Anda di halaman 1dari 4

MODUL 1

Dasar-Dasar Imunologi Dan Reaksi Hipersensitivitas


SKENARIO 1 : BIDURAN BERULANG
Hari senin, merupakan hari yang cukup padat di poliklinik rumah sakit
umum daerah tempat dr.Laila bertugas. Pasien yang datang bervariasi, dari
berbagai jenis kelamin, usia dan diagnosa klinis.
Seorang perempuan, usia 19 tahun datang ke polikinik dan ingin segera
diperiksa oleh dokter karena mengeluh kedua kelopak matanya bengkak
kemerahan, bibir bengkak seperti terasa kebas, panas dan gatal-gatal sejak
satu jam sebelum datang ke rumah sakit. Dokter Laila melakukan anamnesa,
dan pasien mengatakan bahwa pagi tadi mengkonsumsi nasi goreng udang
dan telur mati sapi. Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama,
bengkak kedua belah kelopak mata, bibir dan gatal-gatal, akan tetapi tidak
seberat yang dialami saat ini. Dr Laila kemudian memberikan obat anti alergi
tablet kepada pasien tersebut dan meberikan edukasi mengenai kejadian
berulang yang di alami pasien tersebut. Pasien berikutnya adalah
seorang anak-anak laki-laki usia 7 tahun, diantar oleh ibunya (32 tahun)
untuk interpretasi mantoux test. Setelah dr.Dini memeriksa reaksi pada
suntikan mantoux anak tersebut, di saat yang sama ibunya juga mengeluh
sendi jari-jari tangannya bengkak disertai nyeri. Dari pemeriksaan dr.Laila ,
didapatkan tanda-tanda poliartritis pada interfalang distal dan proksimal
digiti II,III,IV, kanan dan kiri, didapatkan pada kedua jari tangan ibu pasien
deformitas berbentuk Swan neck. Kemudian dr.Laila memberikan obat
analgetik dan steroid, metilprednisolone 4 mg 3x1. Dokter Laila juga
menganjurkan pemeriksaan laboratorium lainnya seperti laju endap darah
dan Rheumatoid faktor.
Dokter lalila kemudian melanjutkan visit ke ruangan, di ruang
rawat anakdidapatkan seorang pasien anak laki-laki, 5 tahun yang
menderita morbili dengan komplikasi bronkopneumonia. Keluarga
pasien menanyakan kenapa sakit campak yang diderita anaknya bisa
mengakibatkan keadaan anak menderita sakit parah seperti sekarang,
di kampung pasien campak sering hanya diistirahatkan dan dilarang
mandi serta diberikan bedak dingin saja. dr.Laila berusaha
menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami keluarga pasien
bahwa infeksi virus dapat menurunkan sistem daya tahan tubuh.
Bagaimana saudara menjelaskan apa yang terjadi pada pasien-pasien
dr.Laila?
JUMP 1
• Reaksi hipersensitivitas: reaksi imun yang patologi
menyebabkan kerusakan jaringan.
• Biduran (urtikaria): reaksi kulit yang menyebabkan
munculnya rasa gatal dan kemerahan akibat keluarnya
plasma dari pembuluh darah.
• Mantoux test : uji tuberkulin pada intracutan guna
mendeteksi adanya infeksi TB atau tidak
• Polioartritis : perdangan yang terjadi pada beberapa
sendi, bisa disebabkan oleh sistem imun yang merusak sel
sendi.
• Swan neck adalah fleksi DIP dengan hiperekstensi PIP.
• Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ),
stadium erupsi dan stadium konvalisensi

Anda mungkin juga menyukai