konsisten dan lanjut
• Kondisi kehidupan nasional merupakan
cerminan ketahanan nasional dalam
segala aspek kehidupan
Tujuan Geostrategi/Tannas:
Geostratgi diperlukan dalam
menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintahan, seperti tegaknya
hukum dan ketertiban, terwujudnya
kesejahteraan dan kemakmuran,
terselenggaranya hankam,
terwujudnya keadilan hukum dan
sosial, serta terdapatnya kesempatan
rakyat untuk mengaktualisasikan diri
Fungsi Geostrategi/Tannas:
1. Daya Tangkal, menangkal segala bentuk
ATHG terhadap identitas, integritas,
eksistensi bangsa dan negara dalam:
a. Ketahanan pd aspek ideologi
b. Ketahanan pd aspek politik
c. Ketahanan pd aspek ekonomi
d. Ketahanan pd aspek sosial budaya
e. Ketahanan pd aspek hankam
2. Pengarah bagi potensi kekuatan bangsa
dalam ipoleksosbudhankam
Sifat Geostrategi/Tannas:
Untuk mewujudkan Tannas, dilaksanakan
dengan mengelola dan menyelenggarakan
kesejahteraan dan keamanan terhadap
sistem kehidupan nasional.
Sifat-sifat Tannas:
Manunggal; Mawas ke dalam; Kewibawaan;
Berubah menurut waktu; Tidak membe-
narkan Sikap Adu kekuasaan dan Adu
kekuatan; Percaya pada diri sendiri; Tidak
tergantung pada Pihak lain
Konsepsi Dasar
Geostrategi/Tannas:
• Konsepsi adalah teori atas model yang merupakan
pedoman dalam menciptakan Tannas melalui
pembangunan seluruh aspek Tannas. Aspek Tannas:
Trigatra (3 gatra) dan aspek Pancagatra (5 gatra).
1. Model Astra Gatra
Model yang berisi 8 gatra yang terdiri atas Trigatra
(geografi, SDA, Demografi) dan Pancagatra
(Ipoleksosbudhankam).
Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau
hubungan dan interdependensi dan bersifat
komprehensif integral
K(n) = f (G, D, A), (I, P, E, S, H)t
2. Model Morgenthau
Memandang tata kehidupan nasional secara
mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan
masyarakat bangsa ditampil-kan sebagai
kekuatan
K(n) = f (unsur stabil), (unsur berubah)
K(n) = f(G, A), (T, M, D, C, L, O)
G=kemampuan geografi; A=SDA;
T=kemampuan industri; M=kemampuan militer;
D=kemampuan demografi; C=karakter nasional;
L=moral nasional; O=kualitas diplomasi
3. Model Alfred Thayer Mahan
Kekuatan nasional suatu bangsa dapat
dipenuhi apabila bangsa tersebut
memenuhi unsur2 berikut: geografi,
bentuk dan wujud bumi, luas wilayah,
jumlah penduduk, watak nasional/bangsa,
dan sifat pemerintahan. Kekuatan negara
tidak hanya tergantung pada luas wilayah
daratan, tetapi juga pada faktor luasnya
akses ke laut dan bentuk pantai
Menurut Mahan ada 4 faktor yang
membentuk kekuatan laut suatu negara:
a. Situasi geografi, khususnya morfologi
topografinya yg dikaitkan dengan akses ke laut
dan penyebaran penduduk
b. Kekayaan alam yg dikaitkan dengan
kemampuan industri serta kemandirian dalam
penyediaan pangan
c. Konfigurasi wilayah negara yang akan
mempengaruhi karakter rakyat dan
orientasinya
d. Jumlah penduduk
Model Cline
Melihat negara dari luar sebagaimana diper-
sepsikan oleh negara lain. Hubungan antar
negara sangat dipengaruhi oleh persepsi suatu
negara terhadap negara lainnya.
P(p)=(Cr + M + E) (S + W)
P(p)(perceived power), kekuatan nasional
sbgmana dipersepsikan negara lain; Cr (critical
mass) strategi antara potensi demografi dengan
geografi; M=kemampuan militer; E=kemampuan
ekonomi; S=strategi nasional; W=kemauan
nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan
strategi nasional
Komponen Strategi Astagatra
1. Trigatra
Komponen alamiah (tetap), 3 unsur:
a. Aspek geografi, berkaitan dengan letak
kondisi bumi suatu negara. Penga-ruh geografi
terhadap politik melahirkan geopolotik
(Wasantara) dan geostrategi (Tannas).
Beberapa Wawasan Nasional yang tumbuh
karena pengaruh geografi:
1). Wawasan benua, cara pandang negara
yang dilandasi lingkungan negara yang serba
daratan(benua) atau Land Locked Country.
2) Wawasan Bahari, cara pandang negara yang
dipengaruhi oleh kondisi negara yang bersifat
archipelago, tetapi negaranya sendiri bersifat
daratan
3) Wawasan Dirgantara, cara pandang negara
yang dipengaruhi oleh kondisi wilayah
dirgantara yang strategis bagi penempatan GSO
(Geo Stationary Orbit)
4) Wawasan Kombinasi, cara pandang negara
yang dipengaruhi oleh kondisi geografis negara
yang memiliki wilayah daratan, lautan, dan
udara yang strategis (relatif berimbang)
b. Sumber Daya Alam, dibagi 3 golongan:
1) Hewani (fauna)
2) Nabati (flora)
3) Tambang
Pola dasar pengelolaan SDA dilakukan
berdasarkan pada asas:
1) Maksimal, secara menyeluruh dan
bersungguh-sungguh oleh segenap elemen
bangsa
2) Lestari, kelangsungan lingkungan hidup
berkelanjutan
3) Daya saing, berorientasi pada kualitas dan
kuantitas yang bersaing dengan produk SDA
negara lain
Untuk mengatasi kesenjangan antara potensi SDA
dengan penduduk, diupayakan:
1) menyusun pola pengelolaan SDA
2) mengembangkan iptek
3) membina kesadaran nasional
4) mengadakan program pembangunan yang
serasi
5) mengadakan pembentukan modal yang
cukup
6) menciptakan daya beli konsumen yang cukup
C. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah orang yang mendiami suatu
tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa
melihat status kewarga-negaraan yang dianut
oleh orang tsb.
Masalah dalam kependudukan:
1) Jumlah penduduk, makin meningkat terutama
yang tidak memiliki kualitas
2) Komposisi penduduk, berdasarkan usia, jenis
kelamin, agama, suku, dan pendidi-kan
3) Distribusi penduduk, penyebaran penduduk
yang tidak merata ke seluruh wilayah NKRI
2. Pancagatra
Komponen yang meliputi 5 aspek Tannas dalam
kehidupan sosial (intangible):
a. Tannas di bidang Ideologi
Berintikan pemahaman dan pengamalan nilai
ideologi Pancasila yang menjadi landasan
sikap dan perilaku untuk mengatasi ATHG
b. Tannas di bidang Politik
Berintikan kehidupan politik yang damai, tertib,
adil, jujur, dan demokratis serta tercipta
stabilitas politik yang dapat mengatasi segala
ATHG
c. Tannas di bidang ekonomi
Berintikan tersedianya pangan, menata
kebijakan fiskal, mengembangkan iklim
investasi, sandang, lapangan kerja, perumahan,
turunnya angka kemiskinan, mandiri, sehingga
dapat mengatsi ATHG
d. Tannas di bidang sosbud
Berintikan tersedianya pendidikan murah
berkualitas, hormat-menghormati, santun,
beretika, bangga menjadi anak Indonesia.
Dalam bidang hukum: profesionalitas aparat
hukum, pemberantasan korupsi, dan HAM
e. Tannas di bidang hankam
Berintikan adanya rasa aman, damai, tidak
sengketa dengan bangsa dan negara lain,
percaya pada kemampuan sendiri

Anda mungkin juga menyukai