Anda di halaman 1dari 41

HUBUNGAN ANTARA MENGONSUMSI ALKOHOL

DENGAN KEJADIAN DISLIPDEMIA PADA PRIA USIA 15-24


TAHUN DI KABUPATEN KARANGASEM PROVINSI BALI
Kelompok 5
Kelompok 5

• Trisna Novanda Ulhaq (016.06.0010)


• Nyoman Ardyatri Kairavini (016.06.0034)
• Putu Veny Surya Pratiwi (016.06.0035)
• Farrah Cahya Ramadhani (016.06.0037)
BAB I
PENDAHULUAN
DISLIPIDEMIA
Mozaffarian (2016) Huang et al (2014)
 2009-2012  Amerika Serikat  China (41,9%)
• > 100 juta  ≥ 20 tahun, kadar • Hipertrigliserida (17,7%)
Dunia
kolesterol total ≥ 200 mg/dl • HDL (11%)
• 31 juta orang dewasa, kadar • Hiperkolesterolemia (10,1%)
kolesterol total ≥ 240 mg/dl • LDL tinggi (8,8%)

Nasional
Riskesdas (2007) Riskesdas Nasional (2013)
 Kolesterol total >200 mg/dl (39,8%)  Berusia ≥ 15 tahun (35,9%)
• Nangroe Aceh  Perempuan > Laki-laki
• Sumatera Barat  Perkotaan > Pedesaan
≥ 50%
• Bangka Belitung
• Kepulauan Riau
KONSUMSI ALKOHOL
Global Infomation System on Alcohol and Health,2016
Dunia  Konsumsi alkohol (tinggi)  kematiian 3 juta / tahun
 2016  6,4 liter alkohol murni per orang (≥ 15 tahun)

Badan Litbangkes Depkes RI (2017)


 Sedang (6,1% - 9,9 %)  Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah,
Nasional Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan
Papua
 Tinggi (10,0% - 19,9%)  Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat
 Sangat Tinggi NTT, Sulawesi Utara dan Gorontalo

Bali Depkes (2009)


 Risksdas (2007) 17, 8%
• Tertinggi (10,7%)  Kabupaten Karangasem
• Terendah (3,9%)  Kabupaten Gianyar dan Badung
Rumusan Masalah

“Apakah terdapat hubungan antara mengonsumsi


alkohol dengan kejadian dislipidemia pada pria
usia 15-24 tahundi Kabupaten Karangasem,
Provinsi Bali?”
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan konsumsi alkohol dengan kejadian dislipidemia


pada pria usia 15-24 tahun diKabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Tujuan Khusus

1. Mengetahui prevalensi peminum alkohol pada pria usia 15-24 tahun di


Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
2. Mengetahui prevalensi kejadian dislipidemia pada pria usia 15-24 tahun di
Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis Manfaat Praktis


Menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca maupun peneliti

Bagi Instansi
Bagi Masyarakat
Pendidikan

Meningkatkan Refrensi untuk penelitian


pengetahuan Masyarakat selanjutnya dan
menambah sumber
bacaan mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dislipidemia
• Kelainan fraksi lipid yang ditandai dengan kenaikan kadar
kolestrol total (≥ 240ml/dl), kolesterol Low Density
Lipoprotein (≥160ml/dl), kenaikan kadar trigliserida
(>200ml/dl) serta penurunan kadar High Density Lipoprotein
(<40 ml/dl) (PERKENI 2015).

• Klasifikasi :

– Dislipidemia Primer

– Dislipidemia Sekunder
Etiologi dan Faktor Risiko

Faktor
Risiko
Metabolisme Lipid

Gambar Struktur Molekul Lipoprotein


(Adam JM, 2010 dalam Jim, 2013)
Cont’

Gambar Jalur Metabolisme Eksogen


(Sudoyo AW , 2014)
Cont’

Gambar Jalur Metabolisme Endogen


(Sudoyo AW, 2014)
Cont’

Gambar Jalur Reverse Cholesterol Transport


(Sudoyo AW,2014)
Alkohol

Minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol


(C2H5OH) yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan
destilasi atau fermentasi tanpa destilasi (BPOM, 2016).
Epidemiologi Konsumsi Alkohol
Riskesdes (2007)Indonesia (4,6%)
• Terbanyak  usia 15-34 tahun (6,7%)
• Bali usia 15-24 tahun (Laki-
laki>perempuan)
Profil Kabupaten Karangasem
• 75 desa
• 432.791 penduduk

Kec. Kubu

Kec. Rendang Kec. Abang

Kec. Selat
Kec. Bebandem Kec. Karangasem

Kec. Sidemen
Kec. Manggis
Jenis-Jenis dan Kandungan
Alkohol
Menurut Perpres 2013
• Minuman beralkohol golongan A (5%)
– Bir Bintang, Green sand, Anker Bir, San Miguel, Tuak,
dan lain lain.
• Minuman beralkohol golongan B (5%-20%)
– Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39, Anggur
Ketan Hitam, Anggur Orang Tua, Shochu, Creme
Cacao, dan jenis minuman anggur lainnya.
• Minuman beralkohol golongan C (20%-55%)
– Mansion of House, Scotch Brandy, Stevenson,
Tanqueray, Vodca, Brandy, dan lainnya
Metabolisme Alkohol dalam Tubuh
Alcohol Dehydrogenase Pathway Microsomal Ethanol Oxidizing System
(ADH) (MEOS)

ADH (enzim sitosol) NADPH sebagai kofaktor

Utamanya terdiri dari sitokrom


Mengkatalisir konversi P450 2E1, 1A2, dan 3A4
alkohol  asetaldehid

Ion hidrogen dipindahkan dari Aktivitas MEOS meningkat


alkohol kofaktor (konsumsi alkohol banyak)
NAD+ membantu NADPH
Peningkatan metabolisme
Kelebihan NADH gangguan etanol
metabolisme alkoholisme
kronis
Erick, 2012
Asetaldehid

Dikatalis oleh mitochondrial


Dioksidasi  hepar NAD-dependent aldehyde
dehydrogenase (ALDH)

Asetat

CO2 dan air

Asetil KoA + NADH

Sintesis asam lemak


&
Erick, 2012 Akumulasi Trigliserida
Tritama 2015
Efek Alkohol
BAC Gejala
< 50 mg/dL • Beberapa gangguan dalam koordinasi motorik dan kemampuan berpikir
• Banyak bicara
• Relaksasi

50-150 mg/dL • Suasana hati yang berubah (peningkatan kesejahteraan atau


ketidakbahagiaan)
• Keramahan, sifat pemalu atau argumentatif
• Konsentrasi dan penilaian yang terganggu
• Mengurangi hambatan seksual
150-250 mg/dL • Bicara cadel
• Berjalan tidak stabil
• Mual
• Visi ganda
• Detak jantung meningkatMengantuk
• Perubahan suasana hati, kepribadian, dan perilaku yang mungkin tiba-tiba,
marah, dan antisosial

300 mg/dL • Tidak responsif / sangat mengantuk


• Bicara tidak jelas / bingungHilang ingatan
• Muntah
• Nafas berat
>400mg/dL • Pernapasan melambat, dangkal atau berhenti
• Koma
• Kematian

Tabel Gejala mabuk dalam tingkat konsentrasi alkohol dalam darah (BAC)
(Gunasekara, 2012)
Hubungan Alkohol dengan
Kejadian Dislipidemia
Metabolisme Alkohol

Menghambat Menghambat
Glukoneogenesis metabolisme lemak

Hiperlipidemia
(dislipidemia)

Peningkatan trigliserida di hati  dikeluarkan


hingga ke pembuluh darah  penumpukan
trigliserida di dalam pembuluh darah
Kerangka Teori
Kerangka Konsep

Hipotesis:
Terdapat hubungan antara
mengonsumsi alkohol dengan kejadian
dislipidemia di Kabupaten Karangasem
Provinsi Bali.
BAB III
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian & Rancangan Penelitian

Analitik observasional dengan rancangan penelitian yang digunakan


adalah cross sectional

Tempat & Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kabupaten Karangasem Provinsi Bali.


Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019.

Populasi

Seluruh warga berjenis kelamin pria yang bertempat tinggal di


seluruh Desa yang berada di Karangasem.
Sampel Penelitian

Peneliti menambahkan 10% dari jumlah


sampel awal  424 orang
Riyanto, 2017
Subjek Penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi


• Pria yang bertempat • Memiliki riwayat penyakit
tinggal diKabupaten obesitas.
Karangasem Provinsi Bali • Tidak hadir saat
• Pria usia 15-24 tahun. penelitian dilaksanakan.
• Bersedia menjadi
responden dan
menandatangani
informed consent.
• Pria yang mengonsumsi
alkohol.
Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional
Variabel Penelitian
Variabel Bebas Konsumsi alkohol
Variabel Terikat Kejadian Dislipidemia
Definisi Operasional
Instrumen dan Bahan Penelitian

Primer

Pemeriksaan
Kuesioner kadar kolesterol
Cara Kerja Penelitian
Analisis Hasil
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
Etika Penelitian

• Informed Concent
– Syarat penelitian medis pada manusia, yaitu kriteria kepatutan dan
kriteria persetujuan
• Anonymity (Tanpa Nama)
– Hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan.
• Confidentiality (Kerahasiaan)
– Kerahasiaan data dan informasi mengenai responden sangat dijaga dan
dijamin oleh peneliti
• Balancing harms and benefits
– Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.

Notoatmodjo, 2014
Sujatno, 2008
Jadwal Penelitian
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai